C. Penerapan Self Assessment
Self Assessment merupakan salah satu skema dalam alur kerja KUP. Self
Assessment merupakan asas yang berlaku di Indonesia, dimana subjek pajak
mendaftarkan diri menjadi wajib pajak dengan memperoleh NPWP kemudian setelah menajadi wajib pajak, maka wajib pajak tersebut diberikan kepercayaan oleh negara
dalam menghitung, membayar, dan melaporkan pajaknya. 1.
Mendaftarkan Diri Setiap orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-
undangan dapat dikenai pajak. Subjek pajak yang telah memenuhi syarat objektif dan subjektif perpajakan berkewajiban mendaftarkan diri menjadi
wajib pajak dimana wajib pajak tersebut telah memiliki penghasilan diatas PTKP dan akan medapatkan NPWP.
2. Menghitung Pajak
Wajib pajak dalam Self Assessment melakukan penghitungan atas pajaknya sendiri dari segala penghasilan yang ia miliki. Dalam menghitung
pajak ada dua cara yaitu dengan melakukan pembukuan dan pencatatan. 2.1.
Metode Pembukuan Metode pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah
harga perolehan dan penyerahan barang dan jasa. Metode pembukuan dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi yang peredaran usahanya atau
penerimaan brutonya lebih dari Rp 4.800.000.000 selama setahun dan
Universitas Sumatera Utara
wajib pajak badan di Indonesia yang telah mendaftarkan diri. Kewajiban wajib pajak yang menyelenggarakan pembukuan adalah menyusun
Neraca Laporan Keuangan dan Laporan Laba Rugi. 2.2.
Metode Pencatatan Metode pencatatan terdiri dari data yang dikumpulkan secara teratur
tentang peredaran atau penerimaan bruto dan atau penghasilan brutosebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang
termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final. Metode ini hanya boleh dilakukan oleh wajib
pajak orang pribadi saja dengan menggunakan norma perhitungan dimana penghasilan dari peredaran usahanya atau penerimaan brutonya kurang
dari Rp 4.800.000.000 dalam setahun teritung sejak tahun pajak 2009. 2.3.
Metode Final dengan PP 46 PP 46 merupakan metode yang baru lahir di Indonesia pada 1 Juli
2013 dimana perhitungan dengan metode ini hanya dengan menggunakan penghasilan bruto dan dikalikan 1. Metode ini dapat digunakan oleh
wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan yang omsetnya kurang dari Rp 4.800.000.000 dalam setahun, dan tidak berlaku bagi wajib pajak
orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Misalnya: Dokter, konsultan, dll.
Universitas Sumatera Utara
3. Pembayaran dan Penyetoran Pajak
Pasal 1 ayat 10 mengartikan pajak terutang adalah pajak yang harus dibayar suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak,dan bagian tahun pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Membayar pajak terutang merupakan kewajiban setiap wajib pajak yang telah menghitung pajaknya
sendiri dengan menggunakan yang mana sejumlah uang tersebut akan diteruskan ke kas negara. Pembayaran pajak dapat melalui kantor pos ataupun bank yang telah di
tunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP dan bisa melalui media elektronik maupun internet banking ataupun dengan
media lain. Secara sistematis cara pembayaran pajak adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar.III.1 Mekanisme Pembayaran dan Penyetoran Pajak
Sumber: www.google.com
Surat Setoran Pajak SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara
lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang di tunjuk oleh Menteri Keuangan Pasal 1 angka 14 UU KUP.
WAJIB PAJAK
S S P
SARANA ADMINISTRASI
LAINNYA
INTERNET BANKING
PEMBAYARAN SECARA
ELEKTRONIK MEDIA
LAIN KAS
NEGARA
Universitas Sumatera Utara
Tabel. III.2 TANGGAL JATUH TEMPO PEM
BAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
NO JENIS PAJAK
TANGGAL JATUH TEMPO
1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
PPh Pasal 4 ayat 2 a. Penjualan saham dibursa efek
b.Penghasilan bungadiskonto obligasidi bursa efek
PPh Pasal 21 PPh Pasal 2326
PPh Pasal 25 Pasal 22, PPNPPnBM atas Impor
dilunasi sendiri PPNPPnBM atas Impor dipungut
DJBC PPhPasal 22, Pemungutan
Bendaharawan APBN PPh pasal 22, Produk pertamina,
Bulog PPh pasal 15 oleh Badan-Badan
tertentu PPNPPnBM
PPNPPnBM oleh bendaharawan pemerintah
Tgl. 20 bulan berikutnya Tgl. 10 bulan berikutnya
Tgl. 10 bulan berikutnya Tgl. 10 bulan berikutnya
Tgl. 15 bulan berikutnya -Tanggal yang sama pada saat
pembayaran bea masuk -Tanggal yang sama dengan saat
penyelesaian dokumen impor bila bea masuk ditundadibebaskan
1 hari setelah pemungutan pajak dilakukan
Pada hari yang sama pada saat pembayaran
Dilunasi sendiri oleh WP sebelum SPPB ditebus
Tgl. 15 bulan berikutnya Akhir bulan berikutnya sebelum
pelaporan
Tanggal7 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir
Sumber: ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Catatan: Apabila tanggal jatuh tempo pembayaranpenyetoran jatuh pada hari libur,
maka pembayaranpenyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
4. Pelaporan Pajak
Bagi seluruh wajib pajak yang sudah mendaftarkan diri wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT.
Universitas Sumatera Utara
Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, sesuai dengan ketentuan undang- undang perpajakan. Surat pemberitahuan terbagi 2 jenis yaitu:
4.1. Surat Pemberitahuan SPT Masa
SPT Masa adalah SPT yang dilaporkan wajib pajak ke kantor pajak setiap bulannya. SPT yang disampaikan setiap bulan ini adalah:
4.1.1. PPh Pasal 21 dan pasal 26
4.1.2. PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 dan 26
4.1.3. PPh Pasal 25
4.1.4. PPh Pasal 4 ayat 2
4.1.5. PPh Pasal 15
4.1.6. PPN Form 1111 dan PPN bagi Pemungut Form 1107 PUT
4.2. Surat Pemberitahuan SPT Tahunan
SPT Tahunan adalah SPT yang dilaporkan wajib pajak ke kantor pajak setiap tahunnyaa. SPT yang disampaikan setiap tahun ini adalah:
4.2.1. SPT Tahunan Badan:
SPT 1771 dan SPT 1771 4.2.2.
SPT TAHUNAN PPh OP SPT 1770,1770S, dan 1770SS
Setiap wajib pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahas Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata
uang rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat wajib pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang
Universitas Sumatera Utara
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Pasal 3 ayat 1 UU KUP. 5.
Tata Cara Pelaporan SPT Wajib pajak yang hendak melaporkan SPT mendatangi atau mencetak sendiri
formulir SPT yang akan dilapor. Setelah medapatkan formulir yang ingin dilapor, wajib pajak mengisi sendiri perincian pajak yang telah tertera di SPT. Setelah SPT
diisi dengan benar, lengkap, dan jelas, SPT yang ingin dilapor wajib ditandatangani. Setelah SPT ditandatangani maka SPT tersebut dapat dilaporkan ke Kantor Pelayan
Pajak. 6.
Batas Penyampaian SPT : 6.1.
SPT Masa paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak kecuali PPn, yang paling lambat ialah akhir bulan berikutnya.
6.2. SPT Tahunan untuh wajib pajak orang pribadi paling lambat pada 31
Maret setelah akhir tahun pajak, dan 30 April setelah akhir tahun pajak untuk wajib pajak badan.
7. Surat Pemberitahuan SPT dianggap tidak disampikan apabila:
7.1. SPT tidak ditandatangani
7.2. SPT sepenuhnya tidak dilampiri keterangan dan atau dokumen
sebagaimana diatur peraturan Mentri Keuangan 7.3.
SPT Lebih Bayar disamapaikan setelah 3 tahun sesudah berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak, dan wajib pajak telah
ditegur secara tertulis. 7.4.
SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau menerbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP.
Universitas Sumatera Utara
8. Sanksi Administratsi
8.1. Sanksi Berupa Bunga
Tabel. III.3 Sanksi Administrasi Berupa Bunga
No Tindakan Pelanggaran Pajak
UU KUP Sanksi berupa bunga
1 2
3 4
5 Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Pasal 8 ayat
2 UU KUP Tahunan yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar.
Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar.
Pembayaran atau penyetoran Pasal 9 ayat 2a UU KUP pajak berdasarkan SPT Masa yang dilakukan
setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak.
Pembayaran atau enyetoran pajak berdasarkan SPT Tahunan yang dilakukan setelah tanggal jatuh
tempo penyampaian SPT Tahunan. Dari hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak
yang terutang tidak atau kurang dibayar. Pasal 8 ayat 2 UU
KUP
Pasal 8 ayat 2a UU KUP
Pasal 9 ayat 2a UU KUP
Pasal 9 ayat 2b UU KUP
Pasal 13 ayat 2 UU KUP
2per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian
SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung
penuh 1 satu bulan. 2 per bulan atas jumlah pajak yang kurang
dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan
tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung Penuh 1 satu bulan.
2 pet bulan dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan.
2 per bulan dihitung mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT
Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung
penuh 1 satu bulan. 2 per bulan dari jumlah pajak yang tidak
atau kurang dibayar, paling lama 24 dua puluh empat bulan, dihitung sejak saat
terutangnya pajak atau berakhirnya masa
Universitas Sumatera Utara
6 7
8 9
Apabila Wajib Pajak diterbitkan NPWP dan atau dikukuhkan PKP secara jabatan.
SKPKB yang diterbitkan setelah melewati jangka waktu 5 limatahun, yang diterima oleh Wajib
Pajak yang dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana
lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dari penelitian rutin:
a. PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;
b. SPT salah tulissalah hitung sehingga terdapat kekurangan pembayaran pajak.
Bagi PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak Masukan.
Pasal 13 ayat 2 UU KUP
Pasal 13 ayat 5 UU KUP
Pasal 14 ayat 3 UU KUP
Pasal 14 ayat 5 UU KUP
pajak, bagian tahun pajakatau tahun pajak sampai dengan diterbitkannya Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB. 2 per bulan dari jumlah pajak yang tidak
atau kurang dibayar, paling lama 24 dua puluh empat bulan, dihitung sejak saat
terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajakatau tahun pajak
sampai dengan diterbitkannya 5KPKB. 48 dari jumlah pajak yang tidak atau
kurang dibayar. 2 per bulan untuk selama-lamanya 24 dua
puluh empat bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau bagian tahun pajak
atau tahun pajak sampai dengan diterbitkannya STP.
2 per bulan dari jumlah yang ditagih kembali, dihitung dari tanggal penerbitan
SPKP2 sampai dengan tanggal penerbitan STP, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
satu bulan.
Sumber: Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Universitas Sumatera Utara
8.2. Sanksi Berupa Denda
Tabel III.4 Sanksi Berupa Denda
No Tindakan Pelanggaran Pajak
UU KUP Sanksi Berupa Denda
1 2
3 4
SPT tidak disampaikan sesuai atas waktu penyampaian atau batas waktu perpanjangan
penyampaian SPT. Meskipun telah dilakukan pemeriksaan, tetapi
belum dilakukan tindakan penyidikan, Wajib Pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan
ketidakbenaran tentang data yang dilaporkan dalam SPT dengan disertai pelunasan
kekurangan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP, tetapi tidak membuat Faktur pajak atau
membuat Faktur Pajak, tetapi tidak tepat waktu. PKP tidak mengisi Faktur pajak secara lengkap
sesuai dengan ketentuan Pasal l3 ayat 5 UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang perubahan
Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah UU PPN, selain:
1. ldentitas pembeli, dalam hal penyerahan
dilakukan oleh PKP pada umumnya; atau 2.
Identitas pembeli serta nama dan tanda tangan, dalam hal penyerahan dilakukan
Pasal 7 ayat 1 UU KUP
Pasal 8 ayat 3 UU KUP
Pasal 14ayat 4 UU KUP
Pasal 4 ayat 4 UU KUP
a. Rp 500.000,- untuk SPT Masa PPN b. Rp 100.000,- untuk SPT Masa lainnya;
c. Rp l.000.000,- untuk SPT Tahunan PPh Wajib pajak Badan;
d. Rp 100.000,- untuk SPT Tahunan PPh
Wajib Pajak Orang Pribadi. 150 dari jumlah pajak yang kurang
dibayar. 2 dari dasar pengenaan pajak.
2 dari dasar pengenaan pajak sebagian.
Universitas Sumatera Utara
5 6
7 oleh PKP pedagang eceran.
PKP melaporkan Faktur Pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan Faktur Pajak.
Keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian.
Permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian.
Pasal 25 ayat 9 UU KUP
Pasal 14 ayat 4 UU KUP
Pasal 21 ayat 5d UU KUP
2 dari dasar pengenaan pajak 50 dari jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan. Sanksi administrasi berupa denda 50 tersebut
tidak dikenakan dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding.
100 dari jumlah pajak berdasarkan putusan banding dikurangi dengan
pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
Sumber: Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Universitas Sumatera Utara
8.3. Sanksi Berupa Kenaikan
Tabel III.5 Sanksi Berupa Kenaikan
No Tindakan Pelanggaran Pajak
UU KUP Sanksi Kenaikan
1 2
3 4
Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran pengisian SPT setelah jangka waktu pembetulan
SPT berakhir dan belum pernah diterbitkan surat ketetapan pajak, yang mengakibatkan pajak
kurang dibayar. SPT tidak disampaikan sesuai jangka waktu
penyampaiannya dan setelah ditegur secara tertulis 5PT tetap tidak disampaikan pada
waktunyasebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN dan PPn BM, ternyata tidak
seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0.
Apabila Wajib Pajak tidak melakukan pembukuan atau ketika diperiksa Wajib Pajak
tidak: a. Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku
atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lain yang
berhubungan dengan penghasilan yang dipeproleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak; Pasal 8 ayat 5 UU
KUP
Pasal 13 ayat l huruf b UU KUP
Pasal 13 ayat l huruf c UU KUP
Pasal 13 ayat 3 UU KUP
50 dari pajak yang kurang dibayar. a. 50 dari PPh yang tidak atau kurang dibayar
dalam satu tahun pajak b. 100 dari PPh yang tidak atau kurang
dipotong, tidak atau kurang dipungut tidak atau kurang disetor, dan dipotong atau dipungut
tetapi tidak atau kurang disetor. 100 dari PPN atas barang dan jasa dan Ph
BM yang tidak atau kurang dibayar. a. 50 dari PPh yang tidak atau kurang dibayar
dalam satu tahun pajak; b. 100 dari PPh yang tidak atau kurang
dipotong, tidak atau kurang dipungut; tidak atau kurang disetor, dan dipotong atau dipungut
Universitas Sumatera Utara
5 6
7 b. Memberikan kesempatan untuk memasuki
tempat atau ruang yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan;
dan atau c. Memberikan keterangan lain yang
diperlukan,sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.
Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT,
tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar,
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. Kealpaan yang dilakukan ini
adalah kealpaan yang pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak.
Sanksi kenaikan sebesar 200 dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui
penerbitan SKPKB. Diterbitkan SKPKBT, karena ditemukan data
baru dan atau data yang semula belum terungkap. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap
Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang telah mendapat pengembalian pendahuluan kelebihan
pajak, diterbitkan SKPKB.
Pasal 134 UU KUP
Pasal 15 ayat 2 UU KUP
Pasal 17C ayat 5 UU KUP
tetapi tidak atau kurang disetor. Sanksi kenaikan sebesar 200 dari jumlah
pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui penerbitan SKPKB.
100 dari jumlah kekurangan pajak. 100 dari jumlah kekurangan pajak.
Sumber: Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Universitas Sumatera Utara
8.4. Sanksi Pidana
Sanksi yang keempat dalam kasus perpajakan adalah sanksi pidana. Sanksi pidana diterapkan dalam hal:
8.4.1 WP karena kealpaanya tidak menyampaikan SPT Tahnan atau
menyampaikan tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, sehingga dapat menimbulkan kecurigaan pendapatan negara
diancam pidana kurungan selama-lamanya satu bulan dan denda setinggi-tingginya 2 kali jumlah pajak yang terutang yang tidak
atau kurang dibayar Pasal 38. 8.4.2.
WP dengan sengaja tidak menyampaikan SPT Tahunan atau menyampaikan tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap,
sehingga dapat menimbulkan kerugian pendapatan negara diancam pidana kurungan selama-lamanya 6 enam tahun dan denda
setinggi-tingginya 4 kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang dibayar Pasal 39.
8.4.3. P melakukan percobaan untuk menyampaikan SPT Tahunan dan
atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap dalam rangka mengajukan restitusi atau melakukan kompensasi pajak
dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 6 enam tahun dan denda setinggi-tingginya 4 kali jumlah restitusi yang
dimohonatau kompensasi yang dilakukan oleh wp. 8.4.4.
WP bukan PKP tetapi menerbitkan faktur pajak.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV ANALISIS DATA DAN EVALUASI DATA
A. Analisis Data
Tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan dapat diketahui berdasarkan data yang didapat dengan membandingkan data terhadap wajib
pajak terdaftar dengan jumlah terlapornya Surat Pemberitahuan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
1. Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Berikut merupakan data wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur selama 5 lima tahun,
yaitu terhitung sejak tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014.
Tabel .IV.1 Jumlah Wajib Pajak di KPP Medan Timur
Tahun Jumlah Wajib Pajak Terdaftar
Presentase Wajib Pajak
Pertahun Wajib Pajak
Orang Pribadi
Wajib Pajak Badan
Jumlah Wajib Pajak Terdaftar
2010 75.448
7.347 82.795
110,03 107,05
104,73 105,44
2011 83.061
8.088 91.104
2012 88.527
9.006 97.533
2013 93.027
9.125 102.152
2014 98.026
9.693 107.719
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Medan Timur
Universitas Sumatera Utara