24
Dapat disimpulkan bahwa pengawasan merupakan suatu kegiatan sistematik untuk menentukan standar pelaksanaan, membandingkan hasil kerja
dengan standar yang telah ditetapkan, dan melakukan koreksi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi agar pelaksanaan selanjutnya dapat sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2.4.1 Tujuan Pengawasan
Tujuan pengawasan adalah untuk menjamin bahwa kegiatan terarah yang tengah berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana dalam batas-batas struktur
organisasi serta mencari dan memberi tahu kelemahan-kelemahan yang di hadapi. Hasibuan 2000:242 mengemukakan bahwa tujuan dilakukan pengawasan adalah
: a.
Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana.
b. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan-
penyimpangan. c.
Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
2.4.2 Tipe-tipe Pengawasan
1. Pengawasan Pendahuluan Freed Forward Control
Bentuk pengawasan pra kerja ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan
memungkinkan korelasi dibuat sebelum tahap tertentu diselesaikan.
25
Pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum
suatu masalah terjadi. 2.
Pengawasan selama kegiatan berlangsung Concurrent Control Pengawasan dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Pengawasan
ini merupakan suatu proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur disetujui terlebih dahulu sebelum kegiatan-kegiatan dilanjutkan atau
menjadi semacam peralatan Double Chek yang lebij menjamiin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
3. Pengawasan Umpan Balik Feedback Control
Bentuk pengawasan ini untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan, sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau
standar yang telah ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan ini
bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi Handoko, 2001:361.
2.4.3 Ciri Pengawasan yang Efektif
Agar kegiatan atau pelaksanaan dapat berjalan secara efektif, menurut Sondang P. Siagian 2007: 130 ada beberapa cara yang harus dilakukan yaitu :
a. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan yang
diselenggarakan.
26
b. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan
adanya deviasi dari rencana. c.
Pengawasan harus menunjukkan pengecualian pada titik-titik strategi tertentu.
d. Obyektifitas dalam melakukan pengawasan.
e. Keluwesan pengawasan
f. Efisiensi pelaksanaan pengawasan.
g. Pengawasan harus mempertimbangkan pola dasar organisasi.
h. Pemahaman sistem pengawasan oleh semua pihak yang terlibat.
i. Pengawasan mencari apa yang tidak beres, bukan mencari-cari kesalahan.
j. Pengawasan harus bersifat mendukung dan membimbing pegawai.
2.4.4 Proses Pengawasan