ABSTRACT INTERPRETATION HERMENEUTICS QURANI AL-MISBAH ABOUT
10 COMMANDS OF PEOPLE IDOLATROUS IN ARTICLE 151 TO 153 IN THE LETTER OF AL-ANAM
ISLAMIC COMMUNITY BUILDING Study Interpretation Hermeneutics Qurani Al-Misbah About
10 Commands Of People Idolatrous In Article 151 To 153 In The Letter Of Al-Anam
Islamic Community Building
by :
Yudha Djupria Putra NIM : 41811026
This thesis under the guidance of
Dr. Ali Syamsuddin, S.Ag., M.Si
This study aims to contribution 10 orders for the idolatrous contained in the letter of Al-Anam paragraphs 151 to 153 according to the interpretation of Shihab Al-Mishbah M.Quraish. Fatherly
achieve that goal then raised some questions about how the historical situation, the current situation and the values contained in 10 Quranic command to the idolatrous.
This study used a qualitative approach to the design of Hermeneutics Tafsir of the Quran. Techniques of file collection performed are literature and internet searches of online file.
Results of the study, researchers looked at many historic violations committed by the idolatrous at the time of ignorance. The situation today is not much different from the situation of the past. Still
Quranic values its many Quranic values that have not materialized especially in the first goal is an Islamic society.
Conclusion although the contribution of this letter is very large, but researchers can not completely see embodied by the community, especially in the present.
Advice, people can be expected to digest the message of the text not only as writing lifeless, because a text is always associated with a call.
Keyword : Quranic commentary, historical situation, the present situation, the values of Quranic
I. Latar Belakang Masalah
Kitab suci merupakan tuntunan hidup manusia bagi para pemeluknya, kitab suci juga
tidak hanya di baca dan diartikan, namun kitab suci juga harus dipahami dengan mendalam,
untuk memahami kitab suci tersebut diperlukan suatu kajian yang khusus mengenai bagaimana
kitab suci itu dipahami, begitu juga surah Al- An’am, surah tersebut merupakan surah ke 6
dalam Al-Q u’ran terdiri dari 165 ayat dan
termasuk surat golongan makiyah karna hampir semua ayat pada surah ini di turunkan di mekah
sebelum Muhammad SAW hijrah. Al-A n’am
berarti hewan ternak, kata an’am ini di pilih karna ada hubungannya dengan adat istiadat
kaum musrik yang menurut mereka binatang- binatang ternak dapat di pergunakan untuk
mendekatkan diri kepada tuhan. Secara
redaksional penamaan
itu tampaknya disebabkan kata al-anam ditemukan
dalam seluruh surat ini sebanyak enam kali. Nama ini merupakan satu-satunya yang dikenal
pada masa Rasul SAW. Menurut sejumlah riwayat,
keseluruhan ayat-ayatnya
turun
sekaligus. Thabrani meriwayatkan surat ini diantar oleh tujuh puluh ribu Malaikat dengan
alunan tasbih. Isinya berkisar tentang Kekuasaan Allah
menghidupkan, mematikan
dan membangkitkan manusia, keniscayaan hari
Kiamat, hal-hal yang diharamkan, serta kecaman terhadap kaum yang mengharamkan daging
binatang yang halal. Di dalam surat ini terkandung 13 ayat yang dimasuk hukumnya.
Berikut arti dari surat Al- An’am ayat 151
sampai 153 : Artinya :
katakanlah Muhammad, “marilah aku bacakan apa yang diharamkan
Tuhan kepadamu.
Jangan mempersekutukan-Nya
dengan apapun, berbuat baik kepada ibu
bapak, janganlah membunuh anak- anakmu karena miskin. Kamilah yang
memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati
perbuatan keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, ja-nganlah
kamu
membunuh orang
yang diharamkan Allah kecuali dengan
alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu
mengerti 141.
dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih bermanfaat,
sampai dia
mencapai usia
dewasa. Dan
sempurnakanlah takaran
dan timbangan dengan adil. Kami tidak
membebani seseorang
melainkan menurut kesanggupannya. Apabila
kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun
dia kerabatmu
dan penuhilah janji Allah. Demikianlah
Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat 142.
dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah Jangan kamu
ikuti jalan-jalan jalan lain yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-
Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa 143.
Surat Al-A n’am ayat 151 sampai 153
mempunyai poin penting untuk kehidupan umat muslim. Point penting itu terdiri dari 10 perintah
Dari Allah SWT Kepada Nabi Muhammad SAW diperuntukan bagi orang musrik menurut tafsiran
Al-Mishbah M. Quraish Shihab. 10 isi tersebut adalah sebagai berikut :
1 Allah SWT memerintahkan agar tidak
mempersekutukanNya 2
Allah SWT memerintahkan agar selalu berbakti kepada orang tua
3 Allah SWT memerintahkan agar tidak
membunuh anak-anak kita sendiri karna takut miskin
4 Allah SWT memerintahkan agar tidak
mendekati zina 5
Allah SWT memerintahkan agar tidak membunuh jiwa yang di haramkan oleh
Allah SWT kecuali dengan hak 6
Allah SWT memerintahkan agar tidak dekati harta anak yatim kecuali dengan
cara yang baik 7
Allah SWT memerintahkan agar menimbang dan menakar secara adil
8 Allah SWT memerintahkan agar
berbicara yang adil 9
Allah SWT memerintahkan agar menyempurnakan nazar dan janji kepada
Allah SWT 10
Allah SWT memerintahkan agar tidak mengikuti jalan yang lain kecuali
jalanNya Zaman jahiliyah dulu sangat banyak
manusia yang mempersekutukan Allah, tidak berbakti kepada orang tua, membunuh anak-
anaknya dengan alasan tidak mampu, dan lain-
lain. Nabi Muhamad SAW di tugaskan untuk memperbaiki umatnya agar tidak melakukan hal-
hal tersebut. Nabi Muhamad SAW adalah Nabi
terakhir yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah nabi Muhammad saw. Karena
itu ajarannya sangat universal, tidak hanya tentang ibadah dan keakhiratan, namun juga
urusan-urusan diniawi yang mencakup semua sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah
makan hingga urusan kenegaraan. Namun demikian, masih banyak orang yang buta
terhadap pribadi
dan kehidupan
beliau. Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan
merasakan kebenaran yang dibawanya. Sejak kecil Muhammad Saw jauh dari
tradisi-tradisi jahiliyah
dan tidak
pernah melakukan
penyembahan terhadap
tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah
seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien orang yang
terpercaya. Turunnya wahyu pertama QS. Al-
A’la: 1- 5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan
pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi:
Artinya: 1 Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2 Yang menciptakan
manusia dari segumpal darah, 3 Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Mahamulia,
4 Yang
mengajari manusia dengan pena, 5 Dia mengajarkan
manusia apa
yang tidak
diketahuinya. Lima kelebihan yang tidak diberikan
kepada orang sebelumnya Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw
bersabda: Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya;
1. diberi kemenangan dengan rasa takut
yang ditimpakan
kepada musuh-
musuhku dalam jarak satu bulan perjalanan,
2. bumi dijadikan tempat shalat dan suci
untukku, maka siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu
shalat hendaklah dia melakukannya, 3.
dihalalkan untukku harta ghanimah dan itu tidak dihalalkan kepada orang
sebelum saya 4.
diberi syafa’at 5.
dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya, tetapi saya diutus kepada
seluruh manusia. HR. Bukhari dan Muslim
II. Rumusan Masalah