rule of law dan peradilan yang bebas dan tidak memihak, konstitusi, serta nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
Kedua, Civic Skills meliputi keterampilan intelektual intelectual skills dan keterampilan berpartisipasi participatory skills dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, Civic Disposition watak-watak kewarganegaraan, komponen
ini sesungguhnya merupakan dimensi yang paling substantif dan esensial dalam mata pelajaran PKn. Dimensi watak kewarganegaraan
dapat dipandang sebagai muara dari pengembangan kedua dimensi sebelumnya.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran tentu sering menemukan kendala atau beberapa permasalahan yang membuat pembelajaran itu tidak berjalan sesuai
dengan keinginan dan tidak mampu mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mangatasi
permasalahan ini. Hal yang paling tepat dilakukan adalah mengevaluasi atau merefleksi bagaiman jalannya pembelajaran yang dianggap belum
berhasil tersebut, dalam hal ini model pembelajaran memegang peran yang sangat penting dalam berjalanya pembelajaran karena pada
dasarnya model pembelajaran adalah prosedur tentang berlangsungnya pembelajaran. Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya,
walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Agus Suprijono 2011:46 menyatakan bahwa “Model pembelajaran adalah pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial
.”
Pernyataan itu didukung oleh Trianto 2011:46 menyatakan bahwa Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Fungsi
model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Model pembelajaran adalah konsep berjalanya pembelajaran seperti yang dikemukakan Syaiful Sagala 2010:76 menyatakan bahwa
Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang berisi prosedur sistematik dan mengorganisasikan pengalaman
belajar siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang befungsi sebagai pedoman bagi guru dalam proes belajar
mengajar.
Pernyataan di atas didukung Gunter et al 2010:67 menyatakan bahwa “Learning model is an instructional model is a step-by-step procedure
that leads to specific learning outcomes. Bedasarkam pernyataan para ahli di atas dapat diringkas bahwa model
pembelajaran merupakan suatu kerangka perencanaan konseptual yang tersusun dan terorganisasi dengan tujuan memberikan pengarahan secara
bertahap terhadap suatu proses pembelajaran dimana tujuan adalah membimbing dan mengarahkan agar tujuan pembelajaran itu tercapai.
b. Model Pembelajaran Kooperatif 1. Definisi
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang paling sering digunakan dalam pembelajaran karena dianggap paling
efektif dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan menyenangkan serta mampu membangun sikap inkuri, diskoveri, dan
sikap kontruktivistik siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan benar. Pembelajaran kooperatif sangat mendukung
aktivitas siswa dalam kelompok, sehingga ini memungkinkan mereka mengembangkan aspek kognitif melalu diskusi dengan kelompok,
mengembangkan sikap atau afektif mereka melalui tata cara berkelompok dalam pembelajaran, serta mampu meningkatkan
psikomotor mereka karena individu dalam kelompok dituntut aktif. Definisi yang serupa juga diungkapkan Agus Suprijono 2011:54
menyatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-
bentuk lebih dip impin oleh guru atau diarahkan oleh guru.”
Pernyataan di atas di dukung oleh Etin Solihatin dan Raharjo 2009:5 yang menyatakan bahwa
Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan suatu model pembelajaran membantu siswa dalam mengembangkan
pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama
diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi produktivitas dan perolehan belajar.
Model pembelajaran kooperatif juga diuraikan oleh Slavin 2011: 4 yang menyatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif merujuk pada
berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainya
dalam mempelajari materi pembelajaran .”
Selain itu dinyatakana juga bahwa Menurut Johnson 2007:396 bahwa,
Cooperative instruction with other student promote 1 positive peer relation, 2 peer encouragement toward achievment, 3
involvement in and commitment to instructional activities, 4 greater amount of time spent on task related behaviors, and 5
obeying rules.
Pembelajaran kooperatif dengan siswa lain akan membawa 1 hubungan sebaya yang positif, 2 menyemangatkan teman sebaya
dalam pencapaian, 3 keterlibatan dan komitmen dalam kegiatan- kegiatan pembelajaran, 4 lebih banyak waktu yang dihabiskan
dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran, 5 mematuhi peraturan.
Berdasarkan pernyataan di atas dari pernyataan para ahli di atas dapat diringkas bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran dengan menekankan kegiatan pada kelompok-kelompok siswa yang membantu mengembangkan pemahaman dan sikap siswa
sesuai dengan tuntutan dalam kehidupan nyata di masyarakat.
2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran kooperatif adalah model yang sangat khas sekali dalam pembelajaran yang menerapkan sistem belajar di dalam
kelompok untuk memngembangkan kemampuan dan sikap siswa, serta psikomotornya guna mencapai tujuan pembelajaran.