Prinsip-prinsip Asuransi Syariah Tata Cara dan Operasional Asuransi Syariah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ASURANSI SYARIAH

A. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah

Haramnya praktik asuransi dalam Islam sudah banyak digaungkan oleh para ulama-ulama di Indonesia maupun manca negara. Hal ini dikarenakan adanya : 1 Gharar Terlihat dari unsur ketidakpastian tentang sumber dana yang digunakan untuk menutupi klaim dan hak pemegang polis. 2 Maysir Yaitu unsur judi yang gambarkan dengan kemungkinan adanya pihak yang dirugikan di atas keuntungan pihak yang lain. 3 Riba Karena menggunakan sistem bunga. Asuransi Syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga konvensional. Prinsip- prinsip tersebut antara lain : a Saling Membantu dan Bekerjasama “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…” QS. Al-Maidah:2 “Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong sesamanya.” HR. Abu Daud “Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.” HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud b Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan Seperti membiarkan uang menganggur dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum. ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu…’ QS. 4 :29 c Saling bertanggung jawab Menghindari unsur gharar, maysir dan riba Islam menekankan aspek keadilan, suka sama suka dan kebersamaan menghadapi resiko dalam setiap usaha dan investasi yang dirintis. Aspek inilah yang menjadi tawaran konsep untuk menggantikan gharar, maysirdan riba yang selama ini terjadi di lembaga konvensional. 2

B. Tata Cara dan Operasional Asuransi Syariah

 Akad Akad antara perusahaan dengan peserta menggunakan akad mudharabahdengan semangat saling menanggung takaful, dan bukan berdasarkan akad pertukaran tadabbuli. Unsur dalam konsep al-mudharabah ini ialah : 1 Perusahaan menginvestasikan dan mengusahakan ke dalam proyek dalam bentuk : musyarakah, murabahah dan wadi’ah. 2 Menanggung resiko usaha secara bersama-sama dengan prinsip bagi hasil yang telah disepakati. 3 Pembagian hasil atas keuntungan dari investasi dilakukan setelah penyelesaian klaim manfaat takaful dari peserta yang mengalami musibah. 4 Pengelolaan dan Investasinya Tidak Bertentangan dengan Syariat Islam  Gharar ketidakjelasan transaksi  Maysir judi untung-untungan  Riba

C. Jenis dan Produk Asuransi Syariah