Menghibur to entertain Thea Lee Pendiri Pangalengan In Slankers Society Andry Rere Pendiri Komunitas PISS

40

3. Menghibur to entertain

Adalah komunikasi selain berguna, untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan, mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

4. Mempengaruhi to influence

Adalah fungsi mempengaruhi setup individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha Baling mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan.Wendy, 1997 : 36.

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Komunikasi memiliki tujuan. Seperti kegiatan lainnya, komunikasi memiliki tujuan atau destination yang ingin dicapai oleh para, pelaku komunikasi. Menurut Schramm dalam. Sendjaja 2004 menjelaskan, Tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua persfektif yaitu : kepentingan komunikator dan kepentingan komunikan”.Tujuan komunikasi dilihat dari sudut kepentingan number atau komunikator antara lain: a. Memberikan informasi Komunikasi merupakan proses 1 pesan yang didalamnya samt akan informasi. Melalui komunikasi, pecan tersebut disampaikan komunikator kepada komunikan. 41 b. Mendidik Dari sekedar memberikan informas akhirnya banyak input yang disampaikan komunikator agar komunikan menjadi lebih luas pengetahuannya. c. Menghibur Seorang komunikator berkomunikasi tidak semata-mata memberikan informasi dan pengetahuan melainkan juga, menghibur perasaan komunikan. Hal ini Sering dilakukan untuk mengakrabkan ikatan emosional. d. Menganjurkan suatu tindakan Pesan yang disampaikan komunikator merupakan stimulus yang dapat menjadi acuan bagi komunikan. Komunikator dapat mempengaruhi komunikan melalui komunikasi.

2.1.5 Pengertian Media Komunikasi

Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, memproduksi mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi. Jenis media komunikasi berdasarkan fungsinya media komunikasi dibagi menjadi 3 yakni : a Fungsi Produksi, ialah media komunikasi yang berguna untuk menghasilkan informasi, contohnya adalah komputer pengolah kata word processor; 42 b Fungsi Reproduksi, ialah media komunikasi yang kegunaannya untuk memproduksi ulang dan menggandakan informasi, misalnya audio tapes recorder dan videotapes. c Fungsi penyampaian informasi, ialah media komunikasi dipergunakan untuk menyearluaskan dan menyampaikan pesankepada komunikan yang menjadi sasaran. Contoh : telepon, bulletin, faksimile dsb. Berdasarkan bentuknya media komunikasi dibagi menjadi 3 yaitu : a Media Cetak, ialah segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan, contohnya seperti surat kabar, leaflet, brosur, bulletin dan sebagainya. b Media Visual atau Media Pandang, artinya untuk menerima pesan yang disampaikan digunakan indera penglihatan, Misalnya film, televisi, lukisan, foto, pameran, dll c Media Audio, untuk menerima pesan yang disampaikan dengan menggunakan indera pendengaran, seperti radio, telepon, tape recorder dan sebagainya. d Media Audio-Visual, ialah media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus ddengar. Jadi untuk dapat mengakses informasi yang disampaikan, digunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus. Yang termasuk dalam jenis ini adalah tv dan film. Berdasarkan jangkauan penyebaran informasi terbagi menjadi 2 yaitu media komunikasi external dan media komunikasi internal. 43 A. Media Komunikasi Eksternal Media komunikasi eksternal adalah media komunikasi yang dipergunakan untuk menjalin hubungan dan menyampaikan informasi dengan pihak-pihak yang berada di luar perkantoran. Media komunikasi eksternal yang sering digunakan antara lain : 1. Media cetak ialah media komunikasi tercetak atau tertulis dimaksudkan untuk menjangkau public eksternal seperti pemegang saham, konsumen, pelanggan, mitra kerja, dan sebagainya. Contohnya adalah majalah perusahaan, bulletin, brosur dan leaflet. Media eksternal cetak ini berfunghsi sebagai :- Media Penghubung;- Sarana menyampaikan keterangan-keterangan kepada kalayak- Media Pendidikan- Sarana membentuk opini publik- Sarana membangun citra. 2. Radio merupakan media audio yang mampu mengirimkan pesan berupa informasi lisan suara kepada khalayak. Beberapa perkatoran memilih memanfaatkan radio untuk menyampaikan informasi secara luas kepada khalayak sasaran. Penggunaan media radio oleh suatu perusahaan dapat dilakukan dengan mendirikan pemancar, mengisi acara pada stasiun radio, TV Kepentingan perusahaan untuk menyampaikan pesan kepada public melalui televisi dapat ditempuh dengan memasang iklan, mengundang wartawan atau reporter televisi agar memuat berita tentang kegiatan perusahaan atau dapat pula mengajukan permohonan untuk mengisi acara 44 3. Telepon Sebagai media komunikasi, telepon sangat penting untuk menyampaikan dan menerima informasi lisan secara cepat dengan pihak public eksternal 4. Surat merupakan media penyampaian informasi secara tertulis, dapat berupa surat konvensional maupun surat elektronik. Surat menyurat merupakan salah satu kegiatan penting diperusahaan. Banyak informasi yang keluar masuk perusahaan melalui media surat, karena surat merupakan media komunikasi yang efektif apabila yang terkait tidak dapat berhubungan secara langsung atau lisan. Internet merupakan media komunikasi berbasis komputer teknlogi informasi. Internet banyak dipilih oleh perusahaan guna menjalin kemampulan dalam menjangkau khalayak. Keunggulan media komunikasi internet adalat a Mudah, cepat dan murah dengan jangkauan dunia b Tidak ada birokrasi baik secara teknis maupun non teknis c Tersebar di berbagai pelosok kota B. Media Komunikasi Internal Media komunikasi internal adalah semua sarana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan public internal perusahaan, dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim informasi adalah orang dalam atau orang dalam tau public internal, terdiri atas pimpinan, angota, pegawai, maupun unit-unit 45 kertja yang ada di dalam perusahaan tersebut, Jenis media yang dipergunakan secara internal ini antara lain : a. Telepon b. Surat c. Papan pengumuman d. House Journal Bentuknya dapat berupa majalah bulanan, profil perusahaan, prospectus, bulletin dan tabloid. e. Printed material Media komunikasi dan publikasi berupa barang- barang cetakan seperti booklet, pamlet, kop surat, logo, kartu nama dan memo. f. Media pertemuan dan pembicaraan

2.2 Tinjauan tentang Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya Anwar Arifin, 1984. Michael Burgoon dalam Wiryanto, 2005 mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. 46 Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut Deddy Mulyana, 2005. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

2.2.1 Klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya .

Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok.  Kelompok primer dan sekunder. Charles Horton Cooley pada tahun 1909 dalam Jalaludin Rakhmat, 1994 mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota- anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya, sebagai berikut: 1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling 47 tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja. Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas. 2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal. 3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya. 4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder instrumental. 5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.  Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan. Theodore Newcomb 1930 melahirkan istilah kelompok keanggotaan membership group dan kelompok rujukan reference group. Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur standard untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif. Saya menjadikan Islam sebagai kelompok rujukan saya, untuk mengukur dan menilai keadaan dan status saya sekarang fungsi komparatif. Islam juga memberikan kepada saya norma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya miliki-kerangka rujukan untuk membimbing perilaku saya, sekaligus menunjukkan apa yang harus saya capai fungsi normatif. Selain itu, Islam juga memberikan kepada saya 48 cara memandang dunia ini-cara mendefinisikan situasi, mengorganisasikan pengalaman, dan memberikan makna pada berbagai objek, peristiwa, dan orang yang saya temui fungsi perspektif. Namun Islam bukan satu-satunya kelompok rujukan saya. Dalam bidang ilmu, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia ISKI adalah kelompok rujukan saya, di samping menjadi kelompok keanggotaan saya. Apapun kelompok rujukan itu, perilaku saya sangat dipengaruhi, termasuk perilaku saya dalam berkomunikasi.  Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif John F. Cragan dan David W. Wright 1980 membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: a. kelompok tugas; b. kelompok pertemuan; dan c. kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang dirinya. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan. Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan 49 identitas sosial politik yang baru. Kelompok revolusioner radikal; di AS pada tahun 1960-an menggunakan proses ini dengan cukup banyak. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

2.2.2 Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi

 Konformitas. Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju norma kelompok sebagai akibat tekanan kelompok-yang real atau dibayangkan. Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama. Jadi, kalau anda merencanakan untuk menjadi ketua kelompok,aturlah rekan-rekan anda untuk menyebar dalam kelompok. Ketika anda meminta persetujuan anggota, usahakan rekan-rekan anda secara persetujuan mereka. Tumbuhkan seakan-akan seluruh anggota kelompok sudah setuju. Besar kemungkinan anggota-anggota berikutnya untuk setuju juga. 50  Fasilitasi sosial. Fasilitasi dari kata Prancis facile, artinya mudah menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah. Robert Zajonz 1965 menjelaskan bahwa kehadiran orang lain-dianggap- menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu. Efek ini terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya didepan orang yang menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan mempertingi kemungkinan dikeluarkannya respon yang dominan. Respon dominan adalah perilaku yang kita kuasai. Bila respon yang dominan itu adalah yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila respon dominan itu adalah yang salah, terjadi penurunan prestasi. Untuk pekerjaan yang mudah, respon yang dominan adalah respon yang banar; karena itu, peneliti-peneliti melihat melihat kelompok mempertinggi kualitas kerja individu.  Polarisasi. Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras. 51

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok

Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi performance tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan satisfacation. Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi misalnya kelompok belajar, maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok. Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu: 1. ukuran kelompok. 2. jaringan komunikasi. 3. kohesi kelompok. 4. kepemimpinan Jalaluddin Rakhmat, 1994.

2.3 Pengertian Penelitian Deskripsi

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya Sukmadinata, 2006:72. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang 52 sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Furchan 2004:447 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.

2.3.1 Karakteristik Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan 2004 bahwa 1 penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat. 2 tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan 3 tidak adanya uji hipotesis. 53

2.3.2 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Furchan 2004:448-465 menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu; 1. Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis. 2. Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya sensus atau survai sampel dan subyeknya hal nyata atau tidak nyata, sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata. 3. Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan- tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional. 54 4. Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu. 5. Analisis dokumenter. Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis. 6. Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. 7. Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti. 55

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Pangalengan In Slankers Society

Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex CSC, grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo Setiawan drum, Boy gitar, Kiki gitar, Abi bass, Uti vokal dan Well Welly vokal mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones. Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada tahun 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi akhir ini, yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim drum, Kaka vokal, Ivanka bass, Ridho gitar dan Abdee gitar. Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik, yang dikenal sebagai Slankers. Berikut ini sejarah singkat tentang berdirinya Slank. Slank berdiri desember 1983. dengan nama awal cikini stone complex, dengan beranggotakan, Bimo Setiawan drum, Boy gitar, Kiki gitar, Abi bas, Uti vokal, Wel Welly vokal.Mereka sering membawakan musik2 dari Rolling Stone, idola mereka. Di tengah jalan beberapa dari mereka keluar. karena keuletan Bimbim, panggilan Bimo Setiawan membentuk band lagi dan merubah nama menjadi Red Evil. dengan formasi 56 Bim2drum, Bongky gitar, Kiki gitar, Denny bas, Erwan vokal. dan mereka sudah mulai berani memainkan lagu2 mereka sendiri. Penampilan mereka diatas panggung yang cenderung seadanya dan slenge’an. sehingga para penonton sering menyebut mereka band slenge’an. mulai saat itu nama band mereka berubah menjadi Slank. Pergantian personil menjadi kebiasaan dalam band ini. sudah kali band ini ganti personil, dengan personel Bim2Drum, KakaVokal, BongkyBas, IndraKeyboard, PayGitar. Berkali-kali mengirim demo ke berbagai label, berkali2pula rekaman mereka ditolak. lalu mereka bertemu dengan seorang produser Budi Susatio. setelah mendengarkan musik mereka, Budi yakin bahwa musik mereka akan banyak disukai. karena musik mereka beda dari musik mainstream pada masa itu. Slank menggabungkan antara pop, rock n roll, etnik dan punk. yang menjadi warna musik Slank. Hingga sekarang slank masih berkarya dan banyak memiliki penggemar yang biasa menyebut diri mereka slankers. Mereka cenderung setia pada slank. karena mereka menganggap musik slank adalah musik jujur apa adanya. yang mewakili jiwa dan semangat muda. Slank Fan Club SFC adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank melihat komunitas 57 Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh sebab itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di pangil oleh Bunda untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk memberikan wadah untuk Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans Club. Divisi Slank Fans Club Pusat rasmi berdiri sejak 2 May 2004 sebagai bagian dari manajemen Pulau Biru Production yang menaunggi pengemar Slank yang tergabung dalam wadah Slank Fans Cub wilayah. Divisi Slank Fans Club Pusat berdiri dengan maksud menjembatani berdirinya Slank Fans Club wilayah sekaligus menampung kreatifitas dan mengkordinir kegiatan yang dilakukan Slankers demi terciptanya sumber daya manusia yang produktif dan aktif, bahkan saat ini Slank Fans Club sudah terdapat 98 wilayah cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 2 cabang di luar negeri yaitu Malaysia dan Timur Leste. Selama tur, para personil Slank selalu mengadakan temu fans dan di beberapa kota tersebut Slank meresmikan Slank Fans Club. Suasana peresmian Slank Fans Club biasanya bersifat santai dan akrab. Pada setiap event slank, keamanan menjadi salah satu pelengkap, maka pada perkembangannya Slank Fans club di tuntut untuk membuat satuan tugas untuk menjaga setiap pertunjukan Slank. Pembentukan satuan tugas ini di mulai dari Slank Fans Club cabang Jakarta, pada awalnya satuan tugas ini di namakan “kalau aku jadi presiden”, namun akhirnya diubah menjadi Bidadari Penyelamat BP atas saran Bim- bim, sesuai dengan judul lagu slank. Bidadari Penyelamat yang sudah terbentuk di beberapa cabang di Indonesia saat ini, pada perkembangannya memerlukan konsep dan aturan yang matang, karena tenaga keamanan yang terbentuk sudah tidak hanya 58 di peruntukan khusus pada pengamanan slank semata, tapi sudah dapat di peruntukkan untuk keamanan event-event entertaint yang lainnya. Pangalengan merupakan suatu daerah kecil di pinggir kota bandung tepatnya di kabupaten bandung. Dengan banyaknya anak muda dan banyaknya generasi muda yang berpotensi untuk mengembangkan sumber daya manusia yang sekarang ini berdampingan dengan pergaulan bebas maka beberapa personil kelompok slankers mengajak anak muda pangalengan untuk bersatu menjalin kekuatan untuk menuju kesolidaritasan dan saling membantu dalam mengaplikasikan bakat serta potensi generasi muda pangalengan. Pangalengan In Slankers Society disingkat PISS, berdiri sejak 21 Mei 2009 ini, meresmikan kembali pada 21 Mei 2010 karena melihat kelompok fanatisme pada group band slank bertambah dan menjadi besar dan sering kali banyak bersosialisasi kepada masyarakat dan mengankat nama baik PISS. 59

3.2 Logo dan Slogan Pangalengan In Slankers Society

Gambar 3.1 Logo Pangalengan In Slankers Society Sumber : data Pangalengan In Slankers Society 2011 Gambar kupu kupu yang menjadi dasar logo slank punya makna khusus bagi PISS dan kawan - kawan. Dipilihnya binatang tersebut karena kupu - kupu selalu memilih tempat hinggap yang indah. Sebagai binatang yang bermetamorfosa itu melambangkan kreatipitas slankers yang terus berkembang dan tak pernah berhenti.  Visi Solidaritas tanpa batas  Misi Memepererat generasi muda Pangalengan dalam berkarya.  Motto P L U R Peace Love Unity and Respect 60

3.3 Kepengurusan Pangalengan In Slankers Society

Penasehat : Andri Rere Pendiri : Thealea : Andri Rere : Djava Ketua : Oshenk Wakil Ketua : Othonk Sekretaris : Apriliani Bendahara : Fredhea Humas : Obay Kenggotaan : Gundiel Keamanan : Himen Tabel 3.1 Daftar Anggota - Anggota Pangalengan In Slankers Society PISS NO NAMA J.kelamin ALAMAT 1 Erse. T.S Chiw Wanita Kp.Pintu Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamanah 2 Asep Iwan Setiawan Osenk Laki-laki Kp.Hegarmanah Rt.03 Rw20 Ds.Sukamanah 3 Andri Widiawan Rere Laki-laki Kp.Babakan anyar Rt.05 Rw.10 4 Fridea .M.P Free Laki-laki Kp.Pintu Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamanah 5 Nendar Mardiana Obay Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt07 Rw.11 Ds.Sukamanah 6 Santi Agri.A Agrie Wanita Kp.Pintu Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamanah 7 Windi Octaviani Ndie Wanita Kp.Pasir angin Rt.02 Rw.23 Ds.Margamukti 8 Dedi Gustaman Kambienk Laki-laki Kp.Cipanas Rt.05 Rw05 Ds.Margamukti 9 Cecep Andri Nugraha Uchil Laki-laki Kp.Pasir angin Rt.02 Rw.23 Ds.Margamukti 10 Sahman SAM 26 Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.02 Rw.13 Ds.Marga mekar 61 11 Pian Supriadi Botax Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.05 Ds.Margamukti 12 Sony Gilang Permana Laki-laki Alun-alun Rt.05 Rw01 Ds.Pangalengan 13 Abde Abdul Rohman Laki-laki Kp.PajatenRt.01 Rw.02Ds.Tarumajaya 14 Irfan Anggara Babeh Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.05 Ds.Margamukti 15 Asep Hadiman Himen Laki-laki Kp.Legok kondang Rt.04 Rw.09 16 Fidri Fratomo V-drie Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.07 Rw11 Ds.Sukamanah 17 Rangga Pratama.R Ghaga Laki-laki Kp.Legok kondang Rt.04 Rw.09 18 Sischa R Aulia Kekeyz Wanita Alun-alun Rt.05 Rw01 Ds.Pangalengan 19 Siti Nurhalimah Nge Wanita Kp.Babakan alun-alun 20 Fitri memeyz Wanita Kp.Karamat Rt.09 Rw.03 Ds.Marga mekar 21 Jajang Kurnia Laki-laki Kp.Sidamukti Rt.04 Rw.04 22 Geri Algianto Laki-laki Kp.Cinangsi Rt.03 Rw.04 23 Suhud Erawan Hoed Laki-laki Kp.Cibiru Rt.05 Rw.07 Ds.Margamekar 24 Winda Alpianto Laki-laki Kp.Gunung cupu 25 Rikar Ramdhan Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.05 Ds.Margamukti 26 Aziz Ahmad Fauzi m-za Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.05 Ds.Margamukti 27 Ugun Laki-laki Kp.Babakan siliwangi Rt.06 Rw.11 28 Sasron Laki-laki Kp.Babakan siliwangi Rt.06 Rw.11 29 Dohar Samuel Laki-laki Kp.Kebon kacang 30 Achmad Saeful Ulum Laki-laki Kp.Pasangrahan Rt.01 Rw.06 31 Aziz Nurdiman Laki-laki Kp.Rancamanyar 32 Andri Mulyana Laki-laki Kp.Rancamanyar 33 Deri Setiawan Laki-laki Kp.Sukamenak 34 Yogi Rahmat Ogay Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.05 Ds.Margamukti 35 Tantan Laki-laki Kp.Cipanas Rt.05 Rw05 Ds.Margamukti 36 Yudha D Pratama Laki-laki Kp.Ciberem 37 Dian Hadian Laki-laki Kp.Sidamukti Rt.05 Rw.04 38 Andri Hendrayana Laki-laki Kp.Cipanas Rt.05.Rw.05 Ds.Margamukti 39 Deni Rudiansyah Lanoh Laki-laki Kp.Babakan laksana 40 Rifki Hasanudin Laki-laki Kp.Cipanas Rt.04 Rw.06 Ds.Margamukti 41 Racka Belatani Raka Laki-laki Kp.Rancamanyar 42 Hendris Tyana Lendra Laki-laki Pmh.Gading junti asri Rt.09 Rw.05 Katapang 43 Toni Andri Yadi Denz Laki-laki Kp.Pintu Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamanah 44 Rian Kurnia Olox Laki-laki Kp.Rancamanyar 45 Riqi Wagiman Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 46 Wildan Firdaus Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.07 Rw.11 Ds.Sukamanah 47 Irvan Setiawan Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 48 Asep Riri Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 62 49 Engkus Azril Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 50 Ivan Ivanka Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 51 Agus Stones Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 52 Deni Ramdanie Zaeu Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.07 Rw.11 Ds.Sukamanah 53 Andri Kuswendi Laki-laki Kp.Pintu Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamanah 54 Kusnadi Boma Laki-laki Garut 55 Trya Laki-laki Kp.Cipanas Rt.05.Rw.05 Ds.Margamukti 56 Hendi Gandoel Laki-laki Kp.Cipanas Rt.05.Rw.05 Ds.Margamukti 57 Gunawan Gugun Laki-laki Kp.Rancamanyar 58 Egga Aria Edditya Laki-laki Kp.Babakan kiara Rt.01 Rw.04 59 Hera Listianto Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 60 Yayang Otoy Laki-laki Kp.Cipanas Rt.01 Rw.05 Ds.Margamukti 61 Dedi Mulyadi Die Cox Laki-laki Kp.Pasir mulya 62 Ovan Ivank Laki-laki Kp.Pasir mulya 63 Hari Nugraha John Laki-laki Kp.Cipanas 64 Indra Jaya Laki-laki Kp.Cinangsi Ds.Margamekar 65 Dian Darmawan Laki-laki Kp.Cibereum paledrom 66 Dani Setiawan Chipux Laki-laki Kp.Pintu Rt.02 Rw.01 Ds.Sukamanah 67 Rizal Anaky Laki-laki Kp.Hegarmanah Rt.03 Rw.20 Ds.Sukamanah 68 Jhony Laki-laki Kp.Babakan parky 69 Yana Tempe Laki-laki Kp.Cinangsi Rt.03 Rw.05 Ds.Marga mekar 70 Thoni Gunawan Laki-laki Kp.Rancamanyar 71 Asep Wardani Laki-laki Kp.Gunung cupu 72 Rizky M.S Laki-laki Kp.Citere Rt.04 Rw.20 Ds.Sukamanah 73 Andri Handriyana Laki-laki Kp.Citere Rt.04 Rw.20 Ds.Sukamanah 74 Deden Mono Laki-laki Kp.Citere Rt.04 Rw.20 Ds.Sukamanah 75 Ahmad Nugraha Noe Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.01 Rw.13 Ds.Sukamanah 76 Ridvan Firman Hudaya Laki-laki KP.Los cimaung Rt.01 Rw.18 Ds.Margamukti 77 Deri Destiana Laki-laki Kp.Citawa 78 Gandi Suparlan Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.01 Rw.13 Ds.Sukamanah 79 Fitri Sukmaningsih Wanita Kp.Cipanas Rt.06 Rw.06 80 Afriliani Wanita Kp.Cipanas Rt.06 Rw.06 Ds.Margamukti 81 Acep Ramdan Laki-laki Kp.Los Cimaung 82 Sandi Alwi Yandi Laki-laki KP.Babakan parki 83 Deni Permadi Laki-laki Kp.Rancamanyar 84 Aso Abdurrohman Laki-laki Kp.Citere 85 E. Dani . S Sayoer Laki-laki Kp.Citere 63 86 Nuri Hanisah Wanita Kp.Babakan laksana 87 Agus Junaedi The Guy Laki-laki Kp.Jublegan Rt.04 Rw.17 88 Chandra K Laki-laki Kp.Cipanas Rt.01 Rw.05 Ds.Margamukti 89 Nurdin Ekonk Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.07 Rw.11 Ds.Sukamanah 90 Aldi Arief Black Laki-laki Kp.Pada awas 91 Reza Laki-laki Kp.Cipanas Rt.01 Rw.05 Ds.Margamukti 92 Doni Doncle Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 93 Acep Bomber Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 94 Acep Dadoz Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 95 Een Vicius Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 96 Chandra Yasa Laki-laki Kp.Babakan laksana 97 Anto Laki-laki Kp.Norogtog 98 Asep Koswara Cahle Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 99 Indra Permana Laki-laki Kp.Cipanas Rt.02 Rw.05 Ds.Margamukti 100 Aldi Rohmat Maulana Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.05 Ds.Margamukti 101 De Iman Tri Oktavian Demz Laki-laki Kp.Norogtog wetan Rt.05 Rw.02 102 Dafie Laki-laki Kp.Cipanas Rt.01 Rw.05 Ds.Margamukti 103 Yandi Laki-laki Kp.Citere hilir Rt.05 Rw.11 Ds. Sukamanah 104 Taufik Muhamad Ofik Laki-laki Kp.Kebon kacang 105 Agus Mulyadi Laki-laki Kp.Barusulam Rt.01 Rw.04 Ds.Sukamanah 106 Hani Handriani Wanita Kp.Cipanas Rt.03 Rw.06 Ds.Margamukti 107 Ressy Restianty Echie Wanita Kp.Kiara padasuka 108 Ginanjar Rif Ginz Laki-laki Kp.Kebon kacang 109 Dadan Karmana Laki-laki Kp.Sukadana Rt.01 Rw.21 110 Yogha Ilyasa Kustiawan Oghut Laki-laki Kp.Jublegan Rt.04 Rw.15 111 Abdul Rohman Fauzan Laki-laki Kp.Babakan sirna Rt.01 Rw.15 112 Ezha Asandra Laki-laki Kp.Cipanas 113 Hikmal Maulana Yunus Laki-laki Kp.Citere 114 Puad Ramdan Laki-laki Kp.Citere 115 Tedi Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.02 Rw.12 116 Agus Cahya Laki-laki Kp.Rancamanyar 117 Wawan Karmawan Laki-laki Kp.Padasuka Rt.05 Rw.05 118 Deden Kiki Rishadi Laki-laki Kp.Tani mukti 119 Fredoom Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 120 Eza Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 121 Teddy Wardiansyah Laki-laki Kp.Ciluncat Kec.Cangkuang 64 122 Tobi. U Laki-laki Kp.Kiara sanding 123 Asep. T Laki-laki Kp.Kiara sanding 124 Hendra Laki-laki Kp.Kiara sanding 125 Irvan Laki-laki Kp.Kiara sanding 126 Cecep Ruslim pli Laki-laki Kp.Gunung cupu 127 David Supriatmanto Laki-laki Kp.Lambong Rt.03 Rw.14 Pangalengan 128 Eka Kurnia Rianto takur Laki-laki Kp.Cibunihayu Rt.03 Rw.08 Ds.Warnasari 129 Diksi Prawira D Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.04 130 Fey Sandria fey Laki-laki Kp.Cipanas Rt.03 Rw.04 131 Dirman Jamaludin S manz Laki-laki Perm.Kebon kopi Rt.04 Rw.15 132 Elin Yulianti Wanita Kp.Cisangkuy Rt.07 Rw.11 133 Ingga Wanita Kp.Cipanas Rt.03 Rw.04 134 Guntur Prianggi Laki-laki Kp.Barusulam 135 Dea Maulana Laki-laki Kp.Baruibun Rt.05 Rw.14 Ds.Sukamanah 136 Yadi Kurniadi Laki-laki Kp.Sidamukti 137 Ade Suryaman Laki-laki Kp.Sidamukti 138 Ujang Laki-laki Kp.Rancamanyar Rt.03 Rw.09 Ds.Margamukti 139 Rudi Rusdiana Laki-laki Kp.Cisangkuy Rt.02 Rw.03 Ds.Margamekar

3.4 Tempat Penelitian

Jl. Raya Pintu Pangalengan Rt02 Rw19 Kab. Bandung Telepon : 081321654876 Email : piss_pluryahoo.com Facebook : www.facebook.comhome.phpprofile.php?id=100001241431196 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan membahas hasil penelitian yang dilakukan mengenai Studi Deskriptif Tentang Komunikasi Kelompok Komunitas Pangalengan In Slankers Society Dalam Membangun Prestasi. Peneliti mengumpulkan data-data melalui wawancara dan studi pustaka. Wawancara dilakukan pada anggota PISS yang menjadi subjek penelitian yang telah ditentukan. Peneliti juga melakukan wawancara kepada objek pembanding yakni pihak masyarakat di Pangalengan selaku warga setempat yang bisa menilai komunitas PISS tersebut. Wawancara dilakukan sekitar 1satu bulan lamanya terhitung dari 21 Mei 2011 sampai dengan 19 Juni 2011, Adapun rincian waktu wawancara disertai dengan kepentingan wawancara yang dilakukan peneliti sebagai berikut : 66 Tabel 4.1 Rincian Wawancara Peneliti No. Hari, TanggalBulanTah un Tempat Topik Wawancara Narasumber Informan 1. Sabtu, 21 Mei 2011 Rumah anggota PISS wawancara mengenai acara ulang tahun PISS pertama untuk tanggal 22 Mei 2011  Thea Lee  Andry Rere  Oshenk 2. Minggu, 22 Mei 2011 Situ Cileunca Pangalengan Wawancara tentang ulang tahun PISS ke-1  Nenk Itha  Dinda  Bunda PISS  Fanny AM 3. Rabu, 25 Mei Alfamart Pangalengan Wawancara dengan anggota  Othonk  Uwa 67 PISS yang berjualan aksesoris slank 4. Senin, 30 Mei 2011 Bathara Pangalengan tempat nongkrong Wawancara harapan dan masukan anggota PISS.  Dohar  Riki  Eqonk  Andry Rere 5 Rabu, 14 Juni 2011 Rumah Warga Pangalengan Wawancara tentang penilaian Masyarakat tentang PISS  Hj. Herman 6. Minggu, 19 Mei 2011 Pangalengan Wawancara mengenai PISS  Andry Rere  Oshenk  Djava  Thea Lee Sumber : Data peneliti 68 Peneliti juga melakukan studi pustaka sebagai alat ukur yang akan membantu mendeskripsikan hasil dan membatasi data penelitian sehingga lebih terarah pada hasil yang akan dicapai dalam penelitian ini. Agar lebih sistematis perlu disampaikan bahwa bab ini akan membahas tentang : 1. Deskripsi Identitas Informan 2. Deskripsi Hasil Penelitian 3. Pembahasan

4.1 Deskripsi Identitas Informan

Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa Informan yang telah ditentukan. Dilihat dari keanggotaan komunitas PISS dalam melakukan komunikasi kelompok dalam mebangun prestasi. Untuk lebih rincinya dibawah ini peneliti akan menguraikan data mengenai informan diantaranya jenis kelamin, umur, pendidikan hingga aktivitas sebagai berikut : 69

1. Thea Lee Pendiri Pangalengan In Slankers Society

Lahir di Tasik pada tanggal 23 Juli 1983, Besar di Pangalengan sejak umur 2 Tahun sampai sekarang ini mendirikan komunitas ini dari 2 tahun lalu bersama teman - temannya. Thea Lee yang tidak mau menyebutkan nama aslinya ini terkenal pria yang humoris dan tegas. Hobbi dengan sepak bola dan biliard ini sudah menikah dan mempunyai satu orang anak. Bekerja sebagai salah satu staff notaris di PT. Perkebunan Malabar Pangalengan ini sangatlah ramah dan begitu menyayangi keluarganya. Pendidikan terakhir yang di sandangnya adalah S1 Sarjana di bagian Ilmu Hukum. Teman - temannya memanggil Thea Lee S.H atau pun sering dipanggil sapi ini mempunyai missi tinggi dalam mendirikan komunitas PISS ini. Thea Lee yang sering berkumpul bersama anggota PISS hanya untuk mengobrol dan meluangkan waktu untuk latihan band ini sering kali mengikuti perjalanan - perjalana group band Slank dimanapaun Slank manggung dia selalu berangkat walaupun hanya beberapa orang dan terkadang mengajak istri dan anaknya untuk menonton Slank. 70

2. Andry Rere Pendiri Komunitas PISS

Andry Widiawan S.S, ini tengah bekerja di PT. Magma Nusantara yang lahir 28 tahun yang lalu ini adalah pria yang ikut serta dalam mendirikan komunitas PISS. Hobbi traveling dan ngeband adalah lulusan Sastra Inggris di salah satu Universitas swasta di kota Bandung. Menyukai band sejak duduk di sekolah dasar hingga sekarang ini, sama - sama selalu mengikuti perjalanan Slank dari tour konser ataupun jambore Slank di kota - kota besar di Indonesia. Merintis berdirinya PISS di pangalengan, mempersatukan anak muda di pangalengan dalam damai dan cinta dan berkeinginan Slank bisa hadir dan menghibur warga pangalengan. Andry yang sering kali di panggil Rere ini masih sering meluangkan waktu didalam sempitnya waktu dalam bekerja untuk berkumpul dan mengobrol dengan para anggota PISS walaupun hanya beberapa jam dan sering kali pergi untuk berlatih band bersama para anggota PISS.

3. Dinda Anggota PISS