Keabsahan Data PERAN BALAI REHABILITASI SOSIAL DALAM PELATIHAN KETERAMPILAN KERJA DAN PEMBINAAN MENTAL PEREMPUAN MANTAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (STUDI KASUS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WANITA UTAMA” SURAKARTA

h. Foto-foto tentang kegiatan pembinaan mental dan pelatihan keterampilan kerja dan penyaluran Penerima Manfaat

6. Keabsahan Data

Menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lainnya. Menurut Moleong 2007:330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori Moleong, 2007:330. Triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi dengan memanfaatkan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif Moleong, 2007:330-331. Triangulasi dengan sumber data dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Penulis membandingkan data hasil pengamatan Penulis melakukan wawancara dengan Kepala Balai, Petugas Balai, dan Penerima Manfaat. Hasil wawancara dengan Ibu Endang Dwi Adiyani selaku Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta pada tanggal 2 April 2015 tentang kerjasama Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” dengan pihak luar Balai yaitu instansi terkait yang bekerjasama dengan Balai, diperoleh data bahwa Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta dalam menjalankan proses rehabilitasi tentu tidak sendiri karena diserahkan pada ahlinya yaitu agar lebih efektif dalam menjalankan pelatihan. sama dengan apa yang penulis amati yaitu bahwa Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta Surakarta bekerja sama dengan instansi terkait, yaitu pada tanggal 27 maret dalam pembinaan Agama Islam yang menjadi petugas pembinaan adalah dari KUA Kecamatan Laweyan. Hasil perbandingan antara pengamatan dengan hasil wawancara hampir semuanya sama atau sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. Penulis dalam hal ini membandingkan informasi dari Ibu Endang Dwi Adiyani yang diwawancarai secara eksklusif dengan ceramah yang disampaikan pada saat upacara apel pagi senin 30 maret 2015 di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta. Menurut Ibu Endang Dwi Adiyani ketika diwawancarai penulis, bahwa target penerimaan balai meningkat dari 160 orang menjadi 300 orang Penerima Manfaat pada tahun 2015. Ibu Endang Dwi Adiyani juga mengatakan hal yang sama ketika memberikan pidato sambutan pada saat upacara di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta, Ibu Endang Dwi Adiyani menyebutkan bahwa target pelayanan penerimaan Balai meningkat dari tahun sebelumnya yaitu dari 160 orang menjadi 300 orang Penerima Manfaat per tahun. Hasil perbandingan antara data wawancara dengan informan baik di muka umum maupun ketika wawancara secara pribadi hampir semuanya sama atau sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dengan hasil wawancara terhadap Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta, Petugas maupun Penerima Manfaat sejauh ini sudah sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Selain itu, penulis juga mengkroscek melalui hasil wawancara dengan masyarakat. Hasil perbandingan antara data wawancara informan pada saat peneliti melakukan penelitian dengan sepanjang waktu hampir semuanya sama atau sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Penulis membandingkan informasi dari Ibu Endang Dwi Adiyani mengenai tugas pokok dan fungsi dari Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” dengan Pergub Prov. Jateng No. 53 Tahun 2013. Hasil perbandingan antara hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan hampir semuanya sama atau sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan demikian akan diperoleh data yang benar-benar valid.

6. Analisis Data