2. Lebih senang melakukan tawar-menawar dalam pembelian. 3. Konsumen wanita cenderung lebih teliti memeriksa barang sebelum dibeli.
4. Tidak mudah terbawa arus atau bujukan penjual. 5. Lebih banyak tertarik pada warna dan bentuk, bukan pada kegunaannya,
karena wanita memiliki perasaan yang lebih peka daripada pria. 6. Lebih banyak tertarik pada mode.
7. Lebih mementingkan status sosial. 8. Menyukai hal-hal yang romantis daripada objektif.
9. Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris.
10. Mudah meminta pandangan, pendapat, atau pun nasihat dari orang lain. 11. Kurang tertarik pada hal-hal teknis dari barang yang akan dibelinya.
12. Cepat merasakan suasana toko. Kamahera dalam teori tipe konsumen.
2.3 Aksesoris
Menurut Poerwodarminto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,” aksesoris adalah barang tambahan, alat ekstra, barang yang berfungsi sebagai
pelengkap dan pemanis yang merupakan tambahan” Poerwodarminto, 2009:23. Sehingga tujuan utama penggunaan aksesoris adalah sebagai pelengkap busana.
Aksesoris memiliki nilai fungsi dan nilai estetika. Nilai fungsi adalah suatu manfaat yang akan diperoleh apabila produk aksesoris itu difungsikan sesuai
perannya. Misalnya, jepit rambut akan berfungsi sebagai pengikat rambut agar rambut lebih rapi, bros akan berfungsi sebagai penyemat jilbab agar jilbab dapat
dibentuk sesuai model yang diinginkan, dan sebagainya. Sedangkan nilai estetika adalah nilai yang berkaitan dengan keindahan dan dapat meningkatkan
nilai penampilan pemakainya. Misalnya, aksesoris tas pesta akan menambah nilai penampilan pemakaianya ketika dipakai pada acara pesta. Bando rajut akan
mempercantik penampilan berbusana anak balita, dan sebagainya. Penggunaan aksesoris harus sesuai dengan tempat dan waktunya. Sehingga
nilai fungsi dan nilai estetika bisa didapatkan secara maksimal untuk melengkapi penampilan berbusana. Contohnya aksesoris kalung yang dikenakan pada leher,
aksesoris gelang yang dikenakan pada pergelangan tangan, cincin yang dikenakan pada jari, jepit rambut yang dikenakan pada rambut, tas pesta
dikenakan ketika menghadiri pesta, aksesoris bros yang dikenakan pada jilbabblazer, ikat pinggang yang dikenakan pada pinggang, dan lain sebagainya.
Frekuensi penggunaan aksesoris antara individu satu dengan lainnya berbeda-beda sesuai dengan hobi dan kegemarannya. Banyak dijumpai para
wanita khususnya ibu-ibu yang senang mengenakan aksesoris dalam kesehariannya. Namun ada juga wanita yang hanya mengenakan aksesoris pada
kesempatan tertentu saja. Misal: menghadiri acara pernikahan, pengajian, dan lain-lain.
Kesenangan dan kegemaran seseorang terhadap aksesoris dapat ditunjukkan dengan adanya koleksi aksesoris yang dimiliki. Semakin tinggi
tingkat kesenangan seseorang terhadap aksesoris semakin banyak pula koleksi aksesoris yang dimiliki.