Siklus II Pelaksanaan Tindakan

52

b. Siklus II

a Perencanaan siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka kemudian peneliti mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan masalah. Peneliti mengontrol kembali efektifitas pengerjaan lembar kerja diskusi kelompok kecil pada tiap kelompok, alat peraga dan cara menyampaikan yang efektif. Peneliti memeriksa dan menyiapkan rencana pembelajaran, Lembar diskusi kelompok, lembar evaluasi dan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa untuk siklus II. Peneliti juga memeriksa kembali alat peraga dan prasarana yang diperlukan sebagai penunjang pembelajaran. b Pelaksanaan Tindakan siklus II Pertemuan pertama siklus I pada hari Rabu, tanggal 6 Oktober 2010 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit atau tiga jam pelajaran. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Kenampakan alam daratan dan perairan di provinsi setempat. Standar Kompetensi: Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupatenkota dan provinsi. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragamaan sosial dan budaya. Indikator Pembelajaran: 1. Menyebutkan manfaat kenampakan alam di provinsi setempat. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial dan budaya di provinsi setempat. Kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 53 a Kegiatan awal Apersepsi Tanya jawab dengan siswa “Pantai Kartini selain untuk obyek wisata apalagi manfaat dari pantai tersebut?” “Sebagian besar penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai apa?” “Bagaimana keadaan penduduk di sekitar pantai tersebut?” b Kegiatan inti 1 Guru membentuk kelompok heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin Suku, warna kulit, dsb. 2 Guru menjelaskan kenampakan alam daratan dan perairan di provinsi setempat dengan peta buta provinsi Jawa Tengah . 3 Siswa secara bergantian menempelkan kenampakan alam pada peta buta. 4 Guru memberikan motivasi dan guru tanya jawab tentang kenampakan alam yang telah ditempel dan keadaan sosial budaya di masing-masing tempat tersebut. 5 Guru memberikan tugas diskusi kelompok pada masing- masing kelompok. 6 Siswa mengerjakan tugas diskusi dari guru. 7 Dalam diskusi siswa yang pintar mengajari siswa yang kurang dalam hal akademikanggota yang belum jelas tutor sebaya. 54 8 Setiap ketua kelompok maju ke depan kelas membacakan hasil diskusi kelompok. 9 Setelah selesai kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang dibacakan. 10 Pemberian penghargaan kepada kelompok berprestasi. 11 Guru memberikan motivasi kepada kelompok yang belum baik agar lebih baik lagi dan yang sudah baik meningkatkan lagi kerjasama dalam kelompok. c Kegiatan akhir 1 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa . 2 Siswa bersama guru menyimpulkan materi. 3 Evaluasi. 4 Memberi tugas portofolio sosial dan budaya di provinsi Jawa Tengah. c Observasi Observasi dilakukan oleh pengamat teman sejawat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Kegiatan yang diamati meliputi: 1 penyusunan rencana pembelajaran, diamati dengan instrumen II, 2 keterampilan guru 55 dalam mengajar, 3 aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk kemudian dianalisa dan dilakukan refleksi. Instrumen ini akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti. d Refleksi siklus II Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran siklus II. kegiatan pembelajaran pada siklus II masih perlu diperbaiki dan guru memerlukan beberapa perbaikan tindakan. Dari temuan beberapa permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran di siklus II, maka peneliti dan tim kolaborasi melakukan perencanaan ulang pembelajaran di siklus III.

c. Siklus III

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN COMPACT DISC PADA SISWA KELAS IV SDN JEPALO PATI

0 8 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Di kelas III Semester II SDN Lumbungmas 01 Kecamatan Pucakwangi Kabup

0 2 15

PENP Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Di kelas III Semester II SDN Lumbungmas 01 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati Tahun pelajaran 2014/2015.

0 3 14

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN I Kemiri Kabupaten Banjarnegara.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tema Alam Semesta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas III SD Negeri Wonotingal 04 Semarang.

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SDN PUCAKWANGI 04 KABUPATEN PATI.

0 0 3

(ABSTRAK) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SDN PUCAKWANGI 04 KABUPATEN PATI.

0 0 3

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN Wonosari 03 Kabupaten Batang.

0 2 186

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT.

0 0 5