BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komponen Kimia Kayu
Pertama kali mempelajari mengenai kayu, perlu kiranya melihat sejenak ciri – ciri anatomi kayu lunak dan kayu keras.
Kayu lunak menunjukkan suatu struktur yang relatif sederhana karena terdiri atas 90 – 95 trakeid,yang merupakan sel – sel yang panjang dan tipis dengan ujung
– ujung yang tertutup pipih atau meruncing.sedangkan kayu keras mempunyai – jaringan dasar untuk penguat ini tersebar pembuluh libriform dan trakeid serabut.
Di dalam jaringan penguat ini tersebar pembuluh libriform dan trakeid serabut. Di dalam jaringan penguat ini tersebar pembuluh pengangkut, sering dengan lumen
besar. Pembuluh – pembuluh ini merupakan pipa yang panjangnya mulai dari beberapa sentimeter hingga beberapa meter dan terdiri atas sel-sel tunggal dengan
ujung terbuka atau berlubang – lubang.
2.1.1 Selulosa
Selulosa merupakan komponen kimia kayu yang terbesar, yang dalam kayu lunak dan kayu keras jumlahnya hampir mencapai setengahnya. Selulosa
merupakan polimer linear dengan berat molekul tinggi yang tersusun seluruhnya atas ß – D – glukosa. Karena sifat-sifat kimia dan fisikanya maupun struktur
supramolekulnya maka ia dapat memenuhi fungsinya sebagai komponen struktur utama dinding sel tumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
CH
2
O OH
H OH
H CH
2
O O OH O H OH
H OH H
CH
2
O OH
O H OH H
OH H H OH
O
Gambar .2.1.1 Struktur Selulosa
Sifat-sifat fisika selulosa :
1. berwarna putih
2. Berat molekul berkisar antara 300.000 – 500.000 grmol
3. tidak larut dalam air,asam dan basa
4. larut dalam Cu NH
3 4
OH
2
atau NaOH + CS 5.
Terikat satu sama lain.
2
Sifat-sifat kimia selulosa : 1.
Terhidrolisa sempurna dalam suasana asam akan menghasilkan glukosa
Universitas Sumatera Utara
H
2
SO C
4 6
H
10
O
5 n
+ nH
2
O nC
6
H
12
O 2.
Hidrolisa parsial menghasilkan maltosa disakarida
6
2C
6
H
10
O
5
n + Nh
2O
nC
12
H
22
O 3.
Hidrolisa berlebih menghasilkan asam oksolat
11
C
6
H
10
O
5
Ο
2
2 1
4 nH
n + 3nH
2
C
2
O
4
+ 2nH
2
4. Hidrplisa lengkap dengan HCl 40 dalam air hanya menghasilkan D-
glukosa O
5. Selulosa tidak mempunyai karbon
2.1.2. Poliosa Hemiselulosa
Sejumlah poliosa mengandung senyawa tambahan asam uronat. Rantai molekulnya jauh lebih pendek bila dibandingkan dengan selulosa, dan dalam
beberapa senyawa mempunyai rantai-cabang. Kandungan poliosa dalam kayu keras lebih besar daripada dalam kayu lunak dan komposisi gulanya berbeda.
Sifat-sifat hemiselulosa : 1.
larut dalam alkali encer dan air panas 2.
Ikatan karbonnya lebih lama dibandingkan dengan selulosa 3.
Terhidrolisasi oleh asam-asam encer membentuk pentosa heksosa
CH
2
OH CH
2
OH CH
2
OH O H
OH O H OH
O H OH
H O
H O H
OH H H
OH H OH H OH H
H OH OH
H OH H
OH H OH
Gambar. 2.1.2 struktur hemeselulosa poliosa
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Lignin