LATAR BELAKANG PENYESUAIAN DIRI ANAK PENDERITA LEUKEMIA TERHADAP HOSPITALISASI : Studi Kasus pada Dua Anak Penderita Leukemia Usia 12 dan 13 Tahun di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.

Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7 konflik secara berhasil Schneider, 1964. Menurut Haber dan Runyon 1984, penyesuaian diri dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu persepsi terhadap kenyataan, kemampuan mengatasi stres dan kecemasan, citra diri, kemampuan mengekpresikan perasaan, dan hubungan interpersonal Dalam penelitian ini akan digali mengenai gambaran penyesuaian diri anak penderita leukemia terhadap hospitalisasi, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran penyesuaian diri anak penderita leukemia terhadap hospitalisasi apabila dilihat dari aspek persepsi terhadap kenyataan, kemampuan mengatasi stres dan kecemasan, citra diri, kemampuan mengekpresikan perasaan, dan hubungan interpersonal? C . T U J U A N P E N E L I T I A N Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri anak penderita leukemia terhadap hospitalisasi yang dilihat dari aspek sebagai berikut, yaitu: 1. Persepsi terhadap peristiwa dan situasi dihadapi anak penderita leukemia yang menjalani hospitalisasi 2. Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan anak penderita leukemia yang menjalani hospitalisasi 3. Citra diri anak penderita leukemia yang menjalani hospitalisasi 4. Kemampuan mengekpresikan perasaan anak penderita leukemia saat menjalani hospitalisasi 5. Hubungan interpersonal anak penderita leukemia yang menjalani hospitalisasi Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8

D. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Kegunaan Teoritis a. Memberikan data empiris mengenai penyesuaian diri pada anak penderita leukemia yang menjalani hospitalisasi, yang diharapkan dapat memperkaya khasanah psikologis terutama psikologi kesehatan dan psikologi klinis anak. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi mahasiswa psikologi atau khalayak umum yag tertarik dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini. 2. Kegunaan Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong orang tua dan keluarga untuk tetap memberikan kasih sayang, dukungan dan perhatian kepada anak penderita leukemia b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam memahami situasi yang dihadapi anak penderita leukemia sehingga dapat membantu anak untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif c. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi ahli medis baik dokter maupun perawat dalam melakukan perawatan pada anak penderita leukemia sehingga dapat meminimalisasi stres pada saat hospitalisasi d. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi ahli psikologi dalam melakukan pelayanan dan merancang penanganan psikologis apabila anak penderita leukemia mengalami kesulitan penyesuaian diri. Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan laporan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : 1. Bab 1 Pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian. 2. Bab II Kajian Pustaka yang berisi kajian pustaka mengenai penyesuaian diri anak penderita leukemia terhadap hospitalisasi 3.

Bab III Metode Penelitian yang berisi pendekatan penelitian, lokasi dan subjek

penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengujian keabsahan data 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran berisi pemaknaan peneliti terhadap hasil penelitian dan saran peneliti. Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Creswell 1994:1 mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan pada gambaran holistik yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah. Adapun menurut Bogdan Taylor Baswori Suwardi, 2008:1, pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Adapun desain penelitiannya adalah studi kasus. Studi kasus merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan di mana multisumber bukti dimanfaatkan Yin, 2009:18. Menurut Moleong 2006:6, tujuan dari penelitian pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus adalah untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian. Sejalan dengan pendapat Alsa 2007:55, penelitian dengan menggunakan desain studi kasus bertujuan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu atau subjek yang diteliti. Selain itu, desain penelitian studi kasus lebih menekankan mengkaji variabel yang cukup banyak atau luas pada jumlah unit yang terkecil Suryabrata, 2010:80-81. Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32 Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati sehingga didapat pemahaman yang utuh, komprehensif, dan holistik mengenai penyesuaian diri pada anak penderita leukemia yang menjalani hospitalisasi di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dan di rumah subjek yaitu wawancara dengan subjek pertama dilakukan di kota Bandung dan wawancara dengan subjek kedua dilakukan di kota Bekasi. Subjek penelitian difokuskan pada anak penderita leukemia yang menjalani hospitalisasi. Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan teknikpurposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu atau paling sesuai dengan apa yang kita harapkan untuk memperoleh informasi Sugiyono, 2009:300. Pada penelitian ini difokuskan pada anak penderita leukemia usia 12 dan 13 tahun dengan pertimbangan anak sudah memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik dan pembendaharaan kata yang lebih banyak dibandingkan anak dibawah usianya sehingga mampu untuk diajak bekerja sama pada saat proses wawancara berlangsung.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan penyesuaian diri adalah kemampuan anak dalam memenuhi kebutuhannya dan mengatasi stresor pada saat Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 33 menjalani hospitalisasi. Adapun yang dimaksud dengan hospitalisasi adalah keadaan dimana anak harus menjalan rawat inap di rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Berikut adalah definisi operasional penyesuaian diri terhadap hospitalisasi yang dilihat aspek-aspek sebagai berikut:

1. Persepsi terhadap kenyataan

Persepsi terhadap kenyataan adalah kemampuan anak dalam melihat dan menilai kondisi kesehatannya, proses dan efek pengobatan, perubahan aktivitas sehari-hari dan kondisi lingkungan rumah sakit sesuai keadaan yang sebenarnya.

2. Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan

Kemampuan mengatasi stres dan kecemasana yaitu kemampuan anak dalam mengatasi stres yang dihadapi saat menjalani hospitalisasi meliputi kecemasan perpisahan, berada dalam lingkungan asing, proses dan efek pengobatan, dan kehilangan pengendalian diri.

3. Gambaran diri positif

Gambaran diri positif adalah kemampuan anak untuk menggambarkan dirinya secara positif berkaitan dengan perubahan penampilan fisik setelah menjalani hospitalisasi.

4. Kemampuan dalam mengekpresikan perasaan

Kemampuan dalam mengekpersikan perasaan adalah kemampuan anak dalam menamai dan mengekpresikan perasaan yang ia rasakan saat menjalani hospitalisasi.

5. Hubungan interpersonal

Hubungan interpersonal adalah kemampuan anak dalam menjalin relasi dan interaksi sosial dengan keluarga, teman sebaya, dan tenaga medis saat menjalani hospitalisasi. Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 34

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen adalah tepat karena tidak ada suatu instrumen yang dapat menangkap keseluruhan situasi yang muncul, kecuali manusia Nasution dalam Sugiyono, 2009:307. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kualitatif. Wawancara kualitatif artinya peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya Patilima, 2011:68. Wawancara ini dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang dijelajahi. Sebelum proses wawancara kualitatif dilakukan, peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mengembangkan fokus penelitian, menyediakan paduan wawancara dan menghubungi informan. Peneliti juga menyiapkan alat bantu untuk proses wawancara yaitu alat tulis, tape recorder dan kamera.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan Bilken Baswori dan Suwardi, 2008:91, konsep analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah data menjadi satuan yang dapat kelola, mengadakan sintetis, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, membuat keputusan apa yang dapat diceritakan orang lain. Menurut Miles Huberman Patilima, 2011:100-101, analisis data kualititf mencakup tiga kegiatan bersamaan yaitu: Dede Riska Rahmawati, 2013 Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 35

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catata lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari analisiss yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan- kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya dapat berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Dalam proses penyajian data, peneliti mengelompokan hal-hal yang serupa menjadi kategori atau kelompok berdasarkan tema-tema inti secara sistematik.

3. Verifikasi Data

Dalam proses ini, kesimpulan-kesimpulan yang dibuat selama penelitian berlangsung diverifikasi. Makna-makna yang muncul dari data diuji kebenaran dan kesesuaian sehingga validitasnya terjamin. Dalam proses ini, peneliti merumuskan proporsi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang data yang ada, pengelompokan yang telah terbentuk, dan proporsi yang telah ditemukan.

F. Pengujian Keabsahan Data

Data yang telah diperoleh diperiksa lagi keabsahannya dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi yaitu pengecekan data yang telah diperoleh melalui beberapa