commit to user 44
ditempatRumah Dinas tersebut tanpa izin dari pemilik yaitu Perum Pegadaian menjadi tidak berhak untuk menempatimenghuni Rumah Dinas
Perum Pegadaian tersebut. Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut diatas, maka
perbuatan terdakwa telah memenuhi seluruh unsure delik dari ketentuan hukum yang didakwakan dalam dakwaan alternatif pertama, yaitu, sengaja
menghuni atau menempati rumah yang bukan miliknya tanpa persetujuan atau izin pemiliknya
Menimbang, bahwa apakah dengan demikian terdakwa Ny. SOETARTI
SOEKARNO dapat
dipertanggung jawabkan
atas perbuatannya kemudian dinyatakan bersalah dan harus dijatuhi pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 36 ayat 4 UU No.4 Tahun 1992 tersebut?.
Menimbang, bahwa terhadap hal ini akan dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Pasal : 12 ayat 7 UU No.4 Tahun 1992 menentukan bahwa
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4, ayat 5 dan ayat 6, diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.
2. Bahwa Peraturan Pemerintah yang dimaksud sebagai peraturan
Pelaksanaan UU No.4 Tahun 1992 itu adalah Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2005. 3.
Bahwa Pasal 16 PP No.31 Tahun 2005 Jo. Pasal 16 PP No.40 Tahun 1994 menyatakan bahwa : Rumah Negara golongan III
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 beserta atau tidak beserta tanahnya hanya dapat dialihkan haknya kepada penghuni atas
permohonan penghuni.
commit to user 45
4. Bahwa Pasal 17 kedua PP trsebut mengatur bahwa yang dapat
mengajukan permohonan pengalihan hak adalah : Pegawai Negeri, Pensiunan Pegawai Negeri, JandaDuda Pegawai Negeri,
JandaDuda Pahlawan dan Pejabat Negara, JandaDuda Pejabat Negara.
Menimbang, bahwa suami terdakwa Ny. SOETARTI SOEKARNO bernama : R. SOEKARNO, bersama-sama dengan H. SUGITO, H. AGUS
KARDONO, Ny. HJ. NAPSIR janda alm Napsir dan Ny. KUSEINI janda alm Kuseini, telah pernah mengajukan permohonan Pembelian
Rumah Negara Golongan III yang mereka tempati Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Direksi Perum Pegadaian
tanggal 10 September 2008 No :235Log.300.31308, permohonan terdakwa dan teman-temannya itu tidak dapat dikabulkan oleh Direksi
Perum Pegadaian. Menimbang, bahwa terhadap penolakan oleh Direksi Perum
Pegadaian itu, terdakwa bersama kawan-kawannya mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara yang didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 02 Desember 2008 dibawah Nomor : 189.G2008PTUN JKT.
Menimbang, bahwa perkara gugatan Tata Usaha Negara antara Terdakwa dan kawan-kawan melawan Direktur Umum dan Sumber Daya
Manusia Perum Pegadaian ini masih dalam proses pemeriksaan ditingkat kasasi dan terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Agung RI pada tanggal,
19 Nopember 2009 dibawah Nomor : 406 KTUN2009 Menimbang, bahwa sampai dengan perkara ini digelar di
Pengadilan Negeri Jakarta Timur belum ada Putusan Kasasi atas perkara dimaksud.
Menimbang, bahwa karena Pasal : 12 ayat 7 UU No. 4 Tahun 1992 tersebut menentukan bahwa pelaksanaan ketentuan Pasal : 12 ayat
commit to user 46
1 tersebut diatur dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Pemerintah yang dimaksud member hak kepada Terdakwa dan kawan-kawannya
untuk mengajukan permohonan peralihan hak atas rumah dinas itu dan permohonan yang dimaksud telah dilakukan oleh Terdakwa, sementara
sengketa mengenai permohonan peralihan hak ini masih digelar di Pengadilan Tata Usaha Negara, dimana proses pemeriksaannya masih
berjalan pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Menimbang, bahwa dengan demikian penuntutan pidana terhadap
Terdakwa menempati dan atau menghuni Rumah Dinas Perum Pegadaian tersebut secara kausalitas masih digantungkan kepada Putusan yang
bersifat tetap dari Peradilan Tata Usaha Negara. Menimbang, bahwa karena penuntutan pidana terhadap Terdakwa
masih digantungkan kepada hasil pemeriksaan dan Putusan yang bersifat tetap Inkracht van Gewisjde dari Badan Peradilan lain, maka Penuntutan
pidana dari penuntut umum terhadap Terdakwa tersebut adalah terlalu cepat, terlalu dini Prematur.
Menimbang, bahwa oleh karena Penuntutan Pidana dinyatakan Prematur, maka Penuntutan Pidana terhadap Terdakwa harus dinyatakan
Tidak Dapat Diterima dan terdakwa : Ny. SOETARTI SOEKARNO harus dinyatakan LEPAS DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM
Ontslag van alle rechtsvervolging.
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan lepas dari segala tuntutan hukum maka Terdakwa berhak atas rehabilitasi dengan
memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya.
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan dalam perkara ini berupa :
a 1 satu bendel foto copy Surat Keputusan Kepala Perjan Pegadaian No.BM.72819, tanggal 21 Februari 1987 an : R. SOEKARNO.
commit to user 47
b 1 satu bendel foto copy Surat Penunjukan untuk menempati rumah dinas No. Peg.8-23 di Komplek Perum Pegadaian Cipinang Jaya an :
K. SITORUS No. BG.4341, tanggal 18 Juli 1990 c 1 satu bendel foto copy Surat Penunjukan untuk menempati rumah
dinas di Komplek Cipinang Jaya IIC No.12. an : A. KUSEINI, No.BG.74335, tanggal 18 September 1979.
Barang bukti mana berupa foto copy Surat maka terhadap barang bukti tersebut sudah seharusnya tetap dilampirkan dalam berkas perkara.
Menimbang, bahwa karena Penuntutan tidak dapat diterima dan Terdakwa lepas dari segala tuntutan hukum maka biaya perkara dalam
perkara ini akan dinyatakan supaya dibebankan kepada Negara. Mengingat :
a Ketentuan-ketentuan dalam KUHAP. b UU No.4 Tahun 1992 beserta Peraturan Pelaksanaannya.
c Dan Peraturan Perundangan lain yang bersangkutan.
6. Amar Putusan Pengadilan