Pelaksanaan Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

commit to user

B. Pelaksanaan Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Karanganyar Terhadap Pengelolaan Limbah Hasil Pembakaran Batubara Bagi Industri Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 bahwa Fly Ash dan Bottom Ash termasuk dalam jenis limbah B3 yang pemanfaatannya harus mendapat izin pemanfaatan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah tersebut, Lampiran I Tabel 2 mengenai Daftar Limbah B3 dari Sumber yang Spesifik dijelaskan bahwa Kode D223 yaitu kegiatan PLTU yang menggunakan bahan bakar batubara, dengan kegiatan pembakaran batubara untuk pembangkit listrik akan menghasilkan sumber pencemar berupa Fly Ash dan Bottom Ash yang memiliki kontaminan diatas standar dan memiliki karakteristik limbah B3, dengan pencemaran utama berupa logam berat dan bahan organik. Menurut Pasal 7 angka 3 Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 menyatakan bahwa “daftar limbah dengan kode limbah D220, D221, D222, dan D223 dapat dinyatakan limbah B3 setelah dilakukan uji karakteristik dan atau uji toksikologi” Pengelolaan limbah B3 ada1ah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil danatau pengumpul danatau pemanfaat danatau pengolah danatau penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara. commit to user 1. Mekanisme Pengajuan Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan Peraturan Daerah PERDA Kabupaten Karanganyar Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup telah dijelaskan dalam Pasal 15 bahwa “setiap penanggung jawab usaha danatau kegiatan wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha danatau kegiatan”, kemudian lebih diperjelas dalam Pasal 17 PERDA ini yaitu “setiap penanggung jawab usaha danatau kegiatan yang menghasilkan B3 wajib melakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Bercun B3”. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun meliputi : a. Menghasilkan; b. Mengangkut; c. Mengedarkan; d. Menyimpan; e. Menggunakan danatau membuang. Proses dan cara pembuangan limbah yang bersifat cair, padat, gas, debu serta penanggulangan kebisingan suara danatau getaran vibrasi wajib dijelaskan pada saat pengajuan perohonan izin. Pembuangan limbah tersebut wajib dilakukan melalui proses pengolahan terlebih dahulu sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Setiap orang atau badan yang mempunyai kegiatan di bidang pengumpulan danatau penyimapan sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun wajib memperoleh izin dari Bupati. Izin dari Bupati yang kemudian diterbitkan dalam suatu Keputusan Bupati tersebut berlaku selama 3 tiga tahun. Pemohon atau Pengusaha yang ingin mengajukan permohonan Izin penyimpanan sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun LB3 mendatangi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar untuk kemudian memperoleh formulir. Tata cara pengajuan izin penyimpanan sementara LB3 sebagai berikut : a. Pemohon diwajibkan mengisi Formulir Permohonan Izin Penyimpanan Sementara LB3. Formulir tersebut diantaranya memuat: commit to user 1 Keterangan Pemohon meliputi nama, alamat dan nomor telepon. 2 Deksripsi Perusahaan secara rinci meliputi : nama perusahaan, alamat perusahaan, nomor telepon, bidang usaha, akte pendirian, nomor izin usaha industri, NPWP, izin-izin yang telah dimiliki izin lokasi, IMB, HO, SIUP, TDP, izin usaha industri, Dokumen UKL-UPL 3 Keterangan Lokasi Letak dan Luas 4 Keterangan Pengelolaan Limbah B3 meliputi : jenis pengelolaan, spesifikasi pengelolaan dan peralatan yang digunakan, jenis dan karakteristik limbah yang disimpan, tata letak saluran pengelolaan LB3, alat pencegah pencemaran, serta perlengkapan sistem tanggap darurat. 5 Dokumen yang harus disampaikan pemohon izin kepada Kementerian Lingkungan Hidup meliputi : akte pendirian perusahaan, izin lokasi, izin mendirikan bangunan, izin gangguan HO, dokumen UKL-UPL, peta lokasi tempat kegiatan, uraian tentang bahan baku dan proses kegiatan, uraian tentang spesifikasi alat pengolahan limbah batubara.

b. Formulir permohonan disertai dengan kelengkapan persyaratan yang

ditandai dengan cek list, dengan data minimal yang harus dilampirkan sebagai berikut : 1 Dokumen lingkungan AmdalUKL-UPL; 2 Akte pendirian perusahaan; 3 Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP; 4 Fotocopy asuransi pengelolaan lingkungan; 5 Izin Mendirikan Bangunan IMB; 6 Izin Lokasi; 7 Izin Gangguan HO; 8 Keterangan tentang lokasi nama, tempatletak, luas, titik koordinat; 9 Jenis-jenis limbah yang akan dikelola; commit to user 10 Jumlah LB3 untuk per jenis limbah yang akan dikelola; 11 Karakteristik per jenis LB3 yang akan dikelola; 12 Tata letak penempatan limbah di tempat penyimpanan sementara; 13 Desain konstruksi tempat penyimpanan atau pengumpulan; 14 Flowsheet lengkap proses pengelolaan LB3; 15 Uraian jenis dan spesifikasi teknis pengolahan dan peralatan yang digunakan; 16 Uraian tentang pengelolaan pasca penyimpanan; 17 Daftar perlengkapan sistem tanggap darurat; 18 Tata letak saluran drainase tempat pengumpulan LB3 fasa cair; 19 Foto gudangbangunan penyimpanan LB3. c. Pra Verifikasi, dilakukan oleh pihak terkait dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar mengadakan suatu rapat intern untuk melihat kelengkapan berkas Pemohon, untuk kemudian dilanjutkan verifikasi. d. Verifikasi. Bupati menetapkan Tim Pengkaji dan Peneliti Pemberian Izin Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun LB3 di Kabupaten Karanganyar. Tim tersebut mempunyai tugas antara lain : 1 Meneliti kelengkapan berkas permohonan; 2 Melakukan verifikasi lapangan berkaitan dengan data yang diberikan; 3 Meneliti kelayakan lokasi pengumpulan dan penyimpanan sementara LB3; 4 Menyelenggarakan administrasi perizinan; 5 Menyusun dan menandatangani Berita Acara Tim. Tim tersebut diatas tidak hanya beranggotakan pihak dari Badan Lingkungan Hidup saja, melainkan juga melibatkan pihak-pihak terkait lainnya yang sedikitnya terdiri dari unsur : 1 Badan Lingkungan Hidup sebagai Ketua dan Sekretaris; 2 Badan Pelayanan Perizinan terpadu sebagai anggota; commit to user 3 Dinas Kesehatan sebagai anggota; 4 Dinas Pekerjaan Umum sebagai anggota; 5 Satuan Polisi Pamong Praja sebagai anggota; 6 Bagian hukum sebagai anggota; 7 Camat setempat sebagai anggota tidak tetap. e. Badan Lingkungan Hidup BLH melaui Tim melakukan penelitian terhadap kelengkapan berkas permohonan dari ketentuan yang dipersyaratkan. f. Berdasarkan hasil penelitian oleh Tim apabila dokumen dinyatakan tidak lengkap, maka pihak BLH akan memberitahukan kepada pemohon dalam waktu selambat-lambatnya 10 sepuluh hari sejak diterimanya permohonan izin. Kemudian pemohon wajib melengkapi dokumen yang dipersyaratkan dalam waktu selambat-lambatnya 10 sepuluh hari sejak diterimanya surat pemberitahuan yang dimaksud. g. Apabila dalam kajian Tim menyatakan tidak sesuai dengan hasil penelitian di lapangan maka Kepala BLH dapat memberikan penolakan permohonan izin yang diajukan dengan memberikan alasan. h. Apabila dalam kajian lapangan Tim menyatakan layak dan tidak keberatan yang dibuatkan dengan Berita Acara Pemeriksaan maka Kepala BLH menyiapkan konsep Naskah Keputusan Bupati tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Data perusahaan yang mempunyai izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun : Tabel. 1 Perusahaan yang Diterbitkan Izin TPS LB3 pada Tahun 2010 NO. NAMA PERUSAHAAN ALAMAT NO. SK BARU PERPAN- JANGAN MASA BERLAK U AWAL MASA BERLAKU AKHIR 1. PT.Kusuma Mulia Jl.Raya Solo- Sragen Km.9 Ds 660.1 397 Baru 25-06- 2010 25-06-2013 commit to user Sroyo Kec.Jaten Karanganyar. Tahun 2010 2. PT.Kemilau Indah Permana Jl.Raya Solo- Sragen Km.13 Kebakkramat Karanganyar 660.1 398 Tahun 2010 Baru 25-06- 2010 25-06-2013 3. PT.Mutu Gading Tekstil Jl.Raya Solo- Purwodadi Km.11 Ds Bulurejo Kec GondangRejo Karanganyar 660.1 399 Tahun 2010 Per- Panjangan 25-06- 2010 25-06-2013 4. PT.Wijaya Kwarta Penta Jl.Mojo Tegalrejo Ds.Dagen Kec.Jaten Karanganyar 660.1 472 Tahun 2010 Baru 12-08- 2010 12-08-2013 5. PT.Sekar Bengawan Jl.Raya Solo- Sragen Km.8,6 Ds.Jetis Kec.Jaten Karanganyar 660.1 473 Tahun 2010 Baru 12-08- 2010 12-08-2013 6. PT.Sari Warna Asli Unit III Jl.Raya Solo- Sragen Km.9-10 Karanganyar 660.1 474 Tahun 2010 Baru 12-08- 2010 12-08-2013 7. PT.Indo Acidatama Tbk Jl.Raya Solo- Sragen Km.11,4 Kemiri, Kebakkramat Karanganyar - Per- Panjangan - - 8. PT.Kusuma Remaja Jl.Raya Solo- Sragen Km.7,8 Ds.Gerdu,Jetis - Baru - - commit to user Kec.Jaten Karanganyar 9. PT.Sari Warna Asli Unit I Ds.Kemiri Kec.Kebakkramat Karanganyar - Baru - - 10. PT.Dunia Setia Sandang Asli Tekstil Jl.Palur Raya Km.7,1 Karanganyar - Per- Panjangan - - Sumber : Data BLH Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 Data tersebut diatas merupakan daftar perusahaan yang telah memperoleh izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun LB3, dengan urutan nomor 1 sd 6 merupakan perusahaan yang telah memperoleh persetujuan Bupati Karanganyar dengan diterbitkannya Surat Keputusan SK Bupati Tahun 2010, sedangkan 4 perusahaan lainnya pada saat berlangsungnya penelitian masih dalam proses penandatanganan. Pemegang Izin dalam hal ini setiap orang atau badan yang mempunyai kegiatan di bidang pengumpulan danatau penyimpanan sementara LB3 mempunyai kewajiban sebagai berikut : a. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. menyelenggarakan administrasi pengumpulan danatau pengumpulan sementara LB3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. apabila terjadi perubahan terhadap jenis, karakteristik, jumlah danatau cara penyimpanan sementara LB3, pemohon wajib mengajukan permohonan baru; d. mengajukan izin, diajukan 60 enam puluh hari sebelum masa berlaku izin berakhir; e. dilarang memindahtangankan izin tanpa seizin Bupati. commit to user 2. Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Limbah Hasil Pembakaran Batubara bagi Industri di Kabupaten Karanganyar. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa peraturan perundang-undangan dapat berlaku efektif apabila didukung oleh perangkat penegakan hukum. Penegakan hukum lingkungan berkaitan dengan kemampuan aparatur dan kepatuhan warga masyarakat terhadap peraturan yang berlaku yang menghindarkan keadaan lingkungan yang tercemar. Ditambah lagi, efektifitas fungsi pengawasan yang dilakukan baik oleh pemerintah dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar maupun oleh masyarakat sangat besar peranannya dalam rangka mengawal peraturan perundang-undangan tersebut. Pelaksanaan pengawasan Pengelolaan Limbah Hasil Pembakaran Batubara bagi industri Kabupaten Karanganyar dilaksanakan oleh Pemerintah dan Masyarakat.

a. Pemerintah

Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam PERDA Kabupaten Karanganyar Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 21 bahwa “dalam pelaksanaan tugas pengawasan untuk tertibnya perlu adanya pengawasan operasional, yang diatur oleh Bupati dengan mengikut sertakan instansi badanlembaga dan masyarakat terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Instansi badanlembaga yang berwenang dalam hal yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup pada umumnya dan pengelolaan limbah hasil pembakaran batubara pada khususnya adalah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar. Pada tahun 2008 dibentuk suatu Tim Pengawasan yaitu Tim Pelaksanaan kebijakan Bidang Lingkungan Hidup tetapi hanya sejauh pengelolaan Lingkungan Hidup secara umum saja. Selanjutnya mulai tahun 2010 ada pelimpahan kewenangan dari Kementerian Lingkungan Hidup, dasarnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Jo. Peraturan commit to user Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999, yang termuat dalam Pasal 47 ayat 1, 2, 3, 4 serta Pasal 48 ayat 1, dan 2. Pasal 47 1 Pengawasan pengelolaan limbah B3 dilakukan oleh Menteri dan pelaksanaanya diserahkan kepada instansi yang bertanggung jawab. 2 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pemantauan terhadap penaatan persyaratan serta ketentuan teknis dan administratif oleh penghasil, pemanfaat, pengumpul, pengangkut, pengolah, dan penimbun limbah B3. 3 Pelaksanaan pengawasan pengelolaan limbah B3 di daerah dilakukan menurut tata laksana yang ditetapkan oleh Kepala instansi yang bertanggung jawab. 4 Pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat pada tingkat nasional dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pada tingkat daerah dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I danatau BupatiWalikotamadya Kepala Daerah Tingkat II. . Pasal 48 1 Pengawas dalam melaksanakan pengawasan pengelolaan limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat 1 dilengkapi tanda pengenal dan surat tugas yang dikeluarkan oleh Kepala instansi yang bertanggung jawab. 2 Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berwenang : a memasuki areal lokasi penghasil, pemanfaatan, pengumpulan, pengolahan dan penimbun limbah B3; b mengambil contoh limbah B3 untuk diperiksa di laboratorium; commit to user c meminta keterangan yang berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan limbah B3; d melakukan pemotretan sebagai kelengkapan laporan pengawasan. Berkenaan dengan masalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh adanya limbah dari industri dalam hal ini limbah hasil pembakaran batubara, merupakan kewenangan dan tugas dari Bidang Pengendalian, yang membawahi : 1 Sub Bidang Pengendalian Lingkungan 2 Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Kepala Bidang Pengendalian mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di Bidang Pengendalian. Uraian tugas tersebut adalah sebagai berikut : a Merumuskan program kegiatan di Bidang Pengendalian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; b Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Sub Bidang dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e Melaksanakan kegiatan pengendalian lingkungan; f Menyiapkan bahan kajian kualitas air pada aliran sungai; g Melaksanakan pengendalian pencemaran air pada sumber air; commit to user h Memantau pelaksanaan Program Kali Bersih Prokasih dan kualitas udara Program Langit Biru; i Melaksanakan pengawasan Program Peringkat Kerja Perusahaan PROPER; j Menyiapkan bahan pengendalian, pengawasan dan penanggulangan Pencemaran danatau Kerusakan Lingkungan; k Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengendalian lingkungan; l Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja; m Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; n Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; o Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kepala Sub Bidang Pengendalian Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan Sub Bidang Pengendalian Lingkungan. Uraian tugas secara keseluruhan sama dengan tugas dari Bidang Pengendalian, hanya yang membedakan adalah sub Bidang ini menyusun kegiatan Sub Bidang Pengendalian Lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Kepala Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan mempunyai tugas membantu kepala Bidang pengendalian dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan. Tugas commit to user Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan sedikit berbeda dengan Sub Bidang Pengendalian Lingkungan, yang membedakan antara kedua Sub Bidang ini adalah bahwa Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan uraian tugasnya sebagai berikut : 1 Menyusun program kegiatan Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; 2 Melaksanakan kegiatan di bidang Penegakan Hukum Lingkungan; 3 Melaksanakan penerapan uang paksa terhadap pelaksanaan penaggulangan pencemaran air skala Kabupaten pada keadaan darurat danatau keadaan yang tidak terduga lainnya; 4 Melaksanakan penegakan hukum lingkungan terhadap pencemaran danatau Kerusakan Lingkungan; 5 Memberikan pelayanan pengaduan dari masyarakat di bidang lingkungan hidup; 6 Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan Rancangan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan yang berkaitan dengan lingkungan hidup; 7 Menelaah, mengevaluasi pelaksanaan Peraturan Perundang- undangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup; 8 Menghimpun, mengkaji, dan meyelesaikan sengketa masalah lingkungan; 9 Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup; 10 Menyiapkan rekomendasi Izin Gangguan; 11 Menyiapkan rekomendasi Izin Pembuangan Air Limbah dan Izin Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun LB3; 12 Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan penegakan hokum lingkungan. commit to user Menurut Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 99 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Izin Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Kabupaten Karanganyar, Badan Lingkungan Hidup BLH melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan izin. Hal tersebut dimaksudkan agar : 1 memahami dan meningkatkan kesadaran pelaku industri agar memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2 mengendalikan pengumpulan dan penyimpanan sementara LB3; 3 meningkatkan kualitas lingkungan hidup; 4 meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi dampak yang akan timbul terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya akibat adanya kegiatan pengelolaan B3. Bentuk pelaksanaan pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar dalam pengelolaan limbah hasil pembakaran batubara bagi industri antara lain berupa : 1 Pemberlakuan prosedur wajib untuk memperoleh izin tempat penyimpanan sementara LB3 bagi pelaku industri yang mempunyai kegiatan di bidang pengumpulan danatau penyimpanan sementara LB3; 2 Adanya Tim Pengarah, Tim Pengkaji dan Peneliti Penerbitan Izin Tempat Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara LB3. Dasarnya adalah Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 660.1293 Tahun 2009 tentang Pembentukan Tim Pengarah, Tim Pengkaji dan Peneliti Penerbitan Izin Tempat Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun LB3 di Kabupaten Karanganyar. Tugas Tim Pengarah adalah : commit to user a memberikan bahan pertimbangan kepada Bupati yang berkaitan dengan permasalahan Izin Tempat Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara LB3; b memberikan pengarahan dan pembinaan kepada Tim Pengkaji Peneliti Penerbitan Izin Tempat Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara LB3; c menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Izin Tempat Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara LB3; d melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati berkaitan dengan Izin Tempat Pengumpulan dan Penyimpanan Sementara LB3. 3 Pembentukan Tim Pengawas Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Dasarnya adalah dengan menerbitkan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Selaku Pengguna Anggaran Nomor 660.1593 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Nomor 660.120.3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Tim Pengawas Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar. 4 Mewajibkan pelaku industri yang mempunyai kegiatan di bidang pengumpulan danatau penyimpanan sementara LB3 untuk membuat laporan dalam bentuk manivest dokumen limbah B3 ke BLH setiap tiga 3 bulan sekali. 5 BLH melakukan pengawasan lingkungan Hidup dengan terjun ke perusahaan-perusahaan dengan intensitas satu 1 kali dalam seminggu. Badan Lingkungan Hidup BLH Karanganyar tiap seminggu sekali melakukan pengawasan lingkungan hidup secara umum, yang mulai tahun 2011 ini diagendakan akan melakukan pengawasan lebih intensif. Agenda yang ingin dilakukan tidak hanya berupa pengawasan, tetapi juga pembinaan dan pengarahan. Target pada tahun ini adalah dengan commit to user melakukan pengawasan, pembinaan dan pengarahan ke 67 perusahaan lebih. Pengawasan BLH diarahkan sebagai suatu pembinaan yang tidak mencari-cari kesalahan dari perusahaan danatau pelaku industri. BLH menganggap semua perusahaan atau pelaku usaha sebagai mitra. Setiap terjadi kesalahan selalu diupayakan untuk dibina terlebih dahulu, baru apabila terjadi pelanggaran, BLH mempunyai wewenang untuk melaporkan kepada Institusi Lingkungan Hidup Propinsi. Data pengawasan yang dilakukan oleh BLH ke perusahaan yang menggunakan bahan bakar batubara di Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 : Tabel 2. Data Pengawasan BLH ke Perusahaan Pengguna Batubara Tahun 2010 No. Nama Perusahaan Pengelolaan Air Limbah Pengelolaan LB3 Analisa Udara Ket. 1. PT. Busana Mulyatex Tekstil, Jl.Solo- Tawangmangu Km.7 belum melaporkan hasil analisa air limbah bulan Januari- Maret 2010 belum memiliki TPS LB3 belum melakukan uji udara ambient Tidak taat 2. PT. Lombok Gandaria Kecap dan Saos, Jl.Solo- Tawangmangu Km. analisa air limbah memenuhi baku mutu. memiliki izin IPAL. melaporkan hasil analisa trial percobaan penggunaan blower dengan bahan bakar batubara. belum sudah melaksanakan uji udara ambien. belum melakukan uji emisi cerobong. Tidak taat commit to user air limbah tiap bulan 1kali. memiliki TPS LB3. 3. PT. Wijaya Kwarta Penta Tekstil, Jl.Dagen Jaten analisa air limbah memenuhi baku mutu. memiliki izin IPAL. Bulan Pebruari 2010 tidak melakukan analisa air limbah sudah memiliki izin TPS LB3 sudah melakukan uji udara ambien dan emisi gas buang cerobong asap Izin TPS LB3 sudah ada 4. PT. Kusuma Mulia Tekstil, Jl.Solo-Sragen Km.9 tidak melaporkan hasil analisa air limbah bulan Januari- Maret 2010. memiliki izin IPAL. sudah memiliki Izin TPS LB3 sudah melakukan uji udara ambien dan emisi gas buang cerobong asap Izin TPS LB3 sudah ada 5. CV. Afantex Tekstil, Jl.Solo- Sragen Km.9,5 memiliki izin IPAL. analisa air limbah memenuhi baku mutu. sudah memiliki Izin TPS LB3 sudah melakukan uji udara ambien dan emisi gas buang Taat baru melakukan pembenahan TPS commit to user cerobong asap 6. PT. Kemilau Indah Permana Tekstil, Jl.Solo- Sragen Km.13- Kebakkramat. telah melakukan analisa air limbah. belum memilki izin IPAL. telah memiliki Izin TPS LB3. sudah melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. Tidak Taat Izin IPAL masih dalam proses penerbitan 7. PT. Tsunami Santosa Tekstil, Dagen, Jaten Karanganyar. sudah melakukan analisa air limbah secara rutin. telah memiliki izin IPAL. belum memiliki Izin TPS LB3. sudah melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. Tidak taat 8. PT. Sekar Lima Pratama Tekstil, Jl.Raya Solo- Sragen Km.8,1 Karanganyar. air limbah berasal dari proses pengkanjian, volume kecil. belum memiliki TPS LB3. limbah batubara belum dikelola dengan benar. belum melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. tidak taat belum menyusun Dokumen UKL-UPL. 9. PT. Sapi Gunung Tekstil, Jl. Solo- Sragen Km.6,5 sudah melakukan analisa air limbah rutin, sudah memiliki SK Izin TPS LB3, tetapi sudah melakukan analisa udara ambien dan Tidak taat commit to user tetapi masih ada yang melebihi baku mutu. sudah memiliki izin IPAL. belum melakukan pengelolaan LB3 secara administrasi dan fisiknya. emisi gas buang. 10. PT. Sekar Bengawan Tekstil, Jl.Solo- Sragen Km.8,6 telah melakukan analisa air limbah. sudah memiliki izin IPAL telah memiliki Izin TPS LB3. sudah melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. Taat 11. PT. Kusuma Remaja, Pemurnian Minyak Goreng, Dusun Gerdu, Jetis, Jaten. telah melakukan analisa air limbah. sudah memiliki izin IPAL telah memiliki Izin TPS LB3. sudah melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. Taat 12. PT. Surya Kebaktex Tekstil, Jl.Solo- Sragen Km.12,8 Kebakkramat tidak ada air limbah dari produksinya Izin TPS LB3 masih dalam proses. sudah melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. Izin TPS LB3 masih dalam proses. 13. PT. Sari Warna Asli Unit 1 telah melakukan telah memiliki Izin sudah melakukan Taat commit to user Tekstil, Kemiri, Kebakkramat. analisa air limbah. sudah memiliki Izin IPAL. TPS LB3. analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. 14. PT. Duniatex DSSA Tekstil, Jl.Raya Palur Km.7,1 Karanganyar. telah melakukan analisa air limbah. sudah memiliki Izin IPAL. telah memiliki Izin TPS LB3. sudah melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. Taat 15. PT. Indatex TekstilSpinning tidak menghasilkan air limbah. Izin TPS LB3 masih dalam proses. sudah melakukan analisa udara ambien dan sumber emisi tidak bergerak. Izin TPS LB3 masih dalam proses. 16. PT. Agra Kencana GC Tekstil Instalasi IPAL dalam proses perbaikan, sampai tahap di bak biologi. analisa air limbah selama perbaikan limbah batubara masih dikumpulkan di lokasi perusahaan. belum mempunyai Izin TPS LB3. belum melakukan uji udara ambien maupun emisi udara dari cerobong boiler batubara. commit to user tidak dilakukan analisa. 17. PT.Javatex Internusa Perkasa, Tekstil Handuk, Banaran, Ngringo Jaten Instalasi IPAL masih dalam proses Trial. belum melakukan analisa air limbah. limbah batubara sementara sementara ditumpuk di lokasi perusahaan di ruang terbuka. belum melakukan pengelolaan limbah batubara. belum memiliki TPS LB3 belum melakukan uji emisi gas buang dari cerobong boiler batubara maupun uji udara ambient 18. PT.Kusumahadi Santosa Tekstil, Jl.Solo- Tw.Mangu Km.9,4 sudah melakukan pengolahan air limbah dengan baik. memiliki Izin IPAL. telah melakukan pengelolaan LB3 dengan baik. telah memiliki TPS LB3 dan telah memiliki Izin Penyimpanan. telah melakukan uji emisi gas buang dan uji udara ambien secara rutin 6 enam bulan sekali. Taat Sumber : Data BLH Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 commit to user

b. Masyarakat

Badan Lingkungan Hidup BLH merupakan instansi yang berwenang dalam pelaksanaan pengawasan pengelolaan limbah, dalam hal ini limbah hasil pembakaran batubara bagi industri. Selain BLH, partisipasi masyarakat juga sangat penting demi terciptanya lingkungan hidup yang sehat dan tidak tercemar. Permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan semakin lama akan semakin kompleks, tidak mungkin semuanya dapat diakomodir oleh satu instansi dalam waktu yang bersamaan. Sangat mungkin terjadi suatu bentuk pelanggaran misalnya suatu perusahaan yang tidak mengelola limbahnya sesuai aturan, sehingga mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sekitar industri tersebut. Masyarakat sangat berperan dalam hal ini, karena tidak mustahil terdapat suatu pelanggaran yang tidak diketahui oleh Badan Lingkungan Hidup Karanganyar, tetapi hal tersebut diketahui atau bahkan merugikan masyarakat itu sendiri. Masyarakat berkewajiban untuk melaporkan kepada instansi terkait perihal masalah tersebut. Strategi operasional untuk penanganan permasalahan lingkungan hidup yang semakin kompleks serta untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan pengaduan kasus lingkungan hidup yang diadukan oleh masyarakat maka dibentuklah Pos Pengaduan Lingkungan Hidup dan Tim TeknisVerifikasi Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar dengan diterbitkannya Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Nomor 660.121.3 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dikarenakan mutasi pejabat dengan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Nomor 660.158.3 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Nomor 660.121.3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup dan Tim TeknisVerifikasi Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar. commit to user Pos Pengaduan di Kabupaten Karanganyar ini belum tentu dimiliki oleh kabupaten-kabupaten lain, sehingga merupakan suatu keistimewaan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Pos Pengaduan Lingkungan Hidup dan Tim TeknisVerifikasi Pengaduan Lingkungan Hidup ini bersekretariat di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar. Tugas Tim TeknisVerifikasi adalah sebagai berikut : 1 menerima Pengaduan Kasus Pencemaran danatau Perusakan Lingkungan Hidup; 2 mempelajari data dan informasi pengaduan lingkungan hidup; 3 melakukan verifikasi pengaduan lingkungan hidup; 4 membuat laporan verifikasi pengaduan lingkungan hidup dan rekomendasi penanganan kasus; 5 mengkoordinasikan penanganan kasus dengan pihak terkait; 6 melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati Karanganyar. Sehubungan dengan hal tersebut, demi kelancaran pelaksanaan pelayanan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup dibentuklah Tim Keskretariatan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Tahun 2010, dengan dikeluarkannya Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Nomor 660.118.3 Tahun 2010 sebagaimana yang telah diubah dikarenakan ada mutasi pejabat dengan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Nomor 660.160.3 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Nomor 660.118.3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Tim Keskretariatan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Tahun 2010. commit to user Tim Keskretariatan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar mempunyai tugas : 1 membantu kelancaran tugas Tim Teknis dan Verifikasi Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar; 2 menyiapkan keperluan administrasi dan kesekretariatan pelayanan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Tahun 2010; 3 menyiapkan keperluan rapat dan kunjungan lapangan kegiatan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Tahun 2010; 4 membantu Tim Teknis dan Verifikasi dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Tahun 2010. commit to user Alur Pengaduan Masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4. Alur Pengaduan Masyarakat Pengaduan Masyarakat MEDIASI Penyelesaian Masalah Investigasi Lapangan Masalah Lingkungan Hidup Bukan Masalah Lingkungan Hidup Lisan Tertulis Sekretariat Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kab.Karanganyar Ditolak Identifikasi Tim Verifikasi commit to user

B. Faktor-faktor yang Menghambat Pelaksanaan Pengawasan

Dokumen yang terkait

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BPLHD) TERHADAP PENGELOLAAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR PT INDO LAMPUNG PERKASA KABUPATEN TULANG BAWANG

0 14 57

Efektivitas Monitoring Kebijakan oleh Badan Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaan Perda Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Karanganyar.

0 0 14

TINJAUAN PELAKSANAAN PERAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP KEBERADAAN KEGIATAN INDUSTRI DI KABUPATEN KARANGANYAR.

0 1 4

PELAKSANAAN PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP LIMBAH CAIR INDUSTRI KULIT DI LINGKUNGAN INDUSTRI KECIL KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR.

2 9 15

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH PT SO GOOD FOOD II BOYOLALI OLEH BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 14

Pelaksanaan Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten Terhadap Pentaatan Pengelolaan Limbah Di PT.SGM Doc188

0 0 1

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

0 0 10

Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Air Limbah Pt So Good Food Ii Boyolali Oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali

0 0 14

PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KECIL PRODUKSI TAHU DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SUKOHARJO (STUDI PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SUKOHARJO) - UNS Institutional Repository

0 0 12