Mayrisa Budiyanti, 2013 ANALISIS KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Bank
Tabungan Negara Persero Tbk. Jakarta Periode 2007-2011 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono 2012:188 Keterangan :
Y = Profitabilitas X = Kredit Bermasalah
a = Bilangan Konstan b = Koefisien Arah Garis Regresi
n = Lamanya Periode X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan
adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi
tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.2.6.2 Rancangan Uji Hipotesis
1 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi. Rumus yang digunakan untuk uji F ini adalah sebagai berikut:
Sudjana, 2005:355 Keterangan:
JK Reg = b
1
∑x
1
y + b
2
∑x
2
y +……+ b
3
∑x
3
y JK S = ∑y
2
– JK Reg
Mayrisa Budiyanti, 2013 ANALISIS KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Bank
Tabungan Negara Persero Tbk. Jakarta Periode 2007-2011 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah menghitung F, Selanjutnya bandingkan dengan F
tabel
. Jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti.
Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: Jika F
hitung
≥ F
tabel
, maka Ha diterima dan Ho ditolak Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ha ditolak dan Ho diterima
2 Uji t
Selain uji F perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui keberartian koefisien regresi. Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut:
Sudjana, 2005:325 Selanjutnya harus digunakan distribusi student t dengan dk = n-2,
berdasarkan kriteria: Kriteria uji t:
Jika t
hitung
≥ t
tabel
, maka Ho ditolak Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima
Mayrisa Budiyanti, 2013 ANALISIS KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Bank
Tabungan Negara Persero Tbk. Jakarta Periode 2007-2011 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
H :
≥ 0, artinya tidak terdapat pengaruh dan signifikan kredit bermasalah terhadap profitabilitas Bank Tabungan Negara
H
a
: 0, artinya terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan kredit
bermasalah terhadap profitabilitas Bank Tabungan Negara
99
Mayrisa Budiyanti, 2013 ANALISIS KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Bank
Tabungan Negara Persero Tbk. Jakarta Periode 2007-2011 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB IV mengenai kredit bermasalah terhadap tingkat profitabilitas pada PT.
Bank Tabungan Negara Persero Tbk, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1.
Gambaran kredit bermasalah pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk selama periode 2007 sampai 2011 dari tahun ke tahun terus mengalami
fluktuasi. Kredit bermasalah yang tertinggi adalah kredit bermasalah yang kolektabilitasnya termasuk dalam kategori macet. Kredit bermasalah PT. Bank
Tabungan Negara Persero Tbk tertinggi terjadi pada triwulan keempat tahun 2010 dikarenakan kurangnya kehati-hatian dalam proses pemberian kredit
sehingga kualitas debitur rendah sedangkan penurunan terbesar terjadi pada triwulan keempat tahun 2011 dikarenakan total penyaluran kredit meningkat.
Rasio NPL tertinggi terjadi pada triwulan pertama tahun 2007 dimana rasio berada diatas standar Bank Indonesia disebabkan oleh akumulasi dari
pemberian kredit yang tidak berkualitas pada tahun-tahun sebelumnya, hal ini berarti jika dilihat dari sisi kredit bermasalah PT. Bank Tabungan Negara
Persero Tbk belum mampu menunjukkan kinerja yang memuaskan namun rata-rata tingkat kredit bermasalah masih berada dibawah standar Bank
Indonesia.