Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga

2 bedah rumah. Pekarangan rumahnya sendiri terdiri dari tiga bangunan, yaitu dua bangunan dapur yang terpisah dan satu bangunan rumah. Bangunan rumah terdiri dari empat ruangan, yaitu tiga ruang tidur dan satu ruang keluarga. Ketiga ruang tidur masih dalam keadaan layak dan tidak ada kerusakan parah seperti atap bocor maupun dinding retak. Akan tetapi penataan ruang masih dalam keadaan berantakan sehingga terlihat kumuh. Ruang tidur utama digunakan oleh Bapak I Wayan Gedong Suci beserta dengan anak dan satu putranya yang masih balita. Kamar kedua yaitu tepat disampingnya, ditempati oleh Bapak I Kadek Artayasa beserta dengan istri dan putrinya yang juga masih balita. Sedangkan kamar lainnya yang berhadapan dengan kamar Bapak I Kadek Artayasa digunakan oleh adik bungsunya yang belum menikah.Mereka tidak memiliki kamar mandi sendirisehingga keluarga Bapak I Kadek Artayasa menggunakan kamar mandi milik pamannya yang masih berada dalam satu lingkungan tempat tinggal untuk keperluan MCK. Keadaan kamar mandi yang digunakan termasuk kurang layak karena dari aspek kebersihan masih tidak dapat dijaga. Selain itu, penerangan di dalam kamar mandi masih kurang sehingga masih dalam keadaan gelap saat malam hari.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Bapak I Kadek Artayasa berasal dari hasil kerja yang tidak tetap. Faktor daerah yang sebagian besar merupakan perkebunan menyebabkan sebagian besar warga Desa Bantang bekerja sebagai petani, begitu juga dengan Bapak I Kadek Artayasa. Keterbatasan keterampilan menyebabkan keluarga Bapak I Kadek Artayasa tidak memiliki sumber penghasilan lain selain dari bertani. Lahan perkebunan yang digarap merupakan lahan milik keluarga sendiri. Lahan tersebut diperoleh dari orangtua yang telah dibagi rata kepada seluruh anak laki-laki termasuk Bapak I Kadek Artayasa. Dalam satu bulan, beliau hampir setiap hari bekerja di kebun. Saat berada di kebun, beliau memangkas dan mengurus beberapa tanaman seperti cengkeh dan kopi yang ditanam sendiri. Komoditi tersebut cocok ditanam didaerah pegunungan dengan suhu rendah dan juga dengan kondisi tanah yang gembur, sedangkan istrinya 3 hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus rumah dan anak mereka yang masih balita. Oleh sebab itu, pendapatan yang diperoleh Pak Kadek setiap bulannya dirasa masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari terutama untuk keperluan sang buah hati. Dari hasil bekerja, keluarga Bapak I Kadek Artayasa menggunakannya untuk biaya sehari-hari. Total pendapatan keluarga Bapak I Kadek Artayasa untuk tiap bulannya sebesar Rp 1.500.000 yang merupakan hasil jerih payah keluarga sebagai petani.

2. Pengeluaran Keluarga

Penghasilan keluarga Bapak I Kadek Artayasatermasuk kurang jika dibandingkan dengan pengeluaran yang secara rutin dikeluarkan setiap hari. Adapun alokasi pengeluaran keluarga diprioritaskan untuk : a. Kebutuhan sehari – hari Pendapatan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dapur seperti makan dan minum, kurang lebihnya sebesar Rp 100.000 per harinya. Selain itu juga untuk kebutuhan sembahyang sekitar Rp 10.000 per harinya. Harga sembako yang juga semakin naik mengakibatkan pengeluaran yang harus disediakan oleh Pak Kadek lebih dari perkiraan. b. Pendidikan Bapak I Kadek Artayasa beserta istrinya pernah mengenyam bangku pendidikan sebelum menikah. Pak Kadek sendiri mengenyam pendidikan hingga bangku sekolah menengah pertama SMP dan istri meluluskan pendidikan hingga jenjang sekolah menengah atas SMA. Ketidaksamaan pendidikan tersebut diakibatkan karena Pak Kadek tidak memiliki biaya yang cukup untuk meneruskan ke jenjang sekolah menegah atas. Dan saat itu beliau berpikir untuk langsung mencari pekerjaan demi menyambung kehidupan yang saat itu jauh dari kata cukup. Sementara sang istri, mampu melanjutkan ke jenjang SMA karena mendapatkan bantuan dana sekolah dari beasiswa yang didapatkannya melalui beasiswa keluarga miskin. Keduanya tidak pernah merencanakan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi 4 lagi karena hingga saat ini pun pendapatan yang diperoleh keluarga ini dirasa masih jauh dari kata cukup. c. Kesehatan Keluarga Pak Kadek sejauh ini tidak pernah mengeluhkan adanya penyakit serius. Hingga saat ini keluarga Pak Kadek dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Hanya saja, terkadang pada saat cuaca buruk yang sering tidak menentu, mereka mengalami gangguan penyakit seperti demam, sakit kepala, maupun flu terutama sang buah hati yang kekebalan tubuhnya masih rendah dan gampang terjangkit penyakit tersebut. Apabila penyakit tersebut mulai melanda, Pak Kadek lebih memilih berobat ke puskesmas dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 35.000 untuk sekali berobat. d. Kebutuhan sosial dan lain-lain Kebutuhan lainnya antara lain adalah biaya listrik, biaya iuran, transportasi dan lainnya. Untuk biaya listrik sekitar Rp 73.000bulan, biaya iuran seperti uang suka duka untuk di desa sebesar Rp 5.000 dan di pura dadya sebesar Rp 10.000. Selain itu, apabila ada persembahyangan tertentu seperti odalan, biasanya Pak Kadek mengeluarkan biaya sekitar Rp 600.000 – Rp 1.000.000. 5

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH