BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam adalah upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life pandangan dan sikap
hidup seseorang. Dapat diartikan pula segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu seorang atau sekelompok peserta didik dalam
menanamkan dan menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya, yang diwujudkan dalam sikap
hidup dan dikembangkan dalam ketrampilan kehidupannya sehari-hari Muhaimin, 2005: 7-8.
Pendidikan Agama Islam dapat diartikan pula sebagai pendidikan yang falsafah dan prinsip-prinsipnya dalam melaksanakan pendidikan
berdasarkan pada nilai-nilai dasar Islam yang terkandung di dalam Al Quran dan Al Hadis.
Pendidikan Al Quran sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Pendidikan Agama Islam, memang bukan satu-satunya faktor yang
menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara subtansial mata pelajaran Al Quran memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
1
Mata Pelajaran Al Quran bertujuan agar peserta didik giat untuk membaca Al Quran dengan bacaan yang baik dan benar. Serta mempelajari,
memahami, meyakini kebenarannya dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam
seluruh aspek kehidupannya. Untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan tersebut perlu adanya metode yang efektif dan efisien yang harus diterapkan
pada peserta didik. Dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi agar
siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Kondisi pembelajaran yang efektif dan bermakna tentu menjadi
dambaan setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan penuh kesadaran. Peserta didik
mengikuti proses pembelajaran dengan penuh konsentrasi tanpa merasa tekanan dan tidak hanya sekedar melaksanakan kewajiban belajar. Tetapi
lebih dari itu, Peserta didik benar-benar ingin belajar untuk mencari ilmu, pengetahuan dan keterampilan dengan penuh makna.
Menciptakan suatu kodisi pembelajaran yang efektif dan bermakna tidaklah mudah, hal tersebut dibutuhkan keahlian dan kompetensi guru,
kenyataan di lapangan dalam praktik pembelajaran di kelas, kondisi dan hasil pembelajaran yang dicapai tidak selalu seperti yang didambakan guru, tidak
setiap pembelajaran bisa sukses seperti yang diharapkan. Salah satu bentuk keahlian dan kompetensi guru adalah adanya
kemampuan guru dalam menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya
disebut metode mengajar. Menurut Roestiyah N.K dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 1997 : 84 guru harus memiliki strategi agar anak
didik dapat belajar secara efektif dan efesien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus
menguasai teknik-teknik penyajian atau biasa disebut metode mengajar. Adapun
metode pembelajaran
yang diterapkan
di SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta khususnya dalam pembelajaran Al Quran masih menggunakan pendekatan konvensional. Metode tersebut belum dapat
sepenuhnya membuahkan hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari fenomena yang ada di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta bahwa para siswa
belum seluruhnya dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid.
Hasil studi awal yang penulis lakukan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, pada kelas VIIIF semester I tahun pelajaran 20112012, bahwa
nilai rata-rata mata pelajaran Al Quran Yang dicapai siswa pada ulangan tengah semester gasal adalah masih ada beberapa siswa yang mendapatkan
nilai dibawah KKM kriteria ketuntasan minimal, dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai tidak mencapai KKM kriteria ketuntasan minimal
sebanyak 40 dan siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM sebanyak 60, daftar nilai dapat dilihat pada lampiran skripsi ini. Pencapaian hasil
belajar tersebut berarti belum mencapai ketuntasan belajar dan pembelajaran belum efektif, pembelajaran dikatakan efektif dan tuntas belajar siswa telah
mencapai KKM yaitu nilai 75, dan pencapaian ketuntasan kelas mencapai 75 siswa telah mencapai KKM.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK di SMP Muhammadiyah 5 surakarta dengan
menerapakan Metode peer teaching sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Quran siswa, terutama di kelas VIIIF SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta. Metode peer teaching dinamakan juga dengan sebutan Metode Tutor Sebaya atau lebih di kenal dengan sebutan Asistensi,
Metode ini sudah diterapkan pada Perguruan Tinggi. Para dosen mempercayakan tugasnya pada seorang asisten dosen dalam menyampaikan
materi mata kuliah pada mahasiswa. Oleh karena itu Penelitian ini Penulis beri judul Upaya Meningkatan
Kemampuan Membaca Al Quran M e l a lu i Metode Peer Teaching Siswa Kelas VIIIF SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 20112012
Penelitian Tindakan Kelas SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
B. Penegasan Istilah