Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII Smp Muhamadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013

I
PENGARUH MEDIA FILM DOKUMENTER
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA
KELAS VU Sl\'IP MUHAl\'IMADfYAH 17 CIPUTAT
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

••••
111
Risa Khairunnisa Pratiwi
109013000044

JURUSAN PENDIDIIV\N BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN J{EGURUAN
UNfVERSITAS ISLAJ\t NEGERI (Uli\')
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


··-·------ ______ __ _
,.

LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi
Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahon Pelajaran
2012/2013
Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenubi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh
Risa Khairunnisa Pratiwi

NIM: 109013000044

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

LEMEAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan
Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun
Pclajaran 2012/2013 disusun oleh Risa Khairunisa Pratiwi NIM 109013000044,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqasah pada tanggal 17 Desember
2013 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar
sarjana S-1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakarta, 17 Desember 2013
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Prodi)

Tanggal

Tanda Tangan


Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd
NIP. 19640212 199703 2 001
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/ Prodi)
Ora. Hindun. M.Pd.
NIP. 19701215 200912 2 001
Penguji I
Ora. Mahmudah Fitriyah ZA. M.Pd

.......... セNᄋ@

NIP. 19640212 199703 2001

J

Penguji II
Novi Diah Haryanti. M.Hum

io Jo.nwri

101 \.l


Mengetahui
Oekan Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan

Nurlena Rifa'i. M.A., Ph.D.
NIP. 19591020198603 2 001

セ@

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Risa Khairunisa Pratiwi

NIM

: 109013000044


Jurusan

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Angkatan

: 2009/2010

Alamat

: Jalan Belly II Rt. 02 Rw. 06 No. 08 Pekayon Pasar Rebo JakartaTimur Kode Pos 13710
Menyatakan dengan sesungguhnya

Bahwa skripsi yang berjudul "Pengaruh Media Film Dokumenter terhadap

Kemampuan Menu/is Puisi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Tahun Pelajaran 201212013" adalah benar karya sendiri di bawah bimbingan
dosen:
Nama


: Dra. Hindun, M. Pd.

NIP

: 19701215 200912 2 001

Dosen jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Demikian surat pemyataan tersebut saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila pemyataan skripsi ini bukan basil karya
sendiri.

Jakarta, 21 Oktober 2013
Penulis

Risa Khairunisa Pratiwi

ABSTRAK

Risa Khairunisa Pratiwi. NIM 109013000044 Pengaruh Media Film Dokumenter
Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17

Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas
VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013. Media yang
digunakan dalam penelitian ini adalah media film dokumenter. Media film
dokumenter merupakan media film yang dilengkapi suara dan gambar dalam satu
unit atau yang biasa disebut media audio-visual murni seperti film gerak (movie)
bersuara yang menyajikan beberapa gambar dan musik. Media film dokumenter
berguna untuk memotivasi siswa, mempermudah siswa dalam menulis puisi, dan
mengatasi permasalahan atau kendala yang terdapat pada siswa maupun guru.
Dengan penggunaan media film dokumenter diharapkan siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya sehingga dapat menggali ide dan
gagasan yang berguna untuk menulis puisi.
Penelitian pada skripsi ini menggunakan metode penelitian murni atau true
experimental dan menggunakan desain control group experiment: control group
pretest dan pastes/ desain. Model desain ini menggunakan lebih dari satu
kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan sedangkan
kelompok konlrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 40 siswa, 20 siswa sebagai kelas !control dan 20 siswa

sebagai kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang dilakukan pada kelas VII
SMP Muhammactiyah 17 Ciputat menunjukan bahwa terdapat pengaruh media
film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Hal ini berdasarkan
uji t, cliclapat l1iitung= 5,7 clan ltabel= 1,696. Karena t1iilung lebih besar clari t1abel maka
H 1 diterirna clan Ho ditolak. Jacli, clapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar
siswa yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi clibandingkan
clengan rata-rata hasil belajar siswa yang ticlak menggunakan media film
clokumenter.

Kata kunci: Kemampuan Menulis, Film Dokumenter, Puisi.

ABSTRACT

Risa Khairunisa Pratiwi. NIM 109013000044 Documentary Media
Influence Ability To Write Poetry Seventh Grade Students of SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat Academic Year 2012/2013.
The purpose of this fieldwork was to determine whether or not the
influence of documentary media ability to write poetry class VII SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat Academic Year 2012/2013. Media used in this study

is the documentary media. Media is a media documentary film features the voice
and images in a single unit or the so-called audio-visual media such as movies
pure motion (movie) voiced serving some pictures and music. Media documentary
useful for motivating students, facilitate students in writing poetry, and solve the
problems or obstacles that are on students and teachers. With the use of
documentary media students are expected to acquire direct experience of the
objects he saw in order to explore new ideas and useful to write poetry.
Research in this paper uses pure or true research methods using
experimental and control group design experiment: control group pretest and
pastiest design. This design model using more than one group of experimental
group and control group. The experimental group was treated group and the
control group was untreated group. Population in this study were 40 students, 20
students as the control class and 20 students as a class experiment.
Based on the results of experimental studies conducted on a class VII SMP
M.uhammadiyah 17 Ciputat shows that there is a documentary media influence on
the ability of students to write poetry. It is based on the ttesb t = 5,7 and obtained
ltabte= 1,696 . Because tis greater than ttable then H1 is accepted and Ho is rejected.
Thus, it can be concluded that the average student learning outcomes using
documentary media higher than the average of student learning outcomes that do
not use the media documentaries.


Keywords: Writing Ability, Documentary, Poetry.

KATA PENGANTAR
セ@

".1\ . ,, ".1\
y

i.J-"-"'" y

"', -111 セ@ •

A/hamdulilahi Robbi/ Alamin, puji syukur ke hadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam tercurahkan kepada jrn"\iungan nabi besar
Muhammad Saw sebagai suri teladan bagi kita semua.
Skripsi ini disusun sebagai persyaratan menyelcsaikan studi S-1 Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi Pengaruh Media Film

Dokumenter Terhadap Kemampuan Menu/is Puisi Siswa Ke/as VII SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat Ta/nm Pelajaran 201212013.
Dengan diselesaikannya penyusunan skripsi 1111, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Nurlena Rifa'i, M.A., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
dan

Sastra

Indonesia

yang

telah

memberikan

dukungan

dalam

penyelesaian skripsi ini.

3. Ora. I-1indun, M.Pd., dosen pen1bi111bing yang telah n1en1bi1nbing,
memotivasi, clan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi ini.
4. Rosicla Erowati, M.Hum., dosen pembimbing PPKT yang turut membantu
be1jalannya proses penelitian di sekolah.
5. Seluruh dosen clan staf Fakultas Ilnrn Trabiyah clan Keguruan yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan sclama penulis menyelesaikan
stucli di UIN.
6. Seluruh staf Perpustakaan Utama clan Perpustakaan Tarbiyah UIN Syarif
Hiclayatullah Jakarta.
7. Drs. Sayuti Sufriatna selaku kepala sekolah SMP Muhammadiyah 17
Ciputat, dan Hj. Ina Sunarsih, S.Pd., selaku guru Bahasa dan Sastra

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 34
F. Kontrol Validitas Internal .................................................................... 36
G. Teknik Analisis data ............................................................................ 37
H. Hipotesis Statistik ................................................................................ 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 41
A. Gambaran Umum Sekolah ................................................................... 41
B. Deskripsi Kegiatan ............................................................................... 42
C. Deskripsi Hasil Menulis Puisi Pada Tes Awai dan Tes Akhir ............ 43
D. Hasil Penelitian .................................................................................... 64
BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 80
A. Simpulan .............................................................................................. 80
B. Saran .................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTARGAMBAR
Gambar 1. Histogram pretes Kelas Kontrol.. ................................................... 66
Gambar 2. Histogram pretes Kelas Eksperimen .............................................. 69
Gambar 3. Histogram Postes Kelas Kontrol .................................................... 71
Gambar 3. Histogram Postes Kelas Eksperimen ............................................. 73

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol:
VII A ................................................................................................................ 1
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen:
VII B ................................................................................................................ 6
Lampiran 3. Materi Puisi ................................................................................. 11
Lampiran 4. Slide Materi Puisi ........................................................................ 16
Lampiran 5. Lembar Tes Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........... 19
Lampiran 6. Penilaian Menulis Puisi ............................................................... 20
Lampiran 7. Aspek Menulis Puisi .................................................................... 22
Lampiran 8. Lembar Angket.. .......................................................................... 23
Lampiran 9. Tabel Uji Referensi ..................................................................... 24
Lampiran 10. Dokumentasi Kegiatan Pretes di Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ...................................................................................................... 28
Lampiran 11. Dokumentasi Kegiatan Postes di Kelas Eksperimen ................. 29

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa.
Keterampilan bahasa lainnya adalah menyimak, berbicara, dan membaca.
Menulis merupakan proses perubalrnn pikiran, khayalan, dan perasaan
menjadi bentuk lambang atau tanda. Dengan keterampilan menulis
diharapkan siswa mampu mengungkapkan ide, gagasan, dan pikiran, yang
dimiliki. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dibutuhkan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kegiatill1 menulis, khususnya menulis puisi merupakan salal1 satu
keterampilan menulis sastra yang harus dikuasai oleh siswa SMP kelas
VII. Namun kenyaataannya, minat siswa dalilll1 menulis sastra klrnsnsnya
puisi masih tergolong rendah. Rendahnya minat siswa dalam menulis puisi
diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya: (I) motivasi siswa dalam
menulis puisi masih rendah, (2) pembelajaran menulis puisi yang
diciptakan oleh guru dirasa kurang efektif karena guru hanya memberikan
teori mengenai puisi dengan metode ceramah, (3) siswa kesulitan
menuangkan ide dan gagasaimya, (4) siswa tidak dibiasakill1 dalam ha!
menulis sehingga merasa terbebani ketika mendapat tugas menulis puisi,
(5) kurangnya media yang dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran
menulis puisi.
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru dituntut kreatif
dalam memilih metode dill1 media pembelajaran yang dapat menunjang
keberhasilan pembelajaran. Salah satu pemecahill1 masalah yang dapat
membantu guru dalam pembelajaran menulis adalah dengan pemanfaatan
media. Media yang digunakan harus mampu menarik perhatian dan
antusias siswa sehingga siswa menjadi aktif serta menciptalrnn suasana
belajar yang menyenangkal'.. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukun tentang media nembelaiaran. vakni melinuti'

2

(I) Media sebagai alat komunikasi guna lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) Fungsi media dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) Seluk beluk proses belajar,
(4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan, (5)
nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (6)
pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) berbagai jenis
alat dan telrnik media pendidikan, (8) media pendidikan dalam
setiap mata pelajaran, (9) usaha inovasi dalam media pendidikan. 1
Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan mampu

meningkatlcan efektivitas dan efesiensi proses belajar mengajar. Dengan
kata lain, penggunaan media memberikan manfaat baik bagi guru maupun
siswa. Bagi guru pemanfaatan media pembelajaran dapat membantu dalam
penyaj ian materi secara baik sedangkan bagi siswa bukan hanya lebih
termotivasi dalam belajar, tetapi juga memperoleh kebermaknaan.
Demikian juga dari segi prosesnya akan terwujud komunikasi dan
interaksi yang efektif dan efisien.
I-Iamalik dalam Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang barn, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran. Selain membangkitkan motivasi dan minat
siswa, media pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan
pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. 2
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu: (1) pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar, (2) bahan pembelajarnn akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkinkaunya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran,
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru
mengajar pada setiap jam pelajaran, (4) siswa dapat lebih banyak
melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan

1 •

'

3

uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti ュ・ョセ。エゥL@
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran disekolah pada khususnya. Dalam proses belajar mengajar,
media yang dapat dimanfaatkan sangat beranekaragam, yaitu media audio
(pendengaran), visual (penglihatan), audio visual (penglihatan dan
pendengaran), dan multimedia. Media mempunyai karakterisitik yang
berbeda, memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunannya, untuk
itu guru perlu memilih dengan cermat dan tepat agar dapar berfungsi
dengan baik di dalam proses pembelajaran.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalal1 media film
dokumenter mengenai keindahan alanl Indonesia. Media film dokumenter
merupakan media film yang dilengkapi suara dan gambar dalam satu unit
atau yang biasa disebut media audio-visual murni sepe1ii film gerak
(movie) bersuara yang menyajikan beberapa gambar dan musik. Menurut

Oemar Hamalik, film dokumenter adalah gambaran yang sebenarnya
tentang suatu cerita. Film ini bukan merupakan pengulangan suatu
kejadian

atau

dibuat

seperti

film-film

yang

diproduksi,

tetapi

menggunakan masyarakat yang nyata dan dalam situasi yang nyata pula. 4
Media film dokumenter berguna untuk memotivasi siswa,
mempermudah siswa dalam menulis puisi, dan mengatasi permasalahan
atau kendala yang terdapat pada siswa maupun guru. Dengan penggunaan
media film dokumenter diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung dari objek yang dilihatnya sehingga dapat menggali ide dan
gagasan yang bergnna untuk menulis puisi.
Pada dasarnya gambar-gambar yang ada pada film dokumenter
clapat menclorong siswa clalam membangkitkan minatnya pada pelajaran.

セ@

Gambar membantu siswa clalam mengembangkar. kemampuan berbahasa,

-· - . . -

.

-

-

4

kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam cerita se1ia membantu mereka
menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks.
Gambar dalam film pada umumnya mampu menarik perhatian.
Semua gambar mempunyai arti dan tafsiran tersendiri. Oleh karena itu,
film clokumenter clapat cligunakan sebagai media pengajaran clan
mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi siswa sehingga pacla akhirnya
memungkinkan belajar secara efektif. Selain itu gan1bar clalam film
membantu siswa memperoleh kecakapan,

sikap, pemahaman dan

pengalaman.
Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti memilih judul penelitian

Pengaruh Media Film Dokwnenter terhadap Kemampuan Menulis Puisi
Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran
201212013.
B. Identifikasi Masalah

Berclasarkan latar belakang masalah yang telah cliuraikan di atas,
peneliti mengiclentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menulis puisi clianggap sulit oleh sebagian

s1swa.

2. Minat dan motivasi siswa dalam menulis puisi masih renclah.
3. Siswa merasa kesulitan clalam menuangkan icle atau gagasan
clalam menulis puisi.
4. Siswa ticlak dibiasakan clan dilatih dalam ha! menulis sehingga
merasa terbebani ketika menclapat tugas menulis puisi.
5. Siswa merasa jenuh clengan metocle ceramah oleh guru dalam
memberikan teori mengenai puisi clan menulis puisi.
6. Kurangnya media yang dapat memotivasi siswa dalam
pembelajaran menulis, klmsusnya pembelajaran menulis puisi.
C. Pembatasan masalah

Setelah mengiclentifikasi masalah, peneliti membatasi masalah
penelitian pada aspek Pengaruh Penggunaan Media Film Dokumenter

5

Talmn Pelajaran 2012/2013. Media film dokumenter yang ditampilkan
adalah media film dokumenter mengenai keindahan alam Indonesia. Film
yang ditayangkan merupakan film dokumenter hasil produksi sendiri
berupa potongan gambar keindalmn alam Indonesia yang dipadukan
dengan musik sebagai ilustrasi.

D. Rumusan Masalab
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalal1 dalam penelitian
adalal1:

Bagaimana

pengaruh

media

film

、ッォオュ・ョエセ@

terhadap

kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 17
Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk medeskripsikan ada atau
tidaknya pengaruh penggunaan film dokumenter terhadap kemampuan
menulis puisi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 17. Tujuan khususnya
adalah mengkaji seberapa besar pengaruh penggunaan media film
dokumenter dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.

F. Manfaat Penelitian
Penelitiaan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak
khususnya gnru yang berguna sebagai alternatif di dalam menentukan
media pembelajaran menulis puisi.
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian nn meliputi manfaat
teoritis clan manfaat praktis.
1. Manfaat T eoretis

Dari segi teoretis, penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya

khazanah

penelitian

sastra

dalam

mengembangkan keterampilan apresiasi sastra khususnya
dalam menulis pms1.

Selain itu,

dapat memberikan

sumbangan wawasan dan pengetahuan mengenai penerapan
media dalam pembelajaran menulis puisi.
2. Manfaat praktis

6

1) Memberikan

kemudahan

megemukakan

ide

siswa

gagasan

clan

dalam

menulis puisi.
2) Menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan

3) Meningkatkan kemampuan menulis pms1
siswa.
b. Bagi guru
1) Mengatasi

kesulitan

dalam

pengajaran

menulis puisi.
2) Membantu

dalam

penyaJian

materi

pembelajaran menulis puisi.

3) Menjadi

acuan

a tau

pedoman

untuk:

membuat pembelajaran puisi menjadi kreatif
dan inovatif.
c. Bagi peneliti
I) Mengaplikasikan teori yang diperoleh.
2) Menambah

pengalaman

pembelajaran menulis.

peneliti

terkait

BAB II
ACUAN TEORETIS

A. Hakikat Menulis
Tarigan memaparkan menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan umuk berkomunikasi secara tidak langsung,
tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan aktif. 1
McCrimmon dalam Saddhono dan Slamet menyebutkan
bahwa menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan
mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis,
menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat
mema11aminya dengan mudah dan jelas. Senada dengan pendapat
tersebut, Mmry S. Lawrence menyatakm1 bal1wa menulis adalal1
mengkomunikasikan apa dan bagaimana pikiran penulis. 2
Hindun mengungkapkan bahwa menulis merupakan
ketermpilan berbahasa aktif. Kemampuan puncak seseorang untuk
clikatakan terampil berbahasa wujudnya ialah mampu menulis.
Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis tulisan rnerupakan media untuk melestarikan dan rnenyebarluaskan
informasi dan ilmu pengetahuan. 3
Menurut Nuruclin, menulis merupakan segenap rangkaian kegiatan
seseorang dalam mengungkapkm1 gagasan dan rnenyarnpaikannya rnelalui
bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipaharni. 4 Jadi dapat
disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan rnenggali pikiran,
gagasan dan perasaan menggunakan media bahasa tulisan yang berfungsi
sebagai alat komunikasi tidak langsung berguna untuk rnelestarikan dan
menyebarluaskan info1masi clan ilmu pengetahuan.
Menulis memiliki banyak manfaat. Tarigan mengungkapkan
manfaat menulis sebagai berikut:
1. Menulis sangat penting bagi
memnclahkan para pelajar berpikir.
1

pendidikan

karena

Henry Guntur Tarigan, Op. Cit, h. 3
Kundharu Saddhono dan S. T. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia,
(Bandung, Karya Putra Darwati, 2012), h. 96
3
Hindun, Pembe/ajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/ Seka/ah
2

8

2. Meno long kita berpikir secara kritis.
3. Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubunganhubungan, memperdalam daya tanggap atau presepsi kita.
4. Memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi.
5. Menyusun urutan pengalaman.
6. Membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita. 5
Kesimpulan yang dapat diambil dari uaraian di atas bahwa menulis
mempunyai banyak manfaat, di antaranya dapat mengembangkan daya
inisiatif dan kreativitas, dapat memberikan informasi barn kepada orang
lain, membantu berpikir secara kritis, memudahkan dalam proses berpikir,
dapat memudahkan dalam menuangkan ide atau gagasan-gagasan ke
dalam bentuk tulisan dan sebagai sarana pengungkapan diri serta sarana
untuk pemahaman.
Selain memiliki banyak manfaat, menulis juga memiliki tujuan.
Hugo Hartig dalam Wibowo memaparkan tujuan menulis sebagai berikut.
1. Tujuan penugasan (assignment purpose). Menulis sesuatu

2.

3.

4.

5.

6.

7.

karena penugasan, misalnya wartawan yang ditugasi
menulis berita.
Tujuan alturistik (alturistik purpose). Menulis sesuatu
dalam rangka menyenangkan atau menghibur pembaca.
Misalnya features tentang miis film yang dimuat tabloidtabloid hiburan.
Tujuan persuasif (persuasive purpose). Menulis sesuatu
demi meyakinkan pembaca akan suatu gagasan. Misalnya
kolom tentang kenaikan harga BBM (atau opini) yang
terdapat dalam surat kabar.
Tujuan penerangan (informational purpose). Menulis
sesuatu kepada pembaca untuk memberi informasi/
penerangan/ keterangan, misalnya berita-berita aktual di
surat kabar.
Tujuan pernyataan diri (self-expressive purpose). Menulis
sesuatu demi memperkenalkan diri si penulis kepada
pembaca, misalnya menulis puisi atau cerpen di majalah.
Tujuan kreatif (creative purpose). Menulis sesuatu demi
pencapaian nilai seni atau artistik. Tujuan ini berkaitan erat
dengan butir 5. Namun, dorongan kreatif melebihi
pernyataan diri.
Tujuan pemecahm1 masalah (problem-solving pwpose).
Menulis sesuatu demi menjelaskan, menjernihkan, dan

9

memecahkan suatu masalah, misalnya penulisan skripsi,
tesis, atau disertasi. 6
Kesimpulan tujuan menulis dari uraian di atas yaitu menulis karena
penugasan, menulis dalam rangka menyenangkan atau menghibur, menulis
demi

meyakinkan pembaca akan suatu gagasan,

menulis

untuk

memberikan informasi, menulis demi memperkenalkan diri, menulis untulc
pencapaian suatu nilai atau artistik, serta menulis sesuatu untuk
memecahkan suatu masalah.
B. Hakikat Pnisi

1. Pengertian Puisi
Dalam buku Poetry Goerge Square mengemnkakan mengenai
definisi puisi yaitu:

"What is poetry? The critic who attempes to answer this
vexatious question should be seen as either brave or foolhardy.
Defining a cultural form which has been used in so many different
ways throughout human history, is a projet to tax the most
ingenious critic. Almost eve1y defintion which can be fomulated
seems instanly to prompt examples of counter definitional poetry".
(Apa itu puisi? Kritikus berusaha menjawab pe1ianyaan ini dengan
keras dan memberanikan diri. Mendefinisikannya sebagai bentuk
budaya yang telah digunakan dalam banyak cara yang berbeda
ウ・ーュセ。ョァ@
sejarah manusia, adalah sebuah kritik proyek pajak yang
jenius. Hampir semua definisi dapat difonnulasikan berupa sesuatu
yang seketika dan cepat meniadakan contoh definisi puisi). 7
Waluyo mengemukakan puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengosentrasikan struktur fisik clan struktur batinnya. 8
Luxemburg dalam Siswanto, menyebutkan, yang dimaksud dengan teksteks puisi puisi adalah teks-teks monolog yang isinya tidak pertama-tama
sebuah alur. Selain itu teks puisi bercirikan penyajian tipogrfik tertentu. 9
Dalam bukunya yang berjudul Apresiasi Sastra Indonesia, Suroto
mengemukakan bahwa puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang
6

Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa, (.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet. Ke-I,
2001), h. 57
7
George Square, Poeliy, (Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd, 2005), h. 9

' --

10

pendek dan singkat yag berisi ungkapan hati, pikiran, dan perasaan
pengarang yang padat dan dituangkan dengan memanfaatkan segala daya
bahasa secara pekat, kreatif, dan imajinatif. Secara bebas dapat dikatakan
puisi adalah karangan yang singkat, padat, dan pekat. 10 Roberts
menyatakan bahwa:
"Poet1y is usually more demanding it is more compact and
more intense in its expression, and the poet consequntly devotes
special care to the sounds and f"hythms of words and lines". (Puisi
biasionya menw1tut lebih padat dan lebih intens dalam berekspresi,
dan penyair lebih konsekuen mencurahkan perhatian khusus untuk
suara dan irama pada kata-kata dan baris). 11
Dari uraian di at&s dapat disimpulkan babwa puisi adalah karya
sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair dituangkan
secara imajinatif yang dikemas dalam bahasa yang singkat, padat makna,
indah dan menghibur.
2. Unsur-nnsur Pembentuk Puisi

a. Struktur batin
I) Terna atau Malena
Media puisi adalah bahasa. Salah satu tataran dalam bahasa adalah
hubungan tanda dengan makna maka puisi harus bennakna, baik makna
tiap kata, baris, bait maupun keseluruhan. 12 Waluyo mengungkapkan tema
adalah gagasan pokok atau subject matter yang dikemukakan oleh penyair.
Pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa
penyair, sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. 13 Sedangkan
Suroto memaparkan:
Terna adalah pokok persoalan atau pokok pikiran yang
mendasari terbentuknya sebuah puisi. Pokok persoalan itulah yang
hendak disampaikan kepada pembaca. Pokok persoalan ini bisa
bermacam-macam, bisa masalah ketuhanan, cita, keadaan,
kebencian, rindu, keadilan, kemanusiaan, dan lain-lain. 14
10

11

Suroto, Apresiasi sastra Indonesia, (Jakarta: Erlangga,Cet. Ke-I, 1989 ), h. 40
Edgars V. Robeiis, Writing Themes About Literature, (New Jersey: Englewood Cliffs, 1969).

h. 126
12

Wahyudi Siswanto, Op. Cit, h. 124

11

2) Rasa
Waluyo mengungkapkan bahwa dalam menciptakan puisi,
suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat
dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang sama,
penyair yang satu dengan perasaan yang berbeda dari ?enyair
lainnya, sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula. 1
Perasaan Chairil Anwar berbeda dengan perasaan Toto Sudarto
Bachtiar berbeda pula dengan Rendra dan Arifin C. Noer dalam
menciptakan puisi kemanusiaan yaitu dalam menghadapi pengemis. Toto
Sudarto Bachtiar merasa iba dan kasihan pada pengemis di "Gadis Kecil
Berkaleng Kecil'', Rendra berperasaan benci dan memandang rendah
terhadap pengemis karena menganggap pengemis tidak mau berusaha
dalam hidupnya. Sikap Chairil Anwar sama dengan Rendra, mereka
merasa benci dengan kehidupan pengemis.
Siswanto mengungkapkan rasa dalam puisi adalah sikap
penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam
puisinya. Pengungkapan tema dan rasa berkaitan erat dengan latar
belakang sosial dan psikologis penyair. Misalnya, latar belakang
pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam
masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, serta
pengetahuan. 16
Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi
sutu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih katakata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak
bergantung kepada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian
yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
3) Nada clan suasana
Nada clalam puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada
juga berhubungan dengan tenm clan rasa. Jika nacla merupakan sikap
penyair terhadap pembaca, maka suasana adalah keadaan jiwa pembaca
setelah membaca puisi atau akibat psikolohis yang ditimbulkan puisi itu
terhaclap pembaca.
4) Amanat (pesan)

12

Suroto memaparkan amanat atau pesan adalah sesuatu yang hendak
disampaikan oleh penyair kepada pembaca lewat puisinya. 17
Siswanto menjelaskan mengenai amanat yaitu:
Amanat yang hendak disampaikan penyair dapat ditelaah
setelah kita memahami tema, rasa, clan nada puisi itu. Tujuan atau
amanat mempakan ha! yang mendorong penyair untuk
menciptakan puisinya. Sadar maupun tidak, ada tujuan yang
mendorong penyair menciptakan puisi. Dorongan sebelum penyair
menciptakan puisi mungkin berupa (1) dorongan untuk memuaskan
nafsu seksual (ada kemungkinan, yang masih harus dibuktikan,
puisi-puisi porno mempakan adanya indikasi adanya dorongan ini),
(2) dorongan makan (untuk mencari uang), (3) dorongan keamanan
diri (misalnya mengarang puisi realisme sosialis karena takut
terhadap PKI), (4) dorongan komunikasi, (5) dorongan untuk
mengaktualisasikan diri, dan (6) dorongan untuk berbakti bald
kepada tuhan maupun kepada manusia. 18
Struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adaiah
sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat
puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut.
b. Struktur fisik
I) Perwajahan puisi (Tipografi)
Siswanto menjelaskan perwajahan (tipografi) adalal1 pengaturan dan
penulisan kata, larik clan bait dalam puisi. 19 Sedangkan menurut Waluyo:
Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi
dengan prosa drama. Larik-larik pms1 tidalc membangun
periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait. Baris
puisi tidak bermula dari tepi kiri clan berak:hir Ice tepi k:anan baris.
Tepi ldri atau tepi k:anan halaman yang memuat puisi belum tetntu
terpenuhi tulisan, ha! mana yang tidak: berlak:u bagi tulisan yang
berbentuk prosa. Ciri yang demikian menunujuk:an ek:sistensi
puisi. 20
Dalam puisi-puisi kontemporer seperti karya Sutardji Calzoum
Bachri, tipografi dipandang tidak begitu penting, sehingga menggeser
kedudukan makna kata-kata.
2) Diksi
17

Suroto, Op. Cit, h. 101
'.'. Wahyudi Siswanto, Op. Cit, h. 125-126

14

Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat,
mendengar dan merasakan sepe1ii yang dialami oleh penyair. 24
Waluyo mengungkapkan imaji adalah kata atau susunan kata-kata
yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan,
pendengaran, dan perasaan. 25
4) Bahasa Figuratif (Maj as)
Cara lain yang digunakan penyair untuk membangkitkan imajinasi
dalam karyanya adalah memanfaatkan majas atau bahasa figuratif yang
merupakan bahasa kias atau gaya bahasa.
Penine dalam siswanto menyatakan bahwa bahasa figuratif
dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksud
penyair karena (I) bahasa figuratif mampu menghasilkan
kesenangan imajinatif, (2) bahasa figuratif adalah cara untuk
menghasilkan imaji rambahan dalam puisi sehingga yang abstrak
menjadi konkret dan me1tjadikan puisi lebih nikmat dibaca, (3)
bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan penyair
untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair, (4) bahasa
figuratif adalah cara untuk mengosentrasikan makna yang hendak
disampaikan dan cara menyampaikan sesuatu yang banyak dan luas
dengan balmsa yang singkat. 26
Waluyo menjelaskan bahwa majas adalah bahasa yang digunakan
penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni
secara langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna
hias atau lambang. 27 Tarigan dalam Suroto mamaparkan bahwa gaya
bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). 28
Macam-macam gaya bahasa:
1. Metafora. Metafora adalah kiasan langsung, artinya benda yang

dikiaskan itu tidak disebutkan. 29 Surot menjelaskan bahwa metafora

24

Ibid, h. 118
Herman J. Waluyo, Op. Cit, h. 78
26
Wahyudi siswanto, Op, Cit, h. 120
'.'.Herman J. waluyo, Op. Cit, h. 83
25

15

adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua
ha! secara implisit. 30
2. Perbandingan. Kiasan yang tidak langsung disebut perbandingan
atau simile. Benda yang dikiaskan kedua-duanya ada bersama
pengiasnya dan digunakan kata-kata seperti laksana, bagaikan,
seperti, bak, bagai, dan sebagainya. 31
3. Personifikasi. Keadaan atau peristiwa alam yang sering dikiaskan
seb::ig&i keadaan atau peristiwa yang dialami manusia. Dalam ha! ini
benda mati

dianggap

di "personifikasi"kan.

sebagai

manusia

atau persona,

atau

32

4. Hiperbola. Suroto menyebutkan bahwa hiperbola adalah sejenis gaya
bahasa yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan baik
jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekankan,
meperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya. 33 Sedangkan
Waluyo mengungkapkan hiperbola adalah kiasan yang berlebihlebihan.

Penyair

merasa

perlu

melebih-lebihkan

ha!

yang

dibanclingkan itu agar mendapatkan perhatian yang lebih seksama
dan. pem baca. 34
5. Sinekcloke. Sinekdoke adalah menyebut sebagian untuk keseluruhan
atau menyebut keseluruhan untuk sebagian, yaitu Part pro toto clan
totem pro parte. 35 Dalam puisimya "Mastodon dan Burung kondor"
untuk menggambarkan sebagian petani yang menclerita, Renclra
melukiskan seolah-olah semua petani menclerita. Hal ini cligunakan
untuk mempertajam kritiknya.
6. Ironi. Dalam puisi pamflet, demonstrasi dan kritik sosial banyak
digunakan ironi yakni kata-kata yang bersifat berlawanan untuk

30

Suroto, Op. Cit, h. 116

31

Herman J. Waluyo, Op. Cit, h. 84

32

Ibid, h. 85
Suroto, Op. Cit, h. 119

:

3

16

menggambarkan sindiran. 36 menurnt Suroto, ironi adalah seJems
majas (gaya bahasa) bernpa pernyataan yang isinya bertentangan
dengan kenyataan yang sebenarnya. 37
5) Verifikasi (Rima, Ritme, Metrnm)
Siswanto memaparkan mengenai verifikasi (rima, ritme, metrnm)
yaitu sebagai berikut:
Verifikasi dalam puisi terdiri atas rima, ritme, dan metrum.
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah
maupun akhir puisi. Ritma mernpakan tinggi-rendah, panjangpendek, keras-lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol bila puisi
dibacakan. Ada ahli yang menyamakan ritma dengan metrnm.
Dalam deklamasi, biasanya puisi diberi (') pada suku kata
bertekanan keras, dan (u) di atas suku kata yang bertekanar. Iemah.
Dari variasi keras-Iemah tersebut, secara garis besar dapat
dibedakan atas empat metrnm. Jambe ialah tekanan bervariasi; ada
yang diberi tekanan ada yang tidak . pada tracheus tekanan keras
terdapat pada suku pe1iama. Pada daktlyus tekanan terdapat pada
awal baris, dan selanjutnya diselingi dua suku kata tidak
bertekanan. Pada anapest tekanan dimulai pada suku kata ketiga
dan pada awal kata tidak bertekanan. 38
3. Pembelajaran Menulis Puisi
Akhadiah memaparkan menulis mernpakan suatu aktivitas bahasa
yang menggunakan bahasa sebagai medimnnya. 39 Suparno dan M. Yunus
dalam Saddhono menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan
menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat medianya. 40 Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung
dalam sebuah tulisan. Tulisan merupakan simbol atau lambang bahasa
yang dapa! dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian dalam
komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis
sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan,
dan pembaca sebagai penerima pesan.
36

Ibid, h. 86
Suroto, Op. Cit, h. 120
38
Wahyudi Siswanto, Op. Cit, h. 121-122
39
Anwar Efendi, Bahasa & Sastra: Dalam Berbagai Perspeklif, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
Ke- I, 2008), h. 327
csセ@

37

17

Pembelajaran menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan guru untuk mengkonstruksi ilmu pengetahuan kepada siswa
melalui pengalaman belajar berinterkasi dengan lingkungan. Kegiatan ini
dilakukan untuk membentuk kecakapan dan keterampilan siswa dalam
menulis puisi. Menulis sastra klrnsunya puisi merupakan kegiatan yang
dapat dipandang sebagai suatu keterampilan, menulis sebagaimana
keterampilan berbahasa lainnya perlu dilatih. Hal ini akan memberikan
kemungkinan lebih besar bagi siswa untuk memiliki keterampilan menulis
yang baik. Latihan harus selektif sehingga pelaksanaannya benar-benar
sesuai dengan tujuan dan benar-benar dapat menunjang pencapaian target
kemampuan menulis yang diharapkan. Untuk itu, latihan harus dilakukan
dalam konteks yang aktual dan fungsional sehingga dapat memberikan
manfaat bagi siswa. Mengingat pentingnya keterampilan menulis sastra,
dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu lebih diefektifkan. Dengan
latihan menulis puisi secara intensif diharapkan siswa mempunyai
keterampilan yang lebih baik.
Efendi mengungkapkan bahwa seseorang yang dapat
membuat suatu tulisan dengan baik berarti ia telah menguasai tata
bahasa, mempunyai pembendaharaan kata, dan mempunyai
kemampuan menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan.
Dengan demikian tulisan siswa dapat dijadikan tolok ukur
keberhasilan siswa dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. 41
Menuiis karya sastra harus mengutamakan prinsip licentia poetica,
yaitu kebebasan penyair memperlakukan bahasa sebagai bahan puisi.istilah
ini menyiratkan adanya semacam dispensasi bagi penyair untuk tidak
mematuhi norma ketatabahasaan. Tentu pemakaian tata bahasa dan norma
harus

memperhitungkan

nilai

kepuitisan.

Dengan

perkataan

lain,

penyimpangan dari norma-nonna tata bahasa hendaknya dalam rangka
pencapaian nilai-nilai kepuitisan, nilai kepadatan ucapan. 42 Prinsip itu
perlu ditanamkan agar siswa mampu menulis puisi tanpa harus terbebmli

4

'.. Anwar

Efendi, Op. Cit, h. 327

18

dengan memperhatikan kaidah-kaidah bahasa sehingga hasil karya siswa
benar-benar natural, fleksibel, sederhana dan tidak kaku.
Rahmanto memaparkan bahwa satu cara yang baik untuk
mendorong siswa menulis kreatif puisi adalah dengan memberikan
beberapa tema yang bersifat umum agar dapat dikembangkan
sendiri oleh para siswa berdasarkan pengamatan dan pengalaman
mereka sendiri. Selain itu perlu dilakukan percobaan-percobaan
penulisan puisi. Latihan penulisan puisi tidak hanya untuk
mempe1iajam pengamatan dan kemampuan bahasa. Karena alasan
lain, dengan latihan penulisan puisi siswa diharapkan dapat
memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu
sendiri. 43
Puisi yang cocok sebagai model untuk latihan menulis biasanya
berbentuk bebas dan sederhana, berisi hasil pengamatan yang berupa
imbauan atau pernyataan. Selama ini usaha pemilihan kata dengan makna
tersirat untu keindahan puisi tidak menghalangi kemajuan siswa dalan1
latihan menulis. Oleh karena itu guru tidak perlu ragu memperkenalkan
"kiasan" meski siswa masih berada pada tahap latihan awal. Kiasan tidak
hanya memperpadat pesan yang ingin disampaikan dalam puisi, tetapi juga
menimbulkan pengaruh keindahan khusus bagi pembaca.
Keindahan puisi tidak hanya menyangkut pada pilihan kata, untaian
bunyi tetapi juga berasal dari rima, irama, pola sajak dan sebagainya.
Dalam membina latihan menulis puisi guru terkadang menjumpai anak
yang benar-benar berbakat untuk menguntai dan meramu unsur-unsur puisi
tersebut. Dan tentu saja, siswa ini perlu mendapat perhatian khusus untuk
mengembangkan bakatnya. Namun, guru harus menyadari bahwa
penulisan puisi tetap akan dapat be1jalan tanpa bakat khusus semacam itu.
4. Tips Mcnulis Puisi
Puisi memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri, baik dari sisi
bentuk, makna maupun penulisannya. Jika kita mengenali ciri-ciri atau
karakteristik puisi tentu akan lebih mudah kalau kita menulis puisi. Jadi,
dalam menulis puisi paling tidak beberapa ha! yang berkaitan dengan ciriciri puisi, perlu diperhatikan, yaitu:

19

a. Gaya penulisan (Tipografi). Terutama puisi moderen sangat
memperhatikan gaya penulisan. Puisi moderen bebas dalam gaya
penulisan. Tidak hanya dalam jumlah bait dan baris, bahlcan format
tulisan pun bebas. Penyair bebas mau menuliskan puisinya seperti
apa.
b. Rekonstruksi penulisan puisi. Puisi adalah alat untuk berekspresi.
Orang ingin berekspresi bila mempunyai sesuatu yang ingin
dikeluarkan dari pikiran dan perasaan. Tapi berekspresi secara
biasa berbeda dengan bereksprei secara puitik. Coba kita bercerita
kepada orang lain dcngan gaya berbeda, dengan sentuhan
penekanan
akan

ーセ、。@

penulisan dan pemilihan kata-kata yang berbeda,

membentuk

rekonstruksi

yang

berbeda,

dan

tentu

pengaruhnya pada malma akan berbeda pula.
c. Pahami imaginasi: simbol, metafor, kiasan, dll. Pada puisi
prismatis atau imagis, imaginasi yang dibangun dari simbol,
metafor, kiasan, dll saugat kental. Anda harus paham betul bahwa
setiap kata yang anda pilih didalamnya terkandung simbol, metafor,
kiasan, dll yang oleh pembaca nanti akan diintepretasikan sesuai
presepsinya sendiri.
cl. Pahami cliksi - pemilihan kata. Unsur keindahan menjadi suatu ha!
yang penting dalam puisi. Puisi adalah rangkaian kata-kata indah
bermakna. Jacli setiap kata yang clitulis dalam puisi harus melalui
proses seleksi yang sangat ketat. Setiap kata yang dipilih harus
benar-benar mampu mewaclahi malma yang ingin diungkapkan.
Pemilihan kata untuk mencan malma paling tepat itulah yang
clisebut dengan cliksi.
e. Pahami tancla baca. Salah satu unsur penting clalam penulisan
adalah tanda baca. Tanda baca dalam tulisan berfungsi sebagai alat
bantu pembaca untuk mema11ami bacaan yang dibacanya.
Kebiaaan buruk penyair pemula adalah pemakaian tanda baca yang

20

koma, tanda seru, tanda tanya, sering dipakai berlebihan seolah
penyair kurang yakin pembaca mampu memahami dan memaknai
kata-katanya. Maka, hindari pemakaian tanda baca berebihan
dalan1 menulis puisi.
f.

Hindari menyingkat kata. Penyakit lain yang suka melekat pada
penyair pemula adalah kegemaran menulis kata-kata tertentu
dengan disingkat. Paling sering adalah kata yang ditulis "yg", tidak
ditulis "tdk", seperti ditulis "spt", dan seterusnya. Bagaimanapun
puisi adalah karya sastra yang utuh sehingga perlu dituliskan dalam
bahasa yang utuh pula.

g. Mulai menulis. Belajar apapaun, termasuk menulis puisi tidak akan
berhasil kalau tidak pernah memulai berlatih. Faktor terpenting dari
belajar menulis puisi tentu saja memulai menulis puisi. Pengin jadi
penulis puisi? Pengin jadi penyair? Ambil kertas, ambil pena.
Mulai menulis. Sekarang! 44
C. Hakikat Media Pembelajarnn
1. Pengcrtian Media Pembelajarnn

Media beasal dari bahasa latin medius, merupakan bentuk jamak
dari medium yang secara harfiah berarti "perantara" atau "pengantar".
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. 45 Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association of Education and Comunication Technologil
AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.

46

Blake dan Haralsen mengungkapkan media adalah medium
yang digunakan untuk membawa/ menyampaikan suatu pesan,
dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan
be1jalan antara komunikator dengan komunikan. Sementara itu,
Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala alat
fisik untuk ー・ウセョ@
yang me;rangsang yang sesuar untuk belajar.
Sedangkan,
NEA
(National
Education
Association),
'.'. Wardjito, Suharso. Yuk! Nu/is Puisi. (Surabaya: PNRI, Cet. Ke-1, 2009), h. 82-120

21

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah segala benda
yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan
beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. 47
Gerlach dan Ely dalam Arsyad mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun

kondisi

yang

membuat

s1swa

mampu

memperoleh

pengetalman, keteran1pilan, atau sikap. 48 Munadi menjelaskan bahwa
Media pembelajaran adalah Segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien
dan efektif. 49
2. Manfaat Media Pembelajaran
Dale

dalam

Arsyad

mengemukakan

bahwa

media

dapat

memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling
penting dalam sistem pendidikan moderen saat ini. Guru hams selalu hadir
untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar
manfaat berikut ini dapat terealisasi:
a. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas
b. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa
c. Menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan
minat siwa dengan meningkatnya motivasi belajar
d. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa
e. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan
s1swa
f. Menclorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran
dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar
g. !viemberikan umpan balik yang cliperlukan yang dapat membantu
siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari
h. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsepkonsep yang bermakna dapat dikembangkan
1.
Memperluas wawasan clan pengalaman siswa yang mence1minkan
pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat

47
48

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakaiia: Rineka Cipta, Cet. Ke-I, 1997), h. 2
Azhar Arsyad, Op. Cit, h. 3

22

Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa
butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem
gagasan yang bennakna. 50
Encyclopedia of Educational Research dalam Arsyad merincikan
nilai atau manfaat media pendidikan sebagai berikut51 :
J.

a. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
oleh karena itu membuat pelajaTan lebih mantap.
d. Membedkan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyn, terutama
melalui gambar hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efesiensi dan keragaman yang lebih banyak
dalam belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati
dalam kelas, membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar
s1swa, membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan
s1swa, memberikan umpan balik, melengkapi pengalaman, memperluas
wawasan, dan memperbesar perhatian siswa, membantu tumbuhnya
pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa
siswa, dan memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan
cara lain, serta membantu efesiensi dan keragaman yang lebih banyak
dalam belajar.

3. Fungsi Media Pcmbclajaran
Proses belajar mengajar akan lebih

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Inquiry Siswa Kelas V SDN Ellak Daya I Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 4 25

Pengaruh Metode Latihan Bervariasi Terhadap Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siswa Kelas II MIN Ciputat

2 9 161

Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V Min 15 Bintaro Jakarta Selatan

0 4 169

Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemamapuan Mendeklamasikan Puisi pada Siswa Kelas VII SMP YMJ Ciputat Tahun Pelajaran 2013/2014

0 3 123

Perbandingan Kemampuan Menulis Puisi Antara Siswa Boarding School Dan Siswa Sekolah Umum (Studi Kasus Di Kelas Vii Smp Khadijah Islamic School Jakarta Selatan Dan Siswa Kelas Vii Mts Cendekia Muslim Bogor) Tahun Pelajaran 2013-2014

2 9 89

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Teknik The Power Of Two Terhadap Kemampuan Memberikan Tanggapan Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al-Syukro Ciputat Tahun Ajaran 2012/2013

0 20 140

Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII Smp Muhamadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013

1 7 128

Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

0 14 87

Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Menulis Deskripsi Melalui Pemanfaatan Media Audio Visual Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pecoh Raya Kecamatan Teluk Betung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013

0 13 48

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Objek Langsung pada Siswa Kelas I SDN Habau Tahun Pelajaran 20172018

0 0 14