yang telah ditentukan, dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan bakteriologi, tidak langsung diperiksa apakah
air itu mengandung bakteri patogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan coli Sutrisno, 2006.
2.2. Golongan Air
Peraturan pemerintah No.20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut
peruntukannya adalah sebagai berikut: 1.
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan
pertanian 4.
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industry, dan pembangkit listrik tenaga air.
Effendi, 2003
Universitas Sumatera Utara
2.3. Sumber Air
Air yang berda dipermukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber . Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air Hujan, air permukaan, air
tanah.
2.3.1. Air Hujan
Air hujan merupakan sumber utama air dibumi. Walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran
ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebaban oleh debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya karbondioksida, nitrogen,
amoniak.
2.3.2. Air Permukaan
Air permukaan meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian permukaan, sebagian besar dari air
hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.
2.3.3. Air tanah
Air tanah ground water berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan dalam tanah dan mengalami proses
filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujantersebut, didalam perjalanan kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni
dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki kelebihan dibandingkann sumber air lainnya. Pertama, Air tanah
biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim
Universitas Sumatera Utara
kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian dan kelemahan dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral
dalam konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air.
Selain itu, untuk mengisap dan mengalirkan air keatas permukaan, diperlukan pompa. Chandra,2006
2.4. Sifat Umum Air
1. Sifat fisik - Titik beku 0
o
C - Massa jenis 0
o
C 0,92 gcm3 - Massa jenis air 0
o
C 1,00 grcm3 - Panas peleburan 80 kal gram
- Titik didih 100
o
C - Panas penguapan 540 kal gram
- Temperatur kritis 347 Atm - Konduktivitas listrik spesifik 25
o
C 1x10-17 ohm-cm - Konstanta dielektrikum 25
o
C .
2. Sifat kimia Sifat kimia yang lain yaitu konduktivitas listrik pada air paling sedikit 1000 kali lebih
besar dari pada cairan monoetalik pada suhu ruangan. a.
Air dapat terurai oleh pengaruh arus listrik dengan reaksi : H
2
O
→
H
+
+ OH
-
b. Air merupakan pelarut yang baik
c. Air dapat bereaksi dengan asam kuat dan basa kuat
Universitas Sumatera Utara
d. Air bereaksi dengan berbagai substansi membentuk senyawa padat dimana
air terikat dengannya, misalnya senyawa hidrate.
2.5. Persyarat Air minum
Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air tersebut haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia, standar air
minum yang berlaku dapat dilihat pada Peraturan Mentri Kesehatan RI No.416MENKESPERIX1990.
Di dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI No.416MENKESPERIX1990, persyaratan air minum dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kimia,
parameter mikrobiologi dan parameter radioaktiviitas yang terdapat dalam air minum tersebut.
2.5.1. Parameter Fisika
Parameter fisika umumnya dapat diidentifikasi dari kondisi fisik air tersebut. Parameter fisika meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna dan jumlah padatan
terlarut TDS. Air yang baik idealnya tidak berbau. Air yang berbau busuk tidak menarik dipandang dari sudut estetika. Selain itu juga, bau busuk bisa disebabkan
proses penguraian bahan organik yang terdapat di dalam air. Air yang baik idealnya harus jernih. Air yang keruh mengandung partikel padat
tersuspensi yang dapat berupa zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Disamping itu, air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikoba patogen dapat terlindungi oleh partikel.
Air yang baik idealnya juga tidak memiliki rasatawar. Air yang tidak tawar mengindikasikan adanya zat-zat tertentu di dalam air tersebut. Rasa asin disebabkan
adanya garam-garam tertentu di dalam air, begitu juga rasa asam disebabkan adanya asam di dalam air dan rasa pahit disebabkan oleh adanya basa dalam air.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga, air yang baik juga tidak boleh memiliki perbedaan suhu yang mencolok dengan udara sekitar. Di Indonesia, suhu air minum idealnya ± 3
o
C dari suhu udara. Air yang secara mencolok mempunyai suhu diatas atau dibawah suhu
udara berarti mengandung zat-zat tertentu misalnya fenol yang terlarut atau sedang terjadi proses biokimia yang mengeluarkan atau menyerap energy di dalam air.
Padatan terlarut totaladalah bahan-bahan terlarut diameter 10
-6
dan koloiddiameter 10
-6
-10
-3
mm yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Kesadahan yang tinggi dapat
pula mengakibatkan terjadinya endapankerak pada sistem perpipaan.
2.5.2. Parameter Kimiawi
Parameter Kimiawi dikelompokkan menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Dalam standart air minum di Indonesia zat kimia anorganik dapat berupa
logam, zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman pH. Sedangkan bahan kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, volatile
organic chemicals zat kimia organik mudah menguap zat-zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat oksigen.
Sumber logam dalam indutri dapat berasal dari industri, pertambangan ataupun proses pelapukan secara alamiah. Korosi dari pipa penyalur air minum dapat juga
menyebabkan kehadiran logam di dalam air minum. Bahan kimia organic dalam air minum dapat dibedakan menjadi tiga kategori.
a. Kategori 1 adalah bahan kimia yang mungkin bersfat karsinogen bagi manusia. b. Kategori 2 adalah bahan kimia yang tidak bersifat karsinogen terhadap manusia.
c. Kategori 3 adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit kronis tanpa adanya fakta karsinogen.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Parameter Mikrobiologi
Parameter mikrobiogi menggunakan bakteri Coliform sebagai organisme petunjuk
indiator organism. Dalam laboratorium, istilah total coliform menunjukkan bakteri Coliform dari tinja, tanah atau sumber alamiah lainnya. Istilah
fecal coliform koliform tinja menunjukkan bakteri koliform berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas lainnya. Penentuan parameter mikrobiologi
dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba patogen di dalam air minum.
2.5.4.Parameter radioaktivitas
Apa pun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan
komposisi genetik. Kematian sel-sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati.Perubahan genetis dapat menimbulkan
penyakit seperti kanker dan mutasiMulia, 2005.
2.6. Pencemaran Air
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms,
badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
- Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
- Sampah organik seperti air comberan sewage menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air. -
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum -
pencemaran air oleh sampah -
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan http:id.wikipedia.orgwikiPencemaran_air
2.6.1. Sumber pencemaran Air
a. Domestik Rumah Tangga yaitu berasal dari pembuangan air kotor dari kamar mandi, kakus dan dapur.
b. Industri Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada jenis industrinya
sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air tergantung pada bahan baku, proses industri, bahan bakar dan sistem pengolahan limbah cair yang digunakan dalam
indusri tersebut. Secara umum polutan yamg mencemari air dapat dikelomppokkan sebagai berikut:
a. Fisik
Pasir atau lumpur yang tercampur dalam limbah air
Universitas Sumatera Utara
b. Kimia
Bahan pencemar yang berbahaya: MerkuriHg, CadniumCd, Timah HitamPb, pestisida dan jenis logam berat lainnya.
c. Mikrobiologi
Berbagai macam bakteri, virus, parasit dan lainnya. Misalnya berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak, rumah potong dan tempat
pemerahan susu sapi. d.
Radioaktif Beberapa bahan radioaktif yang dihasilkan oleh Pembangkit Tenaga Listrik Nuklir
dapat pula meyebakan pencemaran air. Pertanian dan perkebunan
Polutan air dari perkebunan pertanian dapat berupa a.
Zat kimia Misalnya berasal dari penggunaan pupuk, pestisida seperti DDT, dieldrin dan lain-
lain b.
Mikrobiologi Misalnya virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak dan cacing tambang
di lokasi perkebunan c.
Zat radiokatif Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang diapakai dalam prosses pematangan buah,
mendapatkan bibit unggul, dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Beberapa faktor yang mempengaruhi pencemaran air :
Mikroorganisme
Salah satu indikator bahwa air tercemar adalah adanya mikroorganisme pathogen dan nonpatogen didalamnya. Danau atau sungai yang terkontaminasi
Universitas Sumatera Utara
tercemar mempunyai spesisi mikroorganisme yang berlainan dari air yang bersih. Air yang tercemar umumnya mempunyai kadar bahan organic yang tingi sehingga pada
umumnya banyak mengandung mikroorganisme heterotropik. Mikroorganisme yang heterotropik akan menggunakan bahan organic tersebut untuk metabolism, misalnya
bakteri koliform.
Curah Hujan
Curah hujan di suatu daerah akan menentukan volume dari badan air dalam rangka mempertahankan efek pencemaran pada setiap bahan buangan di dalamnya
deluting effects. Cura hujan yang tinggi sepanjang musim dapat lebih mengencerkan mendispersikan air yan tercemar.
Kecepatan Aliran Air Sterea Flow
Bila suatu badan air memiliki aliran yang cepat, maka keadaan itu dapat memperkecil kemungkinan timbulnya pencemaran air karena bahan polutan dalam air akan lebih
cepat terdispersi.
Kualitas tanah
Kualitas tanah pasir atau lempung juga mempengaruhi pencemaran air, ini berkaitan dengan pencemara tanah yang terjadi didekat sumber air. Beberapa sumber
pencemaran tanah dapat berupa bahan beracun seperti pestisida, herbisida, logam berat dan sejenisnya serta penimbunan sampah secara besar-besaran misalnya open
dumping Mukono,2005.
2.7. Pengolahan Air
Pengolahan air merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ‘’ Water treatment’’ yaitu suatu usaha menjernihkan air dan meningkatkan air dan meningkatkan mutu air agar
dapt diminum. Proses pengolahan air meliputi 4 empat tahap, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Proses purifikasi penjernihan air
2. Proses desinfeksi peniadaan kuman penyakit
3. Pengaturan pH air
4. Proses pengaturan mineral air
1. Proses purifikasiProses pemurnian air
Pemurnian dalam air disebut water purification yaitu proses merubah keadan air dari keruh, bau dan berwarna, pH beraneka menjadi air yang jernih, bebas dari
keruh,berbau serta pH yang netral.
2. Proses desinfeksi
Prosese desinfeksi yaitu suatu prosesusaha agar kuman patogen yang berada didalam air dipunahkan. Dalam proses desinfeksi perlu diperhatikan beberapa volume air
diperlukan bagi perorangan, perkeluarga atau masyarakat luas. Berdasarkan volume air yang diperlukan maka proses desinfeksi dibagi dalam:
- Keperluan banyak orang masyarakat luaskota. Cara yang dipakai dalam proses
desinfeksi adalah proses khlorisasi. -
Keperluan pribadi atau masyarakat dalam jumlah sedang. Cara yang dipakai dalam proses desinfeksi adalah ozonisasi, ultraviolet atau filtrasi.
- Keperluan keluarga kecil atau pribadi. Cara yang dipakai dalam proses desinfeksi
adalah memasak.
a. Khlorinasi
Air setelah mengalir melalui filter pasir cepat Rapid Sand Filter maka air tersebut akan diberi khlor 60 dengan perbandingan 1 kubik air diperlukan klor sebanyak 5
gram. Perlu diingat bahwa dalam pemakaian zat khlor sebanyak 5 gram. Perlu diingat bahwa dalam pemakaian zat khlor cenderung meningkatkan keasaman air.
Universitas Sumatera Utara
H
2
O +Cl
2
→
HCl + HClO HClO
→
HCl + [ O ] Pemakaian Cl
2
bertujuan membasmidensinfeksi kuman dan [O] yang terbentuk juga membantu pembasmian kuman. HCl yang terbentuk dalam pemakaian Cl
2
akan menambah keasaman air dan dapat merusak pipa yang terbuat dari logam.
Cara mengatasi bau khlor Air sumur atau air leding yang telah mengalami khlorinasi akan berbau khlor. Untuk
mengatasi bau khlor maka: -
Air direbus dua kali rebusan air pertama didiamkan sampai dingin, kemudian direbus untuk kedua kalinya.
- Air sumur atau air leding dimasukkan kedalam bak penampungan. Ditengah-tengah
bak diletakkan wadah air yang terbuat dari padas. Air yang merembes masuk ke dalam ruang padas akan bebas khlor.
b. Ozonisasi
Air yang mendapat ozon ozonisasi, kuman-kuman yang terkandung di dalamnya akan mati.
- Cara ozonisasi
Air mengalir melalui suatu penekanan , ozon O
3
akan larut dalam air. H
2
O+O
3
→
H
2
O+O
2
[O] [O] yang terbentuk akan menbunuh kuman.
- Cara pembuatan ozon Alat romkorff dialiri listrik 220 volt, akan timbul loncatan potensialsebasar 3000-
6000volt. Dengan pemberian O
2
, oksigen ini akan berubah menjadi ozon 3O
→
2O
3
- Sifat air setelah ozonisasi
Universitas Sumatera Utara
Air yang telah mengalami ozonisasi akan memberi rasa sejuk dan rasanya enak serta agak sedekit pahit. Hal ini terjadi oleh karena ada tambahan O
2
sama halnya air diberi aerosol akan terasa enak dan sejuk.
c. Proses ultravioletisasi
Melalui penyinaran ultraviolet dengan intensitas 2537 Amstrong 10
-8
pada air yang sedang mengalir maka kuman-kuman yang terdapat didalam air akan mati.
Ada 3 hal yang memperkuat ultraviolet dalam membunuh kuman di dalam air. 1.
Pemasangan ultraviolet secara vertikal, horizontal dan obliq sehingga seluruh lapisan air tersinari.
2. Dengan memakai lempengan logam yang melengkung dengan sifat seperti cermin
cekung sangat membantu dan memfokuskan cahaya ultraviolet. 3.
Dengan memasang neon ultraviolet secara berderatkaskade maka kekuatan bakterisida semakin sempurna.
3. Proses filtrasi
Ada beberapa macam filter yang dipakai dalam proses filterisasi terhadap zat atau unsur mineral dan kuman pathogen. Filter dimaksud adalah filter karbon aktif, filter
keramik, filter selaput dan filter karang aktif.
a. Filter karbon aktif
Filter ini menggunakan karbon aktif berbentuk bubuk dan butiran. Alat filter ini biasanya dipasang langsung pada kran.
Universitas Sumatera Utara
b. Filter kramik
Filter ini terbuat dari bahan dasar kramik bubuk halus kemudian dibentuk menjadi kramik. Dapat pula filter ini dibentuk dari bahan baku gips.
c. Filter selaput
Disebut pula filter membran. Ada 3 tigamacam filter selaput, yaitu filter selaput selulose acetat, filter selaput selulose triacetat dan filter resin poliamida.
d. Filter pasir karang aktif
Filter ini mula-mula diperkenalkan di Korea oleh korean Advanced Institute of Science and Technology KAIST yang telah diakui keunggulannya filter tersebut.
Ada dua macam filter pasir karang aktif yaitu filter pasir karang aktif dan filter pasir karang aktif berlapis perak.
e. Filter pasir karang aktif berlapis perak
1. Membasmi bakteri dengan cara membentuk ikatan kuat antara koloidal perak dengan
belerang didalam kelompok sulphydryl didalam sitoplasma bakteri dan kemudian mengalami reaksi reduksi dan oksidasi.
2. pH air dapat meningkat terutama apabila air disimpan.
4. Proses pengaturan pH Air
pH air normal berkisar 6,5-9,2. Apabiala pH kurang dari 6,5 atau lebih besar dari9,2 akan mengakibatkan pipa air yang terbuat dari logam mengalami korosif sehingga
pada akhirnya air tersebut akan menjadi racun bagi tumbuh manusia. Kalau pH berkisar antara 6,0-8,0 merupakan keadaan yang sangat baik bagi pertumbuhan
mikroba. Untuk mengatasi keasaman air maka dipakai:
1. karbon aktif, dapat mengurangi triklorometha
Universitas Sumatera Utara
2. pasir karang aktif; menetralisir asam HCl dan mengeluarkan Ca
2+
yang berguna bagi tubuh manusia. Air akan bersifat sedikit basa setelah melewati pasir karang aktif.
CaCO
3
+ 2HCl
→
Ca
2 +
+ 2Cl
-
+ H
2
O + CO
2
5. Proses Pengaturan Mineral Air
Pada waktu melakukan pemurnian air yaitu dengan menggunakan koagulan dan kemudian diikuti dengan proses sedimentasi maka besar kemungkinan
elemenunsurmineral, terutama trace elemen akan ikut dala proses sedimentasi tersebut.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut yang tidak diinginkan maka usahakan mineralisasi air.
Cara mineralisasi air : 1.
Cukup merendam pasir karang aktif 2.
Cukup merendam mineral stone Mineral stone ini merupakan salah satu bagian andesit bantuan vulkanis
Gabriel, 2001.
2.8. Amoniak
Amonium dan amoniak yang merupakan produk penguraian protein yang sudah dibahas sebelumnya masuk alam kedalam badan sungai terutama melalui
limbah domestik. Konsentrasinya didalam sungai akan semakin berkurang bila semakin jauh dari titik pembuangan yang disebabkan adanyaaktivitas mikroorganisme
didalam air. Mikroorganisme tersebut akan mengoksidasi amonium menjadi nitrit dan akhirnya menjadi nitrat.
Proses oksidasi amonium menjadi nitrit dilakukan oleh jenis- jenis bakteri seperti Nitrosomonas:
Universitas Sumatera Utara
NH
4
+ O
2
→
NO
2
+ 2H
2
O Amonium Nitrosomonas
Nitrit Selanjutnya nitrit oleh aktivitas bakteri dari kelompok nitrobacter akan dioksidasi
lebih lanjut menjadi nitrat : 2NO
2
+ O
2
→
2NO
3
Nitrit Nitrobacter
Nitrat Porses oksidasi tersebut akan menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut semakin
berkurang, terutama pada musim kemarau saat curah hujan sangat sedikit dimanavolum aliran air sungai menjadi rendah. Dibarengi dengan tingginya
temperatur dan apabila volum limbah tidak berkurang akn menyebabkan laju oksidasi tersebut meningkat tajam. Keadaan ini bisa mengakibatkan konsentrasi oksigen
menjadi sangat rendah sehingga menimbulkan kondisi yang kritis bagi organisme air. Dari rangkaian reaksi diatasterlihat bahwa nitrat merupakan produk akhir dari
proses penguraian protein dan diketahui sebagai senyawa yang kurang berbahaya dibandingkan dengan amonium amoniak dan nitrit. Nitrat adalah merupakan zat
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang. Sementara nitrit merupakan senyawa toksik yang dapat mematikan organisme air. Disamping itu
nitrit juga dapat menyebabkan fungsi haemoglobin dalam transfortasi oksigen terganggu terutama pada bayi dimana hemoglobin akan diubah menjadi
methemoglobin yang mempunyai kemampuan yang rendah dalam mentrasport oksigen. Selain itu nitrit bersama dengan gugus gugus amin dan asam amino dapat
membentuk nitrosoamin yang diduga kuat sebagai penyebab utama penyakit kanker. Dalam kondisi dimana konsentrasi oksigen terlarut sngat rendah dapat terjadi
proses kebalikan dari nitrifikasi yaitu proses denitrifikasi dimana nitrat melalui nitrit
Universitas Sumatera Utara
akan menghasilkan nitrogen bebas yang akhirnya akan lepas ke udara dan dapat juga kembali membentuk amonium amoniak melalui proses ammonifikasi nitrat.
Barus,A2004 Terdapatnya amonia dalam air erat hubungannya dengan siklus pada N di
alamini. Dengan melihat siklus tersebutdapat diketahui bahwa amonia NH
4 +
dapat terbentuk dari :
a. Dekomposisi bahan – bahan organik yang mengandung N baik yang berasal dari
hewan misalnya feses oleh bakteri. b.
Hydrolisa urea yang terdapat pada urine hewan. c.
Dekomposisi bahan-bahan organik dari tumbuh-tumbuhan yang mati oleh bakteri. d.
Dani N
2
atmosfir, melalui pengubahan menjadi N
2
O
5
oleh loncatan listrik di udara,menjadi HNO
3
karena persatuannya dengan air, dan selanjuntnya jatuh di tanah oleh air hujan. Dengan melalui pembentukannya menjadi protein organik yang terjadi
selanjutnya, dan oleh dekomposisi bakteri akhirnya akan terbentuk amoniak. Dari siklus Nitrogen tersebut jelas pula bahwa NH
4 +
bisa terdapat dalam air melalui tanah maupun langsung terjadi pada air, apabila prosesdekomposisi oleh bakteri
ataupun hydrolisa terjadi dalam air. Amoniak merupakan suatu zat yang menimbulkan bau yang sangat tajam dan
menusuk hidung. Jadi kehadiran bahan ini dalam air minum adalah menyangkut perubahan fisik dari pada air tersebut yang akan mempengaruhi penerimaan
masyarakat. Standar kualitas air minumdari depkes RI tidak memperoleh amoniak NH
4 +
terdapat pada air minumSutrisno,2006. Amoniak NH
3
dangaram-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Ion amonium adalah bentuk transisi dan amoniak. Amoniak banyak digunakan dalam
proses produksi urea, industri bahan kimia asam nitrat, amonium fosfat, amonium
Universitas Sumatera Utara
nitrat, amonium sulfat,serta industri bubur kertas dan kertas pulp dan paper. Sumber amoniak diperairan adalah pemecahan nitrogen organik protein dan urea dan
nitrogen anorganik yang terdapat didalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi dan bahan organik tumbuhan dan biota akuotik yang telah mati oleh
mikroba dan jamur. Proses ini dikenal dengan istilah amonifikasi, ditunjukkan dalam persamaan reaksi :
N organik + O
2
→
NH
3
– N + O
2
→
NO
2
– N +O
2
→
NO
3
–N Amonifikasi
nitrifikasi Reduksi nitrit denitrifikasi oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob,yang
merupakan proses yang biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilakan gas amonia dan gas-gas lain,misalnya N
2
O, NO
2
, NO, dan N
2
NH
3
gas amonia
NO
3 -
NO
2 -
N
2
gas Nitrat Nitrit
N
2
O gas Dinitrogen oksida
Tinja dari biota akuatik yang merupakan limbah aktivitas metabolisme juga banyak mengeluarkan amoniak. Amoniak yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air
melaluierosi tanah. Diperairan alami, pada suhu dan tekanan normal amoniak berada dalam bentuk gas dan membentuk kesetimbangan dengan gas amonium.
Kesetimbangan dengan gas amonium ditunjukkan dalam persamaan reaksi : NH
3
+ H
2
O
↔
NH
4 +
+ OH
-
Universitas Sumatera Utara
Selain terdapat dalam bentuk gas, amoniak membentuk kompleks dengan beberapa ion logam. Amoniak juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid
sehingga mengendap di dasar perairan. Amoniak dapat menghilang melalui proses volatilisasi kerana tekanan parsial amoniak dalam larutan meningkat dengan semakin
meningkatnya pH. Hilangnya amonia ke atmosfer juga dapat meningkat dengan meningkanya kecepatan angin dan suhu.
Amoniak yang terukur di perairan berupa amonia total NH
3
dan NH
4 +
. Amoniak bebas tidak dapat terionisasi, sedangkan amonium NH
4 +
dapat terionisasi. Persenase amoniak bebas meningkat dengan meningkatnya nilai pH dan suhu
perairan. Pada pH 7 atau kurang, sebagian aamonia akan mengalami ionisasi. Sebaliknya, pada pH lebih besar dari 7, amoniak tidak terionisasi yang bersifat toksik
terdapat dalam jumlah yang lebih banyak. Amoniak bebas NH
3
yang tidak terionisasi bersifat toksik terhadap organisme akuotik. Toksitas amoniak terhadaporganisme akuotik akan meningkat
jika terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, pH, dan suhu. Avertebrata air lebih toleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat menggganggu
proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat mengakibatkan sufokasi. Akan tetapi, amonia bebas ini tidak dapat diukur secara langsung.
Pupuk yang mengandung amonium, misalnya urea, berfungsi untuk menambah pasokan nitrogen dalam tanah yang dapat dimanfaatkan secara langsungoleh
umbuhan. Amoniak jarang ditemukan pada perairan yang mendapat cukup pasokan oksigen. Sebaliknya, pada wilayah anoksik tanpa oksigen yang cukup biasanya
terdapat didasar perairan, kadar amoniak relatif tinggi. Kadar amoniak pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mgliter. Kadar amoniak
bebas yang tidak terionisasi NH
3
pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,02
Universitas Sumatera Utara
mgliter. Jika kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mgliter, perairan tersebut toksik bagi beberapa jenis ikan. Kadar amonia yang tinggi dapat merupaka indikasi adanya
pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan pupuk pertanian. Kadar amoniak yang tinggijuga dapat ditemukan pada dasar danau
yang mengalami kondisi tanpa oksigen. Toksik akut amonia yang tidakterionisasi terhadap organisme akuatik sangat bervariasi Effendi,2003.
2.9 Metode Penentuan Amoniak