Variabel Penelitian Definisi Operasional Penelitian

6 b. Data yang dibutuhkan tersedia dengan lengkap dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen selama periode 2010- 2012. c. Mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif sekurang-kurangnya dua periode laporan keuangan pada tahun 2010-2012. d. Penyajian laporan keuangan menggunakan kurs rupiah Rp.

C. Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengambilan Data

1. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2010-2012. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2010- 2012 dari situs www.idx.co.id .

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi dimana penulis mencari data langsung dari laporan keuangan yang ada pada Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia ini terdiri dari laporan keuangan dan laporan auditor independen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sesuai dengan kriteria pemilihan sampel.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu variabel terikat dependent variable dan variabel bebas independent variable. Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel utama. Variabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going concern. Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian ini adalah reputasi auditor, disclosure, dan ukuran perusahaan. 7

2. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: a. Opini Audit Going Concern Opini audit going concern atau opini modifikasi merupakan suatu opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP, 2011 Seksi 341. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Opini audit going concern diberi kode 1, sedangkan yang termasuk dalam opini audit non going concern opini wajar tanpa pengecualian diberi kode 0. b. Reputasi Auditor Reputasi auditor dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi pemberian opini audit going concern oleh auditor. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Dimana KAP yang mengaudit laporan keuangan perusahaan dinilai berdasarkan reputasi KAP tersebut. Peneliti memberikan nilai 1 jika KAP termasuk dalam the big four, sedangkan KAP yang termasuk dalam non the big four diberi nilai 0. c. Disclosure Variabel ini diukur dengan menggunakan indeks yang telah diatur dalam Keputusan BAPEPAM Nomor: KEP-431BL2012 Peraturan Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik. Penentu indeks dilakukan dengan menggunakan skor disclosure yang diungkapkan oleh perusahaan. Jika perusahaan mengungkapkan item informasi dalam laporan keuangannya, maka skor 1 akan diberikan dan jika item tersebut tidak diungkapkan maka akan diberikan skor 0. Setelah melakukan scoring, disclosure level dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut Hossain, 2008 dalam Sari, 2012: 8 d. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dinilai dari kondisi keuangan perusahaan, salah satunya yaitu dengan melihat total aset perusahaan. Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan dimungkinkan semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut Arsianto, 2013. Variabel ini diukur dengan menggunakan natural log dari total aset perusahaan.

E. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

PENGARUH OPINI AUDITOR, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY (Pada Perusahaan yang Terdaftar LQ45 Periode Januari – Juli Tahun 2014)

0 8 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN REPUTASI KAP TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

1 16 21

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2013-2015)

0 1 15

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Auditing 2.1.1. Pengertian Auditing - Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 23

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 8

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 11