Pengolahan dan Analisis Data

35 Laras Minhatul Hasanah, 2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Skor hasil tes Sebelum melakukan kemampuan kognitif siswa di setiap akhir siklus, maka ditentukan pedoman penskoran untuk setiap item soal. Aturan penskoran yang ditetapkan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Aturan Penskoran Item Soal No Soal Kriteria Skor 1 Jawaban salahtidak ada jawaban Rumus keliling yang ditulis tepat 10 2 dan 3 Tidak ada jawaban Semua ukuran sisi yan dijumlahkan sesuai soal, hasil perhitungan keliling salah 2 Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, gambar media benar, hasil perhitungan keliling salah 4 Rumus keliling yang ditulis tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai soal, hasil perhitungan keliling salah, gambar media tepat, 6 Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media benar 8 Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat 10 4 Tidak ada jawaban Rumus keliling yang dituliskan tepat 2 Jawaban ukuran sisilebar tepat, tapi proses tidak dijelaskansalah 4 Rumus keliling tepat,subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisipanjang tepat, satuan panjang dan gambar media salahtidak dituliskan 6 Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisipanjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah 8 Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisipanjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat 10 36 Laras Minhatul Hasanah, 2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Menghitung skor setiap siswa S = Keterangan: S = Skor siswa ∑S = Total skor yang diperoleh siswa 40 = Jumlah skor maksimum c. Menghitung persentase skor = Keterangan: = Persentase skor ∑S = Jumlah siswa yang menjawab pada skor tertentu = Jumlah seluruh siswa d. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus: X = Keterangan: X = Skor rata-rata kelas ∑N = Jumlah skor yang diperoleh siswa n = Jumlah siswa e. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa 1. Ketuntasan belajar berdasarkan KKM Indikator keberhasilan penelitian ini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan untuk kelas III SDN 5 Cikidang, yaitu 60. Siswa dikatakan mencapai ketuntasan belajar jika sudah mencapai KKM. 2. Ketuntasan belajar klasikal Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus: 37 Laras Minhatul Hasanah, 2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TB = x 100 Keterangan: TB = Ketuntasan belajar ∑S≥60 = Jumlah siswa yang mendapat skor akhir lebih besar dari atau sama dengan 60 n = Jumlah siswa Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa secara individual dikatakan tuntas jika telah mendapatkan skor lebih besar dari atau sama dengan KKM yaitu 60. Sedangkan menurut KTSP Mashudi, 2013, hlm. 53 belajar klasikal dikatakan baik apabila sekurang-kurangnya 85 siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Apabila siswa yang tuntas belajarnya hanya mencapai 75 maka secara klasikal dikatakan cukup. f. Menghitung peningkatan kemampuan kognitif siswa Untuk menghitung gain skor siklus I dan siklus II dapat dihitung dengan menggunakan rumus Mashudi, 2013, hlm. 53: Peningkatan kemampuan kognitif siswa dapat dihitung dengan menggunakan nilai gain yang ternormalisasi. Menurut Hake Mashudi, 2013, hlm. 53 gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh. Secara matematis dapat dituliskan: Hasil perhitungan gain ternormalisasi tersebut kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.2 di bawah ini: 38 Laras Minhatul Hasanah, 2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Interpretasi Gain yang Ternormalisasi Nilai g Interpretasi 0,00-0,30 Rendah 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Tinggi 2. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Data diperoleh dari deskripsi kekurangan dan kelebihan yang tergambar dalam lembar observasi. Dari deskripsi tersebut direfleksikan dan didiskusikan dengan para observer kemudian merencanakan perbaikan untuk siklus selanjutnya sehingga dapat memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya. 72 Laras Minhatul Hasanah, 2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kondisi awal serta pelaksanaan pembelajaran materi keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku yang telah dilakukan di kelas III SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, maka dapat ditemukan beberapa simpulan berikut ini: 1. Pembelajaran pada materi keliling persegi dan persegi panjang pada awalnya bersifat verbalisme. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran. Siswa pun kesulitan dalam melakukan prosedur perhitungan keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan rumus keliling. Dari hasil tes pra siklus, diperoleh skor rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada materi keliling persegi dan persegi panjang adalah 51 dan ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 40 karena hanya 4 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sedangkan 6 siswa lainnya 60 tidak berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu 60. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku materi keliling persegi dan persegi panjang untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa secara umum berlangsung lancar. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku dimulai dengan pengenalan alat peraga papan berpaku, pada saat pengenalan alat peraga papan berpaku siswa terlihat antusias ketika guru mengenalkan alat peraga papan berpaku sebagai alat peraga yang baru bagi siswa, lalu langkah selanjutnya adalah demonstrasi penggunaan alat peraga papan berpaku yang melibatkan siswa secara bergantian untuk ikut terlibat dalam demonstrasi penggunaan alat peraga papan berpaku, langkah selanjutnya adalah pengerjaan Lembar Kerja Siswa LKS dengan menggunakan alat peraga papan berpaku 73 Laras Minhatul Hasanah, 2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melalui diskusi kelompok, setiap anggota kelompok sudah berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok, selanjutnya adalah langkah penyimpulan rumus keliling persegi dan persegi panjang berdasarkan peragaan papan berpaku melalui tanya jawab guru bersama siswa, dilanjutkan dengan pembahasan Lembar Kerja siswa LKS melalui kegiatan presentasi dimana setiap perwakilan kelompok bergantian untuk mempresentasikan hasil jawaban Lembar Kerja Siswa LKS di depan kelas dan langkah terakhir adalah evaluasi berupa tes kemampuan kognitif siswa pada materi keliling persegi dan persegi panjang. 3. Penggunaan alat peraga papan berpaku pada pembelajaran materi keliling persegi dan persegi panjang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Pada siklus I diperoleh skor rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang adalah 69,5. Pada siklus II skor rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada siklus II adalah adalah 85. Dari hasil analisis g diperoleh bahwa peningkatan skor rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang dari siklus I ke siklus II adalah 0,55 sehingga peningkatan kemampuan kognitif siswa kelas III SDN 5 Cikidang dari siklus I ke siklus II termasuk kategori sedang. Pada siklus I terdapat 7 siswa 70 yang tuntas mencapai KKM dan 3 siswa 30 tidak tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, dan pada siklus II terdapat 9 siswa 90 yang tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dan hanya 1 siswa 10 yang tidak tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan pihak sekolah, yaitu 60.

B. Saran

Penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas pembelajatan matematika materi keliling persegi dan persegi panjang baik dari segi proses maupun kemampuan kognitif siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan saran yang mudah- mudahan bermanfaat bagi pihak yang terkait terlebih untuk SDN 5 Cikidang.

Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY (SAVI) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

2 27 377

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI)DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

0 17 328

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY BERBANTUAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 03

1 14 268

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL AND INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN KENARI.

0 1 40

Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa.

0 2 30

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PENCERMINAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN 2 SUNTENJAYA: Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 2 Suntenjaya DesaSuntenjaya Kecamatan Lembang.

0 0 46

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMK JURUSAN MULTIMEDIA DENGAN TOPIK IMPULS DAN MOMENTUM.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SDN PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 26

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY (SAVI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 15 MAKASSAR

0 0 227