BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Pemikiran
Untuk menunjukkan arah dari mana penyusunan ini sehingga diperoleh gambaran mengenai persoalan yang dihadapi maka dibuat kerangka
pemikiran sebagai berikut : Product
Diferentiation KONTEN
KONTEKS Persepsi
Consumer’s Konsumen
Perceived Value INFRASTRUKTUR
Pre Decision Making Decision Making
Post decision Making Gambar 1.
Kerangka Pemikiran Keterangan:
Seperti telah disinggung sebelumnya, Hermawan Kartajaya melihat diferensiasi sebagai suatu kesatuan antara konten what to offer, konteks
how to offer, dan infrastruktur enabler yang terkandung pada sebuah produk. Ketiga faktor tersebut digunakan sebagai variabel dalam penelitian
ini.
24
Efektifitas diferensiasi suatu produk akan berdampak baik apabila diferensiasi tersebut dapat dikenai dengan baik oleh konsumen sehingga
dapat menjadikan produk tersebut memiliki nilai tambah bagi konsumen.
B. Definisi Operasional Variabel
1. Perepsi Konsumen terhadap Konten Persepsi konsumen terhadap konten merupakan interpretasi konsumen
terhadap apa yang ditawarkan. Adapun indikator yang dapat dikemukakan adalah:
a. Kesesuaian penerapan produk SIM Card XL. b. Penegasan bahwa produk SIM Card XL merupakan satu-satunya
produk SIM Card di Indonesia dengan varians manfaat yang berbeda dengan merek lain.
2. Persepsi Konsumen terhadap Konteks Persepsi konsumen terhadap konteks merupakan interpretasi konsumen
terhadap bagaimana SIM Card XL ditawarkan. Adapun indikator yang dapat dikemukakan adalah, bagaimana cara
berpromosi yang dilakukan oleh SIM Card XL. 3. Perepsi Konsumen terhadap Infrastruktur
Persepsi konsumen terhadap infrastruktur merupakan interpretasi konsumen terhadap faktor-faktor pendukung enabler terealisasinya
diferensiasi konten dan konteks. Adapun indikator yang dapat dikemukakan adalah berupa distribusi
produk SIM Card XL yang ada di wilayah Kartasura.
Beberapa model definisi di atas menunjukkan bahwa konsumen mempersepsikan produk melalui diferensiasinya dengan variabel konten,
konteks, dan infrastrukturnya. Konsumen akan menilai dari apa sebenarnya produk yang ditawarkan, bagaimana produk tersebut ditawarkan kepada
konsumen, dan sejauh mana tingkat ketersediaan produk, kinerja sdm-nya, dan teknologi produksinya.
Setelah mengenali dan menilai diferensiasi produk tersebut, konsumen dapat membayangkan value apa yang akan diterimanya nanti consumer’s
perceived value. Dalam tahap ini konsumen akan menjadi sangat jeli karena konsumen mulai mengumpulkan informasi dan membandingkan produk baik
melalui product trial ataupun promosi produk lainnya. Diskonformasi atau tidak kesesuaian kinerja produk dengan harapan konsumen nantinya akan
mengakibatkan ketidakpuasan konsumen. Dalam konteks yang lebih luas, harapan konsumen terhadap value
produk tersebut juga merupakan informasi penting bagi pemasar dalam mempengaruhi konsumen dalam proses pra pengabilan keputusan,
pengambilan keputusan untuk membeli, dan pasca pembelian. Setelah konsumen melakukan pembelian produk, konsumen tersebut dengan
sendirinya akan melakukan evaluasi produk dan tanpa sadar mengubah persepsinya terhadap produk tersebut. Persepsi konsumen akan berubah
menjadi baik ataupun buruk tergantung sejauh mana perbedaan atas apa yang diharapkan konsumen dengan apa yang diterima konsumen sesunggunya.
C. Populasi, Sampel dan Sampling