Pertunjukan Setengah Hari di Saung Angklung Workshop Saung Angklung Udjo Iwung Interaktif B.Paket Awi Orkestra dan Interaktif Paket Gombong Prosesi Heleran, Babendjo F. Angklung for Management Paket Kesenian Sunda Konsultan Pertunjukan

Mildayani Rahmi, 2015 PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

A. Pertunjukan

Bambu Petang demonstrasi Wayang Golek, upacara Helaran, tari tradisional, Angklung mini, Arumba, Angklung padaeng, bermain angklung bersama, angklung orkestra dan dii akhir pertunjukan, para penonton akan diajak untuk menari bersama anak –anak.

B. Setengah Hari di Saung Angklung

Udjo Membuat Angklung bersama para pengarajin Angklung, dilanjutkan dengan menonton sebuah pertunjukan Bambu Siang di Bale Karesmen dan makan siang ala Kampung Sunda di taman belakang.

C. Workshop Saung Angklung Udjo

Program ini berdurasi kurang lebih 45 menit, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk membuat Angklung sendiri, dan akan dimainkan dalam pertunjukan Bambu.

A. Iwung Interaktif B.Paket Awi Orkestra dan Interaktif

Angklung C. Paket Arumba Arumba Dewasa,Arumba Wanita, Arumba Cilik

D. Paket Gombong Prosesi Heleran,

Angklung Orkestra, Interaktif Angklung, Arumba dan Tari Topeng

E. Babendjo F. Angklung for Management

Angklungtainment

G. Paket Kesenian Sunda

H. Konsultan Pertunjukan

Sumber: Corporate Secretary Saung Angklung Udjo Tabel 1.5 menunjukan bahwa Saung Angklung Udjo memiliki produk wisata yang berupa pertunjukan untuk wisatawan yang berkunjung. Pertunjukan yang disajikan dikemas secara unik, rapi dan tersturktur sehingga mampu menarik wisatawan sampai merasakan pengalamannya. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo terus meningkat pada beberapa tahun terakhir. Berikut Tabel 1.6 yang menunjukan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara: TABEL 1.6 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE SAUNG ANGKLUNG UDJO TAHUN 2011-2014 TAHUN WISNUS WISMAN TOTAL 2011 151.938 85 26.840 15 178.778 Mildayani Rahmi, 2015 PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 2012 176.858 86 29.078 14 205.936 2013 177.652 86 29.260 14 206.912 2014 203.529 87 30.210 13 233.739 Sumber: Marketing Saung Angklung Ujdo Tabel 1.6 tersebut menunjukan tingkat kunjungan Saung Angklung Udjo yang terus meningkat setiap tahunnya. Namun, kenaikan pada jumlah kunjungan tersebut belum tentu wisatawan yang sudah pernah berkunjung. Dilihat dari tingkat kunjungan, penulis melakukan prapenelitian mengenai behavioral intention wisatawan di Saung Angklung Udjo yang dilakukan kepada wisatawan nusantara yang sudah pernah berkunjung ke Saung Angklung Udjo sebanyak 30 responden. Dengan mengidentifikasi wisatawan melalui pertanyaan mengenai atribut behavioral intention yaitu, repurchase intention, price premium dan word of mouth. Dengan hasil sebagai berikut: GAMBAR 1.1 PRA PENELITIAN BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN SAUNG ANGKLUNG UDJO Sumber: Pengolahan Data, 2015 Dapat dilihat dari hasil pra penelitian diatas bahwa 13 dari 30 responden bersedia untuk kembali lagi ke Saung Angklung Udjo, hal tersebut masih sangat 13 7 14 17 23 16 5 10 15 20 25 Kesediaan Berkunjung Kembali ke SAU Kesediaan Membayar Dengan Harga Lebih di Kemudian Hari Kesediaan Untuk Merekomendasikan ke SAU YA TIDAK Mildayani Rahmi, 2015 PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu rendah, mereka beranggapan jika sudah mengunjungi kemungkinan tidak akan kembali lagi karena alasan lainnya seperti harga yang dirasa mahal terutama untuk wisatawan nusantara atau domestik, sehingga kesediaaan untuk membayar dengan harga lebih di kemudian hari pun masih sangat rendah sebanyak 23 orang. Hanya 16 responden yang bersedia untuk merekomendasikan Saung Angklung Udjo dan yang tidak sebanyak 14 responden, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti pelayanan atau informasi yang kurang. Ditambahkan dengan pernyataan karyawan Saung Angklung Udjo yang bernama Cathy Mayangsari selaku GRO Saung Angklung Udjo menyebutkan bahwa jarang sekali wisatawan yang datang itu yang sudah pernah berkunjung ke Saung Angklung Udjo, beliau menyebutkan persentase untuk kunjungan kembali ke Saung Angklung Udjo sekitar 40 untuk wisatawan yang akan datang kembali dan 60 untuk wisatawan yang tidak akan kembali. Maka dapat disimpulkan bahwa behavioral intention wisatawan ke Saung Angklung Udjo masih rendah menurut pra penelitian diatas. Kesediaan untuk berkunjung kembali, kesediaan membayar dengan harga lebih di kemudian hari dan kesediaan untuk merekomendasikan merupakan bagian dari behavioral intention, menurut Ching-Fu dan Dung Chun Tsai 2007:1 16 dalam jurnal yang berjudul “How Destination Image and Evaluate Factors Affect Behavioral Intention ” bahwa behavioral intention adalah penilaian pengunjung tentang niat keinginan untuk berkunjung kembali ke suatu destinasi yang sama dan kesediaan untuk merekomendasikan destinasi tersebut ke orang lain. Pada saat ini, behavioral intention menjadi permasalahan di bidang pariwisata sendiri, untuk itu semua perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata harus memahami bagaimana pentingnya behavioral intention untuk perusahaan mereka khususnya Saung Angklung Udjo. Beberapa penelitian yang membahas mengenai behavioral intention seperti yang dikatakan oleh Terje slaten, Christian Cogh, dan Steven Connoley 2011:80 bahwa Pengalaman pelanggan merupakan faktor krusial yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk mengulang kembali pengalamannya atau merekomendasikannya kepada temankerbatnya. Burton et Mildayani Rahmi, 2015 PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu al. 2003 dalam Mosavi dan Ghaedi 2012:1847 menyatakan bahwa “suggested that customer experience associated with behavioral intentions .” Yang berarti bahwa pengalaman pelanggan terkait dengan niat perilaku wisatawan. Menurut Boyer and Hult 2006 dalam Nasermoadeli 2013:130 dengan jurnal yang berjudul Evaluating the Impacts of Customer Experience on Purchase Intention 2013 mengatakan bahwa “behavioural intention will be at variance based on customer experience level ” yang berarti bahwa niat perilaku akan berselisih berdasarkan tingkat pengalaman pelanggan. Ramjit dan Manhas dalam jurnal yang berjudul Customer Experience and Its Relative Influence on Satisfaction and Behavioural Intention in Hospitality and Tourism Industry 2013:63 menyatakan bahwa “customer experience positively influence positively to behavioural intention” yang berarti bahwa pengalaman pelanggan berpengaruh positif terhadap niat perilaku. Spears Singh, tahun2004 dalam Koo, Sung Keun et al 2014:129 menyatakan bahwa “Behavioral intention is defined as an individuals ten- dency to behave according to his or her feelings, knowledge, or evaluations of previous experiences ” yang berarti bahwa niat perilaku didefinisikan sebagai kecenderungan individu untuk berperilaku sesuai dengan perasaannya, pengetahuan, atau evaluasi dari pengalaman sebelumnya. Koenig, Nicole dan Palmer, Lewis Adrian 2014:445 menyatakan bahwa “Post-Experience positive emotions had a greater effect on behavioral intention than satisfaction ” bahwa emosi pasca - pengalaman positif memiliki efek lebih besar pada niat perilaku daripada kepuasan. Pada penelitian Maria Octaviani yang berjudul Pengaruh Customer Experience, Satisfaction, dan Trust terhadap Behavioral Intention Studi pada pelanggan SKM Frisian Flag UD. Setiawan Jaya di Toko X Kecamatan Bantul Yogyakarta tahun 2014 menyatakan bahwa variabel Customer Experience berpengaruh terhadap Behavioral Intention . Sedangkan menurut Tang, Juan dan Qiu, Chenyu 2015:138 “The perception of this experience has influence on their satisfaction and behavioral intention. As a result, evaluation about museum, even the whole tourist destination ” bahwa persepsi pengalaman Mildayani Rahmi, 2015 PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ini berpengaruh pada kepuasan dan niat perilaku. Hasilnya, evaluasi tentang museum, bahkan seluruh tujuan wisata. Secara khusus Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam Huey-Kuo Chen 2015:16-17 menunjukan bahwa keuntungan dari behavioral intention dikaitkan dengan kemampuan penyedia layanan untuk mendapatkan pelanggan dengan mengatakan hal-hal positif tentang perusahaan, merekomendasikan kepada konsumen lainnya, tetap setia kepada perusahaan yaitu dengan berkunjung kembali, menghabiskan waktu dengan penyedia layanan, dan mampu membayar dengan harga lebih.Jika Saung Angklung Udjo memperhatikan keuntungan dari behavioral intention tersebut akan berdampak baik untuk kelangsungan Saung Angklung Udjo sendiri dengan diikuti oleh strategi yang dilakukan. Berikut beberapa strategi yang dilakukan oleh SAU: TABEL 1.7 STRATEGI YANG DILAKUKAN OLEH SAUNG ANGKLUNG UDJO Strategi Perusahaan Bentuk yang Dilakukan Perusahaan Social Media Marketing Social Media digunakan secara aktif seperti web, twitter, dll Event Marketing Selalu melaksanakan event tahunan yang berupa ulang tahun angklung sebagai ditetapkannya warisan budaya asli Indonesia oleh UNESCO. Customer Experience Memberikan pelayanan produk dan jasa seperti pertunjukan angklung yang dikemas secara unik sampai wisatawan bisa memainkan angklung sendiri sehingga menghasilkan kesan dan pengalaman yang unik serta berbeda. Sumber: MarketingSaung Angklung Udjo Tabel 1.7 menunjukan strategi yang diterapkan oleh Saung Angklung Udjo dengan Customer Experience yaitu untuk membentuk pengalaman tersendiri yang belum pernah ditemui di tempat lain dengan produk dan jasa yang berbeda. Mildayani Rahmi, 2015 PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Menurut Cetin et al 2015:2 Customer Experience adalah faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi pengalaman pelanggan untuk memahami kemampuan dan membentuk serta memfasilitasi lingkungan dimana pelanggan dapat terhubung secara individu dan menciptakan pengalaman mereka sendiri. Cetin juga menyebutkan terdapat dua dimensi dari customer experience yaitu physical environment dan social interaction. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk menguji kebenaran teori antara customer experience terhadap behavioral intention dengan lebih jelasnya mengenai “PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO ”

1.2 Rumusan Masalah