b. Komunikasi Massa
Pengertian komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright dikutip dari Liliweri dalam buku Ardianto dan Komaja Erdimaya 2004 merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu. Harold D. Lasswell dikutip dari Komala, dalam Karlinah seorang ahli politik di Amerika
Serikat dalam buku Ardianto dan Komaja Erdimaya mengungkapkan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan tersebut merupakan
suatu formula dalam menentukan scientific study dari suatu proses dari komunikasi massa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: who siapa, says what berkata apa,
in which channel melalui saluran apa, to whom kepada siapa dan with what effect dengan efek apa?
Namun masing-masing unsur dalam formula Lasswell mengandung problema tertentu. Formula tersebut meskipun sangat sederhana telah membantu mengorganisasikan dan
memberikan struktur kajian bidang komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi. Lasswell sendiri menggunakan formula ini dengan tujuan untuk
membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut:
WHO SAYS WHAT
IN WHICH CHANNEL
TO WHOM
WITH WHAT EFFECT
Siapa Berkata Apa
Melalui Saluran
Apa Kepada
Siapa Dengan Efek Apa
Komunikator Pesan
Media Penerima
Efek Contol Studies
Analisis Pesan
Analisis Media Analisis
Khalayak Analisis Efek
Tabel 1: Formula Lasswell Dalam Komunikasi Massa
Sumber. Modul 1-9 Teori Komunikasi, S. Djuarsa Sanjaya, Ph.D. dkk, UT., 1994 dalam buku Komunikasi Massa, Ardianto Komaja Erdimaya, 2004: 33
Onong Ujchana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek 2011 menjelaskan ciri-ciri komunikasi massa yaitu:
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga. Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Karena ditunjukkan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan. 5. Komunikan komunikassi massa bersifat heterogen, keberadaannya terpencar-pencar
dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal. Fungsi komunikasi massa menurut Sean MacBride dan kawan-kawan dalam buku Onong
Ujchana Effendy 2011: 1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar,
fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar
dapat mengambil keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi: penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan
fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat 3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang,
mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan yang sama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mngenai masalah
publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang dibutuhkan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan
bersama ditingkat internasional, nasional, dan lokal. 5. Pendidikan: pengalihan ilmu pengetauhan sehingga mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, dan pemdidikan ketrampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan: penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horison
seseorang, membangun imajinasi dan kreativitas serta kebutuhan estetikanya. 7. Hiburan: penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan citra dari drama, tari, kesenian,
kesusastraan, musik, komedi, olah raga, permainan, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.
8. Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan menghargai
kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.
c. Public Relations