1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui hasil pengaruh senyawa interferen terhadap penentuan pengawet nitrit dalam deteksi spektrofotometri sebagai instrumen yang
sensitif, selektif, akurat, cepat, dan stabil terhadap senyawa natrium nitrit, serta mempunyai keterulangan baik, sederhana, serbaguna, mudah
pengoperasian dan dengan biaya analisis yang ekonomis untuk penentuan pengawet nitrit di dalam daging olahan sosis, nuget, dan daging burger.
2. Melakukan variasi pH pelarut agar mendapatkan hasil pengukuran yang optimal pada penentuan pengawet nitrit di dalam daging olahan sosis,
nuget, dan daging burger dengan deteksi spektrofotometri. 3. Mengetahui hasil deteksi spektrofotometri
dalam penentuan kadar pengawet nitrit yang terkandung didalam daging.
1.5. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan maka diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh senyawa interferen terhadap penentuan pengawet nitrit didalam daging dalam deteksi spektrofotometri yang sensitif, akurat,
sederhana, cepat dan stabil untuk penentuan pengawet nitrit pada daging olahan.
2. Mendapatkan data hasil yang optimal tentang pengaruh pH pelarut pada penentuan pengawet nitrit pada daging olahan.
3. Bagaimana penentuan kadar bahan pengawet nitrit pada daging olahan dengan deteksi spektrofotometri.
4. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kadar kandungan pengawet nitrit dalam daging olahan sehingga memudahkan masyarakat
untuk memilih daging olahan yang baik dan layak untuk dikonsumsi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Dengan metode spektrofotometri dalam penentuan natrium nitrit dalam sampel
daging diperoleh kondisi optimum analisa yaitu, pH larutan buffer optimum adalah pH 3, panjang gelombang maksimum adalah 544,8 nm, linearitas
pengukuran 0,1–15 ppm nitrit standar, serta dari kurva kalibrasi diperoleh persamaan linear y = 0,1156x + 0,1411 dan R² = 0,9987.
2. Zat interferen NaCl dan asam askorbat tidak memberikan pengaruh besar terhadap pergeseran panjang gelombang maksimum natrium nitrit standar.
3. Seluruh sampel yang dianalisis positif mengandung pengawet natrium nitrit, akan tetapi kadarnya tidak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh
pemerintah yakni sebesar 125 ppm untuk daging awetan dan 50 ppm kornet kalengan.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini diajukan saran sebagai berikut : 1. Untuk analisa yang lebih akurat, perlu pemakaian pipet mikro yang lebih teliti.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan pengembangan sensor kimia untuk penentuan natrium nitrit dalam makanan.
3. Perlu dilakukan optimisasi dengan parameter yang lebih banyak. 4. Perlu dilakukan penentuan pengawet nitrit pada sampel yang lebih banyak lagi.
5. Perlu dilakukan optimasi dengan menggunakan pelarut pH basa.