HASIL DAN PEMBAHASAN 50 KESIMPULAN DAN SARAN 58

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Desain Penelitian 37 Tabel 3.2. Kisi – Kisi Soal Kognitif 38 Tabel 3.3. Skor Jawaban Angket 39 Tabel 3.4. Kisi – Kisi Angket 39 Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Penelitian 52 Tabel 4.2. Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Regresi Y dan X 54 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1.Simbiosis mutualisme 27 Gambar 2.2.Simbiosis parasitisme 28 Gambar 2.3.Simbiosis komensalisme 28 Gambar 2.4.Interaksi predasi 29 Gambar 2.5.Aliran energi dari cahaya matahari sampai tingkat trofik terakhir 30 Gambar 2.6. Peristiwa rantai makan 31 Gambar 2.7. Jaring – jaring makanan 31 Gambar 4.1. Histogram Penafsiran Skor Pemanfaatan Lingkungan 50 Gambar 4.2. Histogram Penafsiran Skor Hasil Belajar Siswa 51 Gambar 4.3. Diagram Pencar Arah Regresi Y atas X 53 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Silabus 62 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63 Lampiran 3 : Instrumen Penelitian 72 Lampiran 4 : Kunci Jawaban Tes Kognitif 77 Lampiran 5 : Angket Penelitian Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah 78 Lampiran 6 : lembar Kerja Siswa LKS I 83 Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa LKS II 85 Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa LKS III 87 Lampiran 9 : Perhitungan Validitas Tes 88 Lampiran 10 : Perhitungan Reliabilitas Tes 90 Lampiran 11 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 91 Lampiran 12 : Perhitungan Daya Pembeda Tes 93 Lampiran 13 : Tabel Validitas, Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Tes 95 Lampiran 14 : Tabel Daya Pembeda Tes 96 Lampiran 15 : Tabulasi Data Hasil Penelitian 97 Lampiran 16 : Perhitungan Rata – Rata dan Standar Deviasi 98 Lampiran 17 : Penafsiran Data Skor Penelitian 100 Lampiran 18 : Uji Normalitas Data Penelitian 102 Lampiran 19 : Uji Homogenitas Data Penelitian 104 Lampiran 20 : Uji Kelinieran Persamaan Regresi 106 Lampiran 21 : Perhitungan Koefisien Korelasi 111 Lampiran 22 : Pengujian Hipotesis 112 Lampiran 23 : Dokumentasi Penelitian 114

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan bidang pendidikan memiliki peranan yang mendasar dalam proses pengembangan sumber daya manusia yang multidimensional. Salah satu pokok kebijakan pembangunan pendidikan adalah peningkatan mutu pendidikan Hamid, 2009. Berbicara masalah pendidikan, tidak dapat lepas dari masalah pembelajaran karena pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan menunjukkan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dari segi proses adalah jika proses belajar mengajar berlangsung efektif dan siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang memadai. Keefektifan pembelajaran digambarkan oleh prestasi belajar yang dicapai siswa. Berkenaan dengan itu semua, maka dari keseluruhan perangkat tenaga penggerak sektor pendidikan, guru merupakan tenaga pelaksana yang sangat menentukan. Guru yang professional akan selalu menerapkan berbagai alternatif pendekatan dalam pengelolaan proses belajar mengajar yang inovatif dan lebih efisien. Tugas utama guru adalah membantu pebelajar, yakni berupaya menimbulkan sekumpulan peristiwa yang dapat meningkatkan dan memudahkan pebelajar untuk belajar. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Guru mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya Djamarah, 2006. Guru sekurang – kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat – alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia Arsyad, 2006. Salah satu problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia adalah proses belajar mengajar yang diberikan di kelas umumnya hanya mengemukakan konsep - konsep dalam suatu materi. Proses belajar – mengajar yang banyak dilakukan adalah model pembelajaran ceramah dengan komunikasi satu arah teaching directed, dimana yang aktif 90 adalah pengajar. Sedangkan siswa biasanya hanya memfungsikan indra penglihatan dan pendengarannya. Pengenalan akan konsep ini bukan berarti tidak diperlukan, akan tetapi yang biasanya terjadi hanya sebatas pengertian konsep, tanpa dilanjutkan pada aplikasi. Pembelajaran seperti tersebut diatas dianggap kurang mengeksplorasi wawasan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa. Karena selama proses belajar mengajar, apabila konsentrasi siswa kurang optimal, maka siswa akan kesulitan untuk menerima materi yang diajarkan pada saat itu, sehingga juga sulit bagi siswa menyimpan materi pelajaran dalam memori siswa. Marijan 2012 mengungkapkan selama ini guru memang belum mengoptimalkan berbagai sumber belajar yang bermakna, sumber belajar yang bisa meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA. Guru sebatas menggunakan metode ceramah serta penugasan kepada peserta didik. Dalam kegiatan belajar guru hanya memberikan paparan materi dan contoh- contoh di papan tulis, kemudian memberikan tugas untuk mengerjakan soal. Masalah-masalah lain dalam pendidikan IPA dewasa ini adalah masih dominannya guru dalam proses pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran kurang melibatkan peserta didik pada proses belajar. Masalah yang lain adalah kurangnya penggunaan sumber belajar untuk mendukung suatu kegiatan belajar mengajar. Dengan alasan target materi yang harus disampaikan menurut kurikulum, guru sering mementingkan asalkan materi disampaikan. Sumber belajar yang diartikan sebagai perwujudan dari alat dan bahan ajar sering dilupakan keberadaannya. Padahal sumber belajar yang asli dan dapat diamati secara langsung oleh peserta didik akan sangat memotivasi peserta didik dan dapat menciptakan iklim belajar yang ideal. Dengan hadirnya sumber balajar di hadapan peserta didik dapat menggeser kebiasaan pembelajaran yang hanya menjejali

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SIDIKALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016.

5 12 19

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR Kontribusi Minat Belajar, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Kondisi Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas

0 2 19

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM.

0 3 9

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR DESAIN SISWA KELAS X TATA BUSANASMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 7 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 DELITUA.

1 6 18

PENGARUH PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR MELALUI MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR CREAMBATH SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 2 22

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 18

(ABSTRAK) PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI MATERI PROTISTA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KRAMAT TEGAL.

0 0 2

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI MATERI PROTISTA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KRAMAT TEGAL.

0 2 102

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HIDDEN CURRICULUM LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KRANGKENG - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 3 22