Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang, berbagai perkembangan itu semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi sehingga membutuhkan sumber daya manusia SDM yang terdidik untuk menempuh berbagai upaya agar mampu bersaing untuk menghadapi tantangan di era globalisasi dan untuk memantapkan pembentukan kepribadian bangsa termasuk generasi mudanya. Sejak dikeluarkannya Undang-Undang UU No. 221999 sistem pemerintahan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik, sehingga perubahan sistem pemerintahan tersebut membawa konsekuensi yang amat luas termasuk di dalamnya pengelolaan pendidikan. Salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Suatu negara dikatakan maju atau tidak apabila sistem pendidikan didalamnya, berlangsung dengan baik dan berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi SDM melalui kegiatan pembelajaran. Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar dari pihak pendidik. Keberhasilan pendidikan akan tercapai jika ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Fungsi dan tujuan pendidikan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dalam UU No. 2 Tahun 1989 Sisdiknas bahwa “Pendidik dalam arti sederhana adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar, dan melatih peserta didik”. Menurut Jumali, Surkanti, dkk 2008:93, “UU Sisdiknas bertumpu pada keyakinan pemerintah akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia”. Salah satu keberhasilan suatu pendidikan dan impian bagi semua lembaga pendidikan baik mulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas, yaitu dengan tercapainya prestasi belajar siswa yang baik sehingga melahirkan siswa siswi yang berkualitas dan mampu bersaing dengan dunia global. Menurut Hamdani 2011:138 mengemukakan bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu”. Prestasi belajar juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi siswa, guru maupun wali muridnya. Ketidakberhasilan prestasi belajar siswa itu bukan karena siswa tersebut tidak pandai tapi karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi siswa dalam belajar, baik faktor dari dalam maupun dari luar siswa tersebut. Oleh karena itu, sebagai guru ataupun wali murid diharapkan bisa mengetahui permasalahan dan kesulitan siswa dalam belajarnya. Penelitian ini akan menyoroti permasalahan prestasi belajar ekonomi yang dihadapi oleh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 2 Kartasura. Pada kenyataannya, prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai ujian tengah semester dua, masih banyak yang nilainya dibawah standar kelulusan sebesar 66. Siswa yang masih belum memuaskan hasilnya yaitu sekitar 18,75. Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS terpadu yang diujikan sebagai salah satu mata pelajaran ujian sekolah. Peningkatan prestasi belajar ekonomi itu sangat perlu dikarenakan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dan membekali siswa melanjutkan sekolah ke jenjang Sekolah Menengah Atas SMA maupun Sekolah Menengah Kejuruan SMK kelak. Keberadaan perpustakaan juga berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi belajar siswa akan tetapi keberadaan perpustakaan sekolah selama ini belum mendapat perhatian serius dalam dunia pendidikan. Di beberapa sekolah, perpustakaan sekolah hanya sebagai pelengkap dan dibiarkan menderita. Pada bab I pasal 1 ayat 23 disebutkan bahwa “Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga pendidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana”. Sedangkan dalam UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 35 dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat, harus menyediakan sumber belajar. Salah satu sumber belajar yang penting yaitu perpustakaan yang memungkinkan para tenaga pendidik dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan. Menurut Bafadal dalam Prastowo 2012:41-42, “Perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku non book material, yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya”. Perpustakaan di negara berkembang memiliki beberapa tujuan, salah satunya yaitu untuk mengembangkan minat baca. Akan tetapi, kebanyakan dari siswa itu tidak memanfaatkan perpustakaan dengan baik sehingga minat bacanya itu kurang. Oleh karena itu, keberadaan perpustakaan yang representatif diharapkan mampu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu meningkatkan minat baca siswa sehingga berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Guru mempunyai peranan yang sangat penting sebagai tenaga kependidikan yang mempunyai tugas dalam pencapaian keberhasilan pendidikan. Selain itu, sebagai guru juga dituntut untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru juga berperan dalam meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi kepada peserta didik serta mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan peserta didik. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak belakang dari tugas dan tanggungjawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Kerangka berpikir yang demikian itu menghendaki guru untuk melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus punyai dalam hal ini, sehingga guru dapat mengoptimalkan peranannya di kelas. Seorang guru hendaknya melengkapi dirinya itu dengan berbagai keterampilan baik mulai dari keterampilan membuka pelajaran sampai dengan menutup pelajaran, yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif sehingga siswa bisa memahami pelajaran yang dijelaskan. Selain itu, agar siswa termotivasi untuk belajar lebih giat atau lebih baik lagi, siswa harus memiliki persepsi yang baik terhadap kegiatan belajarnya sehingga menjadi tugas pendidik pula untuk mengembangkan persepsi yang baik tersebut pada diri siswa. Untuk itu, perlu kiranya guru mengembangkan proses belajar yang lebih baik, sehingga membangkitkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik mengangkat judul “PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KARTASURA”.

B. Pembatasan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Sekolah Menengah Ata

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Motivasi Dari Guru Terhadap Kreativitas Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 9

BAB 1 PENDAHULUAN Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Mengajar Dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 4 9

PRESTAPERPU Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Dan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kartasura.

0 1 21

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN PERSEPSI SISWA TENTANG Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Dan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Pada Siswa Kelas VII Sekolah

0 3 15

PENGARUH PERSEPSI BIMBINGAN KONSELING DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Persepsi Bimbingan Konseling Dan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahu

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI BIMBINGAN KONSELING DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Persepsi Bimbingan Konseling Dan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahu

0 1 12

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI FREKUENSI BELAJAR, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau dari Frekuaensi Belajar, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

0 2 17

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI PROFESIONALISME GURU DAN CARA BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Prestasi Belajar Ditinjau dari Profesionalisme guru dan Cara Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Masaran Ta

0 0 15

PENDAHULUAN Prestasi Belajar Ditinjau dari Profesionalisme guru dan Cara Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Masaran Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 9