Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran

Ghina Luthfy Nurutami, 2014 Pengaruh Penetapan Risiko Kekurangan dan Tipe Kepribadian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu skeptisisme profesional auditor karena, auditor yang memiliki tipe kepribadian kombinasi NT dan ST akan cenderung memiliki sikap skeptis yang tinggi karena selalu berpikiran masuk akal dan dalam membuat suatu keputusan selalu berdasarkan pada fakta yang ada. Hal itu telah dibuktikan oleh Suzy 2008 dalam penelitiannya yang mangatakan bahwa auditor dengan tipe kepribadian ST dan NT merupakan auditor yang memiliki skeptisme profesional yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor tipe kepribadian lainnya.

2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Hasil Penelitian Perbedaan 1 Suzy Noviyanti Skeptisme Profesional Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan 2008 Hasil dalam penelitian ini bahwa auditor dengan tingkat kepercayaan dalam kelompok yang di beri penetapan risiko kecurangan yang tinggi akan lebih skeptis dibandingkan kelompok yang diberi penetapan risiko kecurangan yg rendah dan auditor dengan tipe kepribadian ST dan NT lebih skeptis dibandingkan dengan tipe yang lain. Penulis tidak menggunakan model eksperimen dalam penelitian ini, waktu dan tempat penelitian. 2 Elizabeth A. Payne and Robert J. Ramsay Fraud Risk Assessments and Auditors’ Professional Skepticism 2005 Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa auditor dengan tingkat kepercayaan dalam kelompok yang di beri penetapan risiko kecurangan yang tinggi akan lebih skeptis dibandingkan kelompok yang diberi penetapan risiko kecurangan yg rendah. Staff auditor lebih Tidak ada variabel tipe kepribadian, waktu dan tempat penelitian. Ghina Luthfy Nurutami, 2014 Pengaruh Penetapan Risiko Kekurangan dan Tipe Kepribadian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu skeptis dibandingkan dengan senior auditor. 3 Yuneita Anisma, Zainal Abidin dan Cristina Faktor yang Mempengaruhi Sikap Skeptisme Profesional Seorang Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Sumatera 2011 Skeptisme profesional auditor dipengaruhi oleh pengalaman auditor, kesadaran etis, situasi audit dan profesionalisme. Tidak ada variabel penetapan risiko kecurangan dan tipe kepribadian, waktu dan tempat penelitian yang berbeda

2.3 Kerangka Pemikiran

Di era globalisasi ini, menimbulkan suatu tantangan baru bagi para pelaku bisnis, dimana persaingan bisnis yang semakin meningkat. Hal ini membuat para pelaku bisnis khususnya pihak eksternal menjadi lebih selektif untuk menanamkan modalnya. Hal ini tentu mempengaruhi pula pihak internal dimana ia membutuhkan pihak eksternal sebagai penanam modal. Oleh karena itu, tingkat kehandalan laporan keuangan sangatlah penting. Dalam penyusunan laporan keuangan setiap perusahaan tidak luput dari kesalahan ataupun kecurangan yang terjadi disetiap proses penyusunannya. Untuk menghindari hal tersebut maka proses audit sangatlah penting untuk dilakukan. Audit diperlukan dalam rangka untuk mengurangi risiko informasi. Audit merupakan proses untuk memverifikasi antara bukti informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh standar yang berlaku umum dan kemudian dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen dimana orang tersebut harus memiliki sikap profesional agar hasil audit yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya dan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan Arens, 2008. Agar kualitas hasil audit yang dikeluarkan oleh auditor berkualitas, maka Ghina Luthfy Nurutami, 2014 Pengaruh Penetapan Risiko Kekurangan dan Tipe Kepribadian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu auditor harus mampu mengevaluasi bukti-bukti audit yang ditemukan dilapangan serta mampu menilai risiko kecurangan yang dihadapi oleh auditor sebelum melaksanakan tugasnya dilapangan. Penetapan risiko kecurangan merupakan metodologi yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko kecurangan yang ada pada suatu organisasi, yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk mengetahui bagian-bagian apa saja yang memiliki tingkat risiko kecurangan yang tinggi Vona Leonard, 2008. Dengan melakukan penetapan risiko kecurangan ini maka secara langsung akan menekankan kepada auditor untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi pernyataan dan informasi yang diberikan oleh klien, selain itu dengan dilakukannya penetapan risiko kecurangan yang diberikan oleh atasan auditor kepada auditor yang bertugas dilapangan bertujuan untuk memberikan motivasi dalam melakukan tugasnya dilapangan sehingga menimbulkan sikap skeptis yang tinggi pada bukti audit yang diperiksanya. Oleh karena itu, penetapan risiko kecurangan dapat berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor karena, semakin tinggi penetapan risiko kecurangan yang dihadapi auditor maka akan berpengaruh terhadap sikap skeptisisme profesionalnya. Selain itu, tipe kepribadian auditor juga penting diperhatikan dalam melaksanakan tugasnya yang bisa saja mempengaruhi sikap auditor di lapangan dalam mengevaluasi bukti-bukti audit yang ditemukan. Tipe kepribadian merupakan suatu hal yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang, bahwa tipe kepribadian ini sebenarnya mempengaruhi auditor dalam melakukan audit, karena tidak semua individu cocok atau mampu menjadi Ghina Luthfy Nurutami, 2014 Pengaruh Penetapan Risiko Kekurangan dan Tipe Kepribadian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu seorang auditor. Hal ini dikarenakan auditor yang selalu dihadapkan pada situasi dan kondisi yang berbeda-beda ketika melakukan audit dilapangan. Dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit dibutuhkan professional judgement yang dimiliki oleh auditor untuk memberikan keyakinan yang memadai, orang yang mampu untuk selalu berusaha melihat sesuatu sebagai sebuah bukti dan mampu memberikan keyakinan yang memadai itu adalah orang yang memiliki tipe kepribadian tertentu. Kepribadian adalah sesuatu yang telah ada di dalam setiap individu masing-masing yang khas dalam menentukan caranya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Sumadi, 2011. Tipe kepribadian auditor menjadi salah satu faktor yang menentukan sikap yang dimiliki oleh auditor tersebut, termasuk sikap skeptisme yang terdapat pada diri auditor tersebut. Oleh karena itu, tipe kepribadian auditor berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor karena, auditor yang memiliki tipe kepribadian kombinasi NT dan ST akan cenderung memiliki sikap skeptis yang tinggi karena selalu berpikiran masuk akal dan dalam membuat suatu keputusan selalu berdasarkan pada fakta yang ada. Hal itu telah dibuktikan oleh Suzy 2008 dalam penelitiannya yang mangatakan bahwa auditor dengan tipe kepribadian ST dan NT merupakan auditor yang memiliki skeptisme profesional yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor tipe kepribadian lainnya. Skeptisisme profesional auditor adalah suatu sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit SPAP, 2011 SA seksi 230 hal 230. Dalam mengumpulkan bukti-bukti audit auditor harus menunjukan sikap skeptisisme profesionalnya dengan Ghina Luthfy Nurutami, 2014 Pengaruh Penetapan Risiko Kekurangan dan Tipe Kepribadian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memiliki pikiran yang skeptis atau menunjukan perilaku meragukan dan menanyakan kembali secara langsung apabila ada sesuatu yang diragukan dan kurang jelas guna menindak lanjuti keraguan auditor terhadap klien. Sikap skeptisisme profesional auditor merupakan sikap yang harus dimiliki oleh auditor karena di dalam setiap penugasan audit, seorang auditor dituntut untuk melaksanakan skeptisisme profesionalnya sehingga auditor dapat menggunakan kemahiran profesionalnya dan terhindar dari kegagalan audit serta dengan sikap skeptis yang dimiliki auditor maka kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh klien dapat terdeteksi. Hal ini senada dengan penelitian Maghfirah dan Syahril 2008, bahwa skeptisisme profesional diperlukan oleh seorang auditor untuk menilai kembali kemungkinan kecurangan material. Sikap skeptis seorang auditor dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ialah faktor psikologikal dan faktor personal Tuanakotta, 2011. Dalam penelitian ini faktor penetapan risiko kecurangan merupakan faktor yang dilihat dari sisi psikologikal auditor sedangkan tipe kepribadian auditor merupakan faktor personal yang dimiliki oleh auditor. Oleh karena itu, penetapan risiko kecurangan dan tipe kepribadian auditor berpengaruh secara bersama-sama terhadap skeptisisme profesional auditor. Dengan sikap skeptisisme yang rendah dari seorang auditor dapat menimbulkan kegagalan auditor dalam mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh klien. Oleh karena itu diperlukanlah sikap skeptis yang dimiliki oleh auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit. Rendahnya sikap skeptis yang dimiliki auditor dalam Ghina Luthfy Nurutami, 2014 Pengaruh Penetapan Risiko Kekurangan dan Tipe Kepribadian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit dapat menurunkan kualitas auditor dalam memberikan opini yang dikeluarkannya. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan suatu kerangka pemikiran untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh penetapan risiko kecurangan dan tipe kepribadian terhadap skeptisisme profesional auditor adalah sebagai berikut: H1 H3 H2 Gambar 2.1 Hubungan Variabel 2.4 Hipotesis Berdasarkan paparan-paparan diatas mendorong penulis untuk menyusun suatu hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: penetapan risiko kecurangan berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor. H2: tipe kepribadian berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor. H3: penetapatan risiko kecurangan dan tipe kepribadian berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor. Penetapan Risiko Kecurangan Tipe Kepribadian Auditor Skeptisisme Profesional Auditor Ghina Luthfy Nurutami, 2014 Pengaruh Penetapan Risiko Kekurangan dan Tipe Kepribadian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 118. Obyek penelitian merupakan sasaran dengan tujuan dan kegunaan untuk mendapatkan data tertentu. Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah penetapan risiko kecurangan, tipe kepribadian auditor dan skeptisisme profesional auditor. Penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik di kota Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan publik KAP yang berada di kota Bandung. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian asosiatif dalam melakukan penelitian ini. Menurut Sugiyono 2013:55 menjelaskan bahwa penelitian asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR DAN KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Empiris pada KAP di Yogyakarta, Solo dan Semarang)

7 48 21

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR DAN KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Empiris pada KAP di Yogyakarta, Solo dan Semarang)

13 75 159

PENDAHULUAN PENGARUH PENGALAMAN, KOMPETENSI, DAN RISIKO SALAH SAJI MATERIAL YANG DINILAI TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR.

0 2 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR.

0 3 14

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM AUDITING FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR.

0 5 22

PENGARUH INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN PENGALAMAN Pengaruh Independensi, Time Budget Pressure, Skeptisisme Profesional Auditor, Etika Auditor Dan Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Ha

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN PENGALAMAN Pengaruh Independensi, Time Budget Pressure, Skeptisisme Profesional Auditor, Etika Auditor Dan Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Ha

0 3 16

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Keahlian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Implikasinya pada Kualitas Audit.

8 41 34

Pengaruh Skeptisisme, Tipe Kepribadian, dan Kompetensi terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan - Unika Repository

0 0 13