Avini Martini, 2015 STRUKTUR INTRINSIK DAN IDEOLOGI GENDER DALAM CERPEN INDONESIA PENGARANG
PEREMPUAN DEKADE 1970-2000-AN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERWAWASAN GENDER DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
A. Dasar Pemikiran
Hasil analisis struktur dan representasi ideologi gender dalam cerpen Indonesia karya pengarang perempuan dekade 1970-2000-an ini ditindaklanjuti
dengan menawarkan alternatif bahan ajar untuk bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya kelas XII pada kompetensi inti 4 dan Kompetensi Dasar 1.4
yakni memahami dan mampu membuat tanggapan kritis dalam bentuk tulisan terhadap suatu karya puisi, cerpen, novel, dan naskah drama dengan mengaitkan
antarunsur dalam karya sastra untuk menilai karya sastra. Alternatif bahan ajar yang ditawarkan kiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan pedoman bagi
para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan memilih bahan ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan tentunya sesuai
dengan syarat pemilihan bahan pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Penyusunan alternatif bahan ajar dengan memanfaatkan cerpen yang telah
dianalisis juga dimaksudkan untuk mempermudah para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada materi pelajaran sastra. Dalam menentukan
bahan pembelajaran yang dapat membangun minat dan kesadaran peserta didik terhadap masalah gender sehingga diharapkan para siswa sebagai generasi penerus
dapat memiliki kesadaran gender sejak dini.
B. Alternatif Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berwawasan Gender di SMA Modul
Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai bahan ajar cetak yang telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Dalam penulisan bahan ajar tersebut,
penulis memilih model penulisan modul sebagai alternatif bahan ajar yang ditawarkan berdasarkan hasil analisis terhadap struktur dan ideologi gender dalam
cerpen-cerpen Indonesia karya pengarang perempuan dekade 1970-2000-an.
Avini Martini, 2015 STRUKTUR INTRINSIK DAN IDEOLOGI GENDER DALAM CERPEN INDONESIA PENGARANG
PEREMPUAN DEKADE 1970-2000-AN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERWAWASAN GENDER DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pembuatan alterntif bahan ajar berupa modul ini berdasarkan pada petunjuk pembuatan modul dalam Prastowo 2012, hlm. 103-164, modul pada dasarnya
adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usianya agar
peserta didik dapat belajar sendiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Dengan modul, peserta didik juga dapat mengukur sendiri tingkat
kemampuan mereka terhadap materi yang dibahas setiap satu satuan modul, sehingga apabila telah menguasainya, mereka dapat melanjutkannya pada satu
satuan modul berikutnya. Dengan demikian, pembuatan modul juga telah mempertimbangkan bahasa,
psikologi, dan latar budaya peserta didik. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diharapkan peserta didik lebih mudah memahami isi bacaan yang ditampilkan di
dalam modul. Selanjutnya, pembuatan modul haruslah sesuai dengan panduan pembuatan modul yang kreatif dan inovatif. Oleh sebab itu, penulis mencoba
berawal dari struktur pembuatan modul oleh Surahman dalam Prastowo, 2012, hlm. 112 yang meliputi sebagai berikut.
a. Judul modul Bagian ini berisi tentang nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu.
b. Petunjuk umum Bagian ini memuat menjelasan tentang langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam pembelajaran, meliputi: kompetensi dasar, pokok bahasan, indikator pencapaian, referensi, strategi pembelajaran, lembar
kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.
c. Materi modul Bagian ini berisi penjelasan secara rinci tentang materi yang dikuliahkan
pada setiap pertemuan. d. Evaluasi semester
Evaluasi ini terdiri atas evaluasi tengah semester dan akhir semester dengan tujuan untuk mengukur kompetensi mahasiswa sesuai materi
kuliah yang diberikan.
Berdasarkan struktur pembuatan modul di atas, penulis mencoba untuk membuat sebuah modul yang inovatif berdasarkan hasil analisis terhadap sepuluh
cerpen yang telah dianalisis pada bab sebelumnya. Pembuatan modul tersebut juga menyesuaikan format pembuatan modul yang mengandung berbagai unsur
yang dapat melengkapi struktur modul. Adapun unsur-unsur yang dimaksud
Avini Martini, 2015 STRUKTUR INTRINSIK DAN IDEOLOGI GENDER DALAM CERPEN INDONESIA PENGARANG
PEREMPUAN DEKADE 1970-2000-AN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERWAWASAN GENDER DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
adalah judul, kata pengantar, daftar isi, latar belakang, deskripsi singkat, uraian KI, KD, dan tujuan pembelajaran, uraian materi, latihantugas, rangkuman, tindak
lanjut, glosarium, daftar pustaka, dan kunci jawaban.
C. Perencanaan dalam Pengajaran Cerpen