Modul TSOP Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras

Untuk perhitungan arus maksimum I FT : I FT = Vin – Vdioda Rin 30mA = 5,06 – 3 Rin Rin = 2,06V 30mA Rin = 68,667 Ω Sehingga dapat diketahui bahwa resistor yang dapat dipasang dengan jangkauan 68,667 Ω ≤ Rin ≤ 137 Ω. Maka dari itu dipasangkan hambatan sebesar 100Ω pada kaki inputan untuk memicu MOC 3020. Ketika MOC ini aktif maka MOC akan mengeluarkan arus pada kaki 4 yang terhubung dengan kaki gate triac dan menyebabkan triac ‘ON’.

3.2.4. Modul TSOP

Pada modul ini digunakan TSOP dengan seri 1238 yang memilliki frekuensi carrier sebesar 38 kHz. TSOP ini digunakan untuk menerima data yang dikirimkan oleh remote control. Berikut untainya: Gambar 3.8. Rangkaian TSOP 1238 Nilai R1 yang digunakan sebesar 100Ω dan 4,7uF digunakan untuk nilai pada kapasitor C1. Konfigurasi R1 dan C1 ini merupakan rekomendasi dari pabrik yang berfungsi untuk mencegah terjadinya EOS Electrical Overstress. Electrical Overstress merupakan peristiwa dimana terjadi kerusakan karena adanya arus atau tegangan yang besarnya melewati batas kemampuan komponen. Data yang dikirimkan oleh remote diterima oleh TSOP kemudian dikirimkan ke mikrokontroler untuk diolah. Semua paket data yang dikeluarkan remote control telah mengandung frekuensi carrier dan dimodulasi dengan teknik PWM Pulse Width Modulation. Pada perancangan kali ini digunakan Timer 1 untuk menghitung lebar pulsa yang dikirimkan remote. Lebar pulsa tersebut dihitung oleh mikrokontroler dengan ukuran 2 byte untuk tiap pulsa yang diterima. Kemudian byte tersebut digabungkan sehingga dapat menjadi sebuah bit data yang nantinya digunakan untuk diproses sebagai data remote. Ada berbagai macam standar yang dapat digunakan untuk mendeteksi paket datanya, diantaranya yang terkenal adalah protokol RC5 dan protokol SIRC. Protokol RC5 digunakan oleh Philips, sedangkan protokol SIRC SONY TV Infrared Remote Control digunakan oleh pabrikan Sony. Pada modul TSOP ini digunakan pembacaan data remote dengan SIRC. Sebuah paket data lengkap SIRC terdiri atas sebuah start bit dan 12 bit data dan sebuah frame space yang memisahkan sebuah frame dengan frame berikutnya. Dimana 12 bit data tersebut terbagi atas 7 bit command code C6 – C0 dan 5 bit device code D4 – D0. Protokol SIRC ini mengirimkan data LSB terlebih dahulu, sehingga C0 adalah data pertama yang diterima setelah start bit. Gambar 3.9. Paket data yang dikirimkan protocol SIRC http:www.sbprojects.comknowledgeirsirc.php Untuk mengidentifikasi start bit, pulsa yang dikirimkan sebesar 2,4 ms. Data ‘0’ diwakili dengan 0,6 ms tidak ada pulsa, dan 0,6 ms ada pulsa, sehingga total waktu untuk mendeteksi data ‘0’ sebesar 1,2 ms. Sedangkan data ‘1’ diwakili dengan 0,6 ms tidak ada pulsa, dan 1,2 ms ada pulsa, sehingga total waktu yang dibutuhkan sebesar 1,8ms. 0,6ms 0,6ms 0,6ms 1,2ms data ‘0’ data ‘1’ Gambar 3.10. Data ‘0’ dan data ‘1’ pada protokol SIRC

3.2.5. Modul mikrokontroler ATmega8