37 yang terbukti melakukan pelanggaran butir 1, 2, 3 dan 4. Sanksi
ini juga berlaku pada penerima Bidikmisi tahun sebelumnya yang
didapati melanggar.
5 Untuk satuan pendidikan yang terbukti melakukan butir 1,2,3, 4
dan 5 diberikan pembatasan hak pendaftaran pada seleksi nasional
atau seleksi mandiri pada tahun berikutnya.
D. Problematika dan Strategi
Coping
Mahasiswa Bidikmisi
Problem yang dialami dan juga strategi coping yang harus di terapkan mahasiswa bidikmisi pastilah amat beragam, hal ini dikarenakan latar belakang
ekonomi yang berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. Permasalahan kehidupan di dunia perkuliahan pasti lebih pelik, berfariasi faktor terciptanya
dan dapat berpengaruh pada prestasi belajar mereka yang seharusnya berada diatas rata-rata. Mahasiswa bidikmisi juga memiliki kewajiban yang lebih guna
memenuhi syarat -syarat yang merupakan konsekuensi dari gelar mahasiswa bidikmisinya, maka sudah bisa dipastikan bahwa kehidupan mereka akan
berbeda dengan mahasiswa pada umumnya di dunia perkuliahan. Mulai dari kewajiban memenuhi standar nilai, mengikuti program tambahan bidikmisi,
dan mengikuti kuliah seperti mahasiswa lainya. Hal-hal tersebut lambat laun pasti akan menimbulkan sebagian dari 11 butir problem yang di ungkapkan
oleh Ross L Mooney sebagai berikut:
1. Health and physical development.
2. Finance, living condition and employment
38
3. Social and recreational activities
4. Social Physicological relations
5. Personal Physicological relations
6. Courtship, sex and marriage
7. Home and family
8. Moral and religions
9. Adjustment to college work
10. The future vocational and educational
11. Curriculum and teaching procedures
Dari uraian ditas dapat disimpulkan bahwa probematika adalah permasalah yang timbul karena adanya kesulitan atau hambatan yang dialami
dan belum dapat diatasi atau terselesaikan. Kemudian strategi coping ped mahasiswa bidikmisi memiliki beberapa
kemungkinan pilihan untuk diterapkan tergantung dari faktor – faktor
penggerak yang mendasarinya. Bisa memiliki opsional sebagai berikut: 1.
Keaktifan diri 2.
Perencanaan 3.
Kontrol diri 4.
Mencari dukungan sosial bersifat instrumental dan emosional 5.
Penerimaan 6.
Religiusitas
39
E. Pertanyaan Penelitian
Untuk mempermudah pelaksanaan studi ini peneliti menguraikan pokok masalah yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan penelitian. Berdasarkan
hasil kajian teori dan kerangka berpikir penelitian maka dapat diajukan beberapa pertanyaan yang akan dijawab melalui studi ini, yaitu:
1.
Problem
apa saja yang dialami mahasiswa bidikmisi? 2.
Strategi coping apa yang diterapkan mahasiswa bidikmisi dalam menghadapi problematika selama masa studinya berlangsung?
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan data mendalam dan informasi tentang problem yang dialami oleh
mahasiswa bidikmisi dalam kaitanya dengan strategi
coping
yang diterapkan dalam mengatasi problematika yang dialaminya. Sedangkan data kualitatif
dikumpulkan untuk menyusun profil FIP UNY dan penguatan data kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis,
terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan