Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping

23 4 Possitive reappraisal Individu melihat sisi positif dari masalah yang dialami dalam kehidupannya dengan mencari arti atau keuntungan dari pengalama tersebut.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping

Menurut Mutadin 2002 cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi: a. Kesehatan Fisik Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usah mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar. b. Keyakinan atau pandangan positif Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib external locus of control yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan helplessness yang akan menurunkan kemampuan strategi coping . c. Keterampilan memecahkan masalah Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. 24 d. Keterampilan sosial Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat. e. Dukungan sosial Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. f. Materi Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang-barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli. Salah satu faktor yang mempengaruhi strategi coping adalah dukungan sosial yang meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, rekan kerja dan lingkungan masyarakat sekitarnya Mutadin, 2002. Individu yang saling mendukung satu sama lain akan terdapat rasa hubungan kemasyarakatan serta hubungan antara perseorangan. Dalam lingkungan kerja, individu yang mampu membina hubungan baik dengan atasan, sesama rekan kerja dan bawahan dapat saling memberi dukungan sehingga dapat tercipta rasa memiliki dan integrasi sosial dalam lingkungan kerja. Dengan adanya dukungan sosial dalam lingkungan kerja maka dapat membuat individu merasa bagian dari suatu tim dan tidak diisolasi dari 25 kelompok. Hal ini merupakan salah satu dari kriteria yang membentuk kualitas kehidupan bekerja dalam organisasi Walton dalam Kossen, 1987. Dari semua literatur dan pemaparan yang disampaikan oleh peneliti pada kajian teori diatas peneliti menggunaka pemaparan dari Carver, Scheier, dan Wientraub, 1989 karena dinilai mencangkup dari semua aspek yang ada dan strategi coping dalam pemaparan para tokoh tersebut terdiri dari: 1 Keaktifan diri, suatu tindakan untuk mencoba menghilangkan atau mengelabui penyebab stress atau memperbaiki akibatnya dengan cara langsung 2 Perencanaan, memikirkan tentang bagaimana mengatasi penyebab stress antara lain dengan membuat strategi untuk bertindak, memikirkan tentang langkah upaya yang perlu diambil dalam menangani suatu masalah. 3 Kontrol diri, individu membatasi keterlibatannya dalam aktifitas kompetisi atau persaingan dan tidak bertindak terburu - buru. 4 Mencari dukungan sosial bersifat instrumental dan emosional, yaitu sebagai nasehat, bantuan, informasi, dukungan moral, simpati atau pengertian 5 Penerimaan, sesuatu yang penuh dengan stres dan keadaan yang memaksanya untuk mengatasi problem tersebut 6 Religiusitas, sikap individu menenangkan dan menyelesaikan problem secara keagamaan 26

C. Mahasiswa Bidikmisi