28 lanjut sehingga dapat memperkaya khazanah telaah sosial; bahasa, budaya, dan
lingkungan Indonesia.
1.5 Definisi Istilah
Bagian ini merupakan batasan mengenai sejumlah konsep yang digunakan sebagai suatu istilah teknis. Semua konsep itu merupakan kerangka dari fenomena
empiris tentang konstruksi kausatif. Oleh karena itu, definisi istilah dari konsep- konsep tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Kausatif dan Kausativisasi
Kausatif merupakan gabungan dari dua situasi yang menggambarkan komponen sebab verba kausatif dan komponen akibat predikat akibat Comrie,
1983: 158; Song, 2001: 257. Selanjutnya, kausativisasi merupakan proses pembentukan kausatif Payne, 2002: 175. Menurut Comrie 1983: 158,
kausativisasi merupakan proses peningkatan valensi dengan penambahan argumen agen aktor yang sekaligus merupakan penyebab terjadinya sebuah peristiwa
kausatif.
2. Aplikatif
Aplikatif merupakan proses penciptaan objek atau pengubahan fungsi nonobjek menjadi objek Haspelmath, 2002: 216. Selain itu, peningkatan hierarki
objek, misalnya objek tak langsung menjadi objek langsung juga dikategorikan sebagai proses aplikatif Haspelmath, 2002: 217; bandk. Payne, 2002: 186. Itu
sebabnya, aplikatif disebut juga sebagai alat penambahan valensi verba Payne, 2002: 186; bandk. Whaley, 1997: 191.
3. Valensi
Valensi adalah jumlah argumen dalam sebuah kalimat dikaitkan dengan verba yang disebabkan oleh fungsi-fungsi gramatikal Katamba, 1993: 266.
Lebih sederhana, Van Vallin dan Lapolla 1999: 147-150 mengatakan bahwa valensi adalah banyaknya argumen yang diikat atau diambil oleh verba. Konsep
valensi berkaitan erat dengan perubahan jumlah argumen verba sebagai PRED dalam sebuah klausa yang memengaruhi argumen A atau SUBJ dan P atau OBJ
suatu PRED verba Haspelmath: 2002:218. 4. Relasi Gramatikal
Relasi gramatikal merupakan bagian-bagian atau unsur dari kalimat klausa yang dikategorikan sebagai subjek S, objek langsung OL, dan objek tak
langsung OTL. Comrie, 1983: 170; Song, 2001: 264; dan Payne, 1997: 176 menyebutkan bahwa tiga relasi gramatikal tersebut adalah relasi yang bersifat
sintaksis. Di samping itu, ada relasi yang bersifat semantik, yaitu: lokatif,
Universitas Sumatera Utara
29 benefaktif, dan instrumental yang secara kolektif disebut relasi oblik. Blake,
1991; Artawa, 2000: 490.
5. Transitivitas