11 Perilaku konsumen dalam penggunaan alat pembayaran modern
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam diri sendiri internal maupun dari lingkungannya eksternal yang dalam penelitian ini dibatasi
faktor budaya dan kelompok referensi. Semakin kompleks keputusan yang akan diambil, semakin banyak faktor-faktor pertimbangan yang terlibat.
Faktor-faktor pertimbangan yang mempengaruhi konsumen tersebut dapat timbul dari dalam atau internal maupun dari luar atau eksternal. Ada tiga
alasan mengapa seseorang memilih untuk memakai kartu kredit daripada membayar tunai. Pertama, karena konsumen membutuhkan kredit untuk
mampu membeli barang atau jasa yang diinginkan. Kedua, konsumen ingin memanfaatkan kenyamanan untuk tidak perlu membawa-bawa uang
tunai. Ketiga, konsumen merupakan orang yang sangat perhitungan dan memahami keuntungan yang diperoleh dari membeli sekarang dan
membayar kemudian Ingene dan Levy, 1982.
2.2.1 Pengaruh Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapat opini yang bersangkutan Kotler, 1989:189. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan
masyarakat yang lainnya. Bahkan, dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masayarakat tertentu akan bergerak
dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah
12 sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.
Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera, kebiasaan dan perilaku pembelian.
Klasifikasi yang paling banyak digunakan adalah delapan tipologi value and lifestyles VALS2 Kotler dan Armstrong:
2007,151. Kedelapan tipologi tersebut sebagai berikut: 1.
Actualizer, mempunyai pendapatan yang paling tinggi dan
harga diri yang tinggi. Mereka mempunyai rentang minat yang luas ada berbagai bidang dan terbuka pada perubahan. Mereka
membeli produk untuk mencapai yang terbaik dalam hidup. Contoh: menggunakan kartu kredit untuk membeli produk-
produk mahal dan bergengsi untuk menunjukkan gengsi mereka.
2.
Fulfilleds, berpendapatan tinggi, dewasa, bertanggung jawab
dan berpendidikan tinggi. Contoh: menggunakan kartu kredit untuk membayar tagihan
ponsel pascabayar. 3.
Believers, konsumen konservatif, dapat ditebak dengan
pendapatan lebih dari cukup yang menyukai produk terkenal. 4.
Achievers, orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan,
konserfatif dalam politik yang mendapatkan kepuasan dalam pekerjaan dan keluarga mereka.
13 Contoh: menggunakan kartu kredit untuk membeli produk-
produk mapan untuk menunjukan keberhasilan mereka. 5.
Strivers, orang dengan nilai-nilai serupa dengan achievers, tapi
sumber daya ekonomi, sosial, dan psikologinya lebih sedikit. Contoh: menggunakan kartu kredit untuk kebutuhan mendesak,
saat tidak membawa uang tunai. 6.
Experiencers, senang yang baru, aneh dan beresiko, senang
olah raga, sosialisasi dan udara luar, peduli tentang diri, tidak sama dengan konformis, kagum kekayaan, kekuasaan,
ketenaran dan tidak peduli politik. contoh: para remaja yang menginginkan kartu kredit karena
hadiah atau reward yang ditawarkan. 7.
Makers, menikmati alam, kegiatan fisik, waktu luang dengan
kalangan dan teman dekat, menghindari orang, mencemooh politisi, orang asing dan konglomerat.
Contoh: menggunakan kartu kredit sebagai penunjang 8.
Strugglers, minat terbatas, kegiatan terbatas, cari rasa aman,
kesehatan bermasalah, konservatif dan tradisional, memegang agama.
Contoh: menggunakan kartu kredit untuk hal mendesak selama tidak melanggar nilai-nilai agama yang dianutnya.
Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup achievers dengan
14 minat menggunakan kartu kredit pada pegawai wanita sekretariat
daerah Propinsi Jawa Tengah Alam, 2006. Hubungan ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi r = 0,518 dengan tingkat
signifikansi p = 0,000 p0,05. Nilai korelasi tersebut 0,518 menunjukkan hubungan positif yang kuat antara gaya hidup
achiever dengan minat menggunakan kartu kredit Alam, 2006. Susilowaty meneliti pengaruh gaya hidup terhadap
frekuensi pemakaian kartu kredit kelompok pemakai kartu kredit kelompok pemakai jarang, kelompok pemakai sedang dan
kelompok pemakai sering. Temuannya menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan, jabatan dan pengeluaran rumah tangga
seseorang maka semakin tinggi frekuensi pemakaian kartu kreditnya Susilowaty, 2001. Selain itu juga dilihat faktor-faktor
yang mempengaruhi atau memotivasi perilaku pemegang kartu kredit untuk menggunakan kartu kreditnya. Faktor-faktor tersebut
yaitu faktor keunggulan dan faktor kemudahan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang telah terbentuk bisa
dikatakan dengan
gaya hidup
masing-masing kelompok
Susilowaty,2001.
15
2.2.2 Pengaruh Faktor lingkungan