Pengembangan Proses pembelajaran Penilaian hasil belajar

penciptaan nilai juga sangat penting. Penciptaan lingkungan di sekolah dapat dilakukan melalui: 1 penugasan, 2 pembiasaan, 3 pelatihan, 4 pengajaran, 5 pengarahan, serta 6 keteladanan. Setiap kegiatan mengandung unsur-unsur pendidikan, sebagai contoh dalam kegiatan kepramukaan, terdapat pendidikan kesederhanaan, kemandirian, kesetiakawanan dan kebersamaan, kecintaan pada lingkungan dan kepemimpinan. Dalam kegiatan olahraga terdapat pendidikan kesehatan jasmani, penanaman sportivitas, kerjasama team work dan kegigihan untuk berusaha. Pengaturan kegiatan di sekolah ditangani oleh organisasi pelajar yang terbagi dalam banyak bagian, seperti Ketua, Sekretaris, Bendahara, Keamanan, Pengajaran, Penerangan, Koperasi pelajar, Kantin pelajar, Bersih Lingkungan, Pertamanan, Kesenian, Keterampilan, Olahraga, Penggerak bahasa.

g. Prinsip dan pendekatan serta program Pengembangan Pendidikan Karakter

Secara prinsipil, pengembangan karakter terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Oleh karena itu guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Silabus dan RPP yang sudah ada Berikut prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. 1. Berkelanjutan. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMP adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 6 tahun SD 2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah mesyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler 3 Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan 4 Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan

h. Pengembangan Proses pembelajaran

Mata pelajaran Pengembangan Diri Budaya Sekolah NILAI Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar peserta didik belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. 1. Di kelas dilaksanakan melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang khusus 2. Di sekolah melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti seluruh peserta didik, guru, kepala sekolah dan tenaga administrasi di sekolah tersebut, direncanakan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke kalender akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah. 3. Di luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruhsebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran dan dimasukkan ke dalam kalender akademik

i. Penilaian hasil belajar

Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang dilihatdiamatidipelajaridirasakan” maka guru mengamati melalui berbagai cara: lisan dan tertulis, serta bergradasi. Dari hasil pengamatan, catatan anekdot, tugas, laporan dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannyapertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai seperti berikut. BT : Belum Terlihat apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator MT : Mulai Terlihat apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten MB : Mulai berkembang apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten MK : Membudaya apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten

C. Penutup

Pendidikan karakter yang merupakan tanggung jawab bersama perlu dilakukan melalui strategi pengembangan secara mikro bagi dunia pendidikan sekolah, namun juga perlu dilakukan melalui strategi dalam konteks makro nasional. Strategi pengembangan