4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gambaran umum wilayah penelitian diperoleh dari monografi wilayah Kecamatan. Gambaran umum penelitian dicantumkan agar mengetahui hubungan
potensial penelitian yang dilakukan dengan keadaan wilayah setempat. Secara administratif Kecamatan Tuntang mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kecamatan Bawen Sebelah Selatan
: Kota Salatiga dan Kecamatan Getasan Sebelah Barat
: Kecamatan Bawen dan Rawa Pening Sebelah Timur
: Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Bringin
4.2. Profil Key Informant Kerajinan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang
Dalam penelitian ini diambil sebanyak 2 orang Key informant, diperoleh berdasarkan rekomendasi dari Dinas UMKM di kecamatan Tuntang.
Tabel 4.1.
Profil Key Informant Kerajinan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang
No Nama
Keterangan
1 Ibu Putik Mirwati
Pengusaha kerajinan tangan dan petani eceng gondok 2
Pak Bas Staf di Dinas Perindustrian Kabupaten Semarang
Sumber : Data Primer 2012
1.3. Karakteristik Pengusaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok.
Kerajinan eceng gondok merupakan produk kerajinan tangan yang berasal dari tanaman eceng gondok Eichhornia crassipes. Produk kerajinan ini
mempunyai ciri khas bentuk baik dari warna, tekstur, dan penampilan. Karena perolehan bahan baku yang spesifik lokasi yaitu di Rawa Pening sehingga
membuat produk kerajinan ini menjadi ciri khas untuk kerajinan di masyarakat setempat.
Tabel 4.2. Profil Pengusaha Kerajinan tangan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang
Nama Pengusaha
Usia Tahun
Nama Usaha Lokasi Usaha
Lama Usaha Tahun
1. Kadarini Zunnyuraini
2. Kuncoro H
3. Sri Wahyuni
54 32
43 Suryani Arts
Kuncoro Arts Abi Citra Kusuma
Jl.Fatmawati no 181 Jl Fatmawati no 179
Krajan RT 02 RW 03 20
14 8
Sumber : Data Primer 2012
Tabel 4.3. Karakteristik Pengusaha Kerajinan Tangan
No Nama
Karakteristik pengusaha Alasan Membuka Usaha
Penjualan Produk Pendidikan
1 Kadarini
Zunnyuraini Sebagai pemasok bahan baku,
kemudian mempunyai ide dan keinginan untuk membuka usaha.
Promosi dan pemasaran produk kerajinan
SMA 2
Kuncoro H Sebagai pengrajin karyawan Ibu
Aryani , dan membuka usaha sendri karena melihat peluang bisnis
Promosi dan pemasaran produk kerajinan
SMA 3
Sri Wahyuni Ketertaritan dengan dunia kerajinan
tangan dan saran dari Ibu Aryani Promosi dan
pemasaran produk kerajinan SMA
Sumber : Data Primer 2012
Perkembangan usaha kerajinan tangan eceng gondok mempunyai prospek pasar yang sangat bagus, awal munculnya ide bisnis ketika pengusaha melirik
adanya peluang bisnis, seperti yang dialami oleh Ibu Kadarini: awalnya hanya sebangai pemasok dari bahan baku kerajinan tangan eceng gondok ke berbangai
daerah dipulau Jawa, yang pada akhirnya melirik usaha kerajinan tangan eceng gondok yang dikelolanya sendiri, bahkan sukses dalam membangun karir usaha
kerjinan tangan. Dari sebuah peluang bisnis yang cemerlang, usaha kerajinan tangan tersebut menjadi inspirasi bagi pengusaha lainnya untuk membangun
usaha kerajinan tangan dari bahan eceng gondok. Dari tabel 4.3 karakteristik pengusaha dapat dilihat bahwa, membuka
usaha dikarenakan ketertarikan dengan dunia kerajinan tangan dan peluang bisnis. Selain memang menjadi impian para pengusaha, kerajinan tangan banyak sekali
mendatangkan keuntungan yang bisa didapatkan dari segi membuka usaha. Selain bisa menjadi manager dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel, juga
potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Dari sisi pengusaha sendiri, dengan membuka usaha sendiri pengusaha
tidak hanya membantu diri para pengusaha itu sendiri, disisi lain juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan bekerja. Seiring dengan
Winardi 2003, produktivitas adalah menciptakan kekayaan melalui penciptaan penerapan
pengetahuan, hingga dapat disediakan produk-produk serta jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan para pemakai. Berikut pendapat
Ibu Kadarini Zunnyuraini alasan membuka usaha kerajinan tangan eceng gondok :
”
Awalnya saya hanyalah sebangai pemasok bahan baku ke daerah di pulau Jawa dan Bali, setelah saya melihat peluang bisnis yang menjanjikan dari eceng gondok tersebut saya
11
memberanikan diri untuk membuka usaha. Ya zaman sekarang ini mau kerja apa lagi mas, kalau tidak pintar berusaha sendiri.”
Promosi sangat dibutuhkan para pengusaha kerajinan tangan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Pemasaran merupakan kegiatan terpenting
yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk
yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, para pengusaha harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar
dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Menurut Basu Swastha dan Irawan dalam Angipora 1999, promosi merupakan insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa. Pemasaran produk kerajinan tangan, para pengusaha menggunakan beberapa media yang bisa
digunakan untuk menjualan produk misalnya melalui brosur, internet, dan pameran. Berikut pendapat Mas Kuncoro selaku pengusaha tentang promosi dan
pemasaran produk kerajinan tangan :
”Ya...untuk promosi saat ini saya sudah mengunakan beberapa cara untuk memperkenalkan produk kerajinan tangan ke pada pelanggan, misalnya saya membuat brosur. Kalau
pemasarannya untuk saat ini saya kadang menjual langsung di sini ada juga distributor dibeberapa daerah, ya tergantung pesanan juga.”
Berikut pendapat Ibu Putik selaku key informant menambahkan :
“Kalau promosi dan pemasaran produk kerajinan tangan eceng gondok, para pengusaha sudah melakukan beberapa cara contohnya, dari segi promosi para pengusaha sudah
mempromosikan produk lewat brosur dan internet. Dari segi pemasaran itu sendiri, para pengusaha suda memiliki distributor dib
eberapa daerah didaratan Jawa.”
Pak Bas selaku key informant menambahkan :
“Untuk saat ini kami dari Dinas Perindustrian Semarang sudah melakukan beberapa program untuk mempromosikan usaha kerajinan tangan, contohnya dari tahun 2001 sampai
saat ini Dinas perindustrian sudah melakukan pameran atau bazar kerajinan tangan.
Promosi dilakukan pengusaha bertujuan untuk menginformasikan pasar tentang produk, perubahan harga, memperbaiki kesan yang salah, dan
membangun citra produk kerajinan tangan agar konsumen lebih tertarik dengan produk dari bahan eceng gondok. Dengan promosi yang baik, diharapkan adanya
hubungan timbal balik dari konsumen yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi dari konsumen.
Salah satu faktor yang menentukan kesuksesan suatu usaha kerajinan tangan adalah lokasi penjualan. Lokasi penjual produk yang berada diantara jalur
transportasi Jogja – Solo – Salatiga – Semarang Joglosemar sangat
menguntungkan para pengusaha dalam memasarkan produk kerajinan. Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh
pengusaha kerajinan tangan sebelum membuka usahanya. Hal ini terjadi karena pemilihan lokasi yang tepat seringkali menentukan kesuksesan suatu usaha.
Seiring dengan Indarti 2004, pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati
– hati dan lokasi usaha berhubungan dengan kesuksesan usaha tersebut. Berikut pendapat Ibu Sri
Wahyuni tentang lokasi penjulan produk :
”Awalnya lokasi usaha saya di sekitar beringin, karena lokasi penjualan yang kurang strategis, tahun 2009 awal saya pindah jl Krajan, ya saya lihat konsumen juga biar produk
saya bisa dibeli, kalau lokasi sangat menentukan mas. ”
Berikut pendapat Ibu Putik selaku key informant :
“Kalau lokasi penjualan sangat penting bagi seorang pedagang. Bisa lihat perbadingan misalnya, pengusaha disekitar Rawa pening sama disekitar jalan Fatmawati, kebanyakan
pembeli itu didaerah Fatmawati. Ya karena lokasinya dekat dengan jalan umum. ”
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa, tingkat pendidikan pengusaha kerajinan tangan rata
– rata SMA, tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung bagi seorang pengusaha kerajinan tangan dalam merintis usaha. Dalam
dunia usaha kerajinan tangan pendidikan sangatlah berguna bagi pengusaha dalam hal proses pemasaran, produk yang dihasilkan, dan manajemen. Berikut kutipan
Mas
Kuncoro tentang pendidikan
:
”Ya...gini mas pendidikan saya lumayan, tapi saya masih merasa kurang, sampai sekarang saya masi perlu belajar contohnya untuk penjualan yang baik ke pembeli sama manajemen
biar usaha ini lebih ideal lagi.”
Pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan pengusaha, dimana dalam melakukan kegiatan usahanya bukan dilakukan secara amatir tetapi harus
dilakukan secara profesional, yang terkait dengan cara berfikir dan logika yang benar. Geoffrey 2002, wirausahawan yang memiliki tingkat pendidikan yang
lebih tinggi, memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami dan menerapkan teknologi produktif, sehingga produktivitasnya menjadi tinggi. Selain
itu juga dengan pendidikan akan menambah kemampuan diri wirausahawan untuk dapat mengambil keputusan, mengatasi masalah-masalah yang terjadi.
1.3. Karakteristik Konsumen Kerajinan Tangan Eceng Gondok.