adalah sebuah proses dimana dari yang tidak tahu untuk menjadi tahu dari yang tidak paham bisa menjadi paham. Bisa disebut juga berpetualangan
namun berpetualangan dengan ilmu pengetahuan ataupuan non ilmu pengetahuan didapat dalam pendidikan formal ataupun non formal
2. Konsep Pembelajaran
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 1 pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam pembelajaran tentu ada suatu cara atau teknik tertentu, baik itu penyampaian maupun media yang digunakan.Salah satu metode yang
banyak berkembang adalah pembelajaran melalui media visualisasi dalam bentuk penyajian butir- butir kalimat yang dilengkapi dengan gambar
– gambar dan suara.
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid Syaiful Sagala, 2006: 61.
Menurut Mulyasa 2005: 110 pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik, dimana dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang
berasal dari dala individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa berupa aktivitas
belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan metode pengajaran, waktu dan materi pembelajaran.
3. Pengertian Sejarah
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang, namun,
perlu ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah mempunyai kepentingan masa
kini bahkan, untuk masa yang akan datang Kuntowijoyo, 1995 : 17. Sejarah merupakan situasi atau keadaan lampau yang memiliki arti
perubahan dan peristiwa yang realitas.Menurut Sidi Gazalba 1966: 7, a.
Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa peristiwa dalam kenyataan sekitar kita
b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian danperistiwa
yang merupakan realitas tersebut
c. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahankejadian-
kejadian yang merupakan realitas tersebut Menurut J. Bank pengertian sejarah adalah semua kejadianperistiwa
masa lampau. Semua kejadian yang dimaksud dalam pendapat tersebut adalah kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan manusia. Dalam
kejadian atau peristiwa tersebut terdapat bagaimana manusia berperilaku. Sedangkan menurut Mohamad Ali, sejarah merupakan keseluruhan
perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi di masa lampau. Pendapat serupa di kemukakan oleh Norman E. Cantour yang
mengartikan sejarah adalah studi tentang apa yang telah diperbuat, dikatakan dan difikirkan pada masa lampau Sardiman, 2007 :4.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah adalah proses interaksi antara pendidik, peserta didik dan lingkungannya
untuk mengetahui serangkaian peristiwa yang terjadi pada masa lampau dengan tujuan menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses
terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang dan menumbuhkan
kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air. Tujuan pembelajaran sejarah
yang ingin dicapai adalah untuk megembangkan tiga aspek ranah kemampuan yaitu: aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
4. Pembelajaran Sejarah