Strategi dalam Menjalankan Tugas Jurnalistik

mengolah naskah berita untuk memenuhi kebutuhan khalayaknya. Wartawan ialah seorang profesional seperti halnya dokter, bidan, guru, dosen, psikolog atau penagacara. 8 Oleh sebab itu, profesi seorang wartawan atau jurnalis telah disebutkan dalam undang-undang dan memiliki etika yang telah disusun sedemikan rupa.

b. Jurnalis Muslim

Sejatinya, setiap jurnaslis Muslim berkewajiban menjadikan jurnalisme Islam sebagai landasan profesinya, baik yang bekerja di media massa umum maupun media massa Islam. Nilai yang diperjuangkannya merupakan nilai-nilai Islami yang bermuara pada keselamatan, kemanan, dan kesejahteraan alam sesisinya. 9 Jurnalis Muslim adalah sosok juru dakwah di bidang pers, yakni mengemban tugas da’wah bil qolam dakwah dengan tulisan. Ia adalah jurnalis yang terikat dengan nilai-nilai, norma, dan etika Islam. 10 Dalam buku karangan Ainur Rofiq Sophiaan yang berjudul Tantangan Media Informasi Islam Antara Profesionalisme dan Dominasi Zionis lebih ditegaskan secara luas bahwa seorang wartawan 8 . Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, Bogor: Ghalia Indonesia Cet ke 2 2011, h. 85 9 . Herry Muhammad, Jurnalisme Islami Tanggung Jawab Moral Wartawan Muslim, Surabaya: Pustaka Progressif, 1992, h X 10 . Ari Hidayat, Jurnalisme Islam, Tempo 2010 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang beragama Islam selayaknya menjadi penjaga agama yang disandangnya. 11 Tentunya, penegakan nilai-nilai Islam itu tidak hanya yang bersifat formal. Namun juga termasuk norma esensial dan universal, seperti mengembangkan kasih sayang kepada sesama, meningkatkan kedermawanan, kesetiakawanan, menegakkan keadilan, mengembangkan sikap cinta damai menjauhi anarkistis serta deskruktif. Mengapa demikian, karena sebagai juru dakwah yang menebarkan kebenaran ilahi dalam tulisannya, diharapkan karyanya menjadi cahaya yang mampu memberdayakan umat, mencerahkan, mengingatkan, menambah cakrawala pemekiran, dan yang terpenting menyajikan anternatif solusi Islam bagi persoalan umat. Wartawan Muslim merupakan hamba Allah, karena individu maupun profesinya wajib menggunakan, menyampaikan, dan memperjuangkan kebenaran di setiap tempat dan saat. Namun dalam melakukan tugas jurnalistik seorang jurnalis haruslah dapat bersikap objektiv. Semakin baik seorang jurnalis, maka ia semakin mendekati objektivitas 12 . Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah pada surat An-Nahl : 125 :         11 . Ainur Rofiq Sophiaan, Tantangan Media Informasi Islam Antara Profesionalisme dan Zionis, Surabaya: Risalah Gusti, h. 10 12 . William L. River dan Cleve Mathews, Op.Cit.h.10 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                   Artinya : Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 13 Nabi Muhammad SAW selalu mencontohkan ketaatan dalam menyampaikan informasi dan berbagai perintah-perintah amal kebajikan yang tentunya terkait etika. Dimana hal ini berlandaskan Al-Quran surat Al-Baqoroh 2 :44, Al- An’am 6 :108, dan An-Nur 24 : 26: Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebaktian, sedang kamu melupakan diri kewajiban mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab Taurat? Maka tidaklah kamu berpikir? 14 Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali 13 . Depag RI. Al-Quran Dan Terjemahannya Bandung : Fokus Media, h. 281 14 . Depag RI. Al-Quran Dan Terjemahannya Bandung : Fokus Media, h. 7 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. 15 Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji pula, dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka yang menuduh itu. bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia surga. 16 Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 telah dicantumkan bagaimana seharus pribadi wartawan ataupun jurnalis. Diantara pribadi wartawan yang tertulis dalam UUD tersebut ialah : Wartawan Indonesia adalah warga Negara yang memiliki kepribadian : 1 Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa 2 Berjiwa Pancasila 3 Taat pada Undang-Undang Dasar 1945 4 Bersifat Kesatria 5 Menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. 17 Jika diibaratkan, kode etik dalam dunia jurnalistik merupakan polisi bagi wartawan. Dimana setiap pihak yang terlibat di dalamnya haruslah mematuhi rambu-rambu yang telah ada. 15 . Depag RI. Al-Quran Dan Terjemahannya Bandung : Fokus Media, h. 141 16 . Depag RI. Al-Quran Dan Terjemahannya Bandung : Fokus Media, h. 352 17 . Suf Kasman, Jurnalistik Universal Prinsip- Prinsip Da’wah Bi Al-Qalam, Jakarta Selatan: Teraju. 2004, h. 44 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id