TINJAUAN PENILAIAN BOPO PADA PT BANK LAMPUNG CABANG UTAMA TAHUN 2012-2013

ABSTRAK
TINJAUAN PENILAIAN BOPO PADA PT BANK LAMPUNG CABANG
UTAMA TAHUN 2012-2013

OLEH
JANIAR RIZKINA

Bank Lampung adalah perusahaaan yang bergerak dalam bidang jasa. Tujuan
untuk mengelola keuangan daerah dan membantu mendorong pertumbuhan
perekonomian daerah. Perusahaan pada PT Bank Lampung Cabang Utama
terdapat BOPO(biaya operasional berbanding pendapatan operasional) yang
meliputi biaya bunga, biaya administrasi, biaya penurunan nilai, biaya kas
penjualan dan pendapatan operasional meliputi yaitu pendapatan bunga,
pendapatan provisi dan komisi, pendapatan penjualan kredit, pendapatan
penjualan bank lain. BOPO merupakan bagian penting dari pada PT Bank
Lampung didalamnya terdapat biaya-biaya yang bersangkutan dengan kinerja PT
Bank Lampung. Dalam penelitian ini permasalahan akan dibahas adalah apa
penyebab menurunnya BOPO pada PT Bank Lampung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan tinjauan biaya
operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) dari segi tingkat
kesehatan pada PT Bank Lampung tahun 2013.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa persentase perkembangan BOPO yang
semakin menurunnya itu periode triwulan I sebesar 1,13%, periode triwulan II
sebesar -3,72%, pada periode triwulan III sebesar -4,032%, pada periode IV
sebesar -3,63%.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan dikalianda Lampung Selatan, pada tanggal 24 januari 1994,
anak ketiga dari tiga saudara dari pasangan bapak Alifuddin, dan Naruiyah S,Ag.

Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah:
1. Taman Kanak-kanak Masjid Agung bKalianda diselesaikan pada tahun
1998
2. Sekolah Dasar Negeri 1 Way Urang Kalianda diselesaikan pada tahun
2005
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kalianda diselesaikan pada tahun
2008
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalianda pada Tahun 2011
Pada tahun2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi8
dan Bisnis Universitas Lampung program D3 Keuangan dan Perbankan.

Pada tahun 2013 penulis mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Bank Lampung Kantor Pusat.

MOTO

Jangan takut melangkah, karena jarak 100 mil dimulai dari satu langkah
Kecerdasan bukan penentu kesuksessan, tetapi kerja keras merupakan penentu
kesuksesanmu yang sebenarnya.
Untuk mendapatkan kesuksesan , keberanianmu harus lebih besar dari pada
ketakutanmu.
Sukses bukanlah sebuah akhir dan kegagalan bukanlah sebuah awal.
Formula dari sebuah kesuksesan adalah kerja keras dan tidak pernah menyerah.

PERSEMBAHAN

Bapak dan Ibuku yang selalu mendoakan ku setiap saat dan nasehat-nasehat
yang sangat berarti dalam hidupku.
Kakak-kakakku yang selalu member dukungan, doa serta semangat.
Sahabat-sahabatku yang setia menemaniku.
Almamaterku tercinta.


DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
1.5. Metode Penelitian ........................................................................ 3
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................... 5
2.1. Pengertian Bank dan Perbankan .................................................. 5
2.2. Peranan dan Manfaat Bank .......................................................... 6
2.3. Pengertian Biaya Operasional ..................................................... 7
2.3.2 Macam-macam biaya operasional ...................................... 8

2.3.3 Pengertian Pendapatan Operasional ................................... 9
2.3.4 Macam-macam pendapatan operasional ............................ 9
2.4. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank .............................................. 11
2.5. Komponen-Komponen BOPO .................................................... 13
2.6. Manfaat BOPO ............................................................................ 14
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 15

3.1. Sumber Data ................................................................................ 15
3.2. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 16
3.3. Gambaran Umum Perusahaan...................................................... 16
3.3.1. Sejarah Singkat Perusahaan .............................................. 16
3.3.2. Arti Logo ........................................................................... 18
3.3.3. Visi .................................................................................... 18
3.3.4 Misi .................................................................................... 18
3.3.5 Aspek Kegiatan Perusahaan............................................... 31
3.4. Peranan dan Manfaat Bank ........................................................ 26
BAB IV. PEMBAHASAN ......................................................................... 34
4.1. Analisa Perhitungan Biaya Operasional berbanding
Pendapatan Operasional PT Bank Lampung 2012—2013...... 31
4.2. Pendapatan operasional ............................................................... 32


BAB V. PENUTUP .................................................................................... 34
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 34
5.2. Saran ............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel
1. PERKEMBANGAN BOPO TAHUN 2013................................

32

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar
1. Struktur Organisasi PT Bank Lampung Pusat ................................. 19

2. Uraian Tugas Karyawan .................................................................. 20

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Sejalan dengan perkembangan kegiatan perekonomian dan perbankan, guna
meningkatkan permodalan bank, daya saing, perluasan produk dan usaha bank
serta dalam rangka memberi kesempatan pada masyarakat untuk ikut berpatisipasi
dalam pemilikan saham, dengan tetap memperhatikan fungsinya sebagai Bank
Umum dan pemegang kas daerah , diperlukan suatu penilaian atau pengukuran
terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan
strategi yang telah ditetapkan. Perbankan sebagai sebuah lembaga yang berfungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat pada akhirnya akan memiliki
peranan yang strategis untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional,

yakni dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup
rakyat banyak.

Pengukuran kinerja perusahaan didunia perbankan yang kompetitif seperti
sekarang ini menuntut suatu pengukuran kinerja dari aspek keuangan dan juga

aspek non keuangan. Dimana berdasarkan aspek keuangan, perusahaan mengacu
pada laporan keuangan. Hal ini perlu karena setiap perusahaan perbankan pada
suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk
laporan keuangan.

2

Laporan keuangan adalah sebuah produk informasi yang dihasilkan yang sangat
penting berkaitan dengan kondisi perusahaan sehingga dalam penyusunannya
tidak bisa terlepas dari proses penyusunannya. Keberadaan lembaga keuangan
seperti bank dalam menyediakan dana segar untuk kelangsungan usaha menjadi
salah satu fungsi penting sebagai pembangunan.


PT. Bank Lampung merupakan salah satu bank yang melakukan kegiatan
operasionalnya di Provinsi Lampung. PT Bank Lampung

merupakan Badan

Usaha Milik Daerah yang juga berfungsi sebagai bank umum yang didirikan
dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan daerah lampung disegala bidang dan merupakan salah
satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat . Untuk meningkatkan kinerja Bank maka perlu adanya kinerja yang
tergambar di Bank Lampung laporan keuangan diantaranya pendapatan
operasional yang menggambarkan tingkat kemampuan dari usaha Bank, namun
demikian ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bahwa sampai seberapa
besar tingkat efisiensi dan efektivitas operasional sehingga Bank tergolong sehat.
Terutama ditinjau dari biaya operasional dibandingkan dengan

pendapatan

operasional dan sebagai untuk mengetahui perbandingan antara biaya operasional
yang sudah dikeluarkan dengan pendapatan yang didapat oleh suatu perusahaan.

Maka dengan ini penulis mengambil judul “TINJAUAN BOPO PADA PT BANK
LAMPUNG CABANG UTAMA TAHUN 2012-2013”

3

1.2 Rumusan masalahan
Bedasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah apakah penyebab menurunnya Biaya Operasional berbanding
Pendapatan Operasional pada PT Bank Lampung tahun 2013?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan tinjauan biaya operasional berbanding
pendapatan operasional (BOPO) dari segi tingkat kesehatan pada PT Bank
Lampung tahun2012-2013.

1.4Manfaat Penelitian
1.Bagi Akademik
Penelitian inidapatdigunakansebagaibahanmenjadi literature untuk menyusun
laporan akhir.


2.Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat berupa tambahan
pengetahuan kepada penulis.

1.5 Metode Penelitian
Adapun metode yang dilakukan penulis dalam menulis data ini dari :


Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak
sebagai objek penelitian.

4



Metode Observasi
Dilakukan dengan cara melihat langsung keadaan aktivitas dibagian
Perencanaan dan Pengembangan pada PT Bank Lampung


5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bank dan Perbankan
Pengertian Bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran
kegiatan utama tersebut. Sedangkan yang dimaksud perbankan adalah: “Segala
sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

6

(Kasmir)
Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik
dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari
orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat baru berupa uang giral.
(dalam bukunya bank politik).

2.2Peranan dan Manfaat Bank
Fungsi Bank
Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun
dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada
tiga sumber, yaitu:
1. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal
waktu pendirian.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui
usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari
pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana
yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan
memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa
bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya
adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.

7

Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat
berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas
pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain
pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust,
agent of develovment dan agen of services.
Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan
dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan
kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana
segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan
bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam
bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan
resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti.

2.3 Pengertian Biaya Operasional
(Lukman Dendawijaya)
Defenisi Biaya Operasional
Biaya Operasional adalah semua biaya yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha Bank.

8

2.3.2 Macam-macam biaya operasional:
Biaya operasional terdiri dari yaitu:
1. Biaya Bunga
Yang dimaksud dengan biaya bunga adalah semua biaya atas dana-dana
yang berasal dari Bank Indonesia, bank-bank lain,dan pihak ketiga bukan
bank.
2. Biaya Valuta asing lainnya
Yang dimaksud biaya valuta asing lainnya adalah semua biaya yang
dikeluarkan bank untuk berbagai transaksi devisa.
3. Biaya Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan bank untuk membiayai pegawainya, seperti gaji dan upah,
uang lembur, perawatan kesehatan, hononarium komisaris, bantuan untuk
pegawai dalam bentuk natura, dan pengeluaran lainnya untuk pegawai.
4. Penyusutan
Yang dimaksud dengan penyusutan adalah seluruh adalah biaya yang
dikeluarkan untuk penyusutan benda-benda tetap dan inventaris.
5. Biaya Lainnya
Yang dimaksud dengan biaya lainnya adalah biaya langsung dari kegiatan
usaha bank yang yang belum termasuk ke pos biaya pada diatas, misalnya
premi asuransi atau jaminan kredit, sewa gedung kantor, rumah dinas dan
alat lainnya.

9

2.3.3 Pengertian Pendapatan Operasional
Pendapatan Operasionaladalah terdiri atas semua pendapatan yang merupakan
hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima.

Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut:
pengertian Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arusmasuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.
Menurut Accounting Terminology Bulletin No. 2 yang dikutip dalam buku
Harahap (1999:39):
Pendapatan berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dandiukur dengan
jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang
disiapkan untuk mereka. Juga termasuk laba dari penjualan atau pertukaran asset
(kecuali dari surat berharga), hak dividen dari investasi dan kenaikan lainnya pada
equity pemilik kecuali yang berasal dari modal donasi dan penyesuaian modal.

2.3.4 Macam-macam pendapatan operasional:
1. Hasil Bunga
Yang dimaksud dengan hasil bunga pendapatan bunga baik dari pinjaman
yang diberikan maupun dari penanaman-penanaman yang dilakukan oleh
bank seperti giro, simpanan berjangka, obligasi, dan surat pengakuan utang
lainnya.

10

1. Provisi dan Komisi
Yang dimaksud dengan provisi dan komisi adalah provisi dan komisi yang
dipungut atau diterima oleh bank, dari berbagai kegiatan yang dilakukan.
Seperti provisi kredit, provisi transfer, komisi pembelian atau penjualan
efek-efek dan lainnya.
2. Pendapatan Valuta Asing Lainnya
Yang dimaksud pendapatan valuta asing lainnya adalah keuntungan yang
diperoleh bank dari berbagai transaksi devisa, misalnya selisih kurs
pembelian atau penjualan valuta asing, selisih kurs karena konversi
provisi, komisi, dan bunga yang diterima dari bank-bank diluar negeri.
3. Pendapatan lainnya
Yang dimaksud pendapatan lainnya adalah pendapatan lain yang
merupakan hasil langsung dari kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan
operasional bank yang tidak termasuk kedalam rekening pendapatan
diatas. Misalnya dividen yang diterima dari saham yang dimiliki.

Fungsi Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO)
Adapun

fungsi

dari

Biaya

Operasional

berbanding

Pendapatan

Operasional(BOPO) :
1. Sebagai kontroling untuk mengetahui perbandingan antara biaya
operasional yang sudah dikeluarkan dengan pendapatan yang didapat
oleh suatu perusahaan.

11

2. BOPO (Biaya Operasional terhadap Beban Operasional). Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
3. BOPO termasuk rasio rentabilitas (earnings). Keberhasilan bank
didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat
diukur dengan menggunakan rasio biaya operasional terhadap
pendapatan operasional. Menurut Dendawijaya(2005) rasio biaya
operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Secara sederhana dapat dikatakan bank yang sehat adalah bank yang dapat
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain bank yang sehat
adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat dapat
menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalulintas
pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai
kebijakannya, terutama kebijakan moneter.

2.4 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar
didasarkan paa faktor CAMEL(capital, Assets Quality, Management, Earning dan
Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat
kesehatan juga memerlukan penyempurnaan. Kelima factor tersebut memang
masing-masing merupakan factor yang menentukan suatu kondisi bank. Pada

12

akhirnya akan diperoleh suatu angka yang dapat menentukan predikat tingkat
kesehatan bank, yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat.

Adapun berikut ini penjelasan definisi CAMEL menurut tingkat kesehatan bank:
1. Capital
Kekurangan modal merupakan gejala umum yang dialami bank-bank di
Negara-negar berkembang. Kekuranga modal tersebut dapat bersumber
dua hal yang pertama karena modal yang jumlahnya kecil, yang kedua
adalah kualitas modalnya yang buruk.

2. Assets Quality
Dalam kondisi normal sebagian besar aktiva suatu bank terdiri dari kredit
dan aktiva lain yang dapat menghasilkan atau menjadi sumber pendapatan
bagi bank,sehingga jenis aktiva tersebut sering disebut sebagai aktiva
produktif.

3. Management
Manajemen atau pngelolaan suatu bank akan mnentukan sehat tidaknya
suatu bank.

4. Earning
Salah satu parameter untuk mengukur tingkat kesehatan suatu bank adalah
kekampuan bank untuk memperoleh keuntungan.

13

5. Liquidity
Penilaian terhadap factor likuiditas dilakukan dengan menilai dua buah
rasio yaitu rasio kewajiban bersih antar bank terhadap modal inti danrasio
kredit terhadap dana yang diterima oleh bank.

2.5 Komponen-Komponen BOPO
Pendapatan Operasional terdiri dari sebagai berikut :
1. Pendapatan bunga
2. Pendapatan provisi
3. Pendapatan administrasi
4. Pendapatan atas perubahan nilai wajar
5. Pendapatan atas penjualan surat berharga
6. Pendapatan atas penjualan kredit
7. Pendapatan atas penjualan penempatan pada bank lain
8. Pendapatan atas penjualan penyertaan
9. Pendapatan Operasional lainnya.

Beban operasional terdiri dari komponen sebagai berikut :
1. Beban bunga
2. Beban tenaga kerja
3. Beban Pemilih dan perbaikan
4. Beban penyusutan
5. Beban penurunan nilai dan cadangan
6. Beban Umum dan Administrasi

14

2.6

Adapun Manfaat BOPO sebagai berikut :

1.

Untuk mengetahui penyusunan anggaran biaya operasional pada perusahaan

2.

Untuk mengetahui efektivitas biaya operasional pada perusahaan

3.

Untuk mengetahui seberapa besar manfaat anggaran biaya operasional dalam
menunjang efektivitas biaya operasional pada perusahaan.

15

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung, sementara data sekunder
adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam laporan ini adalah data primer
dan data sekunder.

3.1.1 Data Primer
a. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab secara langsung kepada pegawai
dan staf untuk memperoleh informasi yang erat kaitannya dengan materi yang
akan dikemukakan dalam lapangan PKL.
b. Penelitian Pustaka dilakukan dengan membaca dan mempelajari teori-teori
dan konsep-konsep yang berhubungan dengan laporan akhir ini. Yang
didapatkan dari buku, internet, dan literatur lainnya yang dapat membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

16

3.1.2 Data Sekunder
Dokumentasi adalah berupa pengumpulan data yang melihat dokumen atau arsip
yang terdapat di lokasi PKL yang ada hubungannya dengan permasalahan yang
sedang dibahas.

3.2 Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan mengajukan
pertanyaan langsung kepada pegawainya, baik melalui tatap muka. Jawaban
responden dicatat pada saat itu juga melakukan wawancara dan dirangkum sendiri
oleh penulis.

b. Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga yang
bersangkutan. Dokumen diperlukan untuk melengkapi kelengkapan data yang
lain.

3.3 Gambaran Umum Perusahaan
3.3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Bank Pembangunan Daerah lampung yang biasa disebut Bank Lampung didirikan
di Bandar Lampung berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung
No.10A/1964 tanggal 1 agustus 1964 dan memperoleh pengesahan dari Menteri
dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:DES 57/7/31-150 tanggal 26 juli 1965
dan memperoleh persetujuan izin usaha dan Menteri Bank Sentral Indonesia

17

Nomor:Kep/66/UBS/1965. Bank Lampung mulai beroperasional pada tanggal 31
januari 1966. Tujuan didirikannya Bank Lampung adalah untuk mengelola
keuangn daerah dan membantu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.

Pada awal berdirinya Bank Lampung berbentuk perusahaan daerah atau PD dan
sejak tahun 1999 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No.2 Tahun
1999 Bank Lampung berubah status bentuk badan hukumnya dari perusahaan
daerah (PD) menjadi perseroan terbatas (PT) yang memperoleh pengesahan dari
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor: 584.27-344
tanggal 20 april 1999. Akta pendirian Bank yang merupakan anggaran dasar bank
dan perubahannya tertuang dalam Akta Notaris Soekarno,S.H. Notaris di Bandar
Lampung Nomor 5 tanggal 3 mei 1999 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia No.C8058.H.01.04 tahun 2001 tanggal 6 mei 2001.

Bank Pembangunan Daerah Lampung diresmikan oleh Bapak Jamiluddin selaku
Pimpinan Bank Indonesia Cabang Lampung. Pada saat didirikan ,kekayaan atau
asset BPD lampung 1966 hanya berjumlah 5juta rupiah dengan jumlah karyawan
sebanyak 17 orang. Bank lampung merupakan badan usaha milik daerah (BUMD)
yang juga berfungsi bank umum yang didirikan dengan maksut dan tujuan untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan disegala
bidang ,serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

18

3.3.3 Arti Logo
Logo Bank Lampung inspirasinya dari bentuk visual gading gajah yang
merupakan satwa yang dilindungi dan merupakan unggulan parawisata provinsi
lampung. Gading gajah yang kokoh sebagai alat pertahannya sekaligus indah dan
diminati banyak orang merupakan kekuatan Bank Lampung dalam bisnis
perbankan. Warna dasar kuning gading pada 3 buah gading melambangkan sifat
yang kokoh dari semua tantangan juga menunjukan kesejukan dan ketenangan
bagi semua elemen. Kekokohan dan keindahan gading gajah ini merupakan
sasaran untuk dituangkan dalam bentuk logo perusahaan berbentuk 39 (tiga) buah
gading saling berkaitan melambangkan huruf BL singkatan dari Bandar Lampung
dan merupakan Lambang Tiga Pilar Budaya perusahaan dengan kebersamaan
saling bahu membahu didalam meraih sukses, adapun kegiatannya saling terkait
menggambarkan keterpaduan stakeholders pemilik,manajemen dan masyarakat.

3.3.4 VISI
Menjadi Bank Terkemuka dan Terpercaya

3.3.5 MISI
Misi Bank Lampung sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan
2. Tersedianya Sumber daya Manusia yang berkualitas dengan memiliki
kompetensi tinggi
3. Memiliki struktu modal yang kuat
4. Pengembangan infrastruktur informasi teknologi

19

5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan corporate image di masyarakat
6. Melakukan kerjasama strategis antar bank dan lembaga lainnya


Struktur Organisasi KCU (kantor cabang utama)

Gambar Struktur Organisasi PT Bank Lampung Pusat

20

Gambar Uraian Tugas Karyawan
1. Pemimpin Cabang Utama
Bisnis Cabang, terlaksananya Rencana Bisnis dan Rencana Anggaran
Cabang, terjaganya kepuasan nasabah, terjaganya hubungan baik dengan
mitra kerja, terjaminya validitas dan akuntabilitas seluruh transaksi di cabang,
serta terkendalinya aspek kepatuhan dan risiko pada seluruh kegiatan
operasional Cabang.
2.

Pemimpin Bidang Pemasaran
Bertanggung jawab untuk memimpin Bidang Pemasaran Cabang Utama demi
tercapainya sasaran bisnis Kredit UMKM, Kredit Komersial, Kredit Program,
Kredit Konsumer, dan sasaran bisnis dana dan fee based income, serta
terealisasinya perbaikan kualitas kredit melalui program penyelamatan kredit.

21

3.

Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah
Bertanggung jawab untuk memimpin Bidang Pelayanan Nasabah Cabang
Utama demi terealisasinya:
Pelayanan transaksi dan informasi nasabah sesuai standar layanan
Pemasaran produk dan jasa Bank
Penyelesaian komplain nasabah
Pengelolaan Kas Cabang

4.

Pemimpin Bidang Operasional
Bertanggung jawab untuk memimpin Bidang Operasional Cabang Utama
demi terjaminnya:
a) Kebenaran dan akurasi pencatatan transaksi, ketersediaan Laporan
Keuangan Cabang, pengendalian anggaran operasional Cabang, serta
pemeliharaan sistem dan perangkat IT Cabang.
b) Penyelesaian proses administrasi kiriman uang & inkaso, penyelesaian
transaksi Daftar Pos Terbuka, serta pelaksanaan proses kliring.
c) Kelengkapan, keakuratan dan keamanan administrasi terkait dengan
pemberian kredit, di Cabang.
d) Administrasi kepegawaian, transaksi pemindahbukuan PPh Pasal 23,
kehumasan, pengadaan logistik/ATK/peralatan kerja, pemeliharaan barang
inventaris, serta pengelolaan ruang arsip sentral, kerumahtanggan, dan
pengamanan, di Cabang.

22

5. Penyelia Pemasaran Kredit UMKM, Komersial & Kredit Program
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Pemasaran Kredit UMKM, Komersial
& Kredit Program, untuk mencapai target bisnis Kredit UMKM & Program, serta
Kredit Komersial Cabang, serta menjaga kualitas portfolio kredit.
6. Penyelia Pemasaran Kredit Konsumer
Bertanggungjawab untuk memimpin Seksi Pemasaran Kredit Konsumer, untuk
mencapai target bisnis Kredit Konsumer Cabang, serta menjaga kualitas portfolio
kredit.
4. Penyelia Penyelamatan Kredit
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Penyelamatan Kredit, untuk
memperbaiki kualitas kredit Cabang melalui program penyelamatan kredit.
8.

Penyelia Pemasaran Dana dan Jasa
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Pemasaran Dana & Jasa untuk
mencapai target dana dan fee based income cabang, serta meningkatkan
kualitas hubungan Cabang dengan nasabah khususnya nasabah prioritas.

9.

Penyelia Customer Service
Bertanggung jawab memimpin Seksi Customer Service dalam:

a.

Melayani pembukaan/penutupan/perpanjangan/ perubahan rekening nasabah.

b.

Melayani permintaan kartu ATM dan informasi perbankan.

c.

Memasarkan produk dan jasa Bank

d.

Menyelesaikan komplain nasabah.

23

10. Penyelia Teller
Bertanggung jawab untuk memimpin Seksi Teller dalam:
a. Melayani transaksi tunai, pemindahbukuan dan kliring.
b. Melayani transaksi valuta asing.
c. Mengelola Kas Besar Cabang.
d. Menyediakan uang tunai untuk mesin ATM.
e. Menyediakan, menerima, dan mengendalikan uang tunai kantor cabang
pembantu,
f. kantor kas khusus, dan kantor kas/payment point.
11.

Penyelia Pengendalian Keuangan

Bertanggung jawab memimpin Unit Pengendalian Keuangan demi terjaminnya
kebenaran dan akuransi pencatatan transaksi, mempersiapkan Laporan
Keuangan Cabang, mengendalikan anggaran operasional Cabang, serta
memelihara sistem dan perangkat IT Cabang.
12. Penyelia Administrasi Transaksi
Bertanggung jawab memimpin Seksi Administrasi Transaksi demi terjaminnya
penyelesaian proses administrasi kiriman uang & inkaso, selesainya transaksi
Daftar Pos Terbuka, serta terlaksanannya proses kliring.
13. Penyelia Administrasi Kredit
Bertanggung jawab memimpin Seksi Administrasi Kredit demi terjaminnya
kelengkapan, keakuratan dan keamanan administrasi terkait dengan
pemberian kredit, di Cabang.

24

14. Penyelia Administrasi dan Umum
Bertanggung jawab memimpin Seksi SDM & Umum demi terselenggaranya
administrasi kepegawaian, transaksi pemindahbukuan PPh Pasal 23,
kehumasan, pengadaan logistik/ATK/peralatan kerja, pemeliharaan barang
inventaris, serta pengelolaan ruang arsip sentral, kerumahtanggan, dan
pengamanan, di Cabang.
15. Analis Pemasaran Kredit Komersial
Bertanggung jawab untuk mencapai target bisnis kredit komersial cabang, serta
menjaga kualitas portfolio kredit komersial.
16. Analis Pemasaran Kredit UMKM dan Kredit Program
Bertanggung jawab untuk mencapai target bisnis Kredit UMKM dan Kredit
Program cabang, serta menjaga kualitas portfolio kredit komersial.
17. Analis Pemasaran Kredit Konsumer
Bertanggung jawab untuk mencapai target bisnis kredit konsumer cabang,
serta menjaga kualitas portfolio kredit konsumer.
18. Analis Penyelamatan Kredit
Bertanggung jawab untuk memperbaiki kualitas kredit Cabang melalui
program penyelamatan kredit.
19. Account Officer
Bertanggung jawab untuk mencapai target dana dan fee based income cabang,
serta meningkatkan kualitas hubungan Cabang dengan nasabah khususnya
nasabah prioritas.

25

20. Customer Service
Bertanggung jawab membantu pelaksanaan tanggungjawab utama Penyelia
Customer Service dalam:
a. Melayani pembukaan/penutupan/perpanjangan/ perubahan rekening nasabah.
b. Melayani permintaan kartu ATM dan informasi perbankan.
c. Memasarkan produk dan jasa Bank
d. Menyelesaikan komplain nasabah.
21. Teller
Bertanggung jawab membantu pelaksanaan tanggungjawab utama Penyelia
Teller dalam melayani transaksi tunai dan non tunai.
22. Analis Akuntansi dan Pelaporan
Bertanggung jawab untuk menjamin kebenaran dan akuransi pencatatan
transaksi, mempersiapkan Laporan Keuangan Cabang, mengendalikan
anggaran operasional Cabang, serta memelihara sistem dan perangkat IT
Cabang.
23. Analis Administrasi Transaksi
Bertanggung jawab untuk menjamin selesainya proses administrasi kiriman
uang dan inkaso, selesainya transaksi Daftar Pos Terbuka, serta
terlaksanannya proses kliring.
24. Analis Administrasi Kredit
Bertanggung jawab untuk menjamin kelengkapan, keakuratan dan keamanan
administrasi terkait dengan pemberian kredit di Cabang.

26

25. Analis SDM dan Umum
Bertanggung

jawab

untuk

menjamin

terselenggaranya

administrasi

kepegawaian, transaksi pemindahbukuan PPh Pasal 23, kehumasan,
pengadaan logistik/ATK/peralatan kerja, serta pemeliharaan barang inventaris
di Cabang.

3.8 Peranan dan Manfaat Bank
Fungsi Bank
1. Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana
maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber,
yaitu:
a. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu
pendirian.
b. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha
perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
c. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman
dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu
dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin
Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya,
salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.

2. Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat
dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan,
pemilikan harta tetap.

27

3. Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas
pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman
uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
develovment dan agen of services.
1. Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana
yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali
dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk
usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan
sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit.
Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus
benar-benar teliti.

1. Agent Of Trust
Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan
adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran
dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi
kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak
penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus
berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam
keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi
penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana
tersebut.

28

2. Agent Of Development
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan
bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan
masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan
konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan
konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran
kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent Of Services
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping
melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan
penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan
bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

Adapun Peran Bank sebagai berikut :
1.Pengalihan Aset
Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Dimana sumber
dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus
yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam
hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid dari unit surplus (lender)
kepada unit defisit (borrower).

29

2. Transaksi
Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan
transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas
dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank
(giro, tabungan, depsito, saham dan sebagainya)merupakan pengganti uang dan
dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

3. Likuiditas
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produkproduk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk tersebut
masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk
kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan
fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas
dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.

4. Efisiensi
Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal
tanpa

mengubah

produknya.

Disini

bank

hanya

memperlancar

dan

mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang
tidak simetris (asymmetric information) antara peminjam dan investor
menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk memecahkan
masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal ini yaitu

30

menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk menyamakan
informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa persentase perkembangan pada BOPO
yang semakin menurun yaitu pada periode triwulan I sebesar 1,13%, periode
triwulan II sebesar -3,72 %, Pada periode triwulan III sebesar -4,032 %, pada
periode triwulan IV sebesar -3,63%
Penyebab terjadinya penurunan persentase perkembangan dikarenakan terdapat
kredit macet sehingga pendapatan bank menurun terjadi penurunan persentase
BOPO tahun 2013 periode triwulan I sampai IV dikarenakan terjadi kredit macet.
Walaupun hasil dari BOPO dalam kategori sehat menurut Bank Indonesia.

5.2 SARAN
PT Bank Lampung diharapkan dapat mengatasi penurunan Biaya Operasional
berbanding Pendapatan Operasional dengan cara meningkatkan Pendapatan
Operasional dan mengurangi Biaya Operasional.

DAFTAR PUSTAKA

Dendawijaya,Lukman,2000.Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia. Jakarta.
Kasmir.2002.Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sudirman, I.Wayan,2013.Manajemen Perbankan,Edisi kedua,Kencana. Jakarta.