Tujuan Penelitian Kegunaan Hasil Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Oleh karena itu, para peritel harus mampu mengelola lingkungan dalam toko sedemikian rupa sehingga tujuan meningkatkan kunjungan pelanggan, penjualan bertambah, dan merangsang citra positif pelanggan dapat tercapai. Melalui suasana toko yang sengaja diciptakan, pelaku bisnis ritel berupaya untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan, harga, ketersediaan barang dagangan dimana dapat memudahkan konsumen dalam mencari dan menemukan kebutuhannya. Ma’ruf memaparkan bahwa atmosfer dapat tercipta dari gabungan unsur-unsur sebagai berikut: a. Desain Gerai Desain gerai merupakan strategi penting dalam menciptakan atmosfer yang dapat membuat pelanggan merasa betah berada dalam suatu gerai. Desain gerai yang mencakup di lingkungan gerai, salah satunya adalah ambience. Ambience adalah atmosfer dalam gerai yang menciptakan perasaan tertentu dalam diri pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur-unsur interior, pengaturan cahaya, tata suara, sistem pengaturan udara, dan pelayanan. b. Perencanaan Gerai Perencanaan gerai mencakup layout tata letak dan alokasi ruang. Layout mencakup rencana jalan dalam gerai dan sirkulasi arus orang. c. Komunikasi Visual Komunikasi visual adalah komunikasi perusahaan ritel dengan konsumennya melalui wujud fisik yakni identitas toko berupa wajah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id gerai dan marquee kedua hal inilah yang pertama kali dilihat oleh calon pembeli ketika berniat berbelanja, grafis merupakan pendukung dari komunikasi dalam gerai yang melibatkan tata suara, tekstur, entertainment, promosi, dan personal. d. Penyajian Merchandise Mencangkup teknik penyajian barang-barang dalam gerai untuk menciptakan atmosfer tertentu. Teknik dan penyajian merchandise berkenaan dengan keragaman produk, koordinasi kategori produk, display contoh, pencahayaan, tata warna, dan window display 20 Gabungan unsur-unsur atmosfer gerai tersebut dapat menggambarkan momen of truth, yaitu situasi langsung yang dirasakan konsumen saat berbelanja. Jika setting dari gabungan unsur-unsur tersebut dapat berjalan optimal, produsen akan dapat menyentuh emosi konsumen dan memberi pengalaman berbelanja yang akan berdampak pada peluang untuk meningkatkan pangsa pasar serta memenangkan hati konsumen. Sebagaimana Amir mengungkapkan bahwa lingkungan berbelanja adalah sebuah suasana dari lingkungan berbelanja yang dapat mengubah emosi konsumen dan suasana hati konsumen sehingga mempengaruhi perilaku pembelian. 21 Utami juga menyatakan dimana salah satu penyebab terjadinya pembelian impulsif adalah pengaruh stimulus dari tempat belanja yang mengacu pada rangsangan suasana lingkungan 20 H. Ma’ruf, Pemasaran Ritel, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,2006, 206. 21 M. Taufik Amir, Manajemen Ritel...,109. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id toko yang sengaja dibuat oleh pemasar sehingga menciptakan daya tarik fisik toko. 22 Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Ma’ruf dimana lingkungan dalam toko atau atmosfer dapat tercipta dari gabungan unsur desain gerai, perencanaan gerai, penyajian merchandise dan komunikasi visual. Berdasarkan teori Ma’ruf maka indikator yang digunakan adalah: 1 Desain gerai yang meliputi tata cahaya dan sistem pengaturan udara. 2 Perencanaan gerai meliputi lay out. 3 Komunikasi visual meliputi tata suara. 4 Penyajian merchandise meliputi tata warna, display produk dan pengelompokkankategori produk.

2. Positive Emotion

Emosi adalah perasaan yang secara relatif tidak terkontrol yang mempengaruhi perilaku secara kuat. 23 Menurut Haryanto 2009 emosi merupakan sebuah reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri seseorang yang merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkain kecenderungan yang mendorong diri untuk bertindak. 24 Sedangkan menurut Laros dan Steenkamp, ”Emotion is reaction assessment positive or negative of a complex nervous system 22 Christina Whidya Utami, Manajemen Ritel: Strategi …, 69. 23 Supranto dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen Strategi Pemasaran Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011, 108 24 Kadek Trisna Dewi I Gusti Ayu Ketut Giantari, “Peran Emosi Positif Dalam Memediasi Store Atmosphere Terhadap Pembelian Impulsif Studi Pada Konsumen Matahari Department Store Duta Plaza Denpasar”, E-Jurnal Manajemen Unud , Vol. 4 No.12, 2015, 4425.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Fashion Involvement dan In-Store Shopping Environment terhadap Pembelian Impulsif

0 17 132

Analisis Pengaruh Promosi Penjualan dan Store Atmosphere terhadap Shopping Emotion dan Dampaknya terhadap Impulse Buying

1 8 152

Pengaruh Shopping Lifestyle, Store Atmosphere, dan Hedonic Shopping Value Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Pelanggan Aeon Depart Ment Store Bsd City

8 68 186

TESIS PENGARUH FASHION INVOLVEMENT, EMOSI POSITIF DAN HEDONIC CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI DEPARTMENT STORE.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH FASHION INVOLVEMENT, EMOSI POSITIF DAN HEDONIC CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI DEPARTMENT STORE.

0 5 24

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL PENGARUH FASHION INVOLVEMENT, EMOSI POSITIF DAN HEDONIC CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI DEPARTMENT STORE.

0 3 38

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Perilaku Hedonic Shopping, Display Product, Price Discount, Dan Positive Emotion Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif (Survei Di Centro Departement Store Solo Paragon).

0 4 11

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Perilaku Hedonic Shopping, Display Product, Price Discount, Dan Positive Emotion Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif (Survei Di Centro Departement Store Solo Paragon).

0 2 4

PENGARUH KETERLIBATAN KONSUMEN DAN KONSUMSI HEDONIS PADA PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK FASHION.

2 2 18

PENGARUH GAYA HIDUP BERBELANJA DAN KETERTARIKAN FASHION TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF PAKAIAN DISTRIBUTION STORE (DISTRO) DI YOGYAKARTA.

2 17 159