IMPLEMENTASI MARKETING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA LEMBAH HIJAU

Implementasi Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Minat
berkunjung Di Taman Wisata Lembah Hijau
(Skripsi)

Oleh
Hidayatullah Surya Dirgabrata

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF MARKETING MIX AND EFFECT ON INTEREST
GO LEMBAH HIJAU PARK
By

HIDAYATULLAH SURYA DIRGABRATA

Recreational areas and tourist spots are now competing more and more.
Therefore the owners of sites competing to create a strategy for sights that they

manage to be interesting and interest the visitors to visit it even bigger. The
problems of this study is how the influence of product, price, place, promotion,
people, physical evidence and process of interest visit. Interest is something that is
personal and is closely related to attitude. Interests and attitudes are the basis for
prejudice, and interest is also important in making a decision. Interests can cause
a person eager to go to something that has caught his interest. Interest is a source
of motivation that drives people to do what they want when they are free to
choose. This type of research is the study hypothesis testing. Using multiple linear
regression method. The conclusion of this study is: Variable product, price,
promotion, and the process has a significant effect on the interest of consumers go
to Green Valley. Variable places, people / employees, the physical state of no
significant effect on the interest of consumers to go green valley. Variable
product, price, promotion, process, variable places, people / employees, physical
state, jointly or simultaneously significant effect on the interest of consumers visit.
Key Word : Marketing Mix, Interests Visiting, Multiple Linear Regression.

ABSTRAK
IMPLEMENTASI MARKETING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP
MINAT BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA LEMBAH HIJAU


Oleh

HIDAYATULLAH SURYA DIRGABRATA
Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah
semakin banyak. Oleh sebab itu para pemilik tempat wisata bersaing untuk
membuat strategi agar tempat wisata yang mereka kelola tersebut menjadi
menarik dan minat para pengunjung untuk mengunjunginya pun semakin besar.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh product,
price, place, promotion, people, physical evidence, dan process terhadap minat
kunjungan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan
sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting
dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat
melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat merupakan
sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka
inginkan bila mereka bebas memilih. Jenis penelitian ini adalah penelitian
pengujian hipotesis. Menggunakan metode Regresi Linear Berganda. Kesimpulan
penelitian ini adalah: Variabel product (produk), price (harga), promotion
(promosi), dan process (proses) memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
kunjung konsumen ke Lembah Hijau. Variabel place (tempat), people
(orang/pegawai), pyshical evidence (keadaan fisik) berpengaruh tidak signifikan

terhadap minat berkunjung konsumen ke lembah hijau. Variabel product
(produk), price (harga), promotion (promosi), process (proses), Variabel place
(tempat), people (orang/pegawai), pyshical evidence (keadaan fisik), secara
bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung
konsumen.
Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Minat Mengunjungi, Regresi Linear
Berganda.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang, pada tanggal 16 Agustus
1990, sebagai putra pertama dari tiga bersaudara, dari
pasangan Bapak R. Hery Darso Subroto dan Ibu Mery
Suryanti.

Latar belakang pendidikan yang telah dijalankan yaitu
penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak
(TK) di TK. Cinta manis, Sumatera Selatan tahun 1996, Sekolah Dasar (SD) di
SD Al-azhar, Bandar Lampung tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
SMPN 9 Bandar Lampung tahun 2005, dan Sekolah Menengah Akhir (SMA) di

SMAN 7 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2008.

Tahun 2008, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur
MANDIRI. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di Organisasi Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNILA. Lalu pada
tahun 2012, Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa wonoharjo,
kabupaten Way kanan.

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat
Allah SWT
Kupersembahkan Karya Kecilku ini untuk :

Kedua Orang Tuaku yang selalu memberikan
dukungan,
Motivasi, berdoa dan sabar untuk kesuksesanku

Kedua Adikku yang membuat saya termotivasi

untuk menjadi kakak yang sukses
Wanita spesial yang selalu setia menemani saya disaat
susah maupun senang

Dosen Pembimbing dan Penguji yang sangat berjasa

Almamater Tercinta

MOTO

Kebaikan Belum Bernilai Selama Masih Diucapkan Akan Tetapi Akan
Bernilai Seatelah Dikerjakan
(Hidayatullah Surya Db)
Perjalanan Hidup Kita Yang Tentukan
(Kutipan)
Jangan Pernah Takut Untuk mencoba Apa Yang Kita Belum Coba
(Hidayatullah Surya Db)
Hal yang Baik dan Buruk keseluruhan Dari Hidup Kita Merupakan Hadiah
Yang Berharga. Gagal Atau Sukses Itu Kita Yang Menentukan Akhirnya
(Kutipan)


Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu
perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka
perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka
perbuatan itu buruk
(Imam An Nawawi)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas berkat rahmat dan karunia-Nya skripsi
ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Implementasi Marketing Mix Dan Pengaruhnya Pada
Minat Kunjung Ke Taman Wisata Lembah Hijau ” disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B.) di
Universitas Lampung.

Selesainya penulisan skripsi ini, adalah juga berkat motivasi dan pengarahan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada:


1.

Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2.

Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Dan Pembimbing Mahasiswa Saya Di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3.

Bapak Drs.Dian Komarsyah.D.,M.s selaku Dosen Pembimbing I pada ujian
skripsi ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan
penyusunan skripsi ini.

4.

Bapak Suprihatin Ali,S.Sos., M,Sc. selaku Dosen Pembimbing II pada ujian

skripsi ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan
penyusunan skripsi ini.

5.

Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.Sos., M.A.B selaku Dosen Pembahas Ujian Skripsi
ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan
skripsi ini.

6.

Ibu Merta selaku staff jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

7.

Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, “Terimakasih Bapak dan Ibu”.

8.


Papah (R. Hery Darso) dan Mamah (Mery Suryanti) tercinta “terima kasih
atas semua yang sudah diberikan selama ini dari dirga kecil sampai menjadi
dirga yang sebesar ini yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata”

9.

Adik-adikku (Arrum Nurjanah Herdiyanti Dan Muhammad Al- Kautsar
subroto (UCA) “terimakasih atas do’a nya selama ini yang selalu
memberikan semangat sama mas ”.

10. Wanita Spesial Saya Ayu Sunarti “terima kasih selalu menemani saya selama
6 tahun ini dan tidak henti hentinya memberikan saya semangat”
11. Teman Dirumah Lada crew “sudah seperti sodara sendiri,makan tidur
bersama, Terima kasih telah saling memotivasi satu sama lain dan menjadi
keluarga ke tiga”.
12. Teman Seperjuangan Taufick Pradipta, Zakky Mubarok, Bely Abdika, May
roni dan Afni syahro serta jajaran abi 08 dan 09“terima kasih sudah banyak
membantu doannya, dan mengurangi rasa galau karena skripsi ini”.

13. Saudara manusia kalong M.Barni karunia, Ali item, Iman jacky chen YVCI

“terima kasih yang tak henti-hentinya mendukung serta selalu mendoakan
saya dalam menyelesaikan skripsi”.
14. Sahabat Lampung Skateboard division Amoruzta, Medy kalong, Patra sky,
Abi si laki-laki berwajah perempuan, dan jajaran skateboarder lampung lain
nya yang gak bisa disebutkan satu-satu “terima kasih atas semangat nya,
semoga kita bisa maen skate lagi”.
15. Untuk almamaterku tercinta.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan imbalan pahala yang setimpal dan
semoga ilmu yang telah penulis peroleh bermanfaat adanya, Amin..amin.

Bandar Lampung, 14 Januari 2014
Penulis

Hidayatullah Surya Dirgabrata

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

i
ii
iv

BAB I

PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
D. Manfaat Penelitian ................................................................

1
1
3
4
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
A. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .....................................
1. Produk (Product) ............................................................
2. Harga (Price) ..................................................................
3. Promosi (Promotion) ......................................................
4. Tempat (Place) ...............................................................
5. Orang (People) ...............................................................
6. Sarana fisik (Physical Evidence) ....................................
7. Proses (Process) .............................................................
B. Pariwisata ..............................................................................
C. Minat Kunjung ......................................................................
D. Penelitian Terdahulu .............................................................
E. Kerangka Pemikiran ..............................................................
F. Perumusan Hipotesis .............................................................

6
6
6
9
10
13
15
16
17
17
19
22
23
24

BAB III

METODE PENELITIAN ............................................................
A. Jenis Penelitian .....................................................................
B. Definisi Konseptual ..............................................................
C. Definisi Operasional .............................................................
D. Deskripsi Data ......................................................................
E. Populasi Dan Sampel ............................................................
1. Populasi ...........................................................................
2. Sampel .............................................................................
F. Metode Pengumpulan Data ...................................................
G. Skala Pengukuran ..................................................................
H. Instrumen Penelitian..............................................................
I.
Validitas dan Reliabilitas ......................................................

25
25
25
28
30
31
31
31
32
32
33
33

i

J.

BAB IV

BAB V

Teknik Analisa Data..............................................................
1. Analisis Regresi Linear Berganda...................................
2. Pengujian Asumsi Klasik ................................................
3. Pengujian Hipotesis.........................................................

36
36
37
39

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................
A. Gambaran Umum Penelitian ................................................
B. Karakteristik Responden ......................................................
C. Gambaran Deskripsi Jawaban Responden ...........................
1. Produk (product) ............................................................
2. Harga (Price) ..................................................................
3. Promosi (Promotion) ......................................................
4. Tempat ( Place) ..............................................................
5. Orang (People) ...............................................................
6. Bukti fisik (Physical evidence) ......................................
7. Proses (Process) .............................................................
8. Minat Kunjung ...............................................................
D. Gambaran Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan
Variabel ................................................................................
E. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................
F. Uji Validitas .........................................................................
G. Hasil Uji Reabilitas ..............................................................
H. Uji Asumsi klasik .................................................................
I.
Uji Hipotesis ........................................................................
1. Uji t ................................................................................
2. Uji F ...............................................................................
3. Uji Determinan (R2) .......................................................
J.
Pembahasan .........................................................................
1. Pengaruh X1 Terhadap Y ...............................................
2. Pengaruh X2 Terhadap Y ...............................................
3. Pengaruh X3 Terhadap Y ...............................................
4. Pengaruh X4 Terhadap Y ...............................................
5. Pengaruh X5 Terhadap Y ...............................................
6. Pengaruh X6 Terhadap Y ...............................................
7. Pengaruh X7 Terhadap Y ...............................................
8. Pengaruh X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 terhadap Y ............

44
44
45
47
47
50
52
54
56
58
60
62
64
70
73
74
75
79
79
81
81
82
83
83
83
84
85
85
86
86

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Saran ....................................................................................

88
88
89

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Jumlah pengunjung Lembah Hijau dari bulan JanuariJuli 2013 ......................................................................................
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian .................................................
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert ...............................................................
Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ..................
Tabel 4.1
Klasifikasi responden dalam penelitian ini diklasifikasikan.......
Tabel 4.2
Klasifikasi responden dalam penelitian ini diklasifikasikan.......
Tabel 4.3. Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya merasa
senang dan gembira dengan fasilitas di lembah hijau” ...............
Tabel 4.4
Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya merasa
fasilitas dan wahana yang ditawarkan bervariasi dan lengkap” .
Tabel 4.5
Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya merasa
nyaman dan aman menggunakan wahana dan fasilitas di
Lembah Hijau” ...........................................................................
Tabel 4.6
Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya
mendapatkan pelayanan yang lebih dari lembah hijau” .............
Tabel 4.7
Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Fasilitas yang
ditawarkan Lembah Hijau kepada konsumen selalu yang
terbaik” .......................................................................................
Tabel 4.8
Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Harga tiket
masuk lembah hijau terjangkau” ................................................
Tabel 4.9
Penilain Responden Berdasarkan Pernyataan “Harga untuk
menggunakan wahana di lembah hijau tidak mahal” .................
Tabel 4.10 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya
mengetahui lembah hijau dari televisi” ......................................
Tabel 4.11 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya
mengetahui lembah hijau dari brosur” .......................................
Tabel 4.12 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya
mengetahui lembah hijau dari radio” .........................................
Tabel 4.13 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Akses menuju
lembah hijau mudah ditemukan” ...............................................
Tabel 4.14 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Lokasi lembah
hijau strategis” ...........................................................................
Tabel 4.15 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Jalan menuju
ke lembah hijau bagus” ..............................................................
Tabel 4.16 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Karyawan
lembah hijau memiliki tutur bahasa yang sopan” ......................

iii

2
28
33
40
46
46
47
48

48
49

50
51
51
52
53
53
54
55
56
56

Tabel 4.17 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Karyawan
memberikan respon tanggap dalam memberikan pelayanan
kepada konsumen” .....................................................................
Tabel 4.18 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Karyawan
lembah hijau memiliki kinerja yang baik” .................................
Tabel 4.19 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Fasilitas
wahana yang ditawarkan lembah hijau beraneka macam” .........
Tabel 4.20 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Lembah hijau
mengutamakan kenyamanan pengunjung” ................................
Tabel 4.21 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Lembah hijau
menampilkan desain wahana yang menarik” .............................
Tabel 4.22 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Untuk masuk
lembah hijau tidak melalui proses yang sulit” ...........................
Tabel 4.23 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Untuk
menggunakan wahana dilembah hijau tidak melalui proses
yang sulit” ..................................................................................
Tabel 4.24 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya berminat
berkunjung ke lembah hijau” .....................................................
Tabel 4.25 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya ingin
sekali datang kembali bekunjung kelembah hijau” ...................
Tabel 4.26 Penilaian Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya tidak
ingin untuk berkunjung lagi ke lembah hijau” ...........................
Tabel 4.27 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk
(Product) (X1) ............................................................................
Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Harga
(Price) (X2) .................................................................................
Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Promosi
(Promotion) (X3) ........................................................................
Tabel 4.30 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Tempat
(Place) (X4) ................................................................................
Tabel 4.31 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Orang
(People) (X5) ..............................................................................
Tabel 4.32 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Bukti
fisik (Physical evidence) (X6) ....................................................
Tabel 4.33 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Proses
(Process) (X7) ............................................................................
Tabel 4.34 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Minat
kunjung (Y) ................................................................................
Tabel 4.35 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..............................
Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas .....................................................................
Tabel 4.37 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................
Tabel 4.38 Perhitungan Uji T........................................................................
Tabel 4.39 Perhitungan Uji F .......................................................................
Tabel 4.40 Uji Determinan (R2) ...................................................................

iv

57
58
59
59
60
61

61
62
63
63
64
65
66
67
68
68
69
70
71
73
74
79
81
82

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2

Model Kerangka Pikir ............................................................
Hasil Uji Normalitas ................................................................
Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................

v

23
76
77

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah
semakin banyak. Oleh sebab itu para pemilik tempat wisata bersaing untuk
membuat strategi agar tempat wisata yang mereka kelola tersebut menjadi
menarik dan minat para pengunjung untuk mengunjunginya pun semakin besar.
Seiring berjalan nya waktu, minat masyarakat akan tempat wisata semakin besar
dikarenakan sangat dibutuhkannya tempat refreshing serta ketertarikan akan
tempat wisata tersebut. Banyaknya tempat tujuan wisata menjadi altenatif bagi
masyrakat Bandar Lampung khususnya dalam mengisi waktu libur ataupun
sebagai tujuan rekreasi, keingin tahuan serta ketertarikan lah yang mengantarkan
masyrakat tersebut untuk datang ketempat wisata tersebut.

Saat ini yang sering dikunjungi kebanyakan oleh masyarakat Bandar lampung
maupun luar Bandar lampung ialah obyek wisata Lembah hijau, dikarenakan
banyak sekali wahana serta produk-produk yang ditawarkan. Lembah hijau adalah
taman wisata berorentasi lingkungan yang memadukan antara rekreasi bernuansa
kesegaran alam lembah nan hijau dan pengetahuan, taman wisata yang terletak
dipusat ibukota Bandar Lampung. Taman wisata Lembah Hijau ini diresmikan
pada tanggal 26 april 2007, yang berdiri diatas kawasan lembah seluas 15 Ha di

2

Jalan Raden Imba Kesuma Ratu Kelurahan Sukadana Ham Tanjung Karang Barat
Bandar Lampung, berbagai wahana rekreasi menarik mulai dari wahana air,
OutBound, Camping Ground, wahana permainan, hingga wahana rekreasi
bernuansa pengetahuan alam sengaja dipersembahkan untuk memanjakan saatsaat santai bagi masyarakat pengunjung. Dan biaya untuk masuk pun relatif
terjangkau per orang dikenakan biaya sebesar 10 ribu rupiah dan untuk
rombongan diberikan potongan 30% dengan minimum 35 orang.

Tabel 1.1. Jumlah pengunjung lembah hijau dari bulan Januari- Juli 2013
Bulan
Hari
Januari
9.075
Februari
6.118
Maret
13.445
April
6.026
Mei
5.878
Juni
6.002
Juli
4.065
Sumber : Lembah hijau

Hari
3.284
1.986
3.410
3.039
2.021
3.205
1.887

Jika dilihat dari tabel jumlah pengunjung dari bulan januari hingga juli jumlah
pengunjung di Wisata Lembah Hijau sangat tidak stabil. Oleh sebab itu dengan
memberikan jasa yang sesuai dan dengan menerapkan program bauran pemasaran
besar kemungkinan untuk pihak pengelola pariwisata dapat meningkatkan
kunjungan wisatawan ke objek Wisata Lembah Hijau. Apabila wisatawan ingin
mempersepsikan bauran pemasaran jasa yang meliputi, Product (Produk), Price
(Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat/distribusi), Physical Evidence
(Kondisi Fisik), Process (Proses) dan People (Orang) sesuai dengan harapannya,
yang berbeda (unik) dan unggul dibandingkan dengan objek wisata di daerah lain
maka diduga akan berpengaruh terhadap proses minat berkunjung untuk
mengunjungi objek wisata Lembah Hijau. Dalam suatu keputusan untuk

3

melakukan minat berkunjung, biasanya konsumen memutuskan dari produk dan
jasa apa yang akan ditawarkan, harga yang sesuai dan sebagainya.

Untuk itu riset penelitian ini dilakukan yang betujuan untuk mengetahui pengaruh
implementasi Marketing Mix (bauran pemasaran jasa) sebagai keunggulan
bersaing terhadap proses keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata Lembah
Hijau. kenaikan jumlah pengunjung yang meningkat menjadi suatu ukuran bahwa
tempat wisata telah berhasil menjadi tempat wisata yang menarik agar minat
masyarakat untuk datang berkunjung pun semakin besar. Hal ini juga dapat
memberikan suatu asumsi bahwa tempat wisata telah menjadi satu alternatif baru
bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu luangnya, sekaligus sebagai tempat
dimana mereka dapat memperoleh pengalaman baru. Berdasarkan uraian diatas
maka dilakukan penelitian dengan judul, “Implementasi Marketing mix dan
Pengaruhnya Terhadap Minat berkunjung Taman Wisata Lembah Hijau”.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana pengaruh Product taman wisata lembah hijau terhadap minat
berkunjung ?

2.

Bagaimana pengaruh price taman wisata lembah hijau terhadap minat
berkunjung ?

3.

Bagaimana
berkunjung ?

pengaruh place taman wisata lembah hijau terhadap minat

4

4.

Bagaimana pengaruh promotion taman wisata lembah hijau terhadap minat
berkunjung ?

5.

Bagaimana pengaruh people taman wisata lembah hijau terhadap minat
berkunjung ?

6.

Bagaimana pengaruh physical evidence taman wisata lembah hijau terhadap
minat berkunjung ?

7.

Bagaimana pengaruh process taman wisata lembah hijau terhadap minat
berkunjung ?

8.

Bagaimana pengaruh product, price, place, promotion, people, physical
evidence, dan process terhadap minat berkunjung ?

C.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis product taman wisata lembah
hijau terhadap minat berkunjung.

2.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis price taman wisata lembah hijau
terhadap minat berkunjung.

3.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis place taman wisata lembah hijau
terhadap minat berkunjung.

4.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis promotion taman wisata lembah
hijau terhadap minat berkunjung.

5.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis people taman wisata lembah hijau
terhadap minat berkunjung.

5

6.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis physical evidence taman wisata
lembah hijau terhadap minat berkunjung.

7.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis process taman wisata lembah
hijau terhadap minat berkunjung.

8.

Guna untuk mengetahui dan menganalisis product, price, place, promotion,
people, physical evidence, dan process terhadap minat berkunjung.

D.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan
di atas maka penelitian ini diharapkan dapat:
1.

Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi atau masukan bagi taman
wisata lembah hijau di Bandar lampung untuk mengetahui pengaruh
marketing mix terhadap minat berkunjung.

2.

Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi tambahan bagi pihak taman
wisata lembah hijau untuk pembahasan mengenai peningkatan minat
berkunjung terhadap taman wisata lembah hijau.

3.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman
peniliti mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teori marketing mix dan
penerapannya di lapangan.

4.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya
permasalahan atau objek yang sama demi pengembangan baik secara umum
maupun khusus terhadap ilmu pengetahuan yang dijadikan dasar penelitian
ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal
dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler & Armstrong
(1997) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis
terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkannya di pasar sasaran. Kotler&Armstrong (1997) mengemukakan bahwa
pendekatan pemasaran 4P yaitu product, price, place dan promotion sering
berhasil untuk barang, tetapi berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian
dan sistem distribusi. Sedang Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997)
menyarankan untuk menambah 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa, yaitu:
people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). Sebagaimana
telah dikemukakan oleh Kotler, Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997)
di atas, Yazid (1999), menegaskan bahwa marketing mix untuk jasa terdiri dari
7P, yakni: product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi),
people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses).

1.

Produk (Product)

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (1997) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,

7

dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan
Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Tingkatan Produk menurut Kotler & Armstrong (1997) dalam
merencanakan produk atau apa yang hendak ditawarkan ke pasar, para pemasar
perlu berpikir melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran
pasar. Lima tingkatan produk tersebut terdiri dari:
a.

Manfaat Inti (core benefit) Yaitu jasa atau manfaat fundamental yang benarbenar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel, dimana tamu hotel
membeli “istirahat dan tidur”.

b.

Produk dasar (basic product). Para pemasar harus mengubah manfaat inti
menjadi produk generik (generic product), yaitu versi dasar dari produk
tersebut. Dengan demikian sebuah hotel akan terdiri dari gedung dengan
kamar-kamar yang disewakan.

c.

Produk yang diharapkan (expected product). Sekumpulan atribut dan
kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh pembeli ketika mereka

8

membeli produk tersebut. Misal: tamu hotel mengharapkan ranjang yang
bersih, sabun dan handuk, lemari pakaian, dan suasana yang tenang.
d.

Produk yang ditingkatkan (augmented product). Layanan dan manfaat
tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari penawaran
pesaing. Misal: sebuah hotel dapat melengkapi produknya dengan
menambahkan seperangkat televisi, shampo, pemesan kamar yang cepat,
makan malam yang lezat.

e.

Produk yang potensial (potensial product). Mencakup semua peningkatan
dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.
Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.
Berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya, produk diklasifikasikan ke
dalam tiga kelompok Tjiptono (2008) yaitu:
1) Barang tidak tahan lama ( No durable Goods).
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
di konsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
2) Barang tahan lama (Durable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak perusahaan.
3) Jasa (Service)
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu
yang ditawarkan oleh seseorang atau organisasi yang mempunyai manfaat, baik
berupa benda nyata maupun benda abstrak atau tidak berwujud yang tujuannya

9

untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan
oleh perusahaan hendaknya adalah sebuah produk yang menarik, mempunyai
penampilan bentuk fisik yang bagus dan yang lebih dikenal mudah diucapkan,
dikenali dan diingat dan sebagainya.

2.

Harga (Price)

Tjiptono (2008) menyatakan bahwa harga dapat diungkapkan dengan beberapa
istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji dan sebagainya.
Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya adalah (produk, distribusi, dan
promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping itu harga
merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan
cepat Kotler, (1997). Sedangkan menurut Alma, (2003) produsen harus pandai
menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan
harus berpedoman pada :
a)

Keadaan/kualitas barang,

b)

Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang, atau rendah,
konsumen perkotaan atau pedesaan,

c)

Suasana pasar, apakah produknya baru dikenalkan ke pasar atau produk
menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak
saingan.

10

3.

Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa promosi adalah semua
kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu
produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan,
kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk
mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang-orang supaya bertindak.

Bauran Promosi pemasaran menurut Tjiptono (2008) terdiri dari lima macam
yaitu:
a)

Personal Selling
Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan
untuk memperkenalkan suatu produk kapada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba dan membelinya.

b)

Mass Selling
Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Mass Selling terdiri dari:
1) Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan
mengubah pikiran orang untuk membeli.
2) Publisitas

11

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa
secara non personal.
3) Sales Promotion
Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
4) Publik Relation
Publik relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap
berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut.
5) Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon
yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Kotler&Amstrong (1997) menyatakan bahwa perusahaan harus membagi
anggaran promosi total untuk alat-alat promosi utama yaitu perikanan, penjualan
perorangan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. Perusahaan harus
secara hati-hati menetapkan besarnya masing-masing alat promosi menjadi bauran
promosi yang terkoordinasi. Menurut Kotler&Amstrong (1997) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengembangan bauran promosi yaitu:
a)

Tipe Produk atau Pasar
Perbedaan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan pasar industri.
Perusahaan barang konsumen biasanya mengalokasikan lebih banyak dana
untuk iklan, menyusul promosi penjualan, penjualan perorangan, dan

12

hubungan dengan masyarakat. Sebaliknya perusahaan barang industri
menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan
promosi penjualan, iklan, dan hubungan dengan masyarakat.
b)

Strategi Dorong dan Tarik
Strategi dorong merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga
penjual dan promosi perdagangan untuk mendorong produk lewat saluran
distribusi. Sedangkan strategi tarik adalah strategi promosi yang
menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi
memupuk permintaan konsumen.

c)

Tahap Kesiapan Pembeli
Pengaruh dari alat promosi bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang
berbeda. Iklan, bersama dengan hubungan masyarakat, lebih memegang
peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan, ketimbang peran
”kunjungan mendadak” dari tenaga penjual.

d)

Tahap Daur Hidup produk
Pengaruh dari alat promosi yang berbeda juga bervariasi sesuai dengan
tahap daur hidup produk. Tahap pengenalan, iklan dan hubungan
masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, promosi penjualan
bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal. Tahap pertumbuhan,
iklan dan hubungan masyarakat terus memberikan pengaruh kuat,
sedangkan promosi penjualan dapat dikurangi. Tahap dewasa, promosi
penjualan menjadi relatif penting dibandingkan dengan iklan.

13

4.

Tempat (Place)

Place (Tempat) menurut Alma, (2003) berarti kemana tempat/lokasi yang dituju,
bagaimana saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan kondisi para
penyalur yang diperlukan. Kotler&Amstrong (1997) mengungkapkan bahwa
saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam
menyediakan satu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen atau pengguna bisnis. Sedangkan Kotler (1997) mendefinisikan saluran
distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam
proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk konsumsi.

Menurut Kotler (1997) saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan
barang dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat
dan pemilihan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang
membutuhkan atau menginginkannya. Kotler (1997) mengungkapkan bahwa
anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi utama:
a.

Informasi, yaitu pengumpulan dan penyebaran informasi pemasaran
mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat
ini maupun yang potensial dalam lingkup pemasaran.

b.

Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang
dirancang utnuk menarik pelanggan pada penawaran tersebut.

c.

Negosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga
dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

d.

Pemesanan, yaitu komunikasi dari para anggota saluran pemasaran ke
produsen mengenai minat untuk membeli.

14

e.

Pembiayaan, yaitu perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan
untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran.

f.

Pengambilan resiko, yaitu penanggungan resiko yang berhubungan dengan
pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.

g.

Pemilihan fisik, yaitu kesinambungan penyimpanan dan penggerak produk
fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

h.

Pembayaran, yaitu pembeli membayar tagihan ke penjual lewat bank dan
institusi keuangan lainnya.

i.

Hak milik, yaitu transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau
orang ke organisasi atau orang yang lain

5.

Orang (People)

Alma (2003) mengungkapkan bahwa people berarti orang yang melayani ataupun
yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar
jasa dilayani oleh orang maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi
sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus
berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap konsumen dengan sikap, perhatian,
responsive, inisiatif, kreatif, pandai memecahkan masalah, sabar, dan ikhlas.
Kusmana dalam Alma (2003) menyatakan bahwa aspek-aspek kepemimpinan
yang dimiliki para administrator yang berupa kompetensi, wawasan dan
kreativitas secara positif dan nyata mempengaruhi keadaan stabilitas dan tingkat
akademik yang dipimpin administrator yang bersangkutan.

Hurriyati (2005) mengungkapkan bahwa orang (people) adalah semua pelaku
yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi

15

persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan,
konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan
karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan
mempunyai

pengaruh

terhadap

persepsi

konsumen

atau

keberhasilan

penyampaian jasa (service encounter). Hurriyati (2005) elemen dari people ini
memiliki 2 aspek yaitu:
a)

Service People
Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda,
yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang
baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan
kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan
nama baik perusahaan.

b)

Customer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,
tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan
dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan
manajemen dari sumber daya manusia.

6.

Sarana fisik (Physical Evidence)

Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) mengungkapkan bahwa physical
evidence merupakan sarana fisik, lingkungan terjadinya penyampaian jasa, antara
produsen dan konsumen berinteraksi dan setiap komponen lainnya yang
memfasilitasi penampilan jasa yang ditawarkan. Pada sebuah lembaga pendidikan
dan pelatihan tentunya yang merupakan physical evidence ialah gedung/bangunan,

16

dan segala sarana dan fasilitas yang terdapat didalamnya. Lovelock dalam
Tjiptono (2008) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya
menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai
berikut:
a.

An Attention-Creating Medium
Perusahaan jasa melakukan differensiansi dengan pesaing dan membuat
sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target
pasar.

b.

As a Message-Creating Medium
Menggunakan simbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara insentif
kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.

c.

An Effect-Creating Medium
Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk menciptakan
sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.

7.

Proses (Process)

Alma (2003) menyatakan bahwa proses terjadi di luar pandangan konsumen.
Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa
yang dia terima harus memuaskan. Proses terjadi berkat dukungan karyawan dan
tim manajemen yang mengatur semua proses agar berjalan dengan lancar. Proses
penyampaian jasa sangat signifikan dalam menunjang keberhasilan pemasaran
jasa pendidikan dan juga memberikan kepuasan kepada peserta pelatihan.

17

B.

Pariwisata

Kata pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas dua kata, yaitu
pari dan wisata „Pari‟ berarti banyak berkali-kali dan „wisata‟ berarti perjalanan
bepergian. Atas dasar itu pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan
berkali-kali dari suatu tempat ke tempat lain dalam bahasa Inggris disebut “tour”.
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan
yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan
daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata, serta usahausaha yang terkait di bidang tersebut. Yoeti (1996) menjelaskan bahwa pariwisata
adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk
sementara waktu, untuk berpesiar ke tempat lain, semata-mata sebagai konsumen
dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup
dan kebudayaan atau keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya. Pariwisata
adalah kegiatan orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ketempattempat tujuan di luar tempat tinggalnya dan tempat bekerjanya, serta di luar
kegiatan-kagiatan mereka dan selama di tempat tujuan mempunyai berbagai
maksud termasuk kunjungan wisata.

Berdasarkan definisi pariwisata yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu,
yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata
hanya untuk menikmati perjalanan tersebut bertamasya atau berekreasi atau untuk
memenuhi kinginan yang beraneka ragam. Dari kesimpulan tentang pengertian
pariwisata ada beberapa faktor pokok yang ada dalam pengertian tersebut, yaitu:

18

a.

Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu

b.

Perjalanan dilakukan dari satu tempat ke tempat lain

c.

Perjalanan itu apapun bentuknya harus selalu berhubungan dengan
pertamasyaan atau rekreasi

d.

Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjunginya dan semata-mata bertindak sebagai konsumen di tempat
tersebut.

Kotler&Armstrong (1997) menyebutkan pemasaran sebagai suatu proses sosial
dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain. Pawitra dalam Lita (2010), menjelaskan
pemasaran adalah adanya pertukaran barang dengan barang, barang dengan jasa,
atau jasa dengan jasa dari satu pihak dengan pihak lain, baik yang sifatnya
terbatas maupun luas dan kompleks. Pertukaran terbatas hanya terdiri atas dua
pihak saja, sedangkan pertukaran yang luas bisa melibatkan lebih dari dua pihak,
yaitu bukan hanya pihak pembeli dan penjual saja, akan tetapi melibatkan pihak
lain yang tidak secara langsung bertemu dengan konsumen. Pawitra (2001) dalam
Lita (2010), menggambarkan bahwa proses pertukaran yang kompleks melibatkan
beberapa pihak yang tidak secara langsung saling terkait.

C.

Minat Berkunjung

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa dalam Lita,
2010) Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam

19

mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan
menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat merupakan sumber
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih. Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu, (Hurlock dalam
Oktaviyani, 2012) :
a.

Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di
rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

b.

Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek afektif, minat dinyatakan dalam sikap
terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman
pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman
sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari
sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa
terhadap kegiatan itu.

c.

Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun
kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan
meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut:
a.

Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat
mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka
laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran

20

karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang
cenderung untuk mempersempit minat mereka.
b.

Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki
seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang
dilakukan. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan
kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada
sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

c.

Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa
mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau
tidak.

Menurut Ariana&Sudiarta, (2006) minat berkunjung ke tempat wisata dipengaruhi
oleh :
a.

Keinginan berkunjung ke tempat wisata berdasarkan informasi yang di
dapat dari media massa.

b.

Keinginan berkunjung ke tempat wisata berdasarkan cerita dari keluarga dan
sanak saudara

c.

Keinginan berkunjung ke tempat wisata karena ingin tahu langsung
mengenai tempat wisata tersebut.

Pada minat, dimana masyarakat dirangsang untuk mencari informasi mengenai
inovasi. Seorang masyarakat yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau
mungkin tidak akan mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan untuk

21

menghimpun informasi itu kuat dapat kita bedakan menjadi dua tingkat, yaitu :
masyarakat yang mencari informasi dalam ukuran sedang-sedang saja dan
keadaan demikian disebut perhatian yang meningkat. Bila masyarakat mencari
bahan bacaan, menanyakan kepada teman-temannya dan ikut terlibat dalam
berbagai pencarian lainnya, untuk menghimpun informasi tentang produk, maka
dapat dikatakan masyarakat aktif mencari informasi. Sejauh mana seorang
masyarakat mencari informasi tergantung pada kekuatan dorongannya jumlah
informasi ketika memulai pencarian, kemudahan mencari informasi lebih banyak,
nilai yang d