PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KAPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut.

(1)

(Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut)

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pariwisata pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Katon Prabowo 0901906

MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Papandayan Kabupaten Garut)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Rini Andari, S.Pd, SE.Par, M.M. NIP. 19810916 200812 2 002

Pembimbing II

Yeni Yuniawati, S.Pd.,M.M NIP. 19810608 200604 2 002 Mengetahui :

Ketua Program Studi,

HP. Diyah Setiyorini,MM NIP. 19761031 200812 2 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis,

Katon Prabowo NIM. 0901906


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul "Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan (Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut).” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2014 Yang Membuat Pernyataan


(4)

(5)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Katon Prabowo, 0901906, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kaputusan Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan (Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut). Di bawah bimbingan Rini Andari S.Pd., S.E.Par,.M.M. dan Yeni Yuniawati S.Pd,.MM.

Kabupaten Garut merupakan salah satu destinasi wisata di Jawa Barat, banyak jenis daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Garut mulai dari wisata budaya hingga wisata alam. Salah satu daya tarik wisata unggulan di Kabupaten Garut adalah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan mengalami penurunan khususnya wisatawan nusantara. Guna meningkatkan kembali jumlah kunjungan, pihak pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan melakukan strategi dan program peningkatan kualitas produk wisata yang terdiri dari Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dan verifikatif dengan metode yang digunakan yaitu explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden wisatawan nusantara dengan teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu systematic random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu path analysis. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu Kualitas Produk Wisata, dengan sub variabel Mutu Destinasi Wisata, (X1), Mutu Atraksi Wisata (X2), Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3), dan Mutu Aksesibilitas (X4) sedangkan variabel dependent yaitu Keputusan Berkunjung (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Kualitas Produk Wisata yaitu Mutu Destinasi Wisata dan Mutu Sarana Pendukung Wisata terhadap keputusan berkunjung. Berdasarkan hasil pengujian melalui program SPSS, indikator Mutu Atraksi dan Mutu Aksesibilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung. Indikator Mutu Destinasi Wisata memiliki pengaruh yang paling besar diantara indikator lainnya.


(6)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Katon Prabowo, 0901906, The Effect of Quality of Tourism Product to The Decision to Visits in Natural Park of Papandayan Crater (Survey Of National Tourist Who Visited to Natural Park of Papandayan Crater, Garut District). Under the guidance of Rini Andari S.Pd.,S.E.Par,.M.M. and Yeni Yuniawati S.Pd,.MM.

Garut district is one of tourism destination in West Java, theres a lot of tourism attractions in garut district, begin from cultural tourism to natural tourism. One of the best tourism attraction in Garut district is Natural Park of Papandayan Crater. Base on data, discovered that number of visits to Natural Park of Papandayan Crater has decreased. To increase the number of visitors, management of Natural Park of Papandayan Crater create a strategy to improve the quality of tourism product consists of quality of tourism destination, quality of tourism attraction, quality of tourism accommodation, and quality of tourism accessibility. Sample in this research is 100 respondents of national tourist with technique withdrawal samples used that is systematic random sampling. Technique of data analysis used on this research is path analysis. The independent variable in this study are quality of tourism product, with sub variable quality of tourism destination, (X1), quality of tourism attraction (X2), quality of tourism accommodation (X3) and quality of tourism accessibility (X4), and the dependent variable is the decision to visits (Y). The results showed that there were significant effects of quality of tourism product is quality of tourism destination and quality of tourism accommodation, toward decision to visits. Based on the results of testing through the SPSS program, an indicator of quality of tourism attraction and quality of tourism accessibility does not have a significant impact on decision to visits. Indicators of quality of tourism destination is the most influence indicators among others.


(7)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 10

1.3Tujuan Penelitian... 10

1.4Kegunaan Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS . 12 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Kepariwisataan ... 12

2.1.1.2 Konsep Industri Pariwisata ... 13

2.1.1.3 Konsep Taman Wisata Alam dan Pegunungan ... 14

2.1.2 Konsep Kualitas Produk Wisata ... 16

2.1.2.1 Kualitas Produk Wisata dalam Pemasaran Pariwisata... 16


(8)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.2 Definisi Kualitas Produk Wisata ... 20

2.1.2.3 Dimensi Kualitas Produk Wisata ... 25

2.1.3 Konsep Keputusan Berkunjung ... 26

2.1.3.1 Proses Pengambilan Keputusan Berkunjung ... 28

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perlaku Berkunjung ... 29

2.1.3.3 Tipe-tipe Keputusan Berkunjung... 30

2.1.3.4 Proses Keputusan Berkunjung ... 31

2.1.4 Pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ... 32

2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 33

2.2 Kerangka Pemikiran ... 35

2.3 Hipotesis ... 40

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 42

3.1 Objek Penelitian... 42

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Jenis Metode Penelitian ... 43

3.2.2 Operasional Variabel ... 44

3.2.3 Jenis dan Sumber Data... 53

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 55

3.2.4.1 Populasi ... 55

3.2.4.2 Sampel ... 55

3.2.4.3 Teknik Sampling... 56

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 58

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 59

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 59

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 66

3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 68

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif... 68

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76


(9)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1 Profil Daya Tarik Wisata ... 76

4.1.1.1 Identitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 76

4.1.1.2 Sejarah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 77

4.1.1.3 Produk Jasa yang Ditawarkan... 77

4.1.1.4 Aksesibilitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 78

4.1.1.5 Akomodasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 78

4.1.2 Profil Wisatawan yang Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 79

4.1.2.1 Jenis Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 79

4.1.2.2 Jenis Wisatawan berdasarkan Latar Belakang Pendidikan dan Tujuan Berkunjung ... 80

4.1.2.3 Jenis Wisatawan berdasarkan Pekerjaan dan Frekuensi Berkunjung ... 81

4.2 Tanggapan Wisatawan mengenai Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 82

4.2.1 Karakteristik Mutu Objek Daya Tarik Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 83

4.2.2 Karakteristik Mutu Atraksi Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 84

4.2.3 Karakteristik Mutu Sarana Pendukung Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 86

4.2.4 Karakteristik Mutu Aksesibilitas di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 88

4.2.5 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 90

4.3 Tanggapan Wisatawan mengenai Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 92

4.3.1 Pemilihan Produk... 93

4.3.2 Pemilihan Merek... 94


(10)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.4 Pemilihan Waktu Kunjungan... 96

4.3.5 Jumlah Kunjungan ... 97

4.3.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Keputusan Berkunjung... 98

4.4 Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 100

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian... 108

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik... 108

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA


(11)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Wisatawan ke Indonesia Tahun 2010 - 2013 ... 2

Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Jawa Barat Tahun 2011 - 2013... 3

Tabel 1.3 Daftar Daya Tarik Wisata Kabupaten Garut Tahun 2013 ... 4

Tabel 1.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Garut Tahun 2010 - 2013 ... 5

Tabel 1.5 Jumlah Kunjungan Wisatawan Taman Wisata Alam Papandayan Kabupaten Garut Tahun 2010 - 2013 ... 6

Tabel 2.1 Definisi Produk Wisata Menurut Para Ahli ... 22

Tabel 2.2 Sifat dan Ciri Produk Barang dan Produk Jasa ... 23

Tabel 2.3 Definisi Keputusan Berkunjung Menurut Para Ahli... 27

Tabel 2.4 Orisinalitas Penelitian ... 33

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 45

Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber Data ... 54

Tabel 3.3 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 60

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas ... 61

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk Wisata dan Keputusan Berkunjung ... 67

Tabel 4.1 Identitas Daya Tarik Wisata ... 76

Tabel 4.2 Jenis Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 79

Tabel 4.3 Jenis Wisatawan berdasarkan Latar Belakang Pendidikan dan Tujuan Berkunjung ... 80


(12)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.4 Jenis Wisatawan berdasarkan Kelompok Kunjungan dan Frekuensi

Berkunjung ... 82

Tabel 4.5 Mutu Objek Daya Tarik Wisata dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 83

Tabel 4.6 Mutu Atraksi Wisata dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 85

Tabel 4.7 Mutu sarana Pendukung Wisata dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 86

Tabel 4.8 Mutu Aksesibilitas dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 88

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Pelaksanaan Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 90

Tabel 4.10 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Produk ... 93

Tabel 4.11 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Merek ... 94

Tabel 4.12 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Distribusi... 94

Tabel 4.13 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Waktu Kunjungan ... 96

Tabel 4.14 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Jumlah Kunjungan ... 97

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 98

Tabel 4.16 Matriks Korelasi Antar Sub Variabel Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 101


(13)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.18 Output Koefisien ... 104 Tabel 4.19 Matriks Korelasi Antara Sub Variabel Kualitas Produk Wisata

Terhadap Keputusan Berkunjung ... 105 Tabel 4.20 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Kualitas Produk Wisata


(14)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 39

Gambar 3.1 Struktur Kausal antara X dan Y ... 70

Gambar 3.2 Diagram Jalur Sub Hipotesis... 71

Gambar 3.3 Diagram Jalur Sub Struktur Hipotesis X terhadap Y ... 72

Gambar 4.1 Variabel Kualitas Produk Wisata pada Garis Kontinum... 92

Gambar 4.2 Variabel Keputusan Berkunjung pada Garis Kontinum... 100

Gambar 4.3 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis X terhadap Y ... 103

Gambar 4.4 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung menggunakan Trimming ... 106


(15)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

World Tourism and Travel Council (WTTC) menyatakan bahwa sektor pariwisata saat ini merupakan industri terbesar didunia, sektor ini menjadi salahsatu penggerak utama perekonomian abad 21 bersama dengan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Perkembangan industri pariwisata yang sangat dinamis dan terus diperkuat oleh kemajuan tingkatan kesejahtaraan ekonomi didunia, menjadikan pariwisata memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian bangsa-bangsa di dunia.

Prospek pariwisata ke depan sangat menjanjikan bahkan sangat memberikan peluang besar. Berdasarkan perkiraan WTO, jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 1,602 milyar orang. Diantaranya masing-masing 231 juta dan 438 juta orang berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Hal tersebut mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar USD 2 triliun pada tahun 2020. (Sumber:

http://m.bisnis.com/bisnis- indonesia)

Berdasarkan angka perkiraan tersebut maka, para pelaku pariwisata sudah semestinya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus peluang tersebut mulai dari investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumberdaya manusia yang berkualitas.

Banyaknya daya tarik pariwisata serta keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia menjadikan industri pariwisata di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan. Sehingga Indonesia sering dikunjungi oleh wisatawan. Hal ini dapat ditunjukan dalam Tabel 1.1 berikut ini :


(16)

TABEL 1.1

PERKEMBANGAN WISATAWAN KE INDONESIA TAHUN 2010-2013

Tahun Wisatawan Mancanegara

2010 7.002.944

2011 7.649.731

2012 8.044.462

2013* 8.802.129

Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2014 Ket: *) Total kunjungan Triwulan I-III

Tabel 1.1 menunjukan perkembangan wisatawan yang melakukan perjalanan ke Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Untuk tahun 2014 Kemenparekraf mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 9,3 sampai 9,5 juta orang.

Begitu banyak potensi wisata serta budaya yang ada di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata di Indonesia. Didalamnya banyak terdapat dayatarik wisata yang berada di kota maupun daerah. Terdapat 360 tujuan wisata yang terdiri atas 214 daya tarik wisata alam, 73 daya tarik wisata budaya, dan 73 daya tarik wisata khusus. (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat). Berikut tingkat kunjungan wisatawan Jawa Barat pada tahun 2010-2013:


(17)

TABEL 1.2

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA KE JAWA BARAT 2010-2013

Tahun Wisatawan

Nusantara

2010 32.000.000

2011 37.000.000

2012 44.663.995

2013* 28.692.687

Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2014 Ket: *) Total kunjungan Triwulan I-III

Tabel 1.2 menunjukan jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat mengalami peningkatan yaitu sebanyak 5.000.000 orang atau sekitar 16% pada tahun 2011, sedangkan peningkatan di tahun 2012 tidak sebanyak di tahun sebelumnya yaitu hanya 7.663.995 orang atau sekitar 20,7%. Dan tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan dari triwulan I hingga III ditahun 2012 sebesar 1.374.216 orang atau 4,6%. (Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2014).

Jawa Barat terdiri dari 27 Kota dan Kabupaten. Kabupaten Garut merupakan salahsatu daerah yang memiliki berbagai macam potensi wisata dan budaya. Terdapat 30 daya tarik wisata yang terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. Daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Garut terbagi menjadi 4 jenis, yaitu Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, dan Wisata Buatan.(Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, 2014)


(18)

TABEL 1.3

DAFTAR DAYA TARIK WISATA KABUPATEN GARUT TAHUN 2013

NO NAMA NO NAMA

1 CIPANAS 16 KAWAH TALAGA BODAS

2 NGAMPLANG 17 CURUG NEGLASARI

3 SITU BAGENDIT 18 CURUG SANGHIANG TARAJE

4 SITU CANGKUANG 19 MAKAM JAFAR SIDIQ

5 TAMAN SATWA CIKEMBULAN 20 LEWEUNG SANCANG

6 KAWAH DARAJAT 21 PANTAI SANTOLO

7 AIR PANAS PASIR WANGI 22 PANTAI SAYANG HEULANG

8 SITU CIBEREUM 23 PANTAI GUNUNG GEDER

9 CURUG CITIIS 24 PANTAI CIJERUK INDAH

10 CURUG OROK 25 PANTAI KARANG PARANJE

11 MAKAM KARAMAT GODOG 26 PANTAI CIJAYANA

12 MAKAN KARAMAT CINNUK 27 PANTAI MANALUSU

13 TWA KAWAH PAPANDAYAN 28 PANTAI RANCABUAYA

14 SITUS KABUYUTAN CIBURUY 29 CURUG CIHANYAWAR

15 KAMPUNG ADAT DUKUH 30 ARUNG JERAM CIMANUK

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut (2014)

Berdasarkan Tabel 1.3 sebagian besardaya tarik wisata di Kabupaten Garut merupakan daya tarik wisata alam, yaitu Pantai, Pegunungan, Danau (situ), Air Terjun (curug), Kawah, Pemandian Air Panas, dan Taman Wisata Alam. Daya tarik wisata tersebut memiliki peranan penting dalam menyumbang jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Garut. Berikut jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Garut:


(19)

TABEL 1.4

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2010-2013

Tahun Wisatawan Nusantara

Wisatawan

Mancanegara Total

2010 1.796.366 6.487 1.802.853

2011 1.981.985 6.631 1.988.615

2012 2.008.746 6.020 2.014.766

2013 2.247.937 6.344 2.254.281

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut (2014)

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa pertumbuhan kunjungan wisatawanke-Kabupaten Garut. Padatahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 10,30% dari tahun 2010. Sedangkan 2012 sebesar 1,32% dan peningkatan sebesar 11,89% pada tahun 2013.

Jumlah kunjungan di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal itu didukung oleh karakteristik Kabupaten Garut sendiri yang memiliki keindahan, keunikan dan keragaman wisata alam. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut mengklasifikasikan daya tarik wisata menjadi 3, diantaranya:

1. Daya tarik wisata Andalan, (Cipanas, Situ Bagendit, Kawah Papandayan) 2. Daya tarik wisata Unggulan, (Santolo, Sayang Heulang, Talaga Bodas,

Kampung Dukuh, Curug Orok, Godog)

3. Daya tarik wisata Potensial, (Cihanyawar, Cijayana, Pantai Manalusu, Gunung Geder, Curug Neglasari, Citiis, dan sebagainya).

(Sumber: Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut)

Salah satu daya tarik wisata andalan di Kabupaten Garut adalah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang terletak di Gunung Papandayan dengan ketinggian 2622 mdpl. Di gunung papandayan terdapat kawah aktif. Daya tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang utama berupa kawah, panorama, pegunungan dan perkemahan.


(20)

Berikut jumlah kunjungan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan: TABEL 1.5

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN KABUPATEN GARUT

TAHUN 2010-2013 Tahun Wisatawan

Nusantara

Wisatawan

Mancanegara Total

2010 54338 1950 56288

2011 51616 1336 52952

2012 55167 563 55730

2013 44395 530 44925

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut (2014)

Tabel 1.5 menunjukan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Papandayan terus mengalami penurunan dari tahun 2011. Penurunan tersebut terjadi yaitu sebanyak 3.336 wisatawan pada tahun 2011, sedangkan di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2.777 wisatawan dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.805 wisatawan.Pada tahun 2013 wisatawan nusantara pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan yang drastis yaitu sebesar 10.772 wisatawan atau -19,53% dari tahun 2012. Sedangkan wisatawan mancanegara hanya mengalami penurunan sebesar 33 wisatawan atau -5,86% dari tahun sebelumnya.

Penurunan kunjungan wisatawan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kondisi aksesibilitas yang kurang baik, menurut Kepala Bidang Kepariwisataan Herman Santoso diperlukan perbaikan aksesibilitas jalan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan karena kualitasnya yang kurang baik. (http://m.inilah.com/read/detail/1979199)

Wisatawan mengeluhkan fasilitas pendukung yang kurang layak seperti MCK, menurut beberapa wisatawan yang berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, kondisi MCK dinilai kurang layak untuk digunakan. Serta Infrastruktur yang dinilai kurang memadai, sebagaimana yang dikatakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut, bahwa terdapat sarana dan


(21)

prasarana yang kurang memadai di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan terutama pada aspek infrastruktur seperti, kapasitas sumberdaya listrik yang rendah untuk memfasilitasi kawasan yang luas, dan kemudian jarak air bersih yang relatif jauh sehingga wisatawan agak sulit untuk mendapatkan air bersih.

Fenomena tersebut dapat menjadi acuan Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengambil tindakan atau keputusan, agar keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dapat meningkat kembali. Adapun cara yang dilakukan oleh Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut untuk meningkatkan kembali tingkat keputusan berkunjung wisatawan yaitu dengan memperhatikan serta meningkatkan kualitas destinasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Seperti yang dikemukan oleh Kotler dan Keller (2009:169) kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa (pelayanan) yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Kondisi Produk Wisata Taman Wisata Alam Kawah Papandayan menjadi bagian terpenting bagi Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut, hal ini dikarenakan wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ingin mendapatkan kenyamanan dan kepuasan, salah satunya dengan meningkatkan, menjaga dan memelihara segala aspek yang berhubungan dengan kualitas produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Adapun program yang dilakukan oleh pemerintah Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dengan cara meningkatkan kualitas produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pengembangan kualitas dari produk wisata yang dilakukan oleh Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut, yaitu:

Program yang dilakukan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ialah sesuai dengan tema Taman Wisata, kondisi alam dan lingkungan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan tetap dijaga dan dipelihara agar tetap dalam kondisi yang alami serta asri. Citra yang terbentuk saat ini di mata wisatawan mengenai Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ialah sebagai


(22)

sebuah tempat untuk pendakian (hiking and treking) dan salahsatu tempat terbaik melihat bunga abadi edelweiss di Indonesia. (m.detik.com/travel)

Selain itu pengelola memberlakukan aturan dengan melarang wisatawan yang membawa senjata api dan senjata tajam untuk meminimalisir kerusakan vegetasi alam di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, memberikan aturan untuk berkemah tidak disembarang tempat. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Program yang dilakukan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yaitu peningkatan kualitas fasilitas pendukung dan pelayanan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berupa, pemasangan listrik untuk penerangan di area Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang mampu dijangkau. Penyediaan air bersih di areal Taman Wisata, Pendataan wisatawan di Pintu Gerbang masuk Taman Wisata dengan mencantumkan identitas personal/kelompok, nama, tanggal masuk dan perkiraan tanggal keluar dari setiap wisatawan supaya meningkatkan keamanan jiwa wisatawan. Pembenahan MCK guna meningkatkan kenyamanan wisatawan saat melakukan kunjungan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan melalukan perawatan pada seluruh fasilitas pendukung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Pada aspek aksesibilitas yang dilakukan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ialah dengan melakukan perbaikan akses menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan bekerjasama dengan masyarakat serta beberapa instansi pemerintahan daerahyang terkaitguna menciptakan kenyamanan dan kemudahan menjangkau Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dengan memperbanyak Transportasi Umum (Angkutan Umum) yang disediakan masyarakat sekitar, membuat marka jalan supaya mempermudah wisatawan menjangkau daya tarik wisata. Perbaikan Jalan Raya beraspal untuk menuju daya tarik wisata. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan pun melakukan edukasi kepada wisatawan dengan cara memberikan informasi kepada seluruh wisatawan tentang pentingnya keberlangsungan lingkungan alam, pelestarian


(23)

lingkungan dan kebersihan pada saat melakukan pendaftaran dipintu gerbang daya tarik wisata.(Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan menetapkan biaya retribusi sebesar Rp 2.000/orang. Sedangkan untuk wisatawan yang menggunakan guide dikenakan biaya sebesar Rp 150.000/guide yang merupakan masyarakat setempat. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Berdasarkan program yang dilaksanakan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yaitu melalui peningkatan kualitas produk wisata diharapkan dapat mempengaruhi keputusan wisatawan terutama wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu diadakan suatu penelitian tentang “PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH

PAPANDAYAN” (Survei terhadap wisatawan nusantara yang mengunjungi


(24)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Kualitas Produk Wisata yang terdapat di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Bagaimana Keputusan Berkunjung keTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh hasil temuan mengenai :

1. Kualitas Produk Wisata yang terdapat di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Keputusan Berkunjung keTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas maka kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Secara Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perluasan kajian ilmu mengenai Kepariwisataan tentang Pemasaran Destinasi Wisata, khususnya yang memiliki keidentikan mengenai Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Selanjutnya hasil penelitian dapat memberi kontribusi untuk mengembangkan ilmu Manajemen Pemasaran Pariwisata khususnya pada Manajemen Pemasaran Destinasi.


(25)

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi pihak yang bersangkutan yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garutdan Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam merespon wisatawan untuk membuat keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan melalui usaha peningkatan Kualitas Produk Wisata, sehingga dapat menjadikan bahan masukan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan serta mempertahankan eksistensi di dalam kepariwisataan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.


(26)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan pada penelitian ini terdiri dari Kualitas Produk Wisatasebagai variabel bebas yang terdiri dari Mutu Destinasi, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisatadan Mutu Aksesibilitas. Keputusan Berkunjung sebagai variabel terikat terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan, Jumlah Kunjungan dan Metode Pembayaran, tetapi pada penelitian ini Metode Pembayaran tidak diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dan dalam penelitian ini pengunjung yaitu wisatawan nusantara (wisnus), yang akan dijadikan sebagai sasaran penelitian karena merupakan pihak yang menentukan serta mengambil keputusan untuk berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Dipilihnya Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebagai objek penelitian karena berdasarkan data kunjungan yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.Alasan mendasar dijadikanya Taman Wisata Alam Papandayan sebagai objek penelitan adalah terjadi penurunan pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.804 wisatawan (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 2013).

Penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.M.Aziz Firdaus (2012:32) mengungkapkan bahwa “Metode penelitian dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka panjang.”


(27)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan ilmu-ilmu manajemen pemasaran, khususnya pemasaran dibidang jasa.Pemasaran jasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberadaan Kualitas Produk Wisata, yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.Survei yang dilakukan yaitu terhadap wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Setiap penelitian yang dilakukan sebelumnya harus ditentukan dahulu jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, karena dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel yang dapat menggambarkan variabel suatu penelitian dan menguji suatu kebenaran teori yang digunakan sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan.

Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh gambaran keseluruhan mengenai Kualitas Produk Wisatameliputi Mutu Destinasi , Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, Mutu Aksesibilitas, serta implikasi terhadap Keputusan Berkunjung yang terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Merek (Brand), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan dan Jumlah Kunjungan.

Menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengemukakan bahwa “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data dilapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisataterhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Berdasarkan jenis penelitian diatas yaitu peneltian deskriptif dan verifikatif yang dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang dilakukan adalah descriptive survey dan explanatory survey. Menurut Sugiyono (2012:39) yang dimaksud metode survey yaitu:


(28)

Metode penelitian yang dilakukan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian ini menggunakan metode informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dan mengetahui pendapat sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.Metode penelitian Cross Sectional disebut penelitian sekali bidik (one snapshot), merupakan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu tertentu.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel yang diteliti serta mengukur skor atau nilai dari masing-masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.Operasional variabel menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengungkapkan bahwa “Mengukur suatu variabel yang telah dijelaskan secara rinci pada Sub-Bab sebelumnya (pengukuran variabel)”.Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analisis, maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel.

Sugiyono (2012:52) mengungkapkan bahwa “Operasional variabel merupakan batasan suatu konstruk atau variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut”. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari aspek Kualitas Produk Wisatasebagai variabel X dan Keputusan Berkunjung sebagai variabel Y. Konsep operasionalisasi variabel digunakan untuk mengukur skor atau nilai dari variabel Y (Keputusan Berkunjung) serta dapat dilihat dari segi operasionalisasi variabel X (Kualitas Produk Wisata).


(29)

TABEL 3.1

OPERASIONAL VARIABEL Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Kualitas Produk Wisata (X)

Persepsi terhadap daya tarik wisata serta harapan atas kepuasan-kepuasan yang akan diperoleh dari atraksi wisata tersebut berakumulasi menjadi kekuatan yang besar untuk mendorong untuk menentukan pilihan atas Destinasi yang akan dikunjungi. Bodlender dalam Solahuddin Nasution, et.al (2005:89)

Mutu

Destinasi (X1)

Kualitas Destinasi merupakan hal yang elementer dalam pariwisata. Mutu destinasi yang baik akan berdampak positif pada besaran jumlah wisatawan dan lama tinggal wisatawan dalam suatu Destinasi . Dalam hal ini persepsi wisatawan menjadi sebuah tolak ukur untuk melihat mutu destinasi tersebut. Disini mutu Destinasi Wisata mencakup keunikan, keaslian, keramahan, keindahan, keamanan, kebersihan dan kenangan.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution, et.al (2005:89)

Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat

keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Ordinal A.1.1

Keaslian/

kealamian Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat Keaslian/

kealamian Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.1.2

Keamanan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat keamanan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.1.3

Kebersihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat kebersihan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.1.4

Keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah


(30)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Papandayan

Keindahan Taman Wisata Alam Papandayan

Tingkat keindahan Taman Wisata Alam

Papandayan

A.1.6

Mutu Atraksi Wisata (X2)

Mutu atraksi wisata yang dianalisis terdiri dari unsur-unsur yang didasarkan pada kelengkapan

(completeness)suatu atraksi wisata.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89)

Keanekaragaman Flora di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat

Keanekaragaman Flora di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Ordinal A.2.1

Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat

Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.2.2

KenyamananCamp grounddi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat Kenyamanan Camp grounddi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.2.3

Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan Tingkat Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan A.2.4

Keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata


(31)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Alam Kawah

Papandayan KeunikanHutan

Mati di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat

Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.1.6 Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3)

Dari sisi produk wisata, sarana pendukung wisata merupakan salah satu elemen yang menentukan mutu destinasi secara keseluruhan, karena merupakan basis utama layanan dan “tangga” pertama bagi

wisatawan untuk menilai kualitas produk wisata yakni hotel, hiburan, dan fasilitas. Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89)

Kualitas Toilet (ketersediaan, kebersihan dan kelayakan) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat Kualitas Toilet

(ketersediaan, kebersihan dan kelayakan) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Ordinal A.3.1

Ketersediaan Lahan Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat Ketersediaan Lahan Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.3.2

Ketersediaan air bersih di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat

ketersediaan air bersih di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.3.3

Ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.3.4


(32)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item cenderamata

(souvenir) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

ketersediaan cenderamata (souvenir) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ketersediaan

guide di Taman Wisata Alam Papandayan

Tingkat ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan

A.3.6

Ketersediaan outlet makanan dan minuman di Taman Wisata Alam Papandayan

Tingkat ketersediaan outletmakanan dan minuman di Taman Wisata Alam Papandayan A.3.7 Mutu Aksesibilitas (X4)

Salah satu komponen penting produk wisata. Aksesibilitas bisa membuat wisatawan menjangkau atraksi dan akomodasi yang

ditawarkan di pasar wisata, juga

memungkinkan wisatawan

mengunjungi beragam destinasi dengan mudah dan nyaman. Faktor kemudahan, efisiensi dan

Kemudahaan memperoleh transportasi umum menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat kemudahaan memperoleh transportasi menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Ordinal A.4.1

Kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat

kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan


(33)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item kenyamanan menjadi

bagian yang tak terpisahkan dari unsur aksesibilitas.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89)

Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.4.3

Kondisi Infrastruktur menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat Kondisi Infrastruktur menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.4.4

Kemudahan menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat kemudahan menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan


(34)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Keputusan Berkunjung (Y)

Proses keputusan berkunjung yang sebenarnya merupakan bagian dari proses berkunjung yang lebih besar, dimulai dengan pengakuan melalui bagaimana wisatawan rasakan setelah melakukan kunjungan dan pemasar ingin terlibat selama proses keputusan berkunjung. ( Kotler dan Keller, 2012:152)

Pilihan Produk dan jasa

Perusahaan harus

memutuskan perhatianya kepada orang-orang yang berminat untuk

mengunjungi objek wisata yang mereka kelola, sehingga wisatawan dapat mengambil keputusan untuk mengunjungi objek wisata tersebut (Kotler dan Keller, 2012:161)

Keberagaman atraksi wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat keberagaman atraksi wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Ordinal B.1.1

Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

B.1.2

Keunggulan TamanWisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain

Tingkat keunggulan TamanWisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain

B.1.3

Pemilihan Brand (Merek)

Wisatawan harus memutuskan objek wisata apa yang akan dikunjungi dan setiap objek wisata memiliki perbedaaan sesuai dengan karakteristiknya masing- masing

Pemilihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berdasarkancitra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss

Tingkat Pemilihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss


(35)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item (Kotler dan Keller,

2012:161)

terbaik di indonesia

terbaik di indonesia Pemilihan

berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat pemilihan berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

B.2.2

Pilihan Distribusi

Wisatawan harus memutuskan objek wisata apa yang akan dikunjungi serta didasari oleh faktor lokasi, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan dalam berbelanja, keleluasaan tempat dan sebagainya (Kotler dan Keller, 2012:161)

Pemilihan berdasarkan kelengkapan akomodasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat Pemilihan berdasarkan kelengkapan akomodasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Ordinal B.3.1

Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata

Tingkat Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata

B.3.2

Waktu Kunjungan

Keputusan wisatawan untuk datang berkunjung berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Waktu

Waktu kunjungan pada saat waktu luang

Waktu kunjungan pada saat waktu luang


(36)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item kunjungan menentukan

masa puncak dan sepi selama satu tahun kedatangan dan keberangkatan wisatawan sangat membantu dalam berbagai hal (Kotler dan Keller, 2012:161)

Waktu kunjungan pada saat liburan sekolah/nasional

Waktu kunjungan pada saat liburan sekolah/nasional

B.4.2

Jumlah Kunjungan

Wisatawan dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk /jasa pada objek wisata yang akan dikunjungi dan kunjungan mungkin dilakukan lebih dari satu objek wisata. Objek wisata harus

mempersiapkan

banyaknya produk jasa atau atraksi wisata yang sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari masing- masing

wisatawan

(Kotler dan Keller, 2012:161)

Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam waktu satu tahun

Tingkat Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam waktu satu tahun


(37)

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Informasi yang dihasilkan dalam penelitian pemasaran merupakan hasil akhir proses pengolahan selama berlangsungnya penelitian. Informasi pada dasarnya berawal dari bahan mentah yang disebut data.Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan untuk penelitian.Sumber data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu data primer dan sekunder.

1. Data Primer

M. Azis Firdaus (2012:42) mengungkapkan bahwa “Data Primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan peneliti yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual sengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey”. Dalam riset pemasaran data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan “tangan pertama” yang memperoleh data tersebut.Dalam hal ini, peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada sejumlah pengunjung yang sesuai dengan target sasaran yang dianggap mewakili seluruh penelitian, yaitu wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Data Sekunder

M. Azis Firdaus (2012:53) mengungkapkan bahwa “Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri, untuk tujuan yang lain”. Artinya peneliti sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan. Data tersebut berupa data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi ataunon publikasi entah di dalam atau di luar


(38)

organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti.Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah artikel, serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian.Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang selanjutnya diterangkan pada Tabel 3.2 dibawah ini.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber

Data

Jenis Data

1. Data Statistika

Perkembangan wisatawan ke Indonesia 2010-2013

Budpar.qo.id 2014

Sekunder

2. Data Kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Jawa Barat 2010-2013

Budpar.qo.id 2014

Sekunder

3 Data Daya Tarik Wisata Kabupaten Garut Tahun 2013

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Sekunder

4 Data Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut 2010-2013

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Sekunder

5. Data Kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Alam Papandayan 2010-2013

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Sekunder

6 Data Identitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Sekunder

7 Tanggapan wisatawan mengenai Kualitas Produk Wisata

Disparbud Kabupaten Garut 2014


(39)

8 Tanggapan wisatawan mengenai Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Primer

Sumber: Hasil Pengolahan Data dan referensi, 2014 3.2.4 Populasi dan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Sugiyono (2012:61) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi jumlah populasi bukan hanya satu orang, tetapi juga objek dan benda alam lainnya.Berdasarkan pengertian populasi pada penelitian ini adalah wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.Adapun wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berjumlah 44.395 orang pada tahun 2013.

Jumlah populasi tersebut merupakan hasil dari laporan data pengunjung yang diterima oleh Dinas Pariwisata dan KebudayaanKabupaten Garut dari Destinasi WisataTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3.2.4.2Sampel

M. Azis Firdaus (2012:30) mengungkapkan bahwa “Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memiliki karakteristik populasi”. Kesimpulan hasil penelitian sampel anggota populasi, dapat diberlakukan untuk semua anggota populasi, dengan sebuah asumsi bahwa karakteristik dimiliki populasi benar-benar homogen. Agar memperoleh sampel yang refresentatif dari populasi. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini di sebabkan beberapa faktor, diantaranya:


(40)

1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk mengukur sampel peneliti menggunakan rumus sampel Slovin (Umar, 2003:141), adapun rumusan untuk menghitung ukuran sampel adalah sebagai berikut:

N

1+ Ne

2

Keterangan: n: Ukuran Sampel N: Ukuran Populasi

e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir misalnya 10%

n = 44.395

1 + (44395)(0,1)2 n = 99,77 ≈ 100

Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sampel sebesar 99,77 tetapi untuk jaminan keakuratan, sampel ditambah sedikit lebih banyak dari jumlah matematikanya. Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal, maka dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.

3.2.4.3Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling


(41)

yang digunakan. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu Probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2012:82).

Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel.Menurut Suharsimi Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperolah sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, responden yang akan dijadikan sampel bersifat homogen dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif, maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling atau sampel acak sistematis. Systematic random sampling menurut Sugiyono (2009:121) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:

1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisatawan nusantara di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang menjadi tempat checkpoint adalah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. 4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan. Sampel sebesar 100 orang responden yang melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. 5. Tentukan ukuran sampel (n) pengunjung yang akan disurvei.


(42)

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan :

1. Wawancara

Menurut Suharsimi Atikunto (2010:194) adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Penelitian memakai teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, karena peneliti melakukan tanya jawab dengan responden yang merupakan wisatawan yang melakukan kunjungan di Taman Wisata alam Kawah Papandayan.

2. Kuesioner

Kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada wisatawan yang melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pertanyaan berisi mengenai karakteristik responden, pengalaman responden mengenai Kualitas Produk Wisata dan keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Observasi

Observasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:199), observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Peneliti melakukan kunjungan dan pengamatan ke Taman Wisata alam Kawah Papandayan.


(43)

4. Studi Kepustakaan.

Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, brosur, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti mencari berbagai literature dari para ahli mengenai Kualitas Produk Wisata sebagai variabel independent, dan keputusan berkunjung sebagai variabel dependent.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan menggunakan dan memenuhi syarat pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas yang rendah. Dalam perhitungan validitas ini digunakan koefisien korelasi product moment oleh Pearson.

2 2



2 2

) ( . ) ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n rxy           


(44)

(Sumber :Sugiyono 2010:249) Keterangan :

rxy = koefesien korelasi product moment

X = Skor yang diperoleh subjek dari setia item Y = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑ = kuadrat faktor variabel X

∑X2

= kuadrat faktor variabel X

∑Y2

= kuadrat faktor variabel Y n = Banyaknya sampel

∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y

Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut: 1.Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika .

2.Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak jika .

Tipe validitas yang digunakan adalah validasi konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ii merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistic, bila ternyata skor semua item ytang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Untuk Mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3.3

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,40 sampai dengan 0,599

Sangat Rendah Rendah


(45)

Besarnya Nilai Interpretasi Antara 0,60 sampai dengan 0,799

Antara 0,80 sampai dengan 1,000

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:250)

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 10%.

Kaidah pengujian:

Jika ,maka Ho ditolak artinya signifikan

Jika ,maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Dalam penelitian ini, yang diuji adalah validitas dari variabel Kualitas Produk Wisata melalui Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas sebagai instrumen variabel X dan keputusan berkunjung sebagai variabel Y. Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan prodram SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil pengujian validitas dari masing-masing item pertanyaan dengan pengujian kepada 30 responden ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS Kualitas Produk Wisata (X)

Mutu Destinasi Wisata(X1)

No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan

1 Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,451 0,374 Valid

2 Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman


(46)

Wisata Alam Kawah Papandayan

3 Keamanan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,624 0,374 Valid

4 Kebersihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,711 0,374 Valid

5 Keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,505 0,374 Valid

6 Keindahan di Taman Wisata Alam Papandayan

0,495 0,374 Valid

Mutu Atraksi Wisata (X2) 1 Keanekaragaman Flora di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,696 0,374 Valid

2 Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,625 0,374 Valid

3 Kenyamanan Camp grounddi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,600 0,374 Valid

4 Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan

0,582 0,374 Valid

5 Keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,485 0,374 Valid

6 Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,516 0,374 Valid

Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3) 1 Kualitas (ketersediaan,

kebersihan dan kelayakan) Toilet di


(47)

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 2 Ketersediaan Lahan

Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,446 0,374 Valid

3 Ketersediaan air bersih di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,530 0,374 Valid

4 Ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,568 0,374 Valid

5 Ketersediaan

cenderamata (souvenir) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,821 0,374 Valid

6 Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan

0,413 0,374 Valid

7 Ketersediaan outlet makanan dan minuman di Taman Wisata Alam Papandayan

0,444 0,374 Valid

Mutu Aksesibilitas (X4) 1 Kemudahaan

memperoleh transportasi umum menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,785 0,374 Valid

2 Kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,879 0,374 Valid

3 Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,823 0,374 Valid


(48)

menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 5 Kemudahan menuju ke

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,649 0,374 Valid

Keputusan Berkunjung (Y) Pilihan Produk dan Jasa

No. Pernyataan r hitung rtabe l Kesimpulan

1 Keberagaman

produk/atraksi wisata di Taman Wisata Alam Papandayan

0,498 0,374 Valid

2 Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,567 0,374 Valid

3 Keunggulan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain.

0,514 0,374 Valid

Pemilihan Brand (Merek) 1 Pemilihan Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss terbaik di Indonesia

0,492 0,374 Valid

2 Pemilihan Berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,536 0,374 Valid

Pilihan Distribusi

1 Pemilihan berdasarkan kemudahan akomodasi dalam mencapai Taman


(49)

Wisata Alam Kawah Papandayan

2 Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata

0,528 0,374 Valid

Waktu Kunjungan

1 Waktu kunjungan pada saat waktu luang

0,529 0,374 Valid

2 Waktu kunjungan pada saat liburan

sekolah/nasional

0,561 0,374 Valid

Jumlah Kunjungan

1 Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam kurun waktu satu tahun

0,508 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Tabel 3.5 menjelaskan mengenai hasil pengolahan data yang menunjukan pengukuran validitas atas item-item pertanyaan kuesioner penelitian. Butir pertanyaan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel yang bernilai 0,374. Pada hasil penghitungan uji validitas menunjukan bahwa nilai validitas tertinggi pada variabel kualitas produk

wisata terdapat pada item pernyataan “Kenyaman saat perjalanan menuju Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan” dengan rhitung sebesar 0,879. Sedangkan nilai

terendah terdapat pada item pernyataan “Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam

Papandayan” yang bernilai 0,413. Kemudian pada instrumen variabel keputusan berkunjung nilai tertinggi didapat pada item pernyataan “Pemilihan berdasarkan kelengkapan daya tarik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan” yang bernilai 0,581.Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Keunggulan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain”, yang bernilai 0,380.


(50)

(51)

3.2.6.2 Pengujian Realibilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Asep Hermawan (2009:128) “Reliabilitas berkaitan

dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik.

Rumus yang dipergunakan adalah alpha atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Menurut Asep Hermawan (2009:134) mengemukakan bahwa “Skala likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu”.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170) Keterangan:

r11= reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan

2

t

= varians total

2

b

= jumlah varians butir tiap pertanyaan     

  

   

 

2 2

11 1

1 t

b

k k r



) (


(52)

Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan (

2

) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170)

Keterangan : n = jumlah sampel σ = nilai varians

x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien cronbach alpha ≥ 0,700 maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien cronbach alpha<0,700 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS Statistics 20. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh hasil pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS KUALITAS PRODUK WISATADAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG

No Variabel Cαhitung Cαminimal Kesimpulan

1 Kualitas Produk Wisata 0,786 0,700 Reliabel

2 Keputusan Berkunjung 0,712 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

 

n n

x x

σ

2 2

2 

  


(1)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui analisis deskriptif dan veripikatif dengan menggunakan path analysis. Antara Kualitas Produk Wisata terhadap keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan tanggapan wisatawan nusantaraTaman Wisata Alam Kawah Papandayan mengenai Kualitas Produk Wisata. Sub variabel kualitas produk yang memiliki nilai tertinggi adalah mutu destinasi wisata. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan menilai tinggi mutu destinasi wisata Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Hal ini dikarenakan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan mampu menciptakan kualitas yang sesuai dengan persepsi wisatawan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang bersifat mendasar dan menyeluruh. Persepsi yang bersifat mendasar dan menyeluruh adalah keindahan, keunikan, keamanan, kealamian, kebersihan, dan keramahan.

2. Berdasarkan tanggapan wisatawan nusantara Taman Wisata Alam Kawah Papandayan mengenai keputusan berkunjung. Indikator variabel keputusan berkunjung yang paling tinggi di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan adalah pemilihan produk hal ini dikarenakan bahwa Taman Wisata Alam Kawah Papandayan merupakan destinasi yang memiliki keragaman, kemenarikan serta keunggulan daya tarik wisata sehingga mampu membuat wisatawan yakin untuk memutuskan melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

3. Analisis pengaruh kualitas produk wisata terhadap keputusan berkunjung, pengujian penelitian menunjukkan hasil bahwa


(2)

112

adanya pengaruh antara kualitas produk wisata terhadap keputusan berkunjung baik secara simultan maupun parsial. Pengaruh tertinggi terdapat pada sub variabel mutu destinasi wisata..

5.2 Saran

Berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pengaruh kualitas produk wisata terhadap keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, yaitu:

1a. Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebaiknya terus menjaga serta meningkatkan mutu destinasi wisata yang terdiri dari keindahan, keunikan, keamanan, kealamian, kebersihan, dan keramahan untuk mendukung peningkatan kunjungan di destinasi tersebut. Adapun langkah yang harus dilakukan adalah memperketat pengamanan di pintu masuk destinasi dengan cara memeriksa seluruh barang bawaan wisatawan dan melarang masuk barang bawaan yang dapat merusak lingkungan seperti senjata api, bahan bakar yang berlebih, alat potong, dan barang sejenisnya. Dan untuk menjaga kebersihan lingkungan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebaiknya pengelola memberlakukan larangan untuk membuang sampah anorganik di seluruh kawasan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan guna menjaga kelestarian lingkungan alam.

1b. Taman Wisata Alam Kawah papandayan sebaiknya terus menjaga serta meningkatkan mutu sarana pendukung wisata dengan cara menambah jumlah MCK dan menjaga kebersihannya untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan, Menyediakan penerangan sepanjang jalan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan untuk menunjang kegiatan saat malam hari, Menambah ragam outlet makanan dan minuman untuk menunjang kebutuhan wisatawan selama berada di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebaiknya pengelola Taman Wisata Alam Kawah


(3)

113

Papandayan perlu mengaplikasikan strategi pemasaran yang dikelola oleh destinasi tersebut. Tanpa campur tangan pemerintah Kabupaten Garut. 3. Berdasarkan penelitian terdapat pengaruh antara kualitas produk wisata

terhadap keputusan berkunjung sehingga pengelola perlu meningkatkan kualitas produk wisata sebagai acuan untuk meningkatkan keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

4. Keterbatasan dalam penelitian yaitu peneliti hanya melakukan penelitian dengan survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebagai bahan rekomendasi untuk peneliti selanjutnya di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yaitu dengan melakukan penelitian dengan survey terhadap wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Serta mencari kembali permasalahan lain yang ada di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan selain jumlah kunjungan dengan didukung oleh program-program lain yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Garut serta seluruh pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.


(4)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ayunda Purwanti Putri, 2010. Pengaruh Promotion Mix terhadap Keputusan berkunjung ke Taman Imajinasi Taman Buga Nusantara.

Buchori Alma, 2008. Pengantar Bisnis. Bandung, Penerbit: Alfabeta.

Budi Waryanto, dan Yuan Astiak 2006. Tranformasi Data Skala Ordinal ke Interval dengan Menggunakan Makro Minitab.

Butnaru, Gina I. Iuliana M. Bordeianu. 2013. The Impact of The Quality of Tourist Products and Services On The Customers of a Tourism Agency. Romania. B. Weaver, David and Laura Lawton, 2009. Tourism Management. Hoboken : John

Wiley

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat. 2013. Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara : Bandung

Fandy Tjiftono, Greorious Chandra dan Dedi Adriana, 2008. Marketing Strategic. Yogyakarta. Penerbit: Andi

Goeldner, Charles R. and J. R. Brent Ritchie. 2009. Tourism, Principles, Practice, Philoshopies. Hokoben : John Wiley & Son

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : Grasindo

Kotler, Philip, John T. Bowen and James Makens, Ph.D. 2009. Marketing for Hospitality & Tourism. New Jearsy: Pearson Education, Inc

__________ and Kevin Lenne Keller. 2010. Marketing for Hospitality and Tourism. New Jearsy: Pearson Education, Inc

__________ and Kevin Lenne Keller. 2012. Marketing Management. New Jearsy: Pearson Education, Inc

__________ and Gary Amstrong. 2012. Principle of Marketing. New Jearsy: Pearson Education, Inc

Markovic, Jelica J., Marko D. Petrovic. 2013. Sport and Recreation Influence upon Mountain Area and Sustainable Tourism Development.

Meilina Nur Amalia. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian

Middelton, Victor T.C, Allan Fyall, dan Michael Morgan. 2009. Marketing in Tourism and Travel. Burlington: Butterworth-Hainemman

pada Restoran Padang di Kota Bandung

M.Aziz Firdaus, 2012. Metode Penelitian. Tanggerang Selatan. Penerbit: Jelajah Nusa.

Nurwulan. 2011. Pengaruh Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman wisata Alam Telaga Patengan.

Nur Amalia, Meilina. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian pada Restoran Padang di Kota Bandung


(5)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pandji Anoraga, 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta. Penerbit: Rhineka Cipta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

--- Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam

--- Nomor 18 tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam

--- No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem

Pitana, I Gede dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta, penerbit: Andi.

Poerwanto. 2004. Kualitas Produk Wisata Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Kebun Binatang Surabaya.

---, 2004. Analisis kesan Wisatawan terhadap Dimensi Kualitas Produk Wisata

Reffy Primayanti. 2010. Pengembangan Kualitas Produk Wisata Sejarah dalam upaya meningkatkan Keputusan Berkunjung di Kabupaten Kuningan

Salamoura, Maria & Vassilis Angelis. 2008. The image of the tourism product : theoretical approach and application.

United Nation World Tourism Organization. 2003. Quality Support Committee at sixth meeting. Varadero, Cuba.

Salamoura, Maria & Vassilis Angelis. 2008. The image of the tourism product : theoretical approach and application.

Solahudin Nasution. et.al. 2005. Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Objek dan Daya Tarik Wisata Sumatera Utara.

Sugiyono, Prof, Dr. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV Alfabeta.

________________ 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV Alfabeta.

________________2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Yogyakarta: Bina Aksara.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar – dasar Pariwisata. Yogyakarta. Andi Raymond, Rosenfeld A. 2008. Cultural an Heritage Tourism

Richardson, I John & Martin Fluker. 2004. Understanding and ManagingTourism. Australia : Pearson Education Australia.


(6)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Romdoni, Budi Akhmad. 2013. Pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung di Wisata Pakuhaji

Veller, Franquis and Leonel Bacheler. 2008. Pemasaran Pariwisata Internasioanal. Jakarta, Penerbit: Yayasan Obor Indonesia.

Internet:

http//:www.budpar.qo.id : Diakses pada 22 Oktober 2013 Pukul, 14.00 WIB http//:www.bisnis-jabar.com : Diakses pada 20 November 2013 Pukul, 10.25 WIB

http//:www.disparbud.jabarprov.go.id : Diakses pada 30 Juli 2014 Pukul 20.45 WIB http//:www.bps.go.id : Diakses pada 14 Maret 2014 Pukul 16.35 WIB

http//:www.garutkab.go.id : Diakses 30Juli 2014 Pukul 19.25 WIB http//:www.cim.co.uk : Diakses 20 November 2013 Pukul 14.40 WIB

http://m.bisnis.com/bisnis- indonesia : Diakses 02 Februari 2014 Pukul 13.23 WIB http://m.inilah.com/read/detail/1979199 Diakses 02 Februari 2014 Pukul 14.25 WIB


Dokumen yang terkait

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda).

0 0 67

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE JENDELA ALAM : Survei pada wisatawan yang berkunjung ke Jendela Alam.

1 13 59

PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU SEBAGAI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN.

3 9 31

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON (Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi).

4 17 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WISATA PAKUHAJI : survey pada wisatawan yang berkunjung ke Pakuhaji.

7 40 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU - repository UPI S MPP 1001541 Title

0 0 5

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP REVISIT INTENTION DI TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN - repository UPI S MPP 1206458 Title

0 2 1

View of PENGARUH IDENTITAS KABUPATEN GARUT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Garut)

0 0 18