ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG.

(1)

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP

PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

(Survey terhadap Wisatawan yang Berkunjung ke Kampung Gajah Wonderland Bandung Jawa Barat)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Manajemen Bisnis

Oleh:

NINA RAHMAYANTY 1004759

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA


(2)

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP

PERILAKU BERKUNJUNG

(Survey terhadap Wisatawan yang Berkunjung ke Kampung Gajah Wonderland Bandung Jawa Barat)

Oleh Nina Rahmayanty

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen Bisnis (MM) pada Sekolah Pascasarjana

© Nina Rahmayanty2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR HAK CIPTA

LEMBAR PENGESAHAN... i

PERNYATAAN... ii

ABSTRACT... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

UCAPAN TERIMA KASIH... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xix

DAFTAR LAMPIRAN... xxix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Perumusan Masalah... 19

1.3 Tujuan Penelitian... 19

1.4 Manfaat Penelitian... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN...


(4)

Lanjutan Daftar Isi

2.1 Kajian Pustaka... 21

2.1.1 Word of Mouth Marketing (WOMM).... 2.1.1.1 Pengertian Word of Mouth Marketing 2.1.1.2 Manfaat Word of Mouth Marketing

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Word of Mouth Communication

2.1.1.4 Alasan Penggunaan Word of Mouth 2.1.1.5 Proses Komunikasi Word of Mouth 2.1.1.6 Jenis Word of Mouth

2.1.1.7 Teknik Word of Mouth Marketing 2.1.1.8 Strategi Word Of Mouth Marketing

2.1.1.9 Dimensi dan Indikator-indikator Word of Mouth Marketing

2.1.2 Experiential Marketing

2.1.2.1.Pengertian Experiential Marketing....

21 21 23 24 26 27 28 30 34 37 39 42 2.1.2.2 Tujuan Experential Marketing... 45 2.1.2.3 Strategic Experiential Modules... 47 2.1.2.4 Cara Penyampaian Experiential ...

Marketing dengan Experience Providers

57


(5)

Lanjutan Daftar Isi

2.1.3 Pengertian Perilaku Wisatawan... 2.1.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Perilaku Pembelian Konsumen/Wisatawan

60 63

2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen... 65

2.1.3.3 Proses Pengambilan Keputusan Berwisata... 70

2.1.3.4 Model Perilaku Pembelian Pariwisata... 72

2.1.3.5 Pihak-pihak yang terlibat dalam Proses Keputusan Pembelian... 74 2.1.4 Pengertian Wisatawan... 75

2.1.5 Jenis-jenis Pariwisata... 76

2.1.6 Jenis-jenis Produk Pariwisata... 77

2.1.7 Resume Hasil Penelitian Terdahulu... 80

2.2 Kerangka Pemikiran... 82

2.3 Hipotesis Penelitian... 90

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 91

3.1 Objek Penelitian... 91

3.2 Metode Penelitian... 91

3.3 Operasionalisasi Variabel... 94


(6)

Lanjutan Daftar Isi

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel... 104

3.5.1 Populasi... 104

3.5.2 Sampel... 105

3.5.3 Teknik PenarikanSampel... 106

3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas... 107 109 3.7.1 Uji Validitas... 111

3.7.2 Uji Reliabilitas... 118

BAB IV

3.8. Rancangan Analisis Data... 3.8.1 Analisis Deskriptif

3.8.2 Analisis Verifikatif 3.9. Pengujian Hipotesis

3.9.1 Analisis Jalur (Path Analysis)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 4.1 Profil Kampung Gajah Wonderland

4.1.1 Struktur Organisasi Kampung Gajah 4.1.2. Identitas Responden

4.1.2.1. Karakteristik Responden... 4.1.2.2. Pengalaman Responden... 4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Analisis Deskriptif Word Of Mouth Marketing

120 120 120 121 121 126 126 128 128 128 133 138 138


(7)

Lanjutan Daftar Isi

(WOMM) di Kampung Gajah Wonderland 4.2.1.1 Tanggapan Responden Mengenai Pesan 4.2.1.2. Tanggapan Responden Mengenai Sumber

Informasi

4.2.1.3. Tanggapan Responden Mengenai Hasil

4.2.1.4. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai WOMM

4.2.2 Analisis Deskriptif Experiential Marketing di Kampung Gajah Wonderland

4.2.2.1.Tanggapan Responden Mengenai Sense 4.2.2.2. Tanggapan Responden Mengenai Feel 4.2.2.3. Tanggapan Responden Mengenai Think 4.2.2.4. Tanggapan Responden Mengenai Act 4.2.2.5. Tanggapan Responden Mengenai Relate

4.2.2.6.Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Experiential Marketing

4.2.3 Analisis Deskriptif Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan di Kampung Gajah Wonderland

4. 2.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Post- Visit Satisfaction

4.2.3.2.Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Post-Visit Actions 140 141 142 143 147 147 150 151 153 155 156 159 160 162


(8)

Lanjutan Daftar Isi

4.2.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Post-Visit Uses

4.2.3.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan

4.3. Hasil Pengujian Hipotesis

4.3.1 Pengaruh Word of Mouth Marketing (WOMM) (X) Terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan (Z)

4.3.2 Pengaruh Experiential Marketing (Y) Terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan (Z)

4.3.3 Pengaruh Word of Mouth Marketing (WOMM) (X) terhadap Experiential Marketing (Y) 4.3.4 Pengaruh Word of Mouth Marketing (WOMM)

(X) dan Experiential Marketing (Y) Simultan Terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan (Z)

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

4.4.1 Pembahasan Word of Mouth Marketing (WOMM) (X) dan Experiential Marketing (Y) pengaruhnya terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan (Z)

4.4.2 Pembahasan Pengaruh Word of Mouth Marketing

163 165 168 175 175 176 176 176 176


(9)

Lanjutan Daftar Isi

BAB V

(WOMM) (X) Terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan (Z)

4.4.3 Pembahasan Pengaruh Experiential Marketing (Y) Terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan (Z) 4.4.4 Pembahasan Pengaruh Word of Mouth Marketing

(WOMM) (X) Terhadap Experiential Marketing (Y)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan

5.2. Rekomendasi

177

179 181

182 182 185

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Mengacu pada hasil yang telah diuji menggunakan metode analisis jalur (path analysis) serta pembahasan pada konsep dan teori yang relevan dengan penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Gambaran mengenai Word of Mouth Marketing (WOMM) Kampung Gajah Wonderland yang paling tinggi nilainya adalah pada sub variabel Hasil, dimana pada sub variabel ini, skor tertinggi berada pada indikator keinginan untuk berkunjung setelah mendapatkan informasi tentang Kampung Gajah. Artinya ada ketertarikan dari isi pesan atau informasi yang disampaikan oleh opinion leader sebagai salah satu sumber informasi/reference group yang karena skill tertentu, pengetahuan, kepribadian atau karakteristik lainnya, menggunakan pengaruh sosial kepada orang lain sehingga menimbukan minat untuk berkunjung.

2. Gambaran mengenai Experiential Marketing Kampung Gajah Wonderland yang paling tinggi nilainya adalah Relate yaitu Objek wisata Kampung Gajah menunjukan keeklusifan pengunjung. Hal ini menunjukkan objek wisata


(16)

183

Kampung Gajah menawarkan gaya hidup dan sebagai identitas sosial. Relate memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap perilaku pasca berkunjung di Kampung Gajah. Hal ini menunjukkan Relate berpengaruh signifikan terhadap perilaku pasca berkunjung wisatawan Kampung Gajah. Manajemen/pengelola Kampung Gajah telah mensiasati adanya member card dengan berbagai program menarik seperti discount dan promo lainnya agar pengunjung ada keterikatan untuk melakukan aktivitasnya dan gaya hidupnya di Kampung Gajah.

3. Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan berdasarkan Post-visit satisfaction, Post-visit Actions dan Post-Visit Uses. Nilai tertinggi Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan adalah sub variabel Post- visit Actions, dimana pada sub variabel ini, skor tertinggi berada pada indikator kesediaaan merekomendasikan kepada teman/saudara/ blogger/grup facebook/twitter agar mencoba wahana-wahana permainan di Kampung Gajah dan kesediaan merekomendasikan kepada teman/saudara/ blogger/grup facebook/twitter agar menikmati kuliner-kuliner di Kampung Gajah.

4. Secara simultan pengaruh Word of Mouth Marketing (WOMM) dan Experiential Marketing, menandakan bahwa kedua unsur tersebut diterapkan sebagai strategi pemasaran yang paling efektif. Oleh karena itu, tidak dapat disangkal bahwa strategi pemasaran yang dilakukan melalui Word of Mouth Marketing (WOMM) dan Experiential Marketing menjadi faktor penentu bagi perilaku pasca berkunjung wisatawan.


(17)

184

5. Besarnya pengaruh Word of Mouth Marketing (WOMM) terhadap perilaku pasca berkunjung wisatawan Kampung Gajah, menandakan bahwa Word of Mouth Marketing (WOMM) merupakan strategi pemasaran yang efektif untuk diterapkan sebagai upaya memenuhi target jumlah kunjungan melalui Post Visit Satisfaction, Post Visit Actions dan Post Visit Uses. Administrator dalam mengupdate Website Kampung Gajah, FB dan Twitter Kampung Gajah mampu menarik perhatian calon pengunjung sehingga dapat mengundang calon pengunjung untuk melakukan kunjungan ke Kampung Gajah.

6. Besarnya pengaruh Experiential Marketing terhadap perilaku pasca berkunjung wisatawan ke Kampung Gajah, menandakan bahwa Experiential Marketing di Kampung Gajah merupakan strategi pemasaran yang kurang baik pelaksanaannya yang dirasakan oleh wisatawan terlihat Experiential Marketing berada pada daerah kontinum rendah sehingga perlu ditingkatkan lagi upaya pelaksanaan experiential marketing yang berkesinambungan.

5.2. Rekomendasi

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, sebagai saran untuk meningkatkan Word of Mouth Marketing (WOMM), Experiential Marketing dan Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan, maka pengelola Kampung Gajah perlu melakukan upaya sebagai berikut:


(18)

185

1. Rekomendasi berkaitan dengan Word of Mouth Marketing (WOMM) terhadap komponen sumber informasi meliputi administrator/pengelola website www.kampunggajah.com, FB, twitter Kampung Gajah maupun bagian marketing dan bagian informasi yang memberikan pengetahuan dan informasi tentang Kampung Gajah Wonderland seluas mungkin dan selengkap mungkin serta cepat dalam memberikan balasan pertanyaan mengenai informasi wahana, fasilitas serta harga Kampung Gajah harus jelas dan terus diperbaharui/update terhadap pengunjung website www.kampunggajah.com/ FB/twitter Kampung Gajah, penelepon dan pengunjung Kampung Gajah. Kemampuan sumber informasi dalam membujuk untuk berwisata di Kampung Gajah perlu dimaksimalkan. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan komunikasi persuasif baik secara lisan maupun tulisan agar apa yang disampaikan secara lisan maupun tulisan dapat menarik perhatian calon pengunjung.

2. Rekomendasi berkaitan dengan Experiential Marketing. Memberikan perhatian terhadap komponen Sense, merupakan hal yang sangat penting dalam Experiential Marketing. Papan dan tanda petunjuk yang lebih menarik dan jelas sehingga lebih berwarna dan memikat.

3. Rekomendasi berkaitan dengan Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan.

Post-visit satisfaction (kepuasan pasca berkunjung). Memberikan perhatian penuh terhadap Post-Visit Satisfaction ketika para rombongan wisatawan tiba di lokasi Kampung Gajah tidak saja disuguhkan pentas hiburan musik/konsumsi saja namun diberikan juga welcome drink, topi Kampung Gajah sebagai


(19)

186

para wisatawan menikmati berwisata di Kampung Gajah dengan menawarkan layanan pijat/massage atau dengan mesin refleksi dengan harga yang murah dan terjangkau, gratis bagi pemegang member card/ yang berulang tahun. Serta peningkatan upaya melalui kenyamanan tempat ibadah/mushola di sekitar area Kampung Gajah dan suasana/atmosfer di sekitar area Kampung Gajah lebih dihidupkan lagi dengan berbagai visualisasi dan audio serta penyediaan mesin ATM yang lebih banyak lagi di sekitar area Kampung Gajah. Upaya penyediaan dan pengembangan fasilitas tersebut perlu dilakukan secara intensif secara berkala. Hal-hal tersebut untuk meningkatkan kepuasan pengunjung sehingga dapat berkunjung kembali dan dapat lebih menarik calon pengunjung yang tanpa kita sadari mereka wisatawan yang terpuaskan sebagai marketing tanpa dibayar dan dapat menimbulkan kesediaan untuk berkunjung kembali ke Kampung Gajah.

4. Perlu memperkuat partnerships dan kerjasama dengan dinas pariwisata, hotel, travel/biro perjalanan, pelaku industri pariwisata dan stakeholder lainnya. Bentuk kerjasama tersebut tujuannya untuk mempromosikan Kampung Gajah sebagai salah satu objek wisata outbound favorit dan terlengkap di Jawa Barat dalam menarik para wisnus dan wisman.

5. Penulis dalam penelitian ini belum secara mendalam menganalisa variabel maupun indikator-indikator lain yang mempengaruhi Word of Mouth Marketing (WOMM) untuk mengunjungi kembali objek wisata Kampung Gajah, sehingga masih memerlukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan


(20)

187

datang. Variabel-variabel yang dimaksud diantaranya adalah strategi biaya wisata atau strategi promosinya.


(21)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ali Hasan. (2008). Marketing. Yogyakarta: Medpress.

(2010). Marketing dari Mulut ke mulut Words Of Mouth Marketing. Yogyakarta: Media Presindo

Alma, B (2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan kedelapan. Bandung : Alfabeta

(2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Penerbit Alfabeta. Alexander, Morrisan (2007). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina Prakarsa

Assael, H., (1992).Consumer Behavior & Marketing Action, Fourth Edition. New York: Kent Publishing Company.

Barber, Peggy, Wallace, Linda (2010). Building a Buzz & Word of Mouth Marketing. USA: American Library Association

Chandra, Handi. (2008). Marketing Untuk Orang Awam. Palembang:Maxikom.

Danim, Sudarwan dan Darwis. (2003). Metode Penelitian Kebidanan Prosedur Kebijakan dan Etik.Jakarta:EGC

Damanik, Janianton dan Helmut F. Weber. (2006). Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta:Andi.

Djaslim Saladin, (2007). Manajemen Pemasaran, Bandung; Linda Karya.

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Go., Frank M dan Robert Govers (Eds). (2010). International Place Branding Yearbook 2010 Place Branding in the New Age of Innovation New York: Palgrave Macmillan.

Goodman, John (2005). Treating Your Customers as Your Media Reps. www.brandweek.com Hamzah, Amir. (2007). Analisis Experiential Marketing, Emotional Branding, dan Brand Trust Terhadap Loyalitas Merek Mentari. Usahawan, No 06.


(22)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Istijanto. (2007). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama Ismayanti. (2009). Pengantar Pariwisata. Jakarta:Grasindo.

Kassali, Renald (2001) Jakarta: SWA

Kartajaya, Hermawan.(2006). Hermawan Kertajaya on Selling. Jakarta: PT Mizan.

(2007). Hermawan Kertajaya on service. Jakarta: PT. Mizan pustaka. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011), Makalah Pengembangan Pariwisata Nasional dalam Konferensi Pariwisata Nasional.

(2013), Laporan Kementerian Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif.

Kotler, Philip dan Armstrong. (2003). Dasar-Dasar Pemasaran, jilid 1. edisi kesembilan. Jakarta: PT INDEKS kelompok GRAMEDIA.

Kotler, Philip alih bahasa Drs. Benyamin Molan (2005). Manajemen Pemasaran jilid 1, Jakarta : Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia

Kotler and Keller (2007). Manajemen Pemasaran I, Edisi Keduabelas. Jakarta: PT Indeks (2009). Manajemen Pemasaran, jilid I, Edisi 13. Jakarta: Erlangga (2012). Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Edisi 14.Jakarta:Erlangga

Kusnendi. (2005). Analisis Jalur: Konsep dan Aplikasi Dengan Program SPSS & LISREL 8. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Bandung: UPI.

. (2008). Model-model Persamaan Struktural. Bandung:Alfabeta

Little & King Integrated Marketing Group (2011).Experiential Marketing, Real interactions between brands and consumers through live experiences.

Lovelock, Christopher dan Wright Lauren. (2005). Principles of Service Marketing and Management. New York: McGraw-Hill.

Middleton, Victor TC dan Jackie R. Clarke. (2001). Third Edition. Marketing in Travel and Tourism. Oxford:Butterworth-Heinemann


(23)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

O’Leary, Steve dan Sheehan (2008). Building Buzz to Beat the Big Boys Word of Mouth Marketing for Small Bussiness. United States of America:Praeger Publishers, 88 Post Road West, Westport, CT 06881 An imprint of Greenwood Publishing Group, Inc.

Pitana, I Gde. dan Surya Diarta, I Ketut. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Mamaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung:Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. (2009). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung:Alfabeta

Ristiyanti Prasetijo dan F. John J.O.I. IhalauW.(2005) Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Rosen, Emanuel penerjemah Zoelkifli Kasip.(2004). Kiat Pemasaran dari Mulut Ke Mulut. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi

Schiffman, Leon.G. dan Kanuk, Leslie.(2002) Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Indeks Sholihati, Dian. 2009. Jurus Sukses Menggelar WOM. www.swa.co.id

Sernovitz, Andy. (2006). “Word of mouth Marketing, How smart Companies, get people

talking”. Chicago: Kaplan Publishing.

Sutisna, se.me. (2003) Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Penerbit PT Rosda Karya Offset.

Spillane, J. (2005) Pariwisata Indonesia (Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan). Yogyakarta : Kanisius.

Sugiyono (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta (2008). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta

Schmitt, Bernd H. (1999). Experiential Marketing : How to get Customers to Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your Company Brands. New York: The Free Press

(2004). Experiential Marketing How to Get Costumer to Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your Company and Brands. New York: The Free Press


(24)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Swasta, DH, Basu dan Irawan.(2002). Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta: Leberty Tjiptono, Fandy. (2008). Pemasaran Strategik. Yogyakarta:Andi

Umar, Husein (2004). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet ke 6. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Vellas, Francois dan Lionel Becherel.(2008). Pemasaran Pariwisata Internasional. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

WOMMA. (2007). An introduction to WOM Marketing. WOM 101, 1:1-6 Jurnal:

Andreani, F. (2007). Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran, 2(1): 1-8..

Bunga, Geofanni, dan Chairy. (2010). Pengaruh Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kembali Smartphone Blackberry. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 3, No.2, Agustus 2010. Universitas Tarumanegara Jakarta.

Cecilia, Stanciulescu Gabriela. City Image As Tourism Destination. Academy of Economic Studies, Faculty of Commerce, Department of Tourism-Services. p. 1218-1222.

Fornell, Claes, (1992) A National Customer Satisfaction Barometer: The Swedish Experience, Journal of Marketing, Vol 56

Hamzah,Amir.(2007).”Analisis Experiential Marketing,Emotional Branding & Brand Trust

Terhadap Loyalitas Pelanggan Merek Mentari ”. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia

No.6 Th 36 h.22-28

Harjadi, Dikdik dan Dewi Fatmasari (2008). Word of Mouth (WOM) Comuunication Sebagai

Alternatif Kreatif dalam Komunikasi Pemasaran. Equilibrium Vol. 4 No. 8 Juli – Desember

2008.

Harsasi, Meirani.(2006). Word of Mouth dalam Industri Jasa Kaitannya dengan Sikap dan Kemungkianan Membeli. Jurnal Bisnis Strategis. Vol 15 No.1 ha131-41

Indriani, Farida (2006) Experiential Marketing Sebagai Suatu Strategi dalam Menciptakan Customer Satisfaction dan Repeat Buying Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Volume 3, Nomor 1, Januari.


(25)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Kastenholz, Elisabeth. (2010). Cultural Proximity as a Determinant of Destination Image. Journal of Vacation Marketing 16 (4) 313-322.

Kumar, V. J.Petersen, Andrew. P.Leone, Robert. (2002) .How Valuable is Word Of Mouth.: www.hbrreprints.org

KAO HUI JUNG SUN. (2013). Experience,Attraction, and Perceived value of the Seniors

Community Chorus Concert. Journal International Review of Management and Business Research Vol. 2 Issue.1

Koufaris, M dan Wiliam Hampton-Sosa (2002). Customer Trust Online: Examining The Role

of The Experience With The Web Site. Department of Statistics & Computer Information

Systems Zicklin School of Business, Baruch College.

Lin, Kuo-Ming, et al (2009), Application of Experiential Marketing Strategy to Identify

Factors Affecting Guests”Leisure Behaviour in Taiwan Hot-Spring Hotel.

Mitchel, James O. (2005). Word of mouth Marketing. LIMRA’s Market Facts Quarterly, Vol. 24 No. 2, hal 22-24.

Nigam, Dr Ashutosh. (2012). Modeling Relationship between Experiential Marketing,

Experiential Value and Purchase Intension in Organized Quick Service Chain Restaurants Using Structural Equation Modeling Approach. IJCSMS International Journal of Computer Science & Management Studies, Special Issue of Vol. 12

Pramudita, Yoana Arina dan Edwin Japarianto (2012). Analisa Pengaruh Customer Value dan Customer Experience Terhadap Customer Satisfaction di De Kasteel Resto Surabaya, dalam Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 1, No. 1, hal. 1-7.

Rahardja, C. and D. Anandya. (2010). Experiential marketing, customer satisfaction, behavioral intention: timezone game center Surabaya. MPRA Paper. No.25638, October 2010/11:42.Online at http://mpra.ub.unimuenchen.de/25638/

Schmitt, B. (1999). Experiential Marketing. Journal of Marketing Management, 15(3): 53-67. Saptaningsih Sumarni, (2008). Fenomena word of mouth marketing dalam mempengaruhi keputusan konsumen, ...

Sharma, Rachna & Vishal (2011). Experiential Marketing: A Contemporary Marketing Mix. International Journal of Management and Strategy (IJMS) Vol. No.II. Jaipuria Institute of Management Studies, Ghaziabad, INDIA.


(26)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susanti, esti (2009). The Influence of Image and Customer Satisfaction Towards Customer Loyalty to Tradisional Food in Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 4, No 1, April 2009:1-10

Srivastava, Kumar (2008). How experiential marketing can be used to build brands – a case study of two specialty stores, Innovative Marketing, Volume 4, Issue 2,

Steffes, Erin M and Burgee, Lawrence E. (2008). Social Ties and Online Word Of Mouth. Townson University, Maryland, USA (www.emeraldinsight.com/1066-2243.htm)

Suhartono, Ani Wijayanti (2004). Pentingnya Perilaku Konsumen dalam Menciptakan Iklan

Yang Efektif. Jurnal Manajemen Pemasaran Universitas Kristen Petra.

Sweeney, Jillian c., et al (2007). “Factors influencing word of mouth effectiveness: receiver

perspectives”. University of Western Australia. Skripsi/Tesis:

Irawati, 2008. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Perilaku Word of Mouth Konsumen Macintosh. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Indonesia. Jakarta: Tidak Diterbitkan.

.

Nuryulia, Aflit. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Word Of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang (Studi Kasus Pada PT Nasmoco di Semarang). Tesis Program Studi MM Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang: Tidak Diterbitkan.

Romdoni, Budi Akhmad. 2013. Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung di Wisata Pakuhaji (Survey pada Wisatawan yang Berkunjung ke Pakuhaji). Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan

Sejahtera, N.H. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang: Tidak diterbitkan. Internet: http://www.atjeh.biz http://www.bisnis-jabar.com http://www.bps.go.id/jabar http://www.facebook.com/kampunggajah http://www.ixma.org


(27)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

http://www.jabarprov.go.id http://www.jalanjajanhemat.com

http://www.kampunggajah.com

http:// www.metropolitan.jabarprov.go.id

http:// www.mckinsey.com

http://www.tripadvisor.co.id

http://www.twitter.com/@kampunggajah http://www.wikipedia.com


(1)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Istijanto. (2007). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama Ismayanti. (2009). Pengantar Pariwisata. Jakarta:Grasindo.

Kassali, Renald (2001) Jakarta: SWA

Kartajaya, Hermawan.(2006). Hermawan Kertajaya on Selling. Jakarta: PT Mizan.

(2007). Hermawan Kertajaya on service. Jakarta: PT. Mizan pustaka. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011), Makalah Pengembangan Pariwisata Nasional dalam Konferensi Pariwisata Nasional.

(2013), Laporan Kementerian Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif.

Kotler, Philip dan Armstrong. (2003). Dasar-Dasar Pemasaran, jilid 1. edisi kesembilan. Jakarta: PT INDEKS kelompok GRAMEDIA.

Kotler, Philip alih bahasa Drs. Benyamin Molan (2005). Manajemen Pemasaran jilid 1, Jakarta : Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia

Kotler and Keller (2007). Manajemen Pemasaran I, Edisi Keduabelas. Jakarta: PT Indeks (2009). Manajemen Pemasaran, jilid I, Edisi 13. Jakarta: Erlangga (2012). Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Edisi 14.Jakarta:Erlangga

Kusnendi. (2005). Analisis Jalur: Konsep dan Aplikasi Dengan Program SPSS & LISREL 8. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Bandung: UPI.

. (2008). Model-model Persamaan Struktural. Bandung:Alfabeta

Little & King Integrated Marketing Group (2011).Experiential Marketing, Real interactions between brands and consumers through live experiences.

Lovelock, Christopher dan Wright Lauren. (2005). Principles of Service Marketing and Management. New York: McGraw-Hill.

Middleton, Victor TC dan Jackie R. Clarke. (2001). Third Edition. Marketing in Travel and Tourism. Oxford:Butterworth-Heinemann


(2)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

O’Leary, Steve dan Sheehan (2008). Building Buzz to Beat the Big Boys Word of Mouth Marketing for Small Bussiness. United States of America:Praeger Publishers, 88 Post Road West, Westport, CT 06881 An imprint of Greenwood Publishing Group, Inc.

Pitana, I Gde. dan Surya Diarta, I Ketut. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Mamaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung:Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. (2009). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung:Alfabeta

Ristiyanti Prasetijo dan F. John J.O.I. IhalauW.(2005) Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Rosen, Emanuel penerjemah Zoelkifli Kasip.(2004). Kiat Pemasaran dari Mulut Ke Mulut. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi

Schiffman, Leon.G. dan Kanuk, Leslie.(2002) Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Indeks Sholihati, Dian. 2009. Jurus Sukses Menggelar WOM. www.swa.co.id

Sernovitz, Andy. (2006). “Word of mouth Marketing, How smart Companies, get people

talking”. Chicago: Kaplan Publishing.

Sutisna, se.me. (2003) Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Penerbit PT Rosda Karya Offset.

Spillane, J. (2005) Pariwisata Indonesia (Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan). Yogyakarta : Kanisius.

Sugiyono (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta (2008). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta

Schmitt, Bernd H. (1999). Experiential Marketing : How to get Customers to Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your Company Brands. New York: The Free Press

(2004). Experiential Marketing How to Get Costumer to Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your Company and Brands. New York: The Free Press


(3)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Swasta, DH, Basu dan Irawan.(2002). Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta: Leberty Tjiptono, Fandy. (2008). Pemasaran Strategik. Yogyakarta:Andi

Umar, Husein (2004). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet ke 6. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Vellas, Francois dan Lionel Becherel.(2008). Pemasaran Pariwisata Internasional. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

WOMMA. (2007). An introduction to WOM Marketing. WOM 101, 1:1-6 Jurnal:

Andreani, F. (2007). Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran, 2(1): 1-8..

Bunga, Geofanni, dan Chairy. (2010). Pengaruh Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kembali Smartphone Blackberry. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 3, No.2, Agustus 2010. Universitas Tarumanegara Jakarta.

Cecilia, Stanciulescu Gabriela. City Image As Tourism Destination. Academy of Economic Studies, Faculty of Commerce, Department of Tourism-Services. p. 1218-1222.

Fornell, Claes, (1992) A National Customer Satisfaction Barometer: The Swedish Experience, Journal of Marketing, Vol 56

Hamzah,Amir.(2007).”Analisis Experiential Marketing,Emotional Branding & Brand Trust Terhadap Loyalitas Pelanggan Merek Mentari ”. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia No.6 Th 36 h.22-28

Harjadi, Dikdik dan Dewi Fatmasari (2008). Word of Mouth (WOM) Comuunication Sebagai Alternatif Kreatif dalam Komunikasi Pemasaran. Equilibrium Vol. 4 No. 8 Juli – Desember 2008.

Harsasi, Meirani.(2006). Word of Mouth dalam Industri Jasa Kaitannya dengan Sikap dan Kemungkianan Membeli. Jurnal Bisnis Strategis. Vol 15 No.1 ha131-41

Indriani, Farida (2006) Experiential Marketing Sebagai Suatu Strategi dalam Menciptakan Customer Satisfaction dan Repeat Buying Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Volume 3, Nomor 1, Januari.


(4)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Kastenholz, Elisabeth. (2010). Cultural Proximity as a Determinant of Destination Image. Journal of Vacation Marketing 16 (4) 313-322.

Kumar, V. J.Petersen, Andrew. P.Leone, Robert. (2002) .How Valuable is Word Of Mouth.: www.hbrreprints.org

KAO HUI JUNG SUN. (2013). Experience,Attraction, and Perceived value of the Seniors

Community Chorus Concert. Journal International Review of Management and Business Research Vol. 2 Issue.1

Koufaris, M dan Wiliam Hampton-Sosa (2002). Customer Trust Online: Examining The Role

of The Experience With The Web Site. Department of Statistics & Computer Information

Systems Zicklin School of Business, Baruch College.

Lin, Kuo-Ming, et al (2009), Application of Experiential Marketing Strategy to Identify Factors Affecting Guests”Leisure Behaviour in Taiwan Hot-Spring Hotel.

Mitchel, James O. (2005). Word of mouth Marketing. LIMRA’s Market Facts Quarterly, Vol. 24 No. 2, hal 22-24.

Nigam, Dr Ashutosh. (2012). Modeling Relationship between Experiential Marketing,

Experiential Value and Purchase Intension in Organized Quick Service Chain Restaurants Using Structural Equation Modeling Approach. IJCSMS International Journal of Computer Science & Management Studies, Special Issue of Vol. 12

Pramudita, Yoana Arina dan Edwin Japarianto (2012). Analisa Pengaruh Customer Value dan Customer Experience Terhadap Customer Satisfaction di De Kasteel Resto Surabaya, dalam Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 1, No. 1, hal. 1-7.

Rahardja, C. and D. Anandya. (2010). Experiential marketing, customer satisfaction, behavioral intention: timezone game center Surabaya. MPRA Paper. No.25638, October 2010/11:42.Online at http://mpra.ub.unimuenchen.de/25638/

Schmitt, B. (1999). Experiential Marketing. Journal of Marketing Management, 15(3): 53-67. Saptaningsih Sumarni, (2008). Fenomena word of mouth marketing dalam mempengaruhi keputusan konsumen, ...

Sharma, Rachna & Vishal (2011). Experiential Marketing: A Contemporary Marketing Mix. International Journal of Management and Strategy (IJMS) Vol. No.II. Jaipuria Institute of Management Studies, Ghaziabad, INDIA.


(5)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Susanti, esti (2009). The Influence of Image and Customer Satisfaction Towards Customer Loyalty to Tradisional Food in Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 4, No 1, April 2009:1-10

Srivastava, Kumar (2008). How experiential marketing can be used to build brands – a case study of two specialty stores, Innovative Marketing, Volume 4, Issue 2,

Steffes, Erin M and Burgee, Lawrence E. (2008). Social Ties and Online Word Of Mouth. Townson University, Maryland, USA (www.emeraldinsight.com/1066-2243.htm)

Suhartono, Ani Wijayanti (2004). Pentingnya Perilaku Konsumen dalam Menciptakan Iklan

Yang Efektif. Jurnal Manajemen Pemasaran Universitas Kristen Petra.

Sweeney, Jillian c., et al (2007). “Factors influencing word of mouth effectiveness: receiver

perspectives”. University of Western Australia.

Skripsi/Tesis:

Irawati, 2008. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Perilaku Word of Mouth Konsumen Macintosh. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Indonesia. Jakarta: Tidak Diterbitkan.

.

Nuryulia, Aflit. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Word Of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang (Studi Kasus Pada PT Nasmoco di Semarang). Tesis Program Studi MM Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang: Tidak Diterbitkan.

Romdoni, Budi Akhmad. 2013. Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung di Wisata Pakuhaji (Survey pada Wisatawan yang Berkunjung ke Pakuhaji). Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan

Sejahtera, N.H. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang: Tidak diterbitkan. Internet:

http://www.atjeh.biz

http://www.bisnis-jabar.com

http://www.bps.go.id/jabar

http://www.facebook.com/kampunggajah http://www.ixma.org


(6)

NINA RAHMAYANTY, 2014

ANALISIS WORD OF MOUTH MARKETING (WOMM) DAN EXPERIENTIAL MARKETING PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU PASCA BERKUNJUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 http://www.jabarprov.go.id

http://www.jalanjajanhemat.com

http://www.kampunggajah.com

http:// www.metropolitan.jabarprov.go.id

http:// www.mckinsey.com

http://www.tripadvisor.co.id

http://www.twitter.com/@kampunggajah http://www.wikipedia.com