7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Penyesuaian Diri
Pengertian penyesuaian diri pada awalnya berasal dari suatu pengertian yang didasarkan pada ilmu biologi yang diutarakan oleh Charles
Darwin. Ia mengatakan : “
Genetik changes can improve the ability of organisms to suvive, reproduce, and in animal, raise offspring, this process is
called adaptation”
. Microsoft Encarta Encyclopedia,
2002. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka tingkah laku manusia dapat
dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan tempat ia hidup seperti cuaca dan berbagai unsur alami lainnya. Semua
mahkluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi
dan alam, agar dapat bertahan hidup. Penyesuaiaan adalah suatu proses yang adaptif. Penyesuaian
dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan dari linkungan tempat manusia hidup.
Dari segi ilmu jiwa, istilah ini digunakan dalam lapangan sosial kejiwaan dengan istilah penyesuaian atau penyelarasan
adjusment
. Penyesuaian adalah proses dinamik yang terus menerus. Proses tersebut
berlangsung sejak manusia lahir sampai kepada masa dewasa.
8 Selama pertumbuhan terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyesuaian
yang sehat dan kebutuhan-kebutuhan terpenuhi secara bijaksana, maka hal tersebut merupakan faktor penentu bagi penyesuaian individu dimasa depan
kehidupannya. Dari sini tampak adanya hubungan yang erat antara perkembangan pertumbuhan individu serta penyesuaian pribadi dan sosial.
Adjustment
itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan. Davidoff 1991.
Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut dengan istilah adjusment. Adjustment merupakan suatu hubungan yang harmonis dengan
lingkungan fisik dan sosial Chaplin, 2000: 11. Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam
sekitarnya. Scneiders dalam Astuti, 2003 berpendapat penyesuaian diri
dirumuskan dalam pengertian dan ketrampilan dalam mengatasi masalah yang dimiliki individu berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangan
serta status dan perannya dalam kehidupan. Macquaire Dictionary dalam Zhag, 2002 mendefinisikan bahwa
penyesuaian diri menunjuk pada perubahan sikap, perilaku seseorang berdasarkan norma-norma sosial agar dapat sesuai dengan lingkungan yang
baru. Menurut Atwater 1983 penyesuaian diri adalah suatu proses
perubahan dalam diri dan lingkungan, dimana individu harus dapat mempelajari tindakan atau sikap baru untuk hidup dan menghadapi keadaan
tersebut sehingga tercapai kepuasan dalam diri, hubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
9 Gerungan 2002 merumuskan pengertian penyesuaian diri berarti
“mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan keinginan diri.
Kartini Kartono 2000 mengemukakan pengertian penyesuaian diri sebagai berikut. Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai
harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan lain-lain
emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien dari dikikis habis.
Sedangkan Hartono dan Sunarto 2002 menyatakan “penyesuaian
diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya”.
Dari beberapa rumusan diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan
Autoplastis
atau mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri
Alloplastis
guna memperoleh kenyamanan hidup. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri
merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah prilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih serasi antara diri individu dengan
lingkungannya.
2.2. Aspek-Aspek Penyesuaian Diri