54
norma-norma yang diberikan Takhta Suci tentang klausura para rubiah. Sesudah mendengarkan dewan penasehatnya dan disetujui oleh Bapa
Imediatus atau Uskup, abdis dapat memberikan izin kepada seorang saudari, di dalam keadaan luar biasa, untuk menjalani hidup eremit di
dalam pingitan biara. Eremit tersebut tetap berada di bawah kuasa abdis Konstitusi dan Statut OCSO K7-13 Edisi Revisi 2003.
e. Panggilan Hidup Monastik Para Suster
Panggilan hidup monastik adalah suatu kharisma khusus, sebuah anugerah Roh kepada gereja. Ada kerinduan akan Allah dalam hati setiap
manusia. Ada kesadaran bahwa Allah itu ada, jadi hidup harus diarahkan secara mutlak hanya kepada Dia Pencipta dan Tuhan semesta alam. Maka ada
orang yang terdorong oleh kasih Kristus, ingin memberikan seluruh hidup kepada-Nya dan mengesampingkan semua hal lain. Tidak memisahkan diri
dari dunia, tetapi sebaliknya dalam kesatuan dengan Kristus suster berdoa bagi semua orang di dunia ini.
Para suster tidak berdoa sepanjang hari di gereja dan tidak hidup dalam keheningan mutlak sepanjang hari. Para suster justru mau belajar menjadi
manusia baru dalam Kristus dalam semua kehidupan sehari-hari, memang keheningan penting untuk mendengarkan suara Tuhan dalam hati nurani dari
setiap suster, mendengarkan Sabda-Nya melalui bacaan dan liturgi serta mendengarkan orang lain dalam berkomunikasi yang semakin benar dari pada
hanya mendengarkan pikiran sendiri. Para suster ingin iman mereka menjadi nyata dalam hidup yang mengutamakan Kristus dalam segala hal, bukan
55
hanya pada saat doa melainkan dalam kerja untuk mencari nafkah, melakukan penjualan, menjalankan administrasi, menerima tamu, melakukan persiapan
penghayatan liturgi, dan melakukan tugas rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian, melakukan bersih-bersih dan lain-lain.
Pelayanan pada Kristus yang hadir dalam Tubuh Mistik-Nya hingga tak ada kerja yang tinggi atau rendah, yang ada hanya persembahan diri
kemuliaan Allah dan keselamatan dunia. Mengikuti Yesus berarti memberi segalanya bagi Dia dan juga menerima seratus kali lipat dari Dia. Dari
keyakinan bahwa mereka dicintai sebagai putri-putri Bapa dalam Putra-Nya dalam Gereja Monastik mereka Ibu Abdis, Pembina Novis, dan para suster
lain. Dari keyakinan bahwa Yesus adalah kebaikan tertinggi, mengalir keinginan untuk hidup dalam kemiskinan yang mengharapkan segalanya dari
Yesus. Dari pengalaman cinta kasih-Nya, mengalir keinginan untuk mencintai setiap saudara dengan cinta kasih yang sama, itulah pilihan keperawanan
demi Kerajaan Allah Suster Martha E. Driscoll OCSO dalam Majalah Inspirasi Nomer 93 tahun VIII Mei 2012.
f. Pembagian Ruangan Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono