Peran dan ketrampilan teknis

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menurut Syaikh Ali Mahfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursidin sebagaimana yang dikutip oleh Prof. Dr. Moh. Ali Aziz 23 ركنما نع ىهنلاو فورعماب رماا و ىدها و رخا ىلع سانلا ثح لجااو لجاعلا ةداعسب اوزوفيل Artinya: “menyeru masyarakat kepada kebajikan dan petunjuk serta menyeru kepada kebajikan dan melarang kemungkaran agar dapat kebahagiaan dunia dan akhirat”. Adapun menurut Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa “Dakwah islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah tuhan untuk keselamatan di dunia dan akhirat”. 24 Dari beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli tersebut, meskipun berbeda-beda dalam memberikan penjelasan. Maka pengertian dakwah dapat dapat disimpulkan bahwa panggilan Allah untuk menyerukan kebaikan dijalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Seruan tersebut diwajibkan untuk semua umat muslim. Di era modern dakwah tidak hanya dibatasi sebagai ceramah atau khutbah Dakwah bil lisan melainkan kegiatan nyata yang dapat meningkatkan harkat dan martabat kehidupan Dakwah bil hal. Karena dakwah dengan metode ceramah saja dirasa sekarang kurang begitu kondusif tanpa diringi dengan tindakan yang dapat meningkatkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. 23 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Jakarta: Prenanda Media Group, 2009. Hal 11 24 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta:Rajawali Pers, 2012. Hal 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Disamping ayat al- Qur’an dalam hadits Rasulullah banyak yang memberikan dasar bagi dakwah bil- hal seperti hadits dibawah ini : “Dari Anas ra. Berkata: tidak pernah Rasulullah SAW dimintai sesuatu melainkan pasti ia memberikannya. Sungguh telah datang seorang peminta kepadanya, maka diberinya kambing yang berada diantara dua bukit, maka ia kembali kepada kaumnya dan mengajak mereka “Hai kaumku, segeralah kamu masuk islam, karena Muhammad memberi kepada seseorang yang sama s ekali tidak khawatir habis atau menjadi miskin”. Sesungguhnya dahulu orang ingin masuk islam karena ingin dunia tetapi untuk lama kemudian tumbuh kecintaannya islam melebihi semua kekayaan dunia. 25 Dari hadits di atas terlihat betapa gerakan dakwah Rasul mengembangkan isu antara kelas masyarakat kuat dan masyarakat lemah, antara kaya dan miskin yang kaya membantu yang miskin. Itulah sebabnya mengapa pertanyaan evaluatif pada sebuah ayat al-Quran tentang orang yang mendustakan agama simbol yang diurai justru orang yang tidak mempunyai kepedulian sosial yang mengabaikan anak yatim dan orang miskin, sebagai satu contoh persoalan kehidupan sosial yang ada. Karena itu pula Rasulullah selalu memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh seseorang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh umatnya sekalipun masalah materi, dalam hal ini banyak hadits memberikan petunjuk untuk melakukan dakwah bil-hal. Misalnya sebuah 25 Husen Madhal, Hadits II, Yogyakarta: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga, 1995. Hal 216 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hadits yang menyatakan, Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah Maksud hadits di atas adalah orang yang memberi bantuan kepada orang lebih baik dari pada menerima bantuan, ini dapat dipahami pemberian dapat berupa materiil bantuan materi maupun non materi yang berupa gagasan pemikiran. Sebenarnya yang diharapakan oleh islam adalah dengan adanya dakwah yang bisa merubah keadaan umat islam. Umat islam selama ini terlalu terpukau melihat keadaan sehingga kehilangan strategi dan taktik terbaik dalam meningkatkan derajat mereka sendiri. Diantaranya pertama, umat islam sangat mementingkan kuantitas dalam segala aspek dibandingkan dengan kualitas. Padahal Rasulullah SAW ketika berperang dengan jumlah sedikit tapi berkualitas dapat mengalahkan kelompok yang lebih banyak. Kedua umat islam terlalu mementingkan kulit dibandingkan esensi. Ketiga penyiapan sumber daya manusia belum terpikir secara baik. Keempat belum tertata dengan baik pengelolahan lembaga-lembaga umat. Kelima rekayasa terhadap program belum terprogram secara baik. Keenam masyarakat banyak yang terjebak dalam konsumerisme dan hidonisme. 26 Dari uraian diatas maka perlulah adanya model-model pengembangan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Hal demikian di rasa penting karena melihat realita yang menimpa umat islam saat ini. Pada dasarnya agama islam adalah agama pemberdayaan. dalam pandangan islam pemberdayaan adalah suatu gerakan yang tanpa ada 26 Abdul Basit, Wacana Dakwah Kontemporer. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2006. Hal. 210 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id henti-hentinya. Hal demikian sejalan dengan paradigma islam itu sendiri sebagai agama gerakan atau perubahan. Hal ini karena manusia adalah pelaku utama perubahan, sedang Tuhan menentukan atas dasar pilihan dan perubahan yang diinginkan manusia. Sebagaimana disebutkan dalam al- Qur’an :                                        Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Q.S Ar-Rad, ayat 11. 27 Kondisi sosial masyarakat pada dasarnya adalah dikontruksi oleh manusia sendiri, bukan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, pengembangan dan perubahan akan terjadi jika manusia sendiri yang melakukan perubahan, bukan oleh Tuhan, meskipun Tuhan sendiri punya kuasa untuk melakukan itu. Ayat 11 QS. Surat Ar-Rad tersebut berbicara tentang hukum perubahan yang dilakukan oleh manusia secara kolektif kaum. Penekanan perubahan sebagai totalitas manusia yang dimaksud bukan kedudukan sebagai wujud perorangan, tetapi dalam kedudukannya sebagai salah seorang anggota masyarakat. Ini artinya bahwa perubahan yang 27 Al-Quran terjemahan, Bandung:PT Sygma Examedia Arkendlema, hal.250