digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Selain faktor rangsangan dan faktor afeksi, faktor penguatan dengan indikator penghargaan dalam belajar juga
merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Namun faktor penguatan bukan faktor penyebab rendahnya
motivasi belajar pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo. Ketika siswa memperoleh nilai di bawah KKM orang tua tetap
menasehati dan memotivasi, begitu juga ketika siswa mendapat nilai tepat KKM atau di atas KKM orang tua merasa bangga dan
senang, meskipun tidak memberikan reward atau penghargaan untuk siswa.
2. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Self Esteem Pada Siswa
Underachiever di MTs N Sidoarjo.
Faktor fisik dengan indikator kondisi fisik siswa yakni kekurangan pada fisik siswa adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi self-esteem, namun faktor fisik bukan faktor penyebab rendahnya self-esteem pada siswa underachiever di
MTs N Sidoarjo. Siswa yang memiliki kekurangan fisik akan merasa kurang nyaman dan akan mengalami rasa tidak percaya
diri, walaupun masih dapat dikatakan mereka memiliki percaya diri, namun siswa yang memiliki kekurangan fisik memiliki
percaya diri yang lebih rendah dibanding siswa pada umumnya. Sehingga akan berpengaruh terhadap self esteem nya.
Faktor psikologis dengan indikator pernah melakukan sebuah kesalahan yang diketahui orang lain merupakan salah satu
faktor penyebab rendahnya self-esteem pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo. Siswa pernah melakukan kesalahan yang
mereka anggap kesalahan besar dan diketahui orang lain, sehingga membuat mereka malu dan merasa bersalah, merupakan salah satu
faktor penyebab rendahnya self esteem pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo.
Lorensia Jen
Putriana Ndoily
dalam tulisannya
menjelaskan bahwa, fenomena kecemasan sosial dengan mudah dapat terjadi, karena setiap orang memiliki kecenderungan untuk
mengalami masalah tersebut, akan tetapi tingkat kecemasan sosial setiap orang berbeda - beda. Seseorang yang memiliki kecemasan
sosial akan cenderung cemas dan tidak nyaman ketika berhadapan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan orang lain, yang disertai dengan perasaan malu, takut, karena berpikir sesuatu yang buruk akan terjadi.
6
Faktor psikologis dengan indikator gambaran siswa mengenai dirinya merupakan faktor yang mempengaruhi self-
esteem, namun bukan faktor penyebab rendahnya self-esteem pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo. Siswa mampu
menguraikan dan mendeskripsikan sifat-sifat negatif dan sifat- sifat positif yang ada pada diri siswa. Siswa dapat memgetahui
kelebihan mereka melalui orang lain, dan dapat mengetahui kekurangan mereka melalui diri sendiri yakni dengan instopeksi
diri.
Faktor psikologis
dengan indikator
usaha siswa
memperbaiki diri merupakan faktor penyebab rendahnya self- esteem pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo. Siswa
underachiever tidak tertarik untuk meningkatkan kelebihan dibidang akademik, namun lebih memilih untuk fokus dan
meningkatkan kelebihannya dalam bidang non akademik. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shufiyanti mengenai study kasus
pada siswa underachiever menunjukkan karakteristik bahwa subjek menghindari tugas sekolah dan lebih tertarik pada kegiatan
di luar kegiatan sekolah.
Faktor psikologis dengan indikator kemampuan siswa dalam mengemban tanggung jawab, merupakan salah satu faktor
penyebab rendahnya self-esteem pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo. Siswa pernah melakukan suatu tanggung jawab
yang mereka anggap besar namun masih merasa gagal. Ini mengakibatkan siswa merasa tidak mampu menjalankan tanggung
jawabnya dengan baik setelah melakukan sebuah kegagalan. Dinda Ayu dalam skripsinya menuliskan bahwa individu yang
memiliki self-esteem rendah memiliki karakteristik takut dan mengalami kegagalan, terlihat seperti orang putus asa dan
depresi.
7
Hal demikian juga terlihat pada siswa sebagai subjek penelitian. Mereka merasa kecewa, takut dan putus asa atas
kegagalan yang mereka alami.
6
Lorensia Jen Putriana Ndoily,dkk, Jurnal: “Hubungan Antara Harga Diri dan Kecemasan Sosial Pada Remaja Perempuan Korban
Bullying” Malang: Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, 3
7
Dinda Ayu Novariandhini, skripsi:
” Self-Esteem, Self-Efficacy……………”, 3
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Faktor psikologis dengan indikator harapan siswa merupakan faktor yang mempengaruhi self-esteem, namun bukan
faktor penyebab rendahnya self-esteem pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
harapan siswa untuk masa depannya cukup baik seperti menjadi orang sukses dan membanggakan Negara. Mereka optimis mampu
meraih harapan dan cita-cita mereka dengan usaha dan berdoa.
Faktor intelegensi dengan indikator kemampuan dan pencapaian siswa pada pembelajaran matematika, merupakan
salah satu faktor penyebab rendahnya self-esteem pada siswa underachiever di MTs N Sidoarjo. Siswa tidak selalu dapat
mengikuti ritme pembelajaran matematika yang disampaikan oleh guru.
Siswa terkadang
tidak mampu
mengikuti ritme
pembelajaran yang diberikan oleh guru karena kondisi siswa, dan inilah yang jarang sekali diperhatikan oleh guru saat menjelaskan
materi. Menurut Edy Gustian dalam bukunya juga menjelaskan
bahwa bagaimana guru memperlakukan anak didiknya akan mempengaruhi prestasi yang akan dicapai anak. Penelitian yang
dilakukan oleh ahli-ahli psikologi menunjukkan bahwa harapan espectancy guru terhadap kemampuan anak sangat berpengaruh
pada penilaian anak mengenai kemampuan dirinya. Kelas yang diberitahukan bahwa mereka adalah anak-anak pintar dan cerdas
mendapatkan prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan kelas yang diberitahukan
bahwa kemampuan
mereka kurang
pada kenyataannya, kemampuan mereka tidak berbeda.
8
Sering kali guru tanpa sadar mengabaikan hal ini. Siswa juga pernah berada
disituasi di mana mereka mendapat nilai di bawah teman-teman yang lain. Sehingga menimbulkan rasa iri dan minder pada diri
siswa. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, maka sudah sewajarnya mereka mendapat hak yang sama yakni
mendapat pembelajaran sesuai kapasitasnya.
Faktor lingkungan sosial dengan indikator deskripsi lingkungan sekitar dan indikator pendapat dan hubungan siswa
dengan teman di kelasdi sekolah merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya self-esteem pada siswa underachiever di
MTs N Sidoarjo. Siswa underachiever menyatakan bahwa teman-
8
Edy Gustian, 31
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
teman sekelas mereka itu jail dan sering mengganggu, itu dapat membuat siswa berfikiran ada sesuatu pada dirinya yang dianggap
dapat dijadikan bahan kejailan teman-temannya. Edy Gustian dalam bukunya juga menjelaskan bahwa
teman sekelas juga memiliki pengaruh terhadap anak. Si anak akan merasa diperlakukan sebagai orang bodoh ketika guru
menerangkan hal-hal yang dirasakan oleh anak tidak perlu dijelaskan lagi. Ia juga harus menunggu sampai anak lain
mengerti. Namun, guru tidak dapat menghindari hal tersebut karena ia harus menjelaskan pada anak yang memiliki
kemampuan rata-rata.
9
Anak yang dikelilingi oleh teman-teman yang jail dan mengganggu konsentrasi belajar, lambat laun juga
akan terbawa suasana sebagaimana lingkungan teman-temannya tersebut. Sehingga membuat mereka tidak lagi fokus belajar
melainkan bermain dan bercanda ketika pembelajaran.
Faktor lingkungan keluarga dengan indikator hubungan siswa dengan keluarga di rumah. Siswa seringkali dibanding-
bandingkan dengan saudaranya di rumah yang membuat mereka tidak nyaman, marah dan kecewa. Setiap anak memiliki kelebihan
dan kekurangannya maisng-masing. Tidak ada alasan bagi orang tua untuk membanding-bandingkan satu anak dnegan anak yang
lainnya, karena itu akan merusak harga dirinya. Dalam bukunya, Edy Gustian menguraikan bahwa persepsi diri anak sangat
dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan memberikan penilaian terhadap diri mereka. Jika guru menilai dirinya bodoh dan
didukung oleh orang tua maka penilaian anak akan dirinya tidak berbeda jauh dengan penilaian guru dan orang tuanya. Bagi anak
penilaian dari orang lain merupakan refleksi dari keadaan dirinya, seperti ketika ia sedang bercermin. Apa yang tampak dalam
cermin adalah wajah anak berdasarkan penilaian-penilaian dari masyarakat. Seorang anak tau bahwa dia pandai berbicara
berdasarkan penilaian orang-orang disekitarnya.
9
Edy Gustian. 31
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3. Faktor Utama Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Pada