3. Metode Pembelajaran
Metode method secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta atau konsep – konsep secara sistematis. Metode pembelajaran merupakan cara yang berisi prosedur baku untuk
melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa.
a. Metode Discovery
Metode discovery merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman
langsung. Pembelajaran
dengan metode
discovery lebih
mengutamakan proses daripada hasil belajar. Enco Mulyasa 2005: 110 mengatakan bahwa dalam mengajar dengan metode discovery menempuh langkah
– langkah sebagai berikut : 1 Adanya masalah yang akan dipecahkan.
2 Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. 3 Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui
kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas. 4 Harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan.
5 Susunan kelas diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar- mengajar.
6 Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data.
7 Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dan tepat dengan data dan informasi yang diperlukan peserta didik.
Menurut Moh. Amien 1988: 97 “Kegiatan discovery adalah suatu kegiatan atau pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri”. Sedangkan Sund dalam Roestiyah N.K 2001: 20 menyatakan bahwa:
Discovery adalah proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental
tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong- golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan
dan sebagainya.
Sebagai salah satu bentuk metode dalam pembelajaran, metode discovery memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut:
Keunggulan metode discovery: 1 Mendorong siswa untuk lebih mengembangkan, memperbanyak
kesiapan, serta
penguasaan ketrampilan
dalam proses
kognitifpengenalan siswa. 2 Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadiindividual
sehingga dapat kokohmendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut. 3 Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa.
4 Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing – masing.
5 Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar giat.
6 Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
7 Lebih berpusat pada siswa, tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.
Kelemahan metode discovery: 1 Pada diri siswa harus sudah ada kesiapan dan kematangan mental untuk
belajar. 2 Kurang efektif untuk kelas yang terlalu besar.
3 Proses mental yang terjadi terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang
memperhatikan perkembanganpembentukan
sikap dan
ketrampilan bagi siswa. 4 Kurang memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.
Roestiyah N.K 2001: 21 Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam metode
discovery lebih menekankan pengalaman langsung atau melibatkan proses mental siswa. Sehingga dengan discovery diharapkan siswa dapat menemukan
konsep – konsep dan prinsip- prinsip melalui proses mentalnya sendiri.
b. Metode Inquiry