Prinsip – Prinsip Belajar Tujuan Belajar

laku atau penampilan baik potensial maupun aktual, dengan serangkain kegiatan diantaranya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Perubahan – perubahan itu berbentuk kemampuan – kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama konstan, serta perubahan – perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar.

b. Prinsip – Prinsip Belajar

Prinsip – prinsip belajar yaitu prinsip – prinsip yang terkait dalam proses belajar. Belajar merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Dimyati dan Mudjiono 2002 : 42 menyatakan bahwa ada beberapa prinsip dalam belajar, dimana prinsip – prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibtan langsungberpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individu. Sedangkan Tabrani Rusyan, Atang Iskandar dan Zainal Arifin 1989: 82 menyatakan bahwa ada beberapa prinsip umum tentang belajar yang meliputi : 1 Proses belajar adalah kompleks, namun terorganisasi. Belajar berdasarkan atas insight, dimana individu melakukan suatu proses menemukan hubungan antar unsur dalam situasi problematis. 2 Motivasi sangat penting dalam belajar. Setiap individu memiliki needs kebutuhan dan wants keinginan. Setiap kebutuhan atau keinginan perlu memperoleh pemenuhan. Sedangkan dorongan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan untuk mencapai tujuan merupakan motivasi. Agar belajar dapat mencapai hasil, harus ada motivasi. 3 Belajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks. 4 Belajar melibatkan berbagai proses perbedaan dan generalisasi berbagai respons. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa prinsip belajar yang relatif berlaku umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Adapun prinsip – prinsip tersebut meliputi : perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsungberpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individu.

c. Tujuan Belajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Sardiman A.M 2004 : 25 mengatakan bahwa mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing – masing akan saling mempengaruhi. Komponen – komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana belajar- mengajar yang tersedia. Pada intinya tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental atau nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Relevan mengenai tujuan belajar tersebut, maka menurut Sardiman A.M 2004: 28-29 hasil belajar itu meliputi : 1. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta kognitif. 2. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap afektif. 3. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan psikomotorik. Ketiga kegiatan hasil belajar tersebut dalam kegiatan belajar mengajar, masing-masing direncanakan sesuai dengan butir-butir bahan pelajaran. Karena semua itu bermuara kepada anak didik, maka setelah terjadi proses internalisasi, terbentuklah suatu kepribadian yang utuh.

2. Mengajar