Instrumen Tes Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data digunakan teknik tes yang diberikan di akhir pembelajaran melalui ulangan harian. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan konsep Fisika khususnya pada pokok bahasan Elastisitas oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Soal-soal tes dan data yang diperoleh dari tes tersebut dapat dilihat pada lampiran 6 dan 19 .

3. Teknik Angket

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau segala sesuatu diketahui responden. Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas belajar Fisika siswa. Item-item soal angket kreativitas dan data yang diperoleh dari tes tersebut dapat dilihat pada lampiran 9 dan 23.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terdiri dari dua yaitu instrumen tes dan angket, yang masing-masing akan dibahas sebagai berikut:

1. Instrumen Tes

Tes digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Elastisitas dari pembelajaran yang telah dilakukan dengan metode discovery inquiry, baik secara individual maupun berkelompok. Instrumen tes tersebut sebelumnya diujicobakan untuk mendapatkan instrumen tes yang berkualitas, yang memenuhi kriteria Validitas Item, Reliabilitas, Taraf Kesukaran Soal, dan Daya Pembeda. a. Validitas Item Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan suatu item tes. Item soal disebut valid jika dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur atau dapat memenuhi fungsinya sebagai alat ukur. Suatu item soal yang valid mempunyai validitas tinggi, sedangkan item soal yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir soal dalam penelitian ini adalah teknik korelasi point biserial, dengan persamaan: q p S M M t t p pbi - = g keterangan: pbi g = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar p = siswa seluruh jumlah benar menjawab yang siswa banyaknya q = proporsi siswa yang menjawab salahq = 1 - p. Suharsimi Arikunto, 2005: 79 Dari uji validitas, item soal dikategorikan menjadi dua kriteria. Untuk item soal valid bila γ pbi ≥ r tabel dan untuk item soal invalid bila γ pbi r tabel . Berdasarkan hasil analisis validitas terhadap 35 item soal uji coba tes kemampuan kognitif Fisika yang dimiliki siswa diperoleh keputusan bahwa item soal invalid berjumlah 10 item, yakni item soal nomor 5, 12, 15, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 31. Adapun item soal yang dipakai dalam tes kemampuan kognitif Fisika yang dimiliki siswa adalah item soal yang valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 30, 32, 33, 34, 35. lampiran 13 b. Daya Pembeda Daya pembeda item soal adalah kemampuan suatu item soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah kurang pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item tes, digunakan rumus: D = B B A A J B J B - = P A - P B di mana: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = A A J B = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benaringat, P sebagai indeks kesukaran P B = B B J B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Suharsimi Arikunto, 2005: 214 Klasifikasi daya pembeda: 0.00 £ D 0.20 item soal dikatakan daya pembeda jelek. 0.20 £ D 0.40 item soal dikatakan daya pembeda cukup. 0.40 £ D 0.70 item soal dikatakan daya pembeda baik. 0.70 £ D £ 1.00 item soal dikatakan daya pembeda baik sekali. D 0, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang saja.Suharsimi Arikunto, 2005: 218 Berdasarkan hasil analisis daya pembeda terhadap 35 item soal uji coba tes kemampuan kognitif Fisika siswa diperoleh keputusan : item soal dengan daya pembeda jelek berjumlah 7, yakni item soal nomor 5, 12, 15, 22, 26, 29, 31; item soal dengan daya pembeda cukup berjumlah 16 item, yakni item soal nomor 2, 4, 8, 13, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 32, 34; dan item dengan daya pembeda baik berjumlah 11 item, yakni item soal nomor 1, 3, 6, 7, 10, 11, 14, 16, 17, 33, 35: item soal dengan daya pembeda baik sekali berjumlah 1 item,yaitu nomor 9. Item soal yang dipakai dalam tes kemampuan kognitif Fisika yang dimiliki siswa adalah item soal yang berada dalam rentang klasifikasi cukup, baik dan baik sekali yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 32, 33, 34, 35.lampiran 13 c. Taraf Kesukaran Taraf kesukaran item tes adalah pengukuran derajat kesukaran suatu item tes. Besarnya angka yang menunjukkan taraf kesukaran disebut Indeks Kesukaran P. Soal yang baik adalah soal yang memiliki taraf kesukaran memadai, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Rumus mencari P adalah P = JS B di mana: P = taraf kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.Suharsimi Arikunto, 2005: 208 Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 0.00 £P 0.30 : item soal dikatakan sukar . 0.30 £P 0.70 : item soal dikatakan sedang. 0.70 £P£ 1.00 : item soal dikatakan mudah.Suharsimi Arikunto, 2005: 210 Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran terhadap 35 item soal uji coba tes kemampuan kognitif Fisika diperoleh keputusan : item soal tergolong sedang berjumlah 30 item, yakni item soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 30, 31, 32, 33, 34, 35; dan item soal tergolong mudah berjumlah 5 soal, yakni item soal nomor 5, 24, 26,27, 28. Item soal yang dipakai dalam tes kemampuan kognitif Fisika yang dimiliki siswa adalah item soal yang berada dalam klasifikasi sedang yaitu item soal nomor nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 30, 31, 32, 33, 34, 35. lampiran 13 d. Reliabilitas Tes Reliabilitas bisa berarti keajegan. Suatu instrumen dikatakan memenuhi kriteria reliabilitas jika instrumen tersebut digunakan berulang- ulang pada subyek dengan kondisi yang sama akan memberikan hasil yang relatif tidak mengalami perubahan. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes, dalam penelitian ini digunakan KR-20 dengan teknik belah dua yang dirumuskan Koder Richardson sebagai berikut: r 11 = ú ú û ù ê ê ë é - úû ù êë é - å 2 2 1 S pq S n n di mana: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1-p å pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians. Suharsimi Arikunto, 2005: 101 Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Apabila harga apabila r 11 ≥ r tabel atau r hitung r tabel , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen tes reliabel. Selain itu, ada beberapa kriteria nilai reliabilitas sebagai berikut : 0,90 r 11 ≤ 1,00 : reliabilitas instrumen tes sangat tinggi 0,70 r 11 ≤ 0,90 : reliabilitas instrumen tes tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,70 : reliabilitas instrumen tes sedang 0,00 ≤ r 11 ≤ 0,40 : reliabilitas instrumen tes rendah Berdasarkan hasil analisis reliabilitas terhadap instrumen soal uji coba tes kemampuan kognitif Fisika diperoleh diperoleh r 11 = 0,7879 dan r tabel = 0,312 sehingga diputuskan instrumen tes reliabel dengan kriteria reliabilitas instrumen tes tinggi. lampiran 13

2. Instrumen Angket