41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi yang dilakukan di “Herbarium Bogoriense” Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI
Bogor, menunjukkan bahwa tanaman sirih merah yang diteliti adalah jenis Piper crocatum Ruiz Pav., suku Piperaceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat
pada Lampiran 1, halaman 39.
4.2 Hasil Karakteristik Nanopartikel Daun Sirih Merah
Hasil pemeriksaan karakteristik nanopartikel daun sirih merah dilakukan di Balai Inkubator Teknologi BPPT R.B07 Serpong, Banten. Pemeriksaan
makroskopik simplisia daun sirih merah yaitu daun bertangkai berbentuk jantung, ujung daun runcing, bertepi rata, daun berkerut, berwarna coklat,
panjang 10 - 15 cm, lebar 7 - 8 cm dan beraroma wangi khas sirih Sitepu, 2010. Sirih merah rasanya sangat pahit dibandingkan dengan sirih biasa atau
varietas lainnya, warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan sedangkan bagian bawah daun berwarna merah cerah Sudewo, 2005.
Hasil pengujian mikroskop elektron payaran atau scanning electron microscopy SEM dengan perbesaran 5300x dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Nanopartikel daun sirih merah mempunyai ukuran 644 nm dan simplisia daun Sirih Merah mempunyai ukuran 88,6 nm. Menunjukkan hasil ukuran nanopartikel
daun sirih merah lebih kecil dari simplisia daun sirih merah. Morfologi nanopartikel daun sirih merah berbentuk bola dengan permukaan yang halus dan
42 bulat, sedangkan simplisia daun sirih merah berbentuk kristal dan permukaan
yang lebih kasar. Dapat dilihat pada Gambar 2 dengan perbesaran 1000x.
Gambar 1 Hasil SEM nanopartikel daun sirih merah
Gambar 2 Hasil SEM serbuk simplisia daun sirih merah 4.3 Hasil Pembuatan Tablet Hisap
Formula yang dirancang untuk pembuatan tablet hisap dapat dilihat pada Tabel 2.
43
Tabel 2 Formula tablet hisap nanopartikel daun sirih merah yang akan dihitung
Formula yang terdapat pada Tabel 2 kemudian dihitung dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 13 halaman 38. adapun hasil perhitungan bahan yang akan
ditimbang tertera pada Tabel 3.
Tabel 3 Formula tablet hisap nanopartikel daun sirih merah yang ditimbang
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Formula 4
Nanoprtikel Maltodekstrin
Gelatin Manitol
Sugar Talkum
Mg stearat Aerosil
2,25 g 15 g
- 45 g
9 g 0,75 g
0,75 g 2,25 g
2,25 g 11,25 g
3,75 g 45 g
9 g 0,75 g
0,75 g 2,25 g
2,25 g 7,5 g
7,5 g 45 g
9 g 0,75 g
0,75 g 2,25 g
2,25 g -
15 g 45 g
9 g 0,75 g
0,75 g 2,25 g
Setelah dilakukan penimbangan bahan, pembuatan granul basah hingga granul kering dilakukan uji preformulasi pada granul. Adapun hasil uji preformulasi
granul nanopartikel daun sirih merah dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil uji preformulasi granul nanopartikel daun sirih merah
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Formula 4
Waktu Alir Sudut Diam
Indeks Tap 2 detik
24,48
o
5,91 2 detik
22,6
o
7,33 2 detik
28,9
o
7,88 2 detik
25,3
o
10,89 Formula 1
Formula 2 Formula 3
Formula 4 Nanopartikel
Maltodekstrin Gelatin
Manitol Sugar
Talkum Mg Stearat
Aerosil 3
20 -
60 12
1 1
3 3
15 5
60 12
1 1
3 3
10 10
60 12
1 1
3 3
- 20
60 12
1 1
3
44 Dalam uji preformulasi yang dilakukan pada masing – masing formula memiliki
waktu alir yang baik dimana dapat mengalir dengan lancar tanpa ada hambatan dan sisa yang melekat pada alat, begitu juga dengan sudut diam dan indeks tap
yang telah dilakukan sehingga granul dari nanopartikel daun sirih merah telah memenuhi persyaratan dalam Farmakope Indonesia dan dapat dilakukan
pencetakan tablet hisap nanopartikel daun sirih merah yang dilanjutkan dengan evaluasi tablet hisap.
Pada saat pencetakan tablet ada sedikit kendala pada formula 1 dan formula 4, pada kedua formula tersebut pada saat pencetakan agak lengket
sehingga tablet yang dicetak agak susah untuk keluar dari ruang cetak die. Hal ini dikarenakan pada formula 1 dan formula 4 mengandung gula dimana gula
bersifat lengket sehingga pada saat pencetakan tablet agak lengket. Setelah pencetakan tablet hisap, kemudian dilakukan evaluasi tablet yang
meliputi keseragaman bobot, kekerasan, uji friabilitas dan waktu hancur. Adapun hasil evaluasi tablet hisap nanopartikel daun sirih merah dapat dilihat pada Tabel
5 berikut ini.
Tabel 5 Hasil evaluasi tablet hisap nanopartikel daun sirih merah
Dari evaluasi tablet hisap nanopartikel daun sirih merah yang telah dilakukan hanya formula 2 dan formula 3 yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia.
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Formula 4
Keseragaman Bobot
Kekerasan Uji Friabilitas
Waktu Hancur 13,88
11,16 10,4
7,072 kg 18,5
11,26 menit 5,01
4,47 4,33
7,2 kg 1,9
11,22 menit 4,5
3,9 3,4
7,47 kg 0,67
11,65 menit 5,91
4,53 3,85
7,26 kg 0,62
11,51 menit
45 Sedangkan pada formula 1 dan formula 4 tidak memenuhi persyaratan Farmakope
Indonesia. Setelah dilakukan uji preformulasi dan evaluasi tablet pada tablet hisap nanopartikel daun sirih merah dilakukan uji tanggapan rasa oleh pengguna. Uji ini
diberikan pada 16 orang sukarelawan untuk merasakan tablet hisap yang telah dibuat apakah disukai atau tidak.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program Statistic Product and Service Solutions SPSS versi 17. Data dianalisis menggunakan
metode one-way analysis of variance ANOVA untuk menentukan perbedaan rata - rata diantara kelompok.
Jika terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan menggunakan uji Post Hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan. Adapun hasil
perlakuan dapat dilihat pada Lampiran 16 halaman 72 dan Lampiran 17 halaman 73. Hasil skoring formula tablet hisap nanopartikel daun sirih merah dengan level
rasa dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Grafik hasil skoring formula tablet hisap nanopartikel daun sirih
merah dengan level rasa
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5
1 2
3 4
L e
v e
l R
a s
a
Formula
Rasa
46 Dari masing – masing formula diberi skor yaitu formula 1 mempunyai
skor 1 yang berarti mempunyai rasa pahit, formula 2 mempunyai skor 3 yang berarti mempunyai rasa agak manis, formula 3 mempunyai skor 4 yang berarti
mempunyai rasa manis, formula 4 mempunyai skor 2 yang berarti mempunyai rasa agak pahit sehingga dapat dilihat bahwa formula 2 dan formula 3 yang lebih
disukai oleh pengguna. Setelah skoring formula dengan level rasa oleh pengguna, dilakukan perbandingan formula dengan waktu hancur di mulut, dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4 Grafik hasil perbandingan formula tablet hisap nanopartikel daun
sirih merah dengan waktu hancur di mulut
Data uji tanggapan rasa yang dilakukan pada 16 orang dianalisa secara statistik. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perbandingan masing –
masing formula dengan waktu hancur di mulut diambil dari waktu tertinggi yaitu formula 1 hancur selama 8 menit, formula 2 hancur selama 9 menit, formula 3
hancur selama 10 menit dan formula 4 hancur selama 8 menit. Pada setiap formula
2 4
6 8
10 12
1 2
3 4
W aktu
Han cu
r d i mu
lu t
me n
it
Formula
47 terdapat perbedaan yang signifikan yaitu pada formula 1 dan formula 4 lebih cepat
hancur dikarenakan rasa dari formula tersebut terasa pahit dan agak pahit sehingga pengguna lebih cepat menghabiskan formula 1 dan formula 4 dibandingkan
dengan formula 2 dan formula 3 yang memiliki rasa yang agak manis yang terdapat pada formula 2 dan rasa yang manis pada formula 3.
Dan hasil analisis statistik dengan menggunakan program Statistic Product and Service Solutions SPSS menunjukkan bahwa perbandingan formula dengan
waktu hancur di mulut yaitu perbandingan formula 1 dan formula 4 tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,837 P 0,05. Begitu juga dengan formula 2
dan formula 3 tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,745 P 0,05. Sedangkan perbandingan formula 1 dengan formula 2 memiliki perbedaan yang
signifikan dengan 0,001 P 0,05. Perbandingan formula 1 dengan formula 3 memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,000 P 0,05. Begitu juga pada
formula 4 yang dibandingkan dengan formula 2 memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,017 P 0,05. Dan Perbandingan formula 4 dengan formula
3 memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,001 P 0,05 dan dapat dilihat dari Lampiran 15 halaman 62.
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN